BERKEBUTUHAN KHUSUS
IK
ID
IK
HOTMIAN SINAGA
SANNA OKTAVIA LUBIS
TOGA HARIANJA SINAGA
ELITA ERAWATI SILABAN
YOHANA K GULTOM
HARTINI APRIYANI
PANGGABEAN
LATAR BELAKANG
Tidak setiap anak mengalami perkembangan
normal. Banyak di antara mereka yang dalam
perkembangannya mengalami hambatan,
gangguan, kelambatan, atau memiliki faktorfaktor resiko sehingga untuk mencapai
perkembangan optimal diperlukan penanganan
atau intervensi khusus. Kelompok inilah yang
kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhan
khusus. Keragaman anak berkebutuhan khusus
terkadangmenyulitkan guru dalam upaya
menemu kenali jenis dan pemberian layanan
pendidikan yang sesuai. Namun apabila guru telah
memiliki pengetahuan dan pemahaman
ANAK
BERKEBUTU
HAN
KHUSUS
BERKELAIN
AN FISIK
TUNANETR
A
TUNARUNG
U
TUNADAKS
A
BERKELAIN
AN EMOSI
TUNAWICA
RA
TUNALARA
S
B. ANAK TUNARUNGU
1. Klasifikasi Anak Tunarungu
Tunarungu terdiri atas 2 tingkatan yaitu umum dan khusus:
1.Tunarungu secara umum
a) The deaf atau tuli, yaitu peyandang tunarngu berat dan
sangat berat dengan tingkat ketulian di atas 90 dB.
b) Heard of hearing, atau kurang dengan yaitu penyandang
tunarungu ringan atau sedang dengan derajat ketulian 2090 dB.
2.Tunarungu secara khusus.
2. Karakteristik Anak Tunarungu
1.Segi Fisik
Cara berjalannya kaku dan agakmembungkuk.
Pernapasannya pendek, dan tidak teratur.
Cara melihatnya agak beringas.
2.Segi Bahasa
Miskin akan kosa kata
Sulit mengartikan kata-kata yang mengandung ungkapan,
atau idiomatic
3.Intelektual
Perkembangan akademiknya lamban akibat keterbatasan
bahasa. Seiring terjadinya kelambanan dalam perkembangan
intelektualnya akibat adanya hambatan dalam berkomunikasi,
maka dalam segi akademiknya juga mengalami keterlambatan.
4.Sosial-emosional
Sering merasa curiga
Sering bersikap agresif.
C. Tunadaksa
Anak tunadaksa adalah kelainan yang meliputi cacat tubuh atau
kerusakan tubuh, kelainan atau kerusakan pada fisik dan
kesehatan dan kelainanan atau kerusakan yang disebabkan oleh
kerusakan otak dan saraf tulang belakang (Hargeo, 2012:47)
1. Klasifikasi Anak Tunadaksa
Klasifikasi anak tunadaksa terdiri dari kelainan pada sistem
serebrai (cerebral sistem disorders). Penyebabnya kelahiran
yang terletak pada sistem saraf pusat. Cerebral palsy
digolongkan menjadi tiga yaitu: derajat kecacatan, topografi
dan fisiologi kelaianan gerak.
1.Penggolongan cerebral palsy menurut derajat kecacatan
2.Golongan cerebral palsy menurut topografi monoplegia,
adalah kecacatan
satu anggota gerak, kaki kanan
3.Golongan menurut fisiologi
D. Tunawicara
tuna wicara adalah apabila seseorang mengalami kelainan baik dalam pengucapan
(artikulasi) bahasa maupun suaranya dari bicara normal, sehingga menimbulkan kesulitan
dalam berkomunikasi lisan dalam lingkungan.
1. Klasifikasi Tuna Wicara
a) Keterlambatan bicara (Delayed speech),Yaitu seseorang yang mengalami
keterlambatan dalam perkembangan bicaranya jika dibandingkan dengan anak
seusianya.
b) Gagap (stuttering), Yaitu:kelainan dalam memulai pembicaraan dapat berupa:
d)
10
11
12
13
1. Karakteristik Akademik
2. Karakteristik Sosial/Emosional, Karakteristik social/emosional
1.Karakteristik social
a.Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang lain, dengan cirri-ciri: perilaku
tidak diterima oleh masyarakat dan biasanya melnggar norma budaya, dan perilaku
melanggar aturan keluarga, sekolah, dan rumah tangga.
b.Perilaku tersebut ditandai dengan tindakan agresif, yaitu tidak mengikuti aturan,
bersifat mengganggu, mempunyai sikap membangkang atau menentang, dan tidak
dapat bekerja sama.
2.Karakteristik emosional
a.Adanya hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak, seperti tekanan batin dan
rasa cemas.
b.Adanya rasa gelisah, seperti rasa malu, rendah diri, ketakutan, dan sangat sensitive
atau perasa.
3. Karakteristik Fisik/Kesehatan
mudah mendapat kecelakaan, merasa cemas terhadap kesehatannya, merasa seolah-olah
sakit. Kelainan lain yang berwujud kelainan fisik, seperti gagap, buang air tidak terkendali,
sering mengompol dan jorok
14
15
REFLEKSI
Anak tunanetra
a.Klasifikasi anak tunanetra
Anak tunanetra adalah anak-anak yang mengalami kelainan atau gangguan fungsi
penglihatan, yang dinyatakan dengan tingkat ketajaman penglihatan atau visus
sentralis diatas 20/200 dan secara pedagogis membutuhkan layanan pendidikan
khusus dalam belajarnya di sekolah.
b. Yang menjadi karakteristik anak-anak tunanetraantara laindapat dilihat darisegi
fisik, segi motorik, perilaku, akademik, pribadi dan sosial.
Anak tunarungu
Tunarungu adalah istilah yang menunjuk pada kondisi ketidakfungsian organ
pendengaran atau telinga seseorang anak. Kondisi ini menyebabkan mereka memiliki
karakteristik yang khas, berbeda dari anak-anak normal pada umumnya.
Yang menjadi karakteristikanak-anaktunarunguantara lain dapat dilihat dari segi
fisik, segi bahasa, intelektual, sosial-emosional.
16
Anaktunadaksa
Anak tunadaksa adalah kelainan yang meliputi cacat tubuh atau kerusakan tubuh,
kelainan atau kerusakan pada fisik dan kesehatan dan kelainanan atau kerusakan yang
disebabkan oleh kerusakan otak dan saraf tulang belakang.
a. Klasifikasi anak tunadaksa meliputi beberapa golongan antara lain:
1. Penggolongan cerebral palsy menurut derajat kecacatan.
2. Golongan cerebral palsy menurut topografi monoplegia, adalah kecacatan satu
anggota gerak, kaki kanan.
3. Golongan menurut fisiologi.
b.Yang menjadi karakteristik anak tunadaksa adalah: gangguan motorik, gangguan
sensorik, gangguan tingkat kecerdasan, kemampuan berbicara, emosi dan
penyesuaian sosial.
Tuna wicara
Tunawicara
komunikasi
17
Yang menjadi karakteristik anak tunalaras antara lain:Anak yang mengalami kekacauan
tingkah laku, merasa cemas dan menarik diriAnak yang kurang dewasa, anak yang agresif
bersosialisasi.
18