Anda di halaman 1dari 21

Deteksi Dini Gangguan

Mental Emosional pada


Masa Kanak

dr. Rinie Indah Chandra Wirasati, Sp.KJ, M.A.R.S.


APA ITU DETEKSI DINI GANGGUAN
MENTAL EMOSIONAL PADA ANAK ?
Deteksi dini tumbuh kembang pada
anak adalah kegiatan/pemeriksaan
untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada balita dan anak pra-
sekolah.

Salah satu jenis deteksi dini tumbuh kembang yang biasa


dilakukan yaitu deteksi gangguan mental emosional.
Gangguan mental emosional pada anak dapat
berupa :
● Depresi,
● Kesedihan (grief),
● Post traumatic stress disorder (PTSD),
● Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD),
● Gangguan antisosial.

Gangguan-gangguan ini mempunyai etiologi dan penanganan yang berbeda


dengan prognosis yang berbeda pula.
Yang lebih penting untuk diperhatikan adalah akibat dari terabaikannya
gangguan mental emosional pada anak.
Manifestasi dari akibat gejala gangguan mental emosional pada anak
bervariasi dari penurunan prestasi belajar sampai berkembangnya pribadi yang
antisosial.
Menemukan secara dini adanya masalah mental
emosional pada anak dapat mempermudah dalam
menentukan tindakan intervensi pada anak.
Bila penyimpangan gangguan mental emosional
terlambat diketahui, maka intervensinya akan
terlambat dan lebih sulit sehingga akan
mempengaruhi proses tumbuh kembang anak
selanjutnya.
Akhir-akhir ini kita semua prihatin dengan
meningkatnya berbagai masalah mental
emosional dan masalah psikososial yang timbul
pada anak dan remaja.
Berbagai perubahan yang cepat dalam
kehidupan, masalah krisis dan konflik yang
terjadi di negara ini akan berdampak terhadap
tatanan kehidupan masyarakat termasuk
mempengaruhi berbagai aspek tumbuh kembang
anak dan remaja.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses
yang terjadi pada setiap makhluk.
Proses tumbuh kembang manusia pada masa kanak-
kanak terjadi dengan sangat cepat. Pertumbuhan dan
perkembangan setiap anak berlangsung menurut
prinsip-prinsip yang umum, namun setiap anak
memiliki ciri-ciri khas yang tersendiri.
Gangguan mental emosional adalah suatu kondisi yang menunjukkan
satu atau lebih dari karakteristik berikut ini dalam periode waktu yang
lama dan berakibat buruk pada kinerja pendidikan anak, yang ditandai
dengan :
Ketidakmampuan untuk belajar
01 yang tidak dapat dijelaskan
Ketidakmampuan untuk
04
dengan intelektual, membangun dan
sensori dan faktor kesehatan. mempertahankan hubungan
interpersonal yang memuaskan
Menunjukkan perilaku atau
02 dengan teman sebaya dan guru.
perasaan yang tidak wajar atau
tidak sesuai dalam situasi Kecenderungan untuk mengalami
yang normal. ketakutan yang berhubungan
05
dengan masalah
03 Depresi
pribadi atau sekolah.
Selain mempunyai dampak pada perkembangan
kepribadian, gangguan emosional dapat pula
bermanifestasi dalam gejala gangguan fisiologis.
Dari penjelasan di atas, maka permasalahan gangguan
emosional anak membutuhkan
perhatian.
Pola asuh dan lingkungan merupakan faktor
paling berperan terhadap munculnya gangguan
emosional pada anak.

Hal ini terutama dipicu oleh sikap yang salah


dari orang tua terhadap anaknya.

Gangguan emosional pada anak perlu dikenali untuk bisa


segera diantisipasi sehingga tidak berlarut-larut dan
menimbukan berbagai masalah baru bagi anak maupun orang
tuanya.
Penanganan gangguan emosional secara tepat sejak
dini diharapkan
dapat membantu anak mempunyai perkembangan
yang lebih baik bagi masa depannya.
Menurut literatur, didapatkannya penyimpangan tumbuh kembang
pada anak prasekolah dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
FAKTOR EKSTERNAL
FAKTOR INTERNAL
(LINGKUNGAN)
Faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu Faktor-faktor yang ada di luar diri
sendiri baik faktor bawaan maupun faktor anak seperti keluarga, pola asuh
yang diperoleh, seperti faktor herediter dari orangtua, kemiskinan, kekurangan
orangtua, kemampuan intelektual, emosi dan gizi, Pendidikan sekolah, budaya,
sifat temperamen tertentu dan lain lain. dan lain-lain.
Dengan ditemukan secara dini
penyimpangan/masalah tumbuh kembang anak

● Karena kita harus


● Intervensi akan lebih
melibatkan
mudah dilakukan
ibu/keluarga
● Kita mempunyai waktu
● Bila penyimpangan
dalam membuat rencana
terlambat diketahui,
tindakan/intervensi yang
maka intervensinya
tepat
akan lebih sulit.
KUISIONER DETEKSI DINI GME MASA
https://bit.ly/3zR7WMi KANAK
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah anak anda seringkali
terlihat marah tanpa sebab yang
jelas?*
(Sering menangis, mudah
tersinggung atau bereaksi
berlebihan terhadap hal-hal yang
sudah biasa dihadapinya)

2 Apakah anak anda


tampak menghindar dari teman-
teman atau anggota keluarganya?*
(Merasa sendirian, menyendiri atau
sedih sepanjang waktu, kehilangan
minat terhadap apa yang biasanya
dinikmati)
3 Apakah anak anda terlihat berperilaku
merusak dan menentang terhadap
lingkungan sekitarnya? dan tampak tidak
perduli dengan nasihat-nasihat yang
sudah diberikan kepadanya?*
(Melanggar peraturan, mencuri, seringkali
melakukan perbuatan yang berbahaya
bagi dirinya, atau menyiksa binatang atau
anak lainnya)
4 Apakah anak anda memperlihatkan
adanya perasaan ketakutan atau
kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding
dengan anak lain seusianya?
5 Apakah anak anda mengalami
keterbatasan karena adanya konsentrasi
yang buruk atau mudah beralih
perhatiannya, sehingga terjadi penurunan
aktivitas sehari-hari atau prestasi
belajarnya?
6 Apakah anak anda
menunjukkan perilaku kebingungan,
kesulitan dalam berkomunikasi dan
membuat keputusan? 
7 Apakah anak anda
menunjukkan perubahan pola tidur?*
(Sulit tidur, terjaga sepanjang hari,
terbangun diwaktu tidur malam karena
mimpi buruk, mengigau) 
8 Apakah anak anda
mengalami perubahan pola makan?*
(Seperti kehilangan nafsu makan,
makan berlebihan / tidak mau makan
sama sekali)
9 Apakah anak anda seringkali
mengeluh sakit kepala, sakit perut,
atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10 Apakah anak anda seringkali
mengeluh putus asa atau
berkeinginan untuk mengakhiri
hidupnya?
11 Apakah anak anda menunjukkan
adanya kemunduran
perilaku atau kemampuan yang
sudah dimilikinya?*
(Mengompol kembali, menghisap
jempol, atau tidak mau berpisah
dengan orang tua/pengasuhnya)
12 Apakah anak anda
melakukan perbuatan yang
berulang-ulang tanpa alasan yang
jelas?
Untuk populasi penelitian dengan jawaban YA, hanya 1 (satu)
dapat dilakukan intervensi, yaitu :

01 MELAKUKAN
KONSELING

Melakukan konseling kepada orangtua


menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh Yang
Mendukung Perkembangan Anak (Depkes R.I)

02 MELAKUKAN
EVALUASI
Melakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila
tidak ada perubahan, merujuk ke Rumah Sakit
yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh
kembang anak.
Untuk populasi penelitian dengan jawaban YA,
ditemukan 2 (dua) atau lebih dapat dilakukan intervensi,
yaitu :
Merujuk ke Rumah Sakit yang memiliki
fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang
anak.

Rujukan harus disertai informasi


mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
Selain intervensi tersebut di atas, dilakukan pula
intervensi berupa :

Penyampaian informasi dan


psikoedukasi kepada orangtua
(ibu), pengasuh anak dan guru
tentang gangguan mental
emosional pada anak balita dan
pra-sekolah.
TERIMA
KASIH!

Ada pertanyaan?
SILAKAN SCAN
UNTUK MENGISI
KUESIONER !
Atau mengisi lewat link berikut!

https://bit.ly/3zR7WMi

Anda mungkin juga menyukai