Anda di halaman 1dari 21

PERAN PERAWAT DALAM MENGURANGI STRESS AKIBAT

HOSPITALISASI

OLEH:
😎KELOMPOK II😎
A. Anak
a) Pengertian Anak
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari
bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5),
usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini
berada antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak
berbeda. Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan
perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat.Anak adalah individu
yang rentan karena perkembangan kompleks yang terjadi di setiap tahap
masa kanak- kanak dan masa remaja.
b).Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1. Pertumbuhan
• Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiflikasi sel-sel
tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel. Adanya multiflikasi
dan pertambahan ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantitatif
dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu bertemunya sel
telur dan sperma hingga dewasa (IDAI, 2000). Jadi, pertumbuhan
lebih ditekankan pada bertambahnya ukuran fisik seseorang, yaitu
menjadi lebih besar atau lebih matang bentuknya, seperti
bertambahnya ukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala
2. Perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur fungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat diperkirakan,
dan diramalkan sebagai hasil dari proses diferensiasi sel, jaringan tubuh,
organ-organ, dan sistemnya yang terorganisasi (IDAI, 2000). Dengan
demikian, aspek perkembangan ini bersifat kualitatif, yaitu pertambahan
kematangan fungsi dari masing-masing bagian tubuh.
3. Prinsip-prinsip Keperawatan Anak
Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan
sebagai pedoman dalam memahami filosofi keperawatan anak. Di antara
prinsip dalam asuhan keperawatan anak tersebut adalah:
• Pertama,Anak bukan miniature orang dewasa tetapi sebagai individu
yang unik.
• Kedua,Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai
kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan.
• Ketiga, Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya
mengobati anak yang sakit.
• Keempat, keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang
berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung
jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan
anak.
• Kelima, praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan
keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi, dan
meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum
(legal).
• Keenam, tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk
meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan
remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks
keluarga dan masyarakat.
• Ketujuh, pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan
anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang sebab ilmu tumbuh
kembang ini yang akan mempelajari aspek kehidupan anak (Azis,
2005).
B. Peran Perawat
• Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang
sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola sikap,
perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan diri seseorang berdasarkan
posisinya dimasyarakat (Hidayat, 2006).
• Peran perawat adalah cara untuk mengatasi aktifitas perawat dalam
praktik,dimana telah menyelesaikan pendidiksan formalnya yang diakui dan
diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
jawab keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik
profesionalnya.Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah
demi untuk kejelasan (Mubarak, 2006).Beberapa peran penting seorang
perawat anak, yaitu: sebagai pembela, pendidik, konselor, kordinator,
pembuat keputusan etik, perencana kesehatan, dan peneliti
• Sebagai pembela, perawat dituntut sebagai pembela bagi keluarganya
pada saat mereka membutuhkan pertolongan tidak dapat mengambil
keputusan/ menentukan pilihan, dan menyakinkan keluarga untuk
menyadari pelayanan yang tersendiri, pengobatan/ dan prosedur yang
dilakukan dengan cara melibatkan keluarga.
• Sebagai pendidik, perawat berperan sebagai pendidik baik secara
langsung dengan memberikan penyuluhan/ pendidikan kesehatan pada
orangtua anak maupun secara tidak langsung dengan menolong
orangtua/ anak memahami pengobatan dan perawatan anaknya.
• Sebagai konselor, perawat dapat member konseling keperawatan
ketika anak dan orangtuanya membutuhkan.
• Sebagai kordinator, perawat berada pada posisi kunci untuk menjadi
kordinator pelayanan kesehatan karena 24 jam berada di samping
pasien.
• Sebagai pembuat keputusan etik, perawat dituntut untuk dapat
berperan sebagai pembuat keputusan etik dengan berdasarkan pada
nilai moral yang diyakini dengan menekankan pada hak pasien untuk
mendapat otonomi, menghadapi hal-hal yang merugikan pasien, dan
keuntungan asuhan keperawatan yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
• Sebagai perencana kesehatan, perawat harus bias merumuskan rencana
pelayanan kesehatan di tingkat kebijakan (Supartini, 2004).
C. Hospitalisasi
1. Pengertian Hospitalisasi
• Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana
atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi
dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama proses tersebut,
anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa
penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh
stress (Supartini, 2004).
• Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak, yaitu cemas, marah, sedih,
takut, dan rasa bersalah (Wong, 2000). Perasaan tersebut dapat timbul karena
menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak
aman dan tidak nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya, dan
sesuatu yang dirasakannya menyakitkan.
2. Dampak Hospitalisasi Pada Anak
Hospitalisasi pada anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada
semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh
banyaknya faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga
kesehatan lainnya), lingkungan baru, maupun lingkungan keluarga yang
mendampingi selama perawatan. Keluarga sering merasa cemas dengan
perkembangan keadaan anaknya, pengobatan, dan biaya perawatan.
Meskipun dampak tersebut tidak bersifat langsung terhadap anak, secara
fisiklogis anak akan merasakan perubahan perilaku dari orang tua yang
mendampingi selama perawatan (Marks, 1998).
3. Reaksi Anak Terhadap Hospitalisasi
Pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena
perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Berikut ini
reaksi anak terhadap sakit dan dirawat di rumah sakit sesuai dengan
tahapan perkembangan anak.
1) Masa Bayi (0 sampai 1 tahun)
Pada anak usia lebih dari enam bulan terjadi stranger anxiety atau
cemas apabila berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya dan
cemas karena perpisahan. Reaksi yang sering muncul pada anak usia ini
adalah menangis, marah, dan banyak melakukan gerakan sebagai sikap
stranger anxiety. Bila ditinggalkan ibunya, bayi akan merasakan cemas
karena perpisahan dan perilaku yang ditunjukkan adalah dengan
menangis keras.
2) Masa Todler (2 sampai 3 tahun)
Anak usia todler bereaksi terhadap hospitalisasi sesuai dengan sumber
stresnya. Sumber stres yang utama adalah cemas akibat perpisahan.
Respons perilaku anak sesuai dengan tahapannya,yaitu :
a. Tahap protes
b. putus asa
c. pengingkaran (denial).
• 3) Masa prasekolah (3 sampai 6 tahun)
• Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak untuk berpisah dari
lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang, dan
menyenangkan, yaitu lingkungan rumah, permainan, dan teman
sepermainannya.
• Reaksi terhadap perpisahan yang ditunjukkan anak usia prasekolah
adalah dengan menolak makan, sering bertanya, menangis walaupun
secara perlahan, dan tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan.
4) Masa Sekolah (6 sampai 12 tahun)

Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak untuk berpisah dengan


lingkungan yang dicintainya, yaitu keluarga dan terutama kelompok
sosialnya dan menimbulkan kecemasan. Kehilangan control juga terjadi
akibat dirawat di rumah sakit karena adanya pembatasan aktivitas.
Reaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri akan ditunjukkan dengan
ekspresi baik secara verbal maupun nonverbal karena anak sudah
mampu mengomunikasikannya.
5) Masa Remaja (12 sampai 18 tahun)
Anak usia remaja memersepsikan perawatan di rumah sakit
menyebabkan timbulnya perasaan cemas karena harus berpisah dengan
teman sebayanya. Apabila harus dirawat di rumah sakit, anak akan
merasa kehilangan dan timbul perasaan cemas karena perpisahan
tersebut. Reaksi yang sering muncul terhadap pembatasan aktivitias ini
adalah dengan menolak perawatan atau tindakan yang dilakukan
padanya atau anak tidak mau kooperatif dengan petugas kesehatan atau
menarik diri dari keluarga, sesama pasien, dan petugas kesehatan
(isolasi).
4. Pencegahan Dampak Hospitalisasi
Dirawat di rumah sakit bisa menjadi sesuatu yang menakutkan dan
pengalaman yang mengerikan bagi anak-anak.Oleh karena itu, peran
perawat sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dampak tersebut.
• Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
• Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan
pada anak
• Mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak
psikologis)
• Tidak melakukan kekerasan pada anak
• Modifikasi Lingkungan Fisik
D. Peran perawat dalam mengurangi stress akibat hospitalisasi
• Mencegah atau meminimalkan dampak dari perpisahan, terutama pada
anak usia kurang dari 5 tahun.
• Mencegah perasaan kehilangan kontrol
• Meminimalkan rasa takut terhadap perlakuan tubuh dan rasa nyeri.
• Memaksimalkan manfaat dari hospitalisasi Walaupun hospitalisasi
merupakan stressfull bagi anak dan keluarga, tapi juga membantu
memfasilitasi perubahan kearah positif antara anak dan anggota
keluarga
• Memberi support pada anggota keluarga
Sekian presentasi dari kelompok kami. Jika
ada yang ingin bertanya, lebih baik pendam
saja, karena kami sudah menjelaskan
semuanya😉Atas perhatiannya kami sekeluarga
mengucapkan
Terimakasih🙏

Anda mungkin juga menyukai