Anda di halaman 1dari 44

Konsep Dasar Keperawatan Anak

Ns. Andri Yulianto,S.Kep.,M.Kes


FAKULTAS KESEHATAN
Pringsewu Prodi DIII Keperawatan
Tujuan Pembelajaran

• Setelah mengikuti Pelaksanaan Pembelajaran


diharapkan peserta didik mampu memahami
dan menjelaskan konsep dasar keperawatan
anak
Sub Materi Pembelajaran

• Pengertian
• Kedudukan anak di Indonesia
• Filosofi Keperawatan anak
• Prinsip Keperawatan anak
• Paradigma Keperawatan anak
• Peran Perawat
• Lingkup Praktik Keperawatan
Pengertian

• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23


Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1,
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan
belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
• Menurut definisi WHO, batasan usia anak adalah sejak
anak di dalam kandungan sampai usia 19 tahun.
• Menurut  UU RI No. IV th 1979 ttg
kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur
21 tahun dan belum menikah.
• Menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42
disebutkan bahwa anak  yang sah adalah yang
dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang
sah.
KEDUDUKAN ANAK DI
INDONESIA

• Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris


keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak
akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga
serta  dianggap sebagai seseorang yang bisa
memberikan perawatan dan perlindungan
ketika kedua orang tua sudah berada pada
tahap lanjut usia.
Filosofi Kep Anak

• Merupakan keyakinan atau pandangan yang


dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan pada anak yg berfokus pada
keluarga, pencegahan terhadap trauma,
manajemen kasus.
Perawatan berfokus pada
keluarga

• Keluarga merupakan unsur penting dalam


perawatan anak, mengingat anak bagian dari
keluarga.
• Sebagai perawat, dlm memberikan pelayanan
kep anak harus mampu memfasilitasi keluarga
dlm berbagai bentuk pelayanan kesehatan.
Baik berupa pemberian kep langsung maupaun
pemberian penkes pada anak.
• Keterlibatan keluarga mempengaruhi proses
kesembuhan anak.  merupakan dasar dalam
pemberian asuhan kep yg berfokus pd
keluarga.
Atraumatic Care

• Adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya


trauma pada anak dan keluarga.
• Perawatan difokuskan dalam pencegahan terhadap
trauma.
• Beberapa kasus yang dijumpai dimasyarakat yang dapat
menimbulkan trauma pada anak adalah cemas, marah,
nyeri, dll.
• Atraumatic care  sbg bentuk perawatan
terapeutik yg dpt diberikan pkd anak dan
keluarga dengan mengurangi dampak
psikologis dari tindakan kep yg diberikan.
Jurnal Penelitian Atraumatic
care
• Hospitalisasi menyebabkan anak mengalami trauma dan
menimbulkan gejala berupa respon regresi, cemas
terhadap perpisahan, apatis, ketakutan, dan gangguan
tidur. Dampak negatif ini berkaitan dengan lamanya dan
banyaknya jumlah pasien, berbagai prosedur invasif,
serta kecemasan orangtua.
• Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak
apapun bentuknya harus berlandaskan pada prinsip
traumatic careatau asuhan yang terapeutik.
• Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
penerapan atraumatic care terhadap respon kecemasan
anak yang mengalami hospitalisasi.
• Desain penelitian yang digunakan adalah quasy-experimental
design dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control
group.
• Sebanyak 34 anak berusia 1-14 tahun menjadi sampel penelitian
menggunakan pendekatan sampling non probabilitas dengan
metode consecutive sampling yang dilakukan pemasangan infus
yang terdiri dari 17 anak kelompok intervensi kompres es batu
dan pemberian mainan dan 17 anak kelompok kontrol atau tanpa
intervensi.
• Hasil penelitian menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak
berpasangan didapatkan pada kelompok intervensi (p= 0,000).
Kesimpulan menunjukkan adanya pengaruh penerapan atraumatic
care terhadap respon kecemasan anak yang mengalami
hospitalisasi
Prinsip yg dilakukan oleh
perawat :

• Menurunkan / mencegah perpisahan dari


keluarga
• Meningkatkan kemampuan orang tua dalam
mengontrol perawatan anak
• Mencegah dan mengurangi cidera dan nyeri
• Tidak melakukan kekerasan pada anak
• Modifikasi lingkungan
Manajemen kasus

• Pengelolaan kasus scr komperhensif adalah


bagian utama dlm pemberian asuhan
keperawatan scr utuh melalui, pengkajian,
penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
• Pendekatan psikologis dilakukan dengan
mempersiapkan secara fisik, memberi
kesempatan orang tua dan menciptakan
lingkungan yg nyaman, pencegahan, peningkatan
kes merupakan tanggung jawab perawat.
Prinsip keperawatan anak

• Anak bukan miniatur orang dewasa


• Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangan
• Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan
derajat kesh, bukan mengobati anak sakit
• Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan askep anak
• Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek
hukum ( legal )
• Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi /
kematangan
• Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan
Paradigma keperawatan anak

• Merupakan suatu landasan berfikir dalam


penerapan ilmu kep anak.
• Paradigma kep anak  mengacu pada konsep
paradigma umum : cara pandang suatu ilmu.
Terdiri dari 4 komponen : anak, keperawatan,
sehat – sakit dan lingkungan.
Komponen paradigma kep anak
Anak / manusia

• Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia


< 18 tahun dalam masa tumbuh kembang
dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik,
psikologis, sosial, dan spiritual.
• Anak merupakan individu yang berada dlm satu
rentang perubahan perkembangan yg dimulai
dari bayi hingga remaja.
• Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga
merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan
keperawatan.
• Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang
tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di
kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu
• 1.      Bayi                             : 0 – 1 th
• 2.      Toddler                       : 1 – 2,5 th
• 3.      Pra Sekolah                 : 2,5 – 5 th
• 4.      Sekolah                       : 5 – 11 th
• 5.      Remaja                        : 11 – 18 th
• Dalam proses berkembang anak memiliki ciri
yaitu :
• 1. Ciri / Pertumbuhan Fisik
• 2. Koqnitif
• 3. Konsep Diri
• 4. Pola Koping
• 5. Perilaku Sosial
Respon emosi

• Respon emosi terhadap penyakit sangat bervariasi


tegantung pada usia dan perkembangan anak.
• Masa Bayi :
Perpisahan dengan orang tua maka respon nya
akan menangis, berteriak, menarik diri dan diam.
• Masa Balita :
Situasi yang tdk menyenangkan maka respon nya
akan menangis mencari orang tua, berhenti
berbicara., menyerang, protes.
• Masa Pra Sekolah :
Reaksi terhadap masalah : perpisahan, hilangnya kasih
sayang, menarik diri, tingkah laku protes, agresif,
menolak makan, dll.
• Masa Sekolah :
Reaksi terhadap masalah : tingkah laku protes, bosan,
kesepian, frustasi, menarik diri, merengek,
menggertakkan gigi, bertindak berani.
• Masa Remaja :
Respon emosi : tidak kooperatif, menarik diri, agrsif,
menuntut, kesepian, bosan. dll
Sehat – sakit

• Menurut WHO, Sehat merupakan suatu keadaan yang


sempurna baik fisik, mental dan sosial, sehingga tidak
hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
• Mengandung 3 karakteristik :
• 1.Merefleksikan perhatian pada individu sebagai
manusia.
• 2.Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal
dan eksternal.
• 3.Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan
produktif.Rentang sehat sakit merupakan batasan yg
dpt diberikan bantuan pelayanan kep pada anak.
• Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi
merupakan penyesuaian. Bukan merupakan suatu
keadaan, tapi merupakan proses. Proses di sini
adalah adaptasi individu yang tidak hanya
terhadap fisik mereka, akan tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
• sakit merupakan proses dimana fungsi individu
dalam suatu ataulebih dimensi yang ada
mengalami perubahan atau penurunan
biladibandingakan dengan kondisi individu
sebelumnya.
Sehat – sakit

• Rentang sehat sakit merupakan batasan yg dpt


diberikan bantuan pelayanan kep pada anak.
• Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status
kesehatan yg bersifat dinamis dlm setiap waktu,
selama dalam batas rentang tersebut anak
membutuhkn bantuan perawat baik scr langsung
maupun tdk langsung.
• Apabila anak berada pada rentang sehat maka
uapaya perawat utk meningkatkan derajat
kesehatan sampai mencapai taraf kesejahteraan.
Ataupun sebaliknya.
Rentang sehat sakit

SEHAT SAKIT

SEJAHTERA SEHAT SEHAT SAKIT SAKIT KRONIS


MENINGGAL
OPTIMAL
Lingkungan

• LIngkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu


kondisi sehat maupun sakit serta status kesehatan. 
• Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . 
• Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan
seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual,
persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan
spiritual.
• SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi
status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi,
budaya 
Keperawatan

• Merupakan salah satu bentuk pelayanan


kesehatan yang komprehensif meliputi biologi,
psikologis, social dan spiritual yang ditujukan
pada individu, keluarga, masyarakat dan
kelompok khusus yang mengutamakan
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi
sehat maupun sakit.
• Anak sebagai individu maupun salah satu
anggota keluarga merupakan sasaran dalam
pelayanan keperawatan Sehingga perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan harus
memandang anak sebagai individu yang unik
yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Peran perawat dalam Kep Anak

• Pemberi perawatan
• Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan
pelayanan keperawatan kepada individu,
keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai
dengan  masalah yang terjadi mulai dari masalah
yang bersifat sederhana sampai yang kompleks.
• Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan
adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan
dasar seperti memberi makan, membantu pasien
melakukan ambulasi dini.
• Sebagai Advocat keluarga
• Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab
untuk memebantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan informasi  yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya.
• Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt
ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang
prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum  pasien
melakukan operasi.
• Pendidik
• Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan
pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga
keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya.
• Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
keperawatan adalah aspek pendidikan, karena
perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran
dari pelayanan keperawatan.
• Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi
penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare
merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai
pendidik ( health educator )
• Konseling
• Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi
perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat
sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini
merupakan dasar dalam perencanaan tindakan
keperawatan.
• Konseling diberikan kepada individu,  keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan
pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup
sehat (perubahan pola interaksi).
• Kolaborasi
• Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team
kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan
kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat
terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian
dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari
berbagai professional pemberi palayanan kesehatan.
• Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan
nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter
untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan
Antibiotik pada anak yang menderita infeksi
• Peneliti
• Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator)
dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif,
cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya.
• Kegiatan ini dapat diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada
hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan,
menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan
yang telah diberikan.  
• Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan,
perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
• Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti
perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi
lain dari berbagai sumber.
• Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka
mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek
profesi keperawatan.
Lingkup Praktik Kep Anak

• Lingkup praktik Merupakan hak dan otonomi


dlm melaksanakan asuhan kep yang
berdasarkan atas kemampuan, tingkat
pendidikan yang dimiliki, dilakukan selama
batas keprofesiannya.
• Praktik kep merupakan tindakan mandiri
perawat profesional dg melalui kerjasama scr
kolaboratif dg klien dan tenaga kesehatan dlm
memberikan asuhan kep.
• Lingkup praktik kep anak merupakan batasan
asuhan kep yg diberikan kpd klien anak daru
usia 28 hari sampai 18 tahun.
• Dalam memberikan asuhan kep pada anak
harus berdasarkan pada kebutuhan dasar anak
yaitu : kebutuhan untuk tumbuh kembang anak
seperti asuh, asih dan asah.
Kebutuhan asuh

• Merupakan kebutuhan fisik yg harus dipenuhi dlm proses pertumbuhan dan


perkembangan.
• Seperti :
1. Kebutuhan Nutrisi,
2. Kebutuhan Pemberian Tindakan Kep Dlm Meningkatkan Dan Mencegah
Penyakit,
3. Kebutuhan Perawatan,
4. Pengobatan Apabila Sakit,
5. Kebutuhan Akan Perlindungan Yg Layak,
6. Kebutuhan Hygiene,
7. Sanitasi Lingkungan Yg Sehat,
8. Kebutuhan Akan Pakaian,
9. Kebutuhan kesehatan jasmani dan rekreasi
Kebutuhan asih

• Merupakan kebutuhan akan pemberian kasih


sayang pada anak.
• Terpenuhinya kebutuhan ini akan
meningkatkan ikatan kasih sayang dan rasa
percaya yg kuat
Kebutuhan asah

• Merupakan kebutuhan yg harus dipenuhi pada


anak, utk mencapai pertumbuhan dan
perkembangan scr optimal dan sesuai dengan
usia tumbuh kembang.
• Pemenuhan kebutuhan asah / mental akan
memperbaiki perkembangan anak sejak dini
shg perkembangan psikososial, kecerdasan,
kemandirian, & kreatifitas pada anak akan
sesuai dengan harapan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

ADA PERTANYAAN DIPERSILAHKAN ???

Anda mungkin juga menyukai