Filosofi asuhan keperawatan anak Prinsip keperawatan anak Paradigma keperawatan anak Peran perawat dalam keperawatan anak Lingkup praktik keperawatan anak Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang komplit dan bukan semata- mata bebas dari penyakit. Kesehatan scr tradisional dinilai dengan memperhatikan : Mortalitas ( Kematian ) & Morbiditas ( Kesakitan ). Informasi Mengenai Mortalitas dan Morbiditas : 1. Penyebab kematian dan keskitan, 2. kelompok usia beresiko tinggi terhadap gangguan, 3. kemajuan pengobatan dan pencegahan, 4. area tertentu dlm konseling kesehatan. Keperawatan yaitu diagnosis dan penanganan repon manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau potensial. 1. Perhatian pada rangkaian pengalaman & respon manusia terhadap keehatan & penyakit tanpa terbatas pada orientasi berfokus pada masalah 2. Integrasi data objektif dg pengetahuan dari pemahaman tentang pengalaman subjektif pasien 3. Penerapan pengetahuan ilmiah pada proses diagnosis dan pengobatan 4. Penetapan hub caring yng memfasilitasi kesehatan dan penyembuhan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1, Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Menurut definisi WHO, batasan usia anak adalah sejak anak di dalam kandungan sampai usia 19 tahun. Menurut UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah. Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta dianggap sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia. Merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yg berfokus pada keluarga, pencegahan terhadap trauma, manajemen kasus. Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak, mengingat anak bagian dari keluarga. Sebagai perawat, dlm memberikan pelayanan kep anak harus mampu memfasilitasi keluarga dlm berbagai bentuk pelayanan kesehatan. Baik berupa pemberian kep langsung maupaun pemberian penkes pada anak. Keterlibatan keluarga mempengaruhi proses kesembuhan anak. merupakan dasar dalam pemberian asuhan kep yg berfokus pd keluarga. Memfasilitasi kolaborasi keluarga / profesional pada semua tingkat pelayanan kep di RS Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara anggota keluarga dan profesional. Menghubungkan pemahaman dan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya Mengenali dan menghormati metode koping yg berbeda Mendorong memfasilitasi dukungan kerjasama keluarga dg keluarga Menetapkan Rumah, RS, dan sistem pendukung utk anak2 memerlukan pelayanan kes khusus Menghargai keluarga sbg keluarga, anak sbg anak yg memiliki beragam kekuatan, perhatian, emosi, utk mendapatkan layanan & dukungan kes Adalah perawatan yang tidak menimbulkan adanya trauma pada anak dan keluarga. Perawatan difokuskan dalam pencegahan terhadap trauma. Beberapa kasus yang dijumpai dimasyarakat yang dapat menimbulkan trauma pada anak adalah cemas, marah, nyeri, dll. Atraumatic care sbg bentuk perawatan terapeutik yg dpt diberikan pkd anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan kep yg diberikan. Menurunkan / mencegah perpisahan dari keluarga Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak Mencegah dan mengurangi cidera dan nyeri Tidak melakukan kekerasan pada anak Modifikasi lingkungan Pengelolaan kasus scr komperhensif adalah bagian utama dlm pemberian asuhan keperawatan scr utuh melalui, pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pendekatan psikologis dilakukan dengan mempersiapkan secara fisik, memberi kesempatan orang tua dan menciptakan lingkungan yg nyaman, pencegahan, peningkatan kes merupakan tanggung jawab perawat. Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesh, bukan mengobati anak sakit Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal ) Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan Merupakan suatu landasan berfikir dalam penerapan ilmu kep anak. Paradigma kep anak mengacu pada konsep paradigma umum : cara pandang suatu ilmu. Terdiri dari 4 komponen : anak, keperawatan, sehat – sakit dan lingkungan. Anak diartikan sebagai seseorang yang berusia < 18 tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Anak merupakan individu yang berada dlm satu rentang perubahan perkembangan yg dimulai dari bayi hingga remaja. Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu 1. Bayi : 0 – 1 th 2. Toddler : 1 – 2,5 th 3. Pra Sekolah : 2,5 – 5 th 4. Sekolah : 5 – 11 th 5. Remaja : 11 – 18 th Dalam proses berkembang anak memiliki ciri yaitu : 1. Ciri / Pertumbuhan Fisik 2. Koqnitif 3. Konsep Diri 4. Pola Koping 5. Perilaku Sosial Respon emosi terhadap penyakit sangat bervariasi tegantung pada usia dan perkembangan anak. Masa Bayi : Perpisahan dengan orang tua maka respon nya akan menangis, berteriak, menarik diri dan diam. Masa Balita : Situasi yang tdk menyenangkan maka respon nya akan menangis mencari orang tua, berhenti berbicara., menyerang, protes. Masa Pra Sekolah : Reaksi terhadap masalah : perpisahan, hilangnya kasih sayang, menarik diri, tingkah laku protes, agresif, menolak makan, dll. Masa Sekolah : Reaksi terhadap masalah : tingkah laku protes, bosan, kesepian, frustasi, menarik diri, merengek, menggertakkan gigi, bertindak berani. Masa Remaja : Respon emosi : tidak kooperatif, menarik diri, agrsif, menuntut, kesepian, bosan. dll Struktur fisik : Proses fisiologis : tingkat kematangan Kemampuan berfikir Tanggapan terhadap pengalaman masa lalu Menurut WHO, Sehat merupakan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial, sehingga tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Mengandung 3 karakteristik : 1.Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia. 2.Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal. 3.Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.Rentang sehat sakit merupakan batasan yg dpt diberikan bantuan pelayanan kep pada anak. Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian. Bukan merupakan suatu keadaan, tapi merupakan proses. Proses di sini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, akan tetapi terhadap lingkungan sosialnya. sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam suatu ataulebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan biladibandingakan dengan kondisi individu sebelumnya. Rentang sehat sakit merupakan batasan yg dpt diberikan bantuan pelayanan kep pada anak. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yg bersifat dinamis dlm setiap waktu, selama dalam batas rentang tersebut anak membutuhkn bantuan perawat baik scr langsung maupun tdk langsung. Apabila anak berada pada rentang sehat maka uapaya perawat utk meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf kesejahteraan. Ataupun sebaliknya. SEHAT SAKIT
SEJAHTERA SEHAT SEHAT SAKIT SAKIT MENINGGAL
OPTIMAL KRONIS LIngkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit. Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberi perawatan Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini. Sebagai Advocat keluarga Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan informasi yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum pasien melakukan operasi. Pendidik Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health educator ) Konseling Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi). Kolaborasi Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan.
Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi Peneliti Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan. Lingkup praktik Merupakan hak dan otonomi dlm melaksanakan asuhan kep yang berdasarkan atas kemampuan, tingkat pendidikan yang dimiliki, dilakukan selama batas keprofesiannya. Praktik kep merupakan tindakan mandiri perawat profesional dg melalui kerjasama scr kolaboratif dg klien dan tenaga kesehatan dlm memberikan asuhan kep. Lingkup praktik kep anak merupakan batasan asuhan kep yg diberikan kpd klien anak daru usia 28 hari sampai 18 tahun. Dalam memberikan asuhan kep pada anak harus berdasarkan pada kebutuhan dasar anak yaitu : kebutuhan untuk tumbuh kembang anak seperti asuh, asih dan asah. Merupakan kebutuhan fisik yg harus dipenuhi dlm proses pertumbuhan dan perkembangan. Seperti : 1. kebutuhan nutrisi, 2. kebutuhan pemberian tindakan kep dlm meningkatkan dan mencegah penyakit, 3. kebutuhan perawatan, 4. pengobatan apabila sakit, 5. kebutuhan akan perlindungan yg layak, 6. kebutuhan hygiene, 7. sanitasi lingkungan yg sehat, 8. kebutuhan akan pakaian, 9. kebutuhan kesehatan jasmani dan rekreasi Merupakan kebutuhan akan pemberian kasih sayang pada anak. Terpenuhinya kebutuhan ini akan meningkatkan ikatan kasih sayang dan rasa percaya yg kuat Merupakan kebutuhan yg harus dipenuhi pada anak, utk mencapai pertumbuhan dan perkembangan scr optimal dan sesuai dengan usia tumbuh kembang. Pemenuhan kebutuhan asah / mental akan memperbaiki perkembangan anak sejak dini shg perkembangan psikososial, kecerdasan, kemandirian, & kreatifitas pada anak akan sesuai dengan harapan. SEKIAN DAN TERIMA KASIH