TUNA LARAS
Disusun oleh :
ROPINDO SURBAKTI
ORLANDO COI VIKTOR SILALAHI
RENALDY HIDAYAT PASARIBU
AZMARDIN
UMMI HAYATI BATUBARA
VIDIA SARI
A. PENGERTIAN TUNA LARAS
Istilah tunalaras berasal dari kata “tuna” yang berarti kurang dan
“laras” berarti sesuai. Jadi, anak tunalaras berarti anak yang bertingkah
laku yang kurang sesuai dengan lingkungan.
Faktor Biologi
Faktor biologi dapat terjadi ketika anak mengalami keadaan kurang
gizi, mengidap penyakit, psikotik, dan trauma atau disfungsi pada otak.
Faktor Keluarga
Faktor dari keluarga yang dimaksud adalah adanya patologis
hubungan dalam keluarga.
FAKTOR SEKOLAH
Ada beberapa anak mengalami gangguan emosi dan perilaku ketika mereka mulai
bersekolah. Pengalaman di sekolah mempunyai kesan dan arti penting bagi anak-anak.
Faktor Budaya
Yang dimaksudkan adalah standar nilai-nilai perilaku anak didapat melalui
tuntutan-tuntutan maupun larangan-larangan, dan model yang disajikan oleh
kondisi budaya.
C. Klasifikasi / Penggolongan Tuna Laras
Gangguan Emosi
Anak tunalaras yang mengalami hambatan atau
gangguan emosi terwujud dalam tiga jenis perbuatan,
yaitu: senang-sedih, lambat cepat marah, dan releks-
tertekan. Secara umum emosinya menunjukkan sedih,
cepat tersinggung atau marah, rasa tertekan dan merasa
cemas.
Macam-Macam Gejala dan
Hambatan Emosi
Gentar
Takut
Gugup/Nervous
Sikap iri hati yang selalu merasa kurang senang
apabila orang lain memperoleh keuntungan dan
kebahagiaan.
Gangguan Sosial
1. Karakteristik sosial
Masalah yang menimbulkan gangguan bagi orang lain
Perilaku tersebut ditandai dengan tindakan agresif,
2. Karakteristik emosional
Adanya hal-hal yang menimbulkan penderitaan bagi anak
Adanya rasa gelisah
3. Karakteristik fisik/kesehatan
,
Karakteristik fisik/kesehatan anak tunalaras ditandai dengan
adanya gangguan makan, gangguan tidur, dan gangguan gerakan.
E. Kebutuhan Pendidikan Anak
Tuna Laras
Dengan adanya sekolah bagi anak tunalaras berarti membantu para orangtua anak yang
sudah kewalahan mendidik puteranya. Sesuai dengan karakteristik anak tunalaras yang
telah dikemukakan maka kebutuhan pendidikan anak tunalaras diharapkan dapat
mengatasi problem perilaku anak tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
Anak dengan gangguan emosi dan perilaku adalah anak yang mengalami kesulitan
dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya,
sehingga merugikan dirinya maupun orang lain, dan karenanya memerlukan
pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya maupun lingkungannya.