• Mental retardation
• Feebleminded (lemah pikiran)
• Mental subnormality
• Mental deficiency
• Mentally handicapped
• Intellectually handicapped
• Intellectual disabled
• Development mental disability
Kata mental dalam peristilahan di atas mengacu pada fungsi kecerdasan intelektual, bukan kondisi
psikologis.
Istilah –istilah yang digunakan
di Indonesia
Lemah pikiran, lemah ingatan, digunakan
sekitar tahun 1967
1.Penyebab Ketunagrahitaan
Smith (1998) mengemukakan penyebab
terjadinya ketunagrahitaan, yaitu :
a) Penyebab genetik dan kromosom
b)Penyebab pada prakelahiran
c)Penyebab pada saat kelahiran
d)Penyebab-penyebab selama masa perkembangan
anak-anak dan remaja
Faktor lain yang juga dapat menyebabkan
ketunagrahitaan adalah :
• Kecelakaan yang menyebabkan cedera otak pada masa
perkembangan
• Gizi yang buruk dan keracunan
• Kirk ( Triman Prasadio, 1982:25) menemukan bahwa anak
dari keluarga dengan tingkat social ekonomi yang rendah
cenderung prestasi belajarnya menurun seiring dengan
meningkatnya usia.
• Kurangnya rangsangan intelektual yang mengakibatkan
timbulnya hambatan dalam perkembangan intelegensinya
sehingga seorang anak berkembang menjadi anak tunagrahita
2. Usaha Pencegahan Ketunagrahitaan
a) Penyuluhan genetic
b) Diagnostik prenatal
c) Imunisasi
d) Tes darah
e) Melalui program Keluarga Berencana
f) Tindakan operasi
g) Sanitasi lingkungan
h) Pemeliharaan kesehatan
i) Intervensi dini
j) Diet sesuai petunjuk ahli kesehatan
k) Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan sosial
ekonomi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pendidikan
dini
Kegiatan Belajar 2
DAMPAK KETUNAGRAHITAAN
Dampak social dan emosional tunagrahita dapat berasal dari ketidakmampuannya dalam
menerima dan melaksanakan norma social dan pandangan masyarakat yang masih menyamakan
keberadaan anak tunagrahita dengan anggota masyarakat lainnya atau masyarakat masih
menganggap bahwa anak tunagrahita tidak dapat berbuat sesuatu karena ketunagrahitaannya.
Dampak ketunagrahitaan dalam social dan emosional adalah; anak tunagrahita memiliki
ketidakmampuan untuk memahami aturan social dan keluarga, sekolah serta masyarakat. Ketika
masih muda mereka harus dibantu terus karena mereka mudah terperosok ke tingkah laku yang
kurang baik. Mereka cenderung bergaul atau bermain bersama dengan anak yang lebih muda
darinya.
Mereka mempunyai kepribadian yang kurang dinamis, mudah goyah, kurang menawan, dan
tidak berpandangan luas. Mereka juga mudah disugesti atau dipengaruhi sehingga tidak jarang dari
mereka mudah terperosok ke hal-hal yang tidak baik, seperti mencuri, merusak dan pelanggaran
seksual.
Dampak Fisik/kesehatan
1. Tunagrahita Ringan
2. Tunagrahita Sedang
3. Tunagrahita Berat dan Sangat Berat
Tunagrahita Ringan
Dampak ketunagrahitaan pada tingkat ini lebih berat, karena itu mereka
membutuhkan bantuan secara terus menerus dalam kehidupannya, namun
mereka masih dapat dilatih untuk melakukan sesuatu yang sifatnya sederhana
dan berulang-ulang, seperti mengampelas papan tetapi harus dengan
pengawasan.
Dampak Dilihat Dari Waktu Terjadinya
Ketunagrahitaan
PELAYANAN 1 PRINSIP
BAHASA
SKALA
2 PRINSIP
2
KECEPATAN
PENEMPAT 3 PRINSIP
AN ANAK KEPERAGAAN
4 PRINSIP
MATERI
PENGULANGAN
3 PRINSIP
PROGRAM 5
INDIVIDUALISAS
I
STRATEGI
PEMBELAJAR
ANN
4
Strategi Pengajaran yang
a
diindividualisasikan
1 Pengelompokan Murid
b Strategi Kooperatif
Media Sarana
5 6
Fasilitas Pendukung
7
EVALUASI
8
b Alat Evaluasi
c Kriteria Keberhasilan