Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN ANAK DAN


PERSPEKTIF
RAHAJU NINGTYAS, SKp.,M.Kep.

KEPERAWATAN ANAK

1
MATERI
• 1. Falsafah keperawatan anak.
• 2. Prinsip Keperawatan anak.
• 3. Peran perawat anak.
• 4. Pengertian FCC ( Family Centered
Care ).
• 5. Prinsip FCC ( Family Centered Care ).
• 6. Atraumatic Care
• 7. Perlindungan Anak di Indonesia

2
FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK
• Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berpikir
dalam penerapan ilmu keperawatan anak.  empat komponen;
anak, keperawatan, sehat-sakit dan lingkungan yang dapat
digambarkan berikut ini:

3
Manusia (Anak)

• Menurut UU nomor 23 tahun 2002, seorang anak adalah


seseorang yang belum mencapai usia 18 (delapan belas)
tahun dan anak yang masih dalam kandungan.
• (KUHPer) pasal 33O disebutkan bahwa anak adalah • Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan
orang yang belum mencapai usia dua puluh satu tahun keperawatan antara orang dewasa dan anak sebagai
(21 Tahun) dan belum pernah menikah sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur
fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang
belum matur sepenuhnya.
• kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual
• Proses fisiologis juga mengalami perbedaan,
• Anak Tumbuh anak - dewasa dan Berkembang  ciri kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal
fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan perilaku anti peradarangan belum sempurna sehingga daya
sosial. tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang
• Perilaku sosial anak  perkembangan yang terbentuk penyakit. Pada aspek kognitif,  kemampuan berfikir
mulai bayi seperti anak mau diajak orang lain. anak  serta tanggapan terhadap pengalaman masa
• Respons emosi terhadap penyakit bervariasi tergantung lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman
pada usia dan pencapaian tugas perkembangan anak ; yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di
bayi saat perpisahan dengan orang tua  menangis, rekam sebagai suatu trauma, sehingga
berteriak, menarik diri dan menyerah pada situasi yaitu PELAYANAN KEPERAWATAN HARUS
diam. MEMINIMALISASI DAMPAK TRAUMATIS
ANAK.  

4
• Selama dalam batas rentang
SEHAT-SAKIT
tersebut anak membutuhkan
bantuan perawat baik secara
• Menurut WHO, sehat adalah langsung maupun tidak langsung,
keadaan keseimbangan yang seperti apabila anak dalam
sempurna baik fisik, mental, rentang sehat maka upaya perawat
sosial, dan tidak semata-mata untuk meningkatkan derajat
hanya bebas dari penyakit atau kesehatan sampai mencapai taraf
cacad. Konsep sehat & sakit kesejahteraan baik fisik, sosial
merupakan suatu spektrum yang maupun spiritual.
lebar & setiap waktu kesehatan • sebaliknya apabila anak dalam
seseorang bergeser dalam kondisi kritis atau meninggal
spektrum sesuai dengan hasil maka perawat selalu memberikan
interaksi yang terjadi dengan bantuan dan dukungan pada
kekuatan yang mengganggunya keluarga.
5
LINGKUNGAN

• Lingkungan berpengaruh terhadap


terjadinya suatu kondisi sehat maupun
sakit serta status kesehatan. Faktor-
faktor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan berupa lingkungan Internal
dan lingkungan external .
• Lingkungan Internal yang
mempengaruhi kesehatan seperti tahap
perkembangan, latar belakang
intelektual, persepsi terhadap fungsi
fisik, faktor Emosional, dan spiritual.
• Sedangkan lingkungan external yang
mempengaruhi status kesehatan antara
lain keluarga, sosial ekonomi, budaya

6
KEPERAWATAN
• Merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif meliputi
biologi, psikologis, social dan spiritual
yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan kelompok khusus yang
mengutamakan pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
diberikan dalam kondisi sehat maupun
sakit.
• Anak sebagai individu maupun salah satu
anggota keluarga merupakan sasaran
dalam pelayanan keperawatan Sehingga
perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan harus memandang anak
sebagai individu yang unik yang memiliki
kebutuhan tersendiri sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangannya.

7
PRINSIP KEPERAWATAN
ANAK
1. Anak bukan miniatur orang dewasa
2. Anak sebagai individu unik & mempunyai
kebutuhan sesuai tahap perkembangan
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada
pencegahan & peningkatan derajat kesh, bukan
mengobati anak sakit
4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu
kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak
sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan askep anak
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan
anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji,
mengintervensi & meningkatkan kesejahteran
dengan menggunakan proses keperawatan yang
sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk
meningkatkan maturasi / kematangan
7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

8
PERAN PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN ANAK
1. Pemberi perawatan 2. Sebagai Advocat keluarga
•Merupakan peran utama perawat •Sebagai client advocate, perawat
yaitu memberikan pelayanan bertanggung jawab untuk memebantu
keperawatan kepada individu, klien dan keluarga dalam
keluarga,kelompok atau masyarakat menginterpretasikan informasi dari
sesuai dengan  masalah yang terjadi berbagai pemberi pelayanan daninfo
mulai dari masalah yang bersifat rmasi  yang diperlukan untuk
sederhana sampai yang kompleks. mengambil persetujuan (inform
Contoh peran perawat sebagai concent) atas tindakan keperawatan
pemberi perawatan adalah peran yang diberikan kepadanya. Peran
ketika perawat memenuhi kebutuhan perawat sebagai advocate keluarga
dasar seperti memberi makan, dapt ditunjukkan dengan memberikan
membantu pasien melakukan penjelasan tentang prosedur operasi
ambulasi dini. yang akan di lakukan sebelum  pasien
melakukan operasi.
9
3. Pendidik 5. Kolaborasi
•Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan •Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team
dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan
tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap
pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan,
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional
keperawatan adalah aspek pendidikan, karena pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat
perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang
dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat
berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang
kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang
kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah menderita infeksi.
satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health 6. Peneliti
educator )
•Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu
4. Konseling (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki
kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari
•Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui
perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan
sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan
merupakan dasar dalam perencanaan tindakan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang
keperawatan. Konseling diberikan kepada individu,  telah diberikan.  Dengan hasil penelitian, perawat dapat
keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang
berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu,
kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat
masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan
mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari
interaksi). berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan
penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan
dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.

10
FAMILY CENTERED CARE (FCC)
• Filosofi ini memperkenalkan keluarga sebagai suatu • Manfaat Penerapan Family Centered Care (FCC)
kehidupan yang konstan dan seorang individu yang a. Hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga
mendukung, menghargai, dan meningkatkan kekuatan semakin menguat dalam meningkatkan kesehatan
dan kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap dan perkembangan setiap anak.
anak ( Johson, 1989 ). Hal ini menjelaskan bahwa b. Meningkatkan pengambilan keputusan klinis
Keluarga merupakan unsur penting dalam merawat berdasarkan informasi yang lebih baik dan proses
anak, mengingat anak adalah bagian dari keluarga. kolaborasi.
• Ada 2 konsep dasar pada proses filosofi  center c. Membuat dan mengembangkan tindak lanjut
care,yaitu Enabling dan Empowering. Enabling adalah  rencana perawatan berkolaborasi dengan keluarga.
menciptakan kesempatan keluarga untuk menunjukkan d. Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang
kemampuan dan kompetensinya yang berguna dalam dimiliki keluarga dan kapasitas pemberi pelayanan.
memenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Empowering
e. Penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan
(Dukungan) menjelaskan interaksi professional dengan dan waktu tenaga profesional lebih efisien dan
keluarga dimana keluarga memerlukan perasaan aman efektif (mengoptimalkan manajemen perawatan di
terhadap kehidupan keluarganya dan mendukung rumah, mengurangi kunjungan ke unit gawat
perubahan yang positif sebagai dampak dari perilaku darurat atau rumah sakit jika tidak perlu, lebih
saling tolong menolong, memperkokoh kemampuan dan efektif dalam menggunakan cara pencegahan).
tindakan yang diberikan.

11
f. Mengembangkan komunikasi
antara anggota tim kesehatan.
g. Persaingan pemasaran pelayanan
kesehatan kompetitif.
h. Meningkatkan lingkungan
pembelajaran untuk spesialis anak
dan tenaga profesi lainnya dalam
pelatihan-pelatihan.
i. Menciptakan lingkungan yang
meningkatkan kepuasan
profesional. j. Mempertinggi
kepuasan anak dan keluarga atas
pelayanan kesehatan yang diterima.

12
PRINSIP-PRINSIP FAMILY CENTERED
CARE (FCC)
• Menghormati setiap anak dan • Berbagi informasi secara jujur dan tidak
keluarganya. bias dengan anak dan keluarga sebagai cara
• Menghargai perbedaan suku, budaya, untuk memperkuat dan mendayagunakan
anak dan keluarga dalam meningkatkan
sosial, ekonomi, agama, dan pengalaman derajat kesehatan.
tentang sehat sakit yang ada pada anak
dan keluarga. • Memberikan dan menjamin dukungan
formal dan informal untuk anak dan
• Mengenali dan memperkuat kelebihan keluarga.
yang ada pada anak dan keluarga. • Berkolaborasi dengan anak dan keluarga
• Mendukung dan memfasilitasi pilihan dalam penyusunan dan pengembangan
anak dan keluarga dalam memilih program perawatan anak di berbagai tingkat
pelayanan kesehatannya. pelayanan kesehatan.
• Menjamin pelayanan yang diperoleh anak • Mendorong anak dan keluarga untuk
dan keluarga sesuai dengan kebutuhan, menemukan kelebihan dan kekuatan yang
keyakinan, nilai, dan budaya mereka. dimiliki, membangun rasa percaya diri, dan
membuat pilihan dalam menentukan
pelayanan kesehatan anak

13
ATRAUMATIC CARE
• Kemampuan dalam memberikan asuhan • Tujuan utama dari atraumatic care
keperawatan yang terapoutik oleh adalah do no harm yang terdiri dari:
individu melalui pelaksanaan intervensi a) Mencegah/ mengurangi anak berpisah
keperawatan untuk dari orang tua
membatasi/mengurangi pengalaman yang
tidak menyenangkan terhadap anak dan b) Perlindungan
keluarga ditatanan pelayanan kesehatan.  c) Mencegah/mengurangi trauma fisik dan
nyeri
d) Case management
Sistem pemberian asuhan yang seimbang
antara biaya dan kualitas dengan
memperhatikan pembiayaan yang
berlebihan. Kemampuan perawat dalam
mengelola kasus dengan baik tentu
dampak pada proses penyembuhan pada
anak.
14
PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA
• Anak-anak adalah mandat dan karunia Tuhan Yang • Hak Anak :
Maha Esa yang melekat pada martabat dan martabat 1. Prinsip non diskriminasi. Artinya semua hak yang diakui dan
mereka sebagai manusia seutuhnya. Mereka sebagai terkandung dalam Konvensi Hak Anak harus diberlakukan
bibit unggul, bobot, serta masih muda untuk kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun.
menyukseskan harapan bangsa masa depan, 2. Prinsip yang terbaik bagi anak (best interest of the child).
mempunyai peran paling depan dan mempunyai Yaitu bahwa dalam semua tindakan yang menyangkut anak
karakter serta watak spesial yang menjamin yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kesejahteraan sosial
keberlangsungan eksistensi bangsa dan negara di pemerintah atau badan legislatif. Maka dari itu, kepentingan
masa depan. yang terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama

• Karena itu setiap anak memiliki hak untuk bertahan 3. Prinsip atas hak hidup, kelangsungan dan perkembangan (the
rights to life, survival and development). Yakni bahwa
hidup, tumbuh dan berkembang dan berhak atas negara-negara peserta mengakui bahwa setiap anak memiliki
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Untuk hak yang melekat atas kehidupan.
memberikan perlindungan hukum kepada anak-anak,
Pemerintah Indonesia menetapkan Undang-Undang 4. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the
views of the child). Maksudnya bahwa pendapat anak,
No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak : terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan
tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan keputusan.

15
• Sistem perlindungan anak
• Jenis perlindungan khusus anak
• Secara norma hukum, Indonesia telah memiliki
• Perlindungan khusus adalah norma hukum yang memadai sebagai bentuk
perlindungan terhadap anak. Undang-Undang No 1/
perlindungan yang diberikan kepada 1974 dan Undang-Undang No 4/1979 tentang
Kesejahteraan Anak menunjukkan komitmen
anak dalam situasi darurat, anak yang pemenuhan hak anak oleh pemerintah Indonesia
berhadapan dengan hukum, anak dari sebelum era 1980-an.
kelompok minoritas dan terisolasi, anak • Ratifikasi Convention on the Rights of Children
(CRC) melalui Keputusan Presiden Nomor 36/1990
yang dieksploitasi secara ekonomi adalah bentuk komitmen Indonesia di kancah
internasional. Setelah itu, lahir Undang-Undang
dan/atau seksual, anak yang Perlindungan Anak No 23/ 2002 yang kemudian
mengalami perubahan menjadi UU Perlindungan
diperdagangkan, anak yang menjadi Anak No 35/ 2014 dan Undang-Undang No 17/2016.
korban penyalahgunaan narkotika, Adanya Undang- Undang Sistem Peradilan Pidana
Anak (SPPA) No 11/2012 menjadi momentum
alkohol, psikotropika, dan zat adiktif perlindungan khusus bagi anak berhadapan dengan
hukum (ABH).
lainnya (napza), anak korban • Undang- Undang No 23/2004 Tentang Penghapusan
penculikan, penjualan, perdagangan, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) dan
anak korban kekerasan baik fisik Undang-Undang No 21/ 2007 tentang Penghapusan
Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO). Selain
dan/atau mental, anak yang itu, pada UUD 1945 Pasal 28 B Ayat 2 juga telah
mencantumkan hak anak, yaitu ”Setiap anak berhak
menyandang cacat, dan anak korban atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
perlakuan salah dan penelantaran diskriminasi”.

16
• Berbagai kementerian dan lembaga
terlibat langsung dalam pemenuhan
hak anak, di antaranya Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan,
Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pendidikan, Kementerian Agama,
Kementerian Sosial, Kementerian • Pada akhirnya, perlindungan anak
Hukum dan HAM, Kementerian membutuhkan kerja bersama.
Dalam Negeri, BKKBN, Kementerian Perlindungan anak bukan sekadar
Luar Negeri, Kepolisian, Kejaksaan, retorika merawat dan membesarkan
Mahkamah Agung, Kementerian buah hati. Namun, semua laku
kebangsaan menyiapkan generasi
Pekerjaan Umum dan Perumahan kuat, kukuh, dan tanggung jawab
Rakyat, serta kementerian lain yang demi masa depan cerah. Semoga
terlibat secara tidak langsung pada sistem perlindungan anak ini dapat
pemenuhan hak anak. segera diwujudkan pada setiap
tingkatan pemerintahan.
17

Anda mungkin juga menyukai