Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN ANAK I “PENDEKATAN TEORI MODEL KEPERAWATAN ANAK”

NAMA : NADILA MADRIANTI


NIM : 201211673
KELAS: 2A
S1 KEPERAWATAN
A. Pengertian Keperawatan Anak

● . Pengertian Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai
dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi
(0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja
(11-18 tahun). Rentang ini berada antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak yang
berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu rentang cepat dan
lambat. Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku
sosial. Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang sama tetapi memiliki perbedaan
dan pertumbuhannya. Demikian juga halnya dengan perkembangan kognitif juga mengalami perkembangan
yang tidak sama. Adakalanya anak dengan perkembangan kognitif yang cepat dan adakalanya perkembangan
kognitif yang 2. Pengertian Keperawatan Anak yaitu suatu praktek pemeliharaan yang lambat pada status
kesehatan anak (bayi-remaja). Filosofi Pengalaman Anak Merupakan Keyakinan atau pandangan yang dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan pada anak yang meliputi : Perawatan berfokus pada perawatan.
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari keluarga. Kehidupan
anak dapat ditentukan oleh lingkungan dari keluarga, untuk itu 2000 anak harus mengenal keluarga sebagai
tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong, Perry & Hockenberry, 2002).
B. Prinsip Keperawatan Anak
● Terdapat prinsip atau dasar dalam 1000 anak yang dijadikan sebagai pedoman dalam memahami filosofi 1000
anak Perawat harus memahaminya, mengingat beberapa prinsip yang berbeda dalam penerapan asuhan. Di
antara prinsip dalam asuhan 2000 anak tersebut adalah: Pertama, anak bukan miniatur orang dewasa tetapi
sebagai individu yang unik. Prinsip dan pandangan ini mengandung arti bahwa tidak boleh memandang dari
ukuran fisik saja sebagaimana orang dewasa melainkan anak sebagai individu yang unik yang memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan. Pola-pola inilah yang harus dijadikan ukuran,
bukan hanya bentuk fisiknya saja tetapi kemampuan dan kematangannya. Kedua, anak adalah sebagai
individu yang unik dan memiliki kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik
anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu sama lain sesuai dengan usia tumbuh kembang.
Kebutuhan tersebut dapat mencakup kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan nutrisi dan cairan, aktivitas,
eliminasi, istirahat, tidur, dan lain-lain. Selain kebutuhan fisiologis tersebut, anak juga sebagai individu yang
juga membutuhkan kebutuhan psikologis, sosial, dan spiritual. Hal tersebut dapat terlihat pada tahap usia
tumbuh kembang anak. Pada saat yang bersamaan perlu memperhatikan kebutuhan khusus yang dialami oleh
anak. Ketiga, pelayanan meningkatkan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan
derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit.
C. Paradigma Keperawatan Anak Manusia/ anak Sehat lingkungan
Keperawatan
 
1. Manusia (anak) Sebagai klien dalam 2000 anak adalah individu yang berusia antara 0 sampai 18 tahun,
yang sedang dalam proses tumbuh kembang, memiliki kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial,
dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik/biologis anak mencakup makan,
minum, udara, eliminasi, tempat berteduh dan kehangatan. Secara psikologis anak membutuhkan cinta dan
kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak membutuhkan disiplin dan otoritas untuk
menghindari bahaya, mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak mandiri. Anak juga
membutuhkan kesempatan untuk belajar berpikir dan membuat keputusan secara mandiri. Untuk
pengembangan harga diri, anak membutuhkan penghargaan pertama terutama pada usia 1 sampai 3 tahun
(balita), penghargaan merupakan pengalaman positif dalam membentuk hargadiri. Untuk itu perlukan
penerimaan dan pengakuan dari orang tua dan lingkungannya. Secara sosial anak membutuhkan
lingkungan yang dapat memfasilitasinya untuk berinteraksi dan mengekspresikan ide/pikiran dan
perasaanya.
2.  Sehat Sehat dalam 1000 anak sehat dalam rentang sehat-sakit. Sehat adalah keadaan kesejahteraan yang
optimal antara fisik, mental, dan sosial yang harus dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Denagan demikian, apabila
anak sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial,
dan spiritual. Sehat-sakit berada dalam suatu rentang mulai dari sehat optimal pada satu kutub sampai
meninggal pada kutub lainnya seperti terlihat berikut ini. Sehat optimal Meninggal Sakit Berat Sepanjang
rentang tersebut, anak memerlukan bantuan perawat baik secara langsung saat anak sakit maupun tidak
langsung dengan melakukan bimbingan antisipasi pada orang tuanya.
3. Lingkungan Anak
● adalah individu yang masih bergantung pada lingkungan, yaitu orang dewasa di sekitarnya. Lingkungan terdiri
atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal, dan dapat mempengaruhi kesehatan anak. Lingkungan
internal, yaitu genetik ( keturunan), kematangan biologis, jenis kelamin, emosi, dan adanya predisposisi atau
resistensi terhadap penyakit. Lingkungan eksternal, yaitu status nutrisi, orang tua, sodara sekandung (sibling),
masyarakat atau kelompok sekolah, kelompok atau geng, disiplin tanamkan orang tua, agama, budatya, status
sosial-ekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik/biologis baik rumah maupun sanitasi di sekelilingnya.
Perkembangan anak sangat di pengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang
aman, peduli, dan penuh dengan ksih sayang. 4. Keperawatan Untuk memperoleh pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, perawat dapat membantu anak dan keluarganya memenihi kebutuhan yang spesifik
dengan cara membina hubungan terapeutik dengan anak/keluarga melalui peranya sebagai, pemulihan/pemelihan
kesehatan, koordinator, kolaborator, pembutan keputusan etik dan perencana kesehatan. Fokus utama dalam
pelaksanaan pelayan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan, dengan falsafah yang utama, yaitu
perawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik. Selama proses asuhan ditingkatkan,
keluarga dianggap sebagai mitra bagi perawat dalam rangka mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan
anak. Dua konsep yang merupakan manifestasi dari kerjasma orang tua-perawat ini tidak aktif terlibat dalam
asuhan pemantauan di rumah sakit dan memberdayakan baik dari aspek, ketarampilan maupun sikap dalam
melaksanakan perawatan anaknya di rumah, melalui interaksi dengan keluarga (memberdayakan). bentuk
intervensi utama yang perlu dilakukan anak dan keluarganya adalah mempersembahkan,
mempersembahkanpendidikan, dan upaya rujukan kepada tenaga kesehatan lain yang berkompeten yang sesuai
dengan kebutuhan anak.
A. Teori Pendekatan Model pada Anak Berikut Beberapa Teori Keperawatan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan Asuhan Keperawatan pada anak :
 
1. Kathryn E.Barnard (Hubungan interaktif antara orang tua dan anak secara langsung yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan harian)

2. Florence Nightingale (lingkungan Keperawatan (ventilasi, kehangatan,cahaya, diet, kebersihann dan ketenangan)

3. Lydia E.Hall (Lingkaran Keperawatan Care , Cure, Core)

4. Hildegard E.Peplau (Fase hubungan perawat-pasien orientasi, kerja, terminasi )

5. Margaret Jean Herman Watson ( Sepuluh Faktor Karaktif )

6. Madeleine Leininger (Keragaman dan Universitas Peduli Budaya)

7. Afaf Ibrahim Meleis (Teori Transisi)

8. Kristen M.Swanson (Caring)

9. Katharine Kolcaba (Teory of Comfort)

10. Teori Konservasi Levine

 
B. Penerapan Teori Model Keperawatan pada Anak

Menurut para Ahli

1. Teori Kathryn E. Barnard Dr. Barnard PCI (Parent Child Interaction) Model mendalilkan bahwa hubungan interaktif antara
orangtua dan anak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kognitif.Selain itu, kualitas interaksi ini secara
langsung Diukur untuk keberhasilan mereka dan informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi risiko keluarga
( 2007).Menurut model ini, orang tua dan anak bertanggung jawab untuk menetapkan "komunikasi yang ditentukan", atau
akurat mengirim dan dapat menerima dalam lingkungan mereka (The Barnard Model , 2007). Interpretasi yang sesuai dan
tepat waktu respon oleh kedua belah pihak merupakan komponen penting dari dialog (Huber, 1991).Barnard juga
mengidentifikasi faktor-faktor tertentu di lingkungan yang memiliki dampak signifikan terhadap pembentukan hubungan
diinginkan (Illman, 1996). Untuk mendukung teori dan identifikasi bahaya keluarga, Dr. Barnard merancang skala penilaian
yang dikenal sebagai Nursing Child Assessment Feeding Scale (NCAFS) dan Nursing Child Assessment Teaching Scale
(NCATS), untuk mengukur perilaku orangtua dan anak akurat (Huber, 1991).Skala ini telah diuji dan ditemukan untuk
digunakan baik sebagai langkah rendah dan hasil untuk kelompok berisiko termasuk bayi sosial-ekonomi, prematur, dan bayi
dari ibu remaja (Huber, 1991). Menurut Baker et al.(1994), Model Barnard juga dapat diterapkan di banyak disiplin ilmu lain
yang mengamati hubungan orangtua anak. adaptasi mereka, kekuatan tambahan, Barnard adalah waktu singkat administrasi,
kemudahan penggunaan, dan kemampuan mereka untuk dilakukan di sekitar aktivitas normal anak makan dan atau bermain
tanpa memerlukan gangguan pola hariannya (Huber, 1991). Keumuman Model Dr Barnard, awalnya dirancang untuk
mengatasi tahun pertama kehidupan seorang anak, sejak berkembang untuk menyertakan penilaian anak-anak sampai usia tiga
tahun (Masters, 2012).

2. Teori Caring Kristen Swanson Menurut Swanson (1991) ada 5 dimensi yang memiliki konsep caring yaitu :
● a. Mempertahankan Keyakinan Adanya kepercayaan dan keyakinan seseorang dalam melalui dan masa transisi dalam
hidupnya untuk menghadapi masa depan dengan keyakinan, menumbuhkan proses optimisme, memaknai arti atau
mengambil hikmah dari setiap peristiwa, dan selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun. Tujuannya adalah
untuk membantu orang lain dalam batas-batas hidupnya sehingga dapat menemukan makna dan mempertahankan
sikap yang penuh harapan. Memelihara dan mempertahankan keyakinan nilai hidup seseorang adalah dasar dari
merawat dalam latihan 2000x
b.Mengetahui Berusaha memahami kejadian-kejadian yang memberikan makna dalam kehidupan klien. mempertahankan fokus
kepercayaan adalah dasar dari kepedulian, mengetahui suatu pembelajaran terhadap pengalaman hidup klien dengan asumsi
perawat yang mengetahui kebutuhan klien, Universitas Sumatera Utara menggali/mencari informasi klien secara detail, peka
terhadap bahasa verbal dan non verbal, memprogram satu tujuan, serta melibatkan orang yang memberi asuhan dan orang yang
diberi asuhan dan tanpa persepsi antara perawat dan klien.

c. Bukan hanya hadir secara menyeluruh juga saling berkomunikasi yang bertujuan untuk berbagi apa yang dirasakan klien dan
secara emosional, tetapi memberikan dukungan dan kenyamanan serta menyatukan klien baik fisik maupun emosional.
Melakukan tindakan untuk klien dengan mengantisipasi kebutuhan yang diperlukan, menjaga privasi dan martabat klien

d.Mengaktifkan Memberikan kemudahan atau memberdayakan klien, memfasilitasi klien agar dapat melewati masa transisi
dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa dalam hidupnya yang belum pernah dialami dengan informasi, menjelaskan,
mendukung dengan fokus masalah yang relevan, berfikir melalui masalah dan menghasilkan alternatif pemecahan masalah
sehingga meningkatkan penyembuhan klien atau klien mampu melakukan tindakan yang tidak biasa dilakukan dengan cara
memberikan dukungan, memvalidasi perasaan dan memberikan umpan balik/umpan balik.

2. Teori Konservasi Levin Teori 2000 Myra Levine diwujudkan pada tahun 1966 dantahun 1973, menggambarkan klien sebagai
mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lervine percaya bahwa
intervensi 2000 merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat
dilihat dari sudut konservasi energi dalam lingkup sebagai berikut , Levine menyebutnya sebagai prinsip empat konservasi
dalam 2000 :
a. Konservasi Energi dari konversi energi ini adalah untuk menghindari penggunaan

energi yang berlebihan atau kelelahan yang berlebihan. Karena individu memerlukan keseimbangan energi dan memperbaharui
energi sevara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien
disamping tempat tidur pasien .
b. Konservasi Struktur Integritas Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas Seorangperawat
harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi
2000 .

c. Konservasi integritas Seorang perawat harus dapat menghargai diri sendiri pasien.Hal ini bias terlihat ketika
klien dipanggil dengan namanya.Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai yang
menyediakan privasi selama prosedur.
d. Konservasi Integritas Sosial Kehidupan berarti komunitas , sosial dan kesehatan merupakan keadaan sosial
yang telah ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap
keluarga ,membantu kehidupan keagamaan dan menggunakan hubungan interpersonal .

2. Teori Kenyamanan Kolcaba Teori kenyamanan Kolcaba

3. terdiri atas tiga tipe, yaitu

(1) relief: resipien yang membutuhkan penanganan spesifik dan segera,


(2) kemudahan: kondisi tenteram atau kepuasan hati dari klien yang terjadi karena kondisi fisik yang dirasakan
pada semua kebutuhan,

(3) transendensi: keadaan dimana seseorang mampu mengatasi masalah dari penemuan yang terjadi. Kolcaba
memandang bahwa kenyamanan merupakan kebutuhan dasar seorang individu yang bersifat holistik, meliputi
fitur-fitur fisik, psikospiritual, sosiokultural, lingkungan. Kenyamanan fisik berhubungan dengan mekanisme
sensasi tubuh dan homeostasis, termasuk penurunan kemampuan tubuh dalam merespon suatu penyakit atau
prosedur invasif. Beberapa alternatif untuk memenuhi kebutuhan fisik adalah memberikan obat, mengubah
posisi, menggosok punggung, kompres hangat atau dingin, sentuhan terapi.
F. Penerapan Teori Model Pendekatan pada Anak Menurut para Ahli
1. Penerapan Teori Kathryn E. Barnard Teori 2000 Barnard berfokus pada interaksi antara ibu-bayi dan lingkungannya. Menurut
teori ini, karakteristik individu dipengaruhi oleh sistem ibu-bayi yang terjadi dan perilaku adaptifnya sesuai dengan karakteristik
tersebut untuk menemukan sistem kebutuhan-kebutuhan yang ada. Teori Barnard dikembangkan dari psikologi dan
perkembangan manusia. Teori ini didasarkan pada skala perkembangan untuk mengukur efek pemberian makan, pendidikan
kesehatan dan ( Tomey & Alligood, 2006).Model 2000 Barnard pada awalnya dikembangkan untuk bayi, dan selanjutnya
berkembang menjadi teori interaksi pengkajian pada anak. Model ini digunakan pada pengembangan perangkat atau suatu
format pengkajian untuk perkembangan kesehatan anak, perkembangan dan pertumbuhannya dengan melihat hubungan
orangtua-anak sebagai suatu interaksi.
● karakteristik orang tua dan anak seperti rupa sesuai dengan sistem kebutuhan. Barnard modifikasi sebagai perilaku
adaptif (Tomey & Alligood, 19980). Perilaku adaptif tersebut meliputi :
● a. Kejelasan isyarat bayi untuk berpartisipasi dalam hubungan yang seimbang, bayi harus menanyakan suatu hal
kepada pengasuh.Isyarat yang diberikan dapat mempermudah atau mempersulit orang tua untuk memahami sesuai
dengan perilaku tersebut dan membuat modifikasi yang tepat. Bayi memberikan beberapa hal seperti rewel, tidur, cari
perhatian, rasa lapar dan rasa kenyang dan perubahan aktivitas tubuh.
b. Respon bayi terhadap pengasuh (respon bayi terhadap pengasuh) Bukan hanya bayi harus memberikan respon sehingga
bayi dapat memodifikasi perilakunya. Secara jelas, jika bayi tidak merespons terhadap yang terjadi dari pengasuh, adaptasi
tidak mungkin
c. Kepekaan orang tua terhadap isyarat anak (rasa sensitif orang tua terhadap bayi) Orang tua, seperti halnya bayi, harus
mampu memahami apa yang diberikan bayi sehingga mereka memodifikasi perilakunya dengan tepat. Orang tua yang
memiliki masalah dalam aspek kehidupannya seperti : masalah pekerjaan dan keuangan, masalah emosional atau stres
dalam pernikahan, dapat menjadi tidak sensitif terhadap pengelolaan bayi. Jika stres dapat diatasi oleh orang tua, orang tua
dapat memahami penjaganya.
d. Kemampuan orang tua untuk meringankan kesusahan bayi (kemampuan orang tua mengurangi kesusahan pada bayi)
beberapa diberikan yang diberikan bayi membantu orang tua.
● Efektifitas orang tua dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal, yaitu :
1) Orang tua harus mengenali bahwa distress sedang,
2) Harus mengetahui tindakan yang tepat untuk mengurangi distress.
3) Dan akhirnya orang tua harus mampu melaksanakan tindakan sesuai pengetahuannya.
b. Aktivitas yang mendorong pertumbuhan sosial dan emosional orang tua (orang tua membantu pertumbuhan sosial dan
emosional) Kemampuan untuk membantu aktivitas pertumbuhan sosial emosional bergantung kamampuan orang tua
untuk beradaptasi secara luas. Orang tua harus mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan interaksi
sosial saat memberi makan, member pujian atas perilaku anak. Orang tua harus menyadari tingkat perkembangan anak
dan mengatur perilaku yang sesuai. Hal ini tergantung pada kemampuan orang tua dalam menerapkan pengetahuan dan
keahliannya. Aktivitas pembinaan pertumbuhan kognitif orang tua (orang tua membantu perkembangan kognitif)
pertumbuhan kognitif difasilitasi dengan pemberian stimulasi sesuai tingkat pemahaman anak. Untuk melaksanakannya
orang tua harus memiliki pemahaman tentang kemampuan anaknya dan orang tua harus memiliki energi untuk
menerapkan keahliannya Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori interaksi pengkajian
kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction Theory).

● Konsep utama/asumsi dari teori ini adalah: anak (child), ibu atau pengasuh (mother/caregiver), dan lingkungan
(environment) ( Tomey & Alligood, 1998) :
a. Untuk melaksanakannya orang tua harus memiliki pemahaman tentang kemampuan anaknya dan orang tua harus
memiliki energi untuk menerapkan keahliannya Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori
interaksi pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction Theory). Konsep utama/asumsi dari teori ini
adalah: anak (child), ibu atau pengasuh (mother/caregiver), dan lingkungan (environment) ( Tomey & Alligood, 1998) :
a. Untuk melaksanakannya orang tua harus memiliki pemahaman tentang kemampuan anaknya dan orang tua harus
memiliki energi untuk menerapkan keahliannya Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori
interaksi pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction Theory). Konsep utama/asumsi dari teori ini
adalah: anak (child), ibu atau pengasuh (mother/caregiver), dan lingkungan (environment) ( Tomey & Alligood, 1998) :
a.Anak (Child) Barnard menggambarkan anak dengan karakteristik berikut : perilaku bayi baru lahir, pola makan dan
tidur, tampilan fisik, temperamen dan kemampuan anak beradaptasi terhadap lingkungan dan petugas kesehatan.
b. Ibu/pengasuh (M/care giver) karakteristik ibu yang digambarkan Barnard meliputi: aspek psikososial,perhatian terhadap
anak, kesehatan ibu itu sendiri, pengalaman ibu yang mengubah kehidupan, harapan ibu terhadap anaknya, dan yang
paling penting adalah pola hubungan orang tua-anak dan kemampuan adaptasinya.
c. Karakteristik lingkungan aspek lingkungan fisik dan keluarga, keterlibatan ayah, dan derajat hubungan orang tua untuk
menghormati anaknya 

2. Aplikasi Teori Caring Kristen Swanson


● Perilaku caring yang dilakukan dalam pelayanan kepada ramah,pasien , care, sabar dan tenang saat lembut sopan yang
selalu cekatan, baik kebutuhan yang dirasakan saat kunjungan pasien dan memotivasi kebutuhan klien, memiliki
terhadap klien dan dalam peran jawab dan sebagai menampilkan dan pekerjaan lainnya komunikasi terutama masalah
untuk memenuhi juga kepada atau pasien sikap tindakan yang bersemangat untuk bersiap-siap tenang
keluarga.perawat keluhan peduli ramah,Hal untuk sikap profesional dalam verbal dan memiliki rasa empati, peduli
pengobatan. Kepedulian harus terwujud melalui empati santunan pasien. Setiap melakukan cepat, tepat, dan terampil
dalam menghadapi pasien, menggunakan komunikasi saat terapi dengan pasien dan keluarga pasien, perawat non
verbal ini sedia dan termasuk selalu bertanggung jawab melalui pembicaraan pendidikan kesehatan, konseling, dan
mendengarkan klien (Dedi, Setyowati, & Afiyanti, 2008). Dimensi kepedulian yang dilakukan partisipan
Mempertahankan pertemuan Keyakinan yang telah diucapkan pasien saat merawat dilakukan salam,pasien yaitu saat
menggunakan komunikasi verbal dan non verbal yang baik, bersifat ramah, kontak mata yang baik, fokus pada
keluhan yang dirasakan oleh pasien, mendengarkan setiap keluhan yang dirasakan oleh pasien.(Thomas, Finch,
Schoenhofer, & Green, 2009) mengatakan caring berimplikasi terhadap praktik perawat yang peduli akan berbicara
dengan 2000 ramah dan memiliki perhatian, penuh minat dalam membantu klien, dan hubungan dalam dilakukan para
partisipan terkait setiap melakukan tindakannya. saat pasien datang, Mengetahui yang menggali penggalian sehingga
santunan, membina sudah informasi keluhan, kesehatan, riwayat penyakit dahulu, sekarang, dan keluarga maupun
kondisi perawat bersifat lingkungan yang mempengaruhi perubahan kesehatan.dan peduli terhadap kondisi yang
dialami &Kamil,2017)pasien.
3. Aplikasi Teori Konservasi Levine Dalam model konservasi Levine
● rencana intervensi dibuat berdasarkan prinsip konservasi yaitu konservasi energi, integritas struktural,
integritas personal dan integritas sosial. Tujuan intervensi adalah untuk mempertahankan sosial, Keutuhan
dan membantu memfasilitasi adaptasi (Alligood, 2006). Rencana tindakan kemudian diimplementasikan
berdasarkan konsep konservasi energi, integritas struktural, personal dan integritas sosial. Contoh
pengaplikasian model konservasi Levine pada intervensi pengabdian pasien anak dengan demam
berdasarkan konservasi energi, integritas struktural, personal dan integritas sosial sebagai berikut :
a. Konservasi Energi Perawat melakukan kompres hangat, mengatur posisi untuk mengubah tiap 2 jam sekali,
mengganti NGT karena sudah lebih dari 7 hari dan terlihat kotor. Memberi makan melalui NGT, kolaborasi
dengan bagian gizi untuk diet yang tepat untuk klien. Mengobservasi toleransi pemberian makan minum (cek
residu, muntah, kembung dan BAB). Menimbang BB. Kolaborasi untuk mempersembahkan nutrisi parenteral
total (TPN). Merawat anak, mememantau, mencatat, melaporkan adanya perubahan suhu, nadi, pernapasan,
irama jantung, warna kulit. b. Konservasi Integritas Struktural Perawat melakukan observasi terhadap kondisi
bekas luka CVP, bekas CVC, melepas balutan yang basah. melakukan perawatan kulit dengan menggunakan
baby oil dan memandikan anak, mengubah posisi untuk menghindari dekubitus kembung dan BAB).
Menimbang BB. Kolaborasi untuk mempersembahkan nutrisi parenteral total (TPN). Merawat anak,
mememantau, mencatat, melaporkan adanya perubahan suhu, nadi, pernapasan, irama jantung, warna kulit.
● Konservasi Integritas Struktural Perawat melakukan observasi terhadap kondisi bekas luka CVP, bekas
CVC, melepas balutan yang basah. melakukan perawatan kulit dengan menggunakan baby oil dan
memandikan anak, mengubah posisi untuk menghindari dekubitus kembung dan BAB). Menimbang BB.
Kolaborasi untuk mempersembahkan nutrisi parenteral total (TPN). Merawat anak, mememantau, mencatat,
melaporkan adanya perubahan suhu, nadi, pernapasan, irama jantung, warna kulit. b. Konservasi Integritas
Struktural Perawat melakukan observasi terhadap kondisi bekas luka CVP, bekas CVC, melepas balutan
yang basah. melakukan perawatan kulit dengan menggunakan baby oil dan memandikan anak, mengubah
posisi untuk menghindari dekubitus setiap 2 jam sekali, mengobservasi kulit dari edema tungkai dan
kemerahan, menilai capillary refill time (CRT).
a. Konservasi Integritas Personal Ibu dan keluarga diberi kesempatan untuk mengungkapkan apa yang dirsakan
ketika anak mengalami demam yang tidak kunjung turun, kadang-kadang keluarga juga perlu didukung baik
perkembangan klien dapat difasilitasi dengan memberikna terapi maupun aktivitas yang bersifat terpeutik,
misalnya dengan menyusun jadwal aktifitas harian, tentang perawatan nanti ketika pulang ke rumah.
b. Konservasi Integritas Sosial Perawat penjaga keluarga untuk berada disamping secara bergantian dengan
keluarga lain, anggota kesempatan untuk merawat, menyentuh, berbicara, dan mendoakan klien ketika
berkunjung, memotivasi ibu dan keluarga dalam merawat anak ketika anak sudah diperbolehkan pulang nanti
● 4. Teori Aplikasi Contoh aplikasi Kenyamanan Kolcaba Contoh aplikasi teori kenyamanan dalam proses
pengkajian terbaru pada bayi yang dirawat di ruang neonatus risiko tinggi:
Thank you

Anda mungkin juga menyukai