Anda di halaman 1dari 17

TUNA GANDA

Kelompok ;
Denny Sitompul 200971061
Grace.A.Gaghana 200971025
S.A Natalia Munthe 200971022
Dwi Hari Prabowo 200971062
……
 Setiap anak diciptakan Tuhan secara berbeda satu sama lain. Tidak semua anak
diciptakan secara sempurna. Beberapa dari mereka terlahir dengan memiliki
keterbatasan atau ketidakmampuan, baik fisik maupun psikis. Para awam sering
menyebut mereka sebagai anak penyandang cacat. Istilah lain dari anak penyandang
cacat adalah anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus merupakan
anak yang membutuhkan pendidikan dan pelayanan khusus untuk mengembangkan
segenap potensi yang mereka miliki. Para anak berkebutuhan khusus mungkin saja
mengalami gangguan atau ketunaan, seperti gangguan fisik (tunadaksa), emosional
atau perilaku, penglihatan (tunanetra), komunikasi, pendengaran (tunarungu),
kesulitan belajar (tunalaras),  atau mengalami retardasi mental (tunagrahita).
 Ada juga anak-anak yang mengalami beberapa Gangguan Ketunaan sekaligus,
dikenal sebagai anak (Tuna Ganda).
APA SIH TUNA GANDA ITU?
 Anak Tuna Ganda adalah anak yang menderita kombinasi atau gabungan
dari dua atau lebih kelainan/ kecacatan dalam segi fisik, mental, emosi dan
sosial, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan, psikologis, medis,
sosial, dan vokasional melebihi pelayanan yang sudah tersedia bagi anak
yang berkelainan tunggal, agar masih dapat mengembangkan
kemampuannya seoptimal mungkin untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Beberapa kombinasi ketunaan yang termasuk tunaganda adalah tunanetra-
tunarungu, tunanetra-tunadaksa, tunanetra-tunagrahita, tunarungu-
tunadaksa, tunarungu-tunagrahita, tunadaksa-tunagrahita, tunanetra-
tunarungu-tunadaksa, tunanetra-tunarungu-tunadaksa dan lain-lain.
DEFINISI TUNA GANDA
MENURUT BEBERAPA AHLI
 Menurut Jhonston dan Magrab 1976:7 Tuna Ganda adalah mereka yang mempunyai
Kelainan yang mencakup kelompok yang mempunyai hambatan-hambatan
perkembangan neurologis yang disebabkan oleh satu atau dua kombinasi kelainan dalam
kemampuan seperti intelegensi ,gerak,bahasa,atau hubungan pribadi di masyarakat.
 Menurut hukum di Amerika berdasarkan PL. 94-103
Definisi kelainan perkembangan secara ganda diperjelas antara lain :
a.   Mereka yang dikelompok ke dalam kelainan ganda antara lain tuna grahita,
cerebral palsy, epilepsy.
b.  Mereka yang termasuk mempunyai kondisi lain yang bertendensi ke arah
kelainan tuna grahita dengan kondisi-kondisi kelainan fungsi secara menyeluruh.
c.   Dimulai sebelum berumur 18 tahun.
d.  Kelainan terjadi secara terus menerus.
e.   Kelainan ganda merupakan kelainan substansi kemampuan seseorang untuk
berfungsi secara normal dalam masyarakat.
LANJUTAN…..
 Menurut Walker 1975
Tuna ganda adalah ;
a.   Seseorang dengan 2 hambatan masing-masing memerlukan layanan
pendidikan khusus.
b.  Seseorang dengan hambatan-hambatan ganda memerlukan layanan
teknologi.
c.   Seseorang dengan hambatan-hambatan ganda memerlukan
modifikasi metode secara khusus.
PENGERTIAN ANAK
TUNA GANDA
 Terminologi tunaganda (multiple handicapped) merujuk pada suatu kondisi, di mana
seseorang yang diidentifikasi memiliki lebih dari satu jenis ketunaan atau kecacatan, sehingga
untuk meni­ti tugas perkembangannya mereka memerlukan bantuan atau layanan bimbingan
secara spesi­fik, termasuk dalam program pendidikannya

 Istilah lain yang digunakan untuk menyebut anak tunaganda :

- Anak tunamajemuk

- Anak cacat ganda

-Anak cacat majemuk

- Multiple handicaps

- Multiple disabilities
………
 Yang disebut anak tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan (baik
dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah pendidikan yang
serius, sehingga dia tidak hanya dapat diatas dengan suatu program pendidikan
khusus untuk satu kelainan saja, melaiankan harus didekati dengan variasi program
pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.

 Tuna ganda dalam jenjang atau karakteristik manapun sama sekali tidak ada
hubungannya dengan penyakit atau sama dengan penyakit, “multiple
handicapped is not disease but a condi­tion”. Dengan kata lain, ketunaan
ganda adalah suatu kondisi akibat disfungsinya dua atau lebih instrument
tubuh (fisik dan/atau mental) serta tidak bisa disembuhkan atau diobati
dengan obat apapun.
TUNA GANDA….
Ada dua bagian penting yang menyertai ke­beradaan seseorang yang
menderita ketunaan ganda, yaitu :
 Pertama, konsekuensi akibat kombinasi gangguan atau kelainan pada aspek
fisik dan/atau mental tersebut, penderitanya akan mengalami berbagai
kesulitan dalam mengapersepsi segala macam rangsang atau peristiwa yang
ada di sekitarnya.
 Kedua, dampak pengiring akibat kegagalan memfungsikan ins-trument fisik
dan/atau mentalnya, akan berpengaruh untuk mengembangkan potensi
psikofisik dan sosioemosionalnya.
KLASIFIKASI
 Dari sekian banyak kemungkinan kombinasi kelainan, ada beberapa
kombinasi yang paling sering muncul dibandingkan kombinasi kelainan-
kelainan yang lainnya, yaitu ;
1. Kelainan Utama Adalah Tunagrahita
a.  Tunagrahita dan cerbral palsy

b. Kombinasi Tunagrahita dan Tunarungu

c. Kombinasi Tunagrahita dan Masalah-masalah Perilaku


2.    Kelainan Utama Adalah Gangguan Perilaku
a.    Autisme
b. Kombinasi Gangguan Perilaku dan Pendengaran
3.    Kelainan Utama Tunarungu dan Tunanetra
JADIII…..

 Anak-anak yang tergolong tunaganda seringkali memiliki


kombinasi-kombinasi ketidakmampuan yang tampak nyata
maupun yang tidak begitu nyata dan keduanya memerlukan
penambahan-penambahan atau penyesuaian-penyesuaian khusus
dalam pendidikan mereka. Melalui program pengajaran yang
sesuaiakan  memungkinkan mereka dapat melakukan kegiatan-
kegiatan yang berguna, bermakna, dan memuaskan pribadinya
PERILAKU
ANAK TUNA GANDA
Perilaku-perilaku yang sering tampak adalah sebagai berikut :

 Kurang komunikasi atau sama sekali tidak dapat berkomunikasi. Hampir semua anak yang
tergolong tunaganda memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam mengekspresikan atau
mengerti orang lain. Banyak diantara mereka yang tidak dapat bicara atau apabila ada komunikasi
mereka tidak dapat memberikan respon. Ini menyebabkan pelayanan pendidikan atau interaksi
sosial menjadi sulit sekali. Anak-anak semacam ini tidak dapat melakukan tugas walaupun tugas
yang paling sederhana sekalipun.
 Perkembangan motorik dan fisik yang terbelakang. Sebagian besar anak tunaganda mempunyai
keterbatasan dalam mobilitas fisik. Banyak yang tidak dapat berjalan, bahkan untuk duduk
dengan sendiri. Mereka berpenampilan lamban dalam meraih benda-benda atau dalam
mempertahankan kepalanya agar tetap tegak dan seringkali mereka hanya berbaring di atas
tempat tidur.
 Mereka seringkali mempunyai perilaku yang aneh dan tidak bertujuan, misalnya menggosok-
gosokkan jarinya ke wajah, melukai diri (misalnya membenturkan kepala, mencabuti rambut dan
sebagainya) dan karena seringnya, kejadian ini sangat mengganggu pengajaran atau interaksi
sosialnya.
 Kurang dalam ketrampilan menolong diri sendiri. Sering kali mereka tidak mampu mengurus
kebutuhan dasar mereka sendiri seperti makan, berpakaian, mengontrol dalam hal buang air kecil
dan kebersihan diri sendiri. Ini memerlukan latihan-latihan khusus dalam mempelajari
keterampilan-keterampilan dasar ini.
………

 Jarang berperilaku dan berinteraksi yang sifatnya konstruktif. Secara umum, anak-anak

yang sehat dan anak-anak yang tergolong cacat senang akan bermain dengan anak-anak

yang lain, berinteraksi dengan orang dewasa, dan ada usaha mencari informasi mengenai

dunia sekitarnya. Namun demikian,  anak-anak yang tergolong tunaganda tampaknya

sangat jauh dari dunia kenyataan dan tidak memperlihatkan emosi-emosi manusia yang

normal. Sangat sukar untuk menimbulkan perhatian pada anak-anak yang tergolong

tunaganda atau untuk menimbulkan respon-respon yang dapat diobservasi.

 Di balik keterbatasan-keterbatasan di atas, sebenarnya anak-anak tunaganda juga

mempunyai ciri-ciri positif yang cukup banyak, seperti kondisi yang ramah dan hangat,

keras hati, ketetapan hati, rasa humor, dan suka bergaul.


KARAKTERISTIK
ANAK TUNA GANDA
Ciri khas anak Tunaganda antara lain :
 Memiliki ketunaan lebih dari satu jenis. Misal : tuna netra dan tunagrahita,
tuna netra dan tunarungu-wicara, tunanetra dan tuna daksa dan tunagrahita dll.
 Ketidak mampuan anak akan semakin parah atau semakin bahaya bila tidak
cepat mandapatkan bantuan. Hal ini disebabkan kegandaannya yang tidak
cepat mendapatkan bantuan.
 Sulit untuk mengadakan evaluasi karena keragaman kegandannya.
 Membutuhkan instruksi atau pemberitahuan yang sangat terperinci
 Tidak menyamaratakan pendidikan tuna ganda yang satu dengan yang lain
walau mempunyai kegandaan yang sama.
………..
Karakteristik anak-anak tunaganda atau pe­rilaku anak tunaganda dapat
dikelompokkan atau dipetakan menjadi empat yaitu attention, sensory,
escape dan tangible. 

Perilaku attention yang muncul pada anak tunanetra plus seperti suka melepas baju,
selalu mencubit siku teman atau orang yang ada di dekatnya. Untuk anak tunalaras
plus perilaku attention seperti ber­teriak sambil membanting benda, gemas dan
menggigit teman, mogok dan duduk di lantai.
Perilaku escape terjadi pada anak tunagan­da saat anak ingin melarikan diri karena tidak
mau mengerjakan aktivitas yang diminta oleh gurunya. Perilaku ini akan berhenti bila
guru menghentikan permintaannya pada anak untuk melakukan aktivitas yang tidak
disenangi anak. Perilaku escape yang muncul pada anak tuna-netra plus adalah
mengganggu teman, merusak benda dengan marah-marah, suka pukul kepala teman,
teriak, menangis, melukai diri, sedang perilaku muncul pada anak tunadaksa plus
seperti membenturkan lutut ke kepala, mem­benturkan kepala ke lantai, Pada anak
tunalaras tampak dengan memukul-mukul kepala, me­mukul-mukul dagu, memukul-
mukul meja.
…………….
Perilaku sensory akan terjadi saat anak dibi­arkan sendiri tanpa aktivitas maka anak akan mulai
menggunakan sensorinya untuk meraba, mencium, menjilat apa saja yang ada diseki­tarnya.
Perilaku ini akan berhenti bila ada orang di dekatkan dan anak diberi aktivitas yang
menyenangkan. Perilaku sensory yang mun­cul pada tunanetra plus seperti menggigit jari , suka
pegang alat kelamin, suka menggerakkan ibu jari dan telunjuk. Pada anak tunarungu plus muncul
seperti sering pegang pantat dan men­ciumi rambut, sering menutup telinga, suka berjabatan tangan
dan mengelus rambut orang, suka melihat wajah orang dari dekat, bersuara ”cethak-cethok”
(bermain dengan lidah dan mulut) sambil menggerakkan tangan, bersuara atau bermain dengan
gigi sehingga yang men­dengarkan merasa geli sambil mengamati jari-jarinya, goyang-goyang
kaki.

Perilaku tangible muncul pada saat benda yang disenangi anak diambil oleh guru atau teman.

Perilaku tangibleakan berhenti bila ben­da yang disenangi kembali pada anak. Perilaku ini

tampak seperti berteriak-teriak, memukul-mukul kepala atau membanting diri atau me­nangis.
PENYEBAB
ANAK TUNA GANDA

Tunaganda atau cacat berat dapat disebabkan oleh kondisi yang sangat bervariasi dan yang paling banyak

adalah oleh sebab biologis yang dapat terjadi sebelum, selama atau sesudah kelahiran.

 Faktor Prenatal.

Pada sebagian besar kasus adalah karena kerusakan pada otak. Anak yang tergolong tunaganda

lahir dengan ketidaknormalan kromosom terjadi seperti pada down syndrome atau lahir dengan

kelainan genetik atau metabolik yang dapat menyebabkan masalah-masalah berat dalam

perkembangan fisik atau intelektual anak, komplikasi-komplikasi pada masa anak dalam

kandungan termasuk kelahiran permatur, ketidakcocokan Rh dan infeksi yang diderita oleh ibu.

Seorang ibu yang bergizi rendah pada saat mengandung atau terlalu banyak obat-obatan atau

alkohol dapat pula menyebabkan anak menderita cacat berat. Pada umumnya, anak-anak yang

tergolong tunaganda sering dapat diidentifikasikan pada saat atau tidak lama setelah kelahiran.
…………..

 Faktor Natal

Kelahiran prematur kekurangan oksigen pada saat kelahiran luka pada otak saat
kelahiran. Disamping itu, proses kelahiran itu sendiri juga mengandung bahaya-bahaya tertentu
dan terdapat komplikasi-komplikasi. Cacat berat dapat disebabkan misalnya, bayi yang terserang
kekurangan oksigen dan luka pada otak dalam proses kelahiran, dalam perkembangan hidupnya
mengalami cacat berat karena pada kepalanya mengalami kecelakaan kendaraan, jatuh, pukulan
atau siksaan, pemberian nutrisi yang salah, anak yang tidak dirawat dengan baik, keracunan atau
karena penyakit tertentu yang dapat berpengaruh terhadap otak (seperti meningitas dan
encephalitis). Kepala mengalami kecelakaan kendaraan , jatuh dan mendapat pukulan atau
siksaan.

 Nutrisi yang salah

Anak tidak dirawat dangan baik, keracunan makanan atau penyakit tertentu yang sama, sehingga

dapat berpengaruh tehadap otak (meningitis atau encephalities).

Anda mungkin juga menyukai