Disusun Oleh :
NIM : 1811142010014
PRODI : S1 KEPERAWATAN 2B
YARSI BUKITTINGGI
SUMATERA BARAT
Tahap perkembangan anak usia pra sekolah tidak terlepas kaitannya dengan
tugas-tugas perkembangan keluarga. Keluarga berperan dalam memenuhi kebutuhan
anggota keluarga termasuk anak, mensosialisasikan anak, mengintegrasikan anak yang
baru tapi tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain serta saling menjaga hubungan yang
sehat terutama hubungan anak dengan orang tua.
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia
prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan dapat secara cepat
belajar mengekspresikan diri mereka, seperti tampak dalam kemampuan
menangkap bahasa dengan cepat.
Tugas lain ialah mengintegrasikan anggota keluarga yang baru. Untuk
menghindari rasa traumatic ataupun cemburu pada anak, orang tua dapat
melakukan pendekatan dengan meluangkan waktu pada anak dan meyakinkannya
bahwa ia masih dicintai dan dikehendaki.
Tahap ini, anak usia prasekolah juga mulai belajar berpisah dengan orang tua
disebabkan beberapa hal seperti pekerjaan orang tua yang membuat anak mulai
masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak. Dalam hal ini persiapan
keluarga untuk berpisah dengan anak sangat penting dalam membantu anak
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
“Tujuan utama bagi para perawat yang bekerja dengan keluarga dan anak usia
prasekolah adalah membantu mereka membentuk gaya hidup yang sehat dan
memfasilitasi pertumbuhan fisik, intelektual, emosional dan sosial secara optimal.
(Wilson, 1088, hal. 177).
2. Kemungkinan diagnosa
Resiko cidera
Resiko trauma
Resiko keracunan
Resiko infeksi
Gangguan penanganan pemeliharaan rumah
Perubahan menjadi orang tua
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Gangguan komunikasi verbal
3. Peran perawat
Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
Koordinator dengan layanan pediatri
Penyedia imunisasi
Konselor pada nutrisi dan latihan
Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
Pendidik tentang hygiene perawatan gigi
Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
Fasilitator dalam hubungan interpersonal
CONTOH ASKEP PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH :
Dari salah satu masalah yang timbul pada anak usia prasekolah yaitu masalah
pengasuhan pada anak. Disini saya menuliskan contoh yaitu kurangnya perhatian
keluarga atau orang tua terhadap anak serta kurangnya komunikasi antara anak dan orang
tua akibat kesibukan bekerja pada orang tua.
Jadi, asuhan keperawatan yang dapat diberikan ialah memberi edukasi bagi
keluarga khusunya orang tua untuk bisa membagi waktu dan menyediakan waktu bagi
anak agar anak merasa diperhatikan sehingga kebutuhan psikologi pada anak dipenuhi
dengan baik. Karena kebutuhan Psikologi juga akan berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak terutama perkembangan aak usia pra sekolah. Perawat juga dapat menjadi
konselor untuk pemenuhan dan pentingnya imunisasi serta nutrisi pada anak.
Anak usia sekolah dengan cirinya masa pertumbuhan masih sangat cepat dan aktif
belajar, sehingga kerja otak harus mendapat makanan yang bergizi dalam kuantitas dan
kualitas yang tepat. Faktor yang mempengaruhi pola pertumbuhan secara umum yaitu
keturunan, lingkungan, hormon, nutrisi atau asupan zat gizi yang bervariasi antar
individu
Karakteristik pertumbuhan dan perkembangan :
1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
Perkembangan fisik atau jasmani pada anak juga dapat dipengaruhi oleh ras. Hal
lain yang mempengaruhi perkembangan tersebut ialah perbedaan asupan nutrisi,
lingkungan, perlakuan orang tua serta kebiasaan.
- Nutrisi mempengaruhi pertmbuhan dan perkembangan fisik atau jasmani anak
karena jika asupan nutrisi kurang maka pertumbuhan anak juga menjadi
lamban dan tidak aktif.
- Olahraga juga penting karena jika anak kurang olahraga akan membuat anak
beresiko kegemukan yang akan membuat terganggunya gerak dan kesehatan
anak.
- Orang tua juga harus memberikan perhatian terhadap penyakit yang sering
diderita anak, begitu juga kebutuhan lain seperti nutrisi dan kebugaran
jasmani yang menjadi penunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Perkembangan intelektual dan emosional
Perkembangan intelektual bergantung pada faktor utama seperti kesehatan gizi,
kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Jika perkembangan
intelektual terganggu, maka anak kurang dapat berpikir operasional, tidak
memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam
berkomunikasi dengan teman-temannya.
Perkembangan emosional berbeda karena perbedaan jenis kelamin, usia,
lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah.
Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras,
budaya, etnik dan bangsa. Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh
adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering
kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Tindakan orang tua
yang terlalu memanjakan maupun terlalu keras atau menekan anak juga
mempegaruhi keseimbangan emosional anak.
3. Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap
Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga
harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan
dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak
dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak
apabila berbuat atau berperilaku yang positif. Terdapat bermacam hadiah yang
sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non materiil.
Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada kemudian hari anak
berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat luas.
Dari salah satu masalah yang timbul pada anak usia sekolah yaitu tentang sikap
orang tua terhadap anak. Sikap orang tua yang terlalu memanjakan ataupun mengekang
terlalu keras terhadap tindakan anak. Hal ini akan memicu terganggunya sehat jiwa pada
anak yang berpengaruh terhadap keseimbangan emosional pada anak. Jika ini dibiarkan
akan membuat anak bersikap takut ataupun sebaliknya yaitu bersikap semaunya, tidak
ada disiplin dan selalu membantah atau tidak patuh.
Jadi, tindakan kita sebagai seorang perawat ialah sebagai fasilitator atau sebagai
educator untuk membantu orang tua dalam mengatasi masalah psikologi anak yaitu
dalam hal emosional. Cara-caranya yaitu menganjurkan orang tua untuk bersikap tegas
atas tindakan yang dilakukan anak, seperti memberi hadiah sebagai tanda apresiasi jika
anak melakukan hal positif, memberi hukuman yang wajar sebagai tanda jika tindakan
anak tersebut salah. Menganjurkan orang tua untuk memperhatikan setiap perubahan
perilaku anak, memantau lingkungan pergaulan yang baik untuk anak.
Dengan bantuan tindakan tersebut diharapkan orang tua akan dapat melakukan
pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang
dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak.
Dari salah satu masalah yang timbul pada remaja yaitu rasa ketakutan dan ragu
dalam melakukan tindakan atau kegiatan. Dalam hal ini, perawat harus mengakaji
bagaimana hal tersebut terjadi dan apa faktor utama penyebab tersebut. Tindakan perawat
harus adanya bantuan orang tua dalam mengatasi masalah pada remaja karena keluarga
merupakan orang yang paham terhadap segala perilaku, perubahan maupun sikap anak
yang akan berpengaruh terhadap perkembangannya.
Jadi, tindakan yang dapat dilakukan perawat ialah setelah masalah utama
diketahui langkah selanjutnya memberi informasi terhadap perilaku remaja dan konflik
yang mungkin terjadi pada remaja. Membantu mengatasi keraguan remaja dengan
bantuan teman sebaya remaja yaitu dukungan teman sehingga remaja akan merasa
percaya diri dan merasa dihargai serta diperhatikan. Dalam membantu remaja untuk
keluar dari permasalahan perawat harus berkomunikasi dengan baik dan sikap empati
serta mendengarkan.
Genetik
Faktor ini akan mempengaruhi pertumbuhan fisik maupun psikologi pada orang
dewasa
Eksternal / lingkungan
Faktor ini akan berpengaruh terhadap pencapaian dari faktor bawaan, jika faktor
eksternal cukup baik maka memungkinkan tercapainya potensi bawaan,
sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Contoh faktor
eksternal/lingkungan yaitu keluarga, teman sebaya, pengalaman hidup, kesehatan
dan lingkungan tempat tinggal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tahap perkembangan pada setiap rentang umur
dewasa seperti dewasa muda, dewasa menengah atau paruh baya, dan dewasa tua ditandai
dengan perkembangan fisik, psikososial, kognitif, moral dan spiritual yang berbeda pada
setiap rentang umur dewasa. Masalah kesehatan yang timbul pada rentang usia dewasa
hampir sama yaitu adanya kecelakaan, penyalahgunaan NAPZA, kekersasan, penyakit
seperti kanker, hipertensi, obesitas maupun penyakit menular seksual.
Dari salah satu masalah kesehatan yang timbul pada dewasa yaitu
penyalahgunaan NAPZA. Strategi perawat berkaitan penyalahgunaan obat meliputi
penyuluhan tentang komplikasi penggunaan obat itu, upaya pengubahan sikap individu
terhadap penyalahgunaan obat, dan konseling tentang berbagai masalah yang
menyebabkan penyalahgunaan obat.
Penurunan kondisi fisik yang ditandai dengan energi berkurang, kulit keriput dan
tulang rapuh
Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual seperti : Gangguan jantung, gangguan
metabolisme, misal diabetes millitus, vaginitis, baru selesai operasi : misalnya
prostatektomi, kekurangan gizi, karena pencernaan kurang sempurna atau nafsu
makan sangat kurang, penggunaan obat-obat tertentu, seperti antihipertensi, golongan
steroid, tranquilizer.
Perubahan Aspek Psikososial, umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia
mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Dengan adanya penurunan
kedua fungsi tersebut, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang
berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia.
Perubahan yang Berkaitan Dengan Pekerjaan, Pada umumnya perubahan ini diawali
ketika masa pension, karena pensiun sering diartikan sebagai kehilangan penghasilan,
kedudukan, jabatan, peran, kegiatan, status dan harga diri.