DI SUSUN OLEH:
NOVIDA ARYANI
NIM 149012018070
PRINGSEWU LAMPUNG
NIM :149012018070
A. Konsep Anak
1. Pengertian
bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan
disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau
perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum
menikah.
atraumatik care ).
Family center care ( perawatan berfokus pada keluarga )
perkembangan
maturasi / kematangan.
a. Manusia ( Anak )
1) Bayi : 0 – 1 th
2) Toddler : 1 – 2,5 th
4) Sekolah : 5 – 11 th
5) Remaja : 11 – 18 th
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara
dilihat dari struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ
tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan, sedangkan pada
bebas dari penyakit atau cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu
d. Keperawatan
a. Pemberi perawatan
sesuai dengan masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat
dini.
melakukan operasi.
c. Pendidik
d. Konseling
e. Kolaborasi
berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada
usia 28 hari sampai usia 18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir ) sampai usia
kebutuhan fisik ).
B. Konsep Febris
1. Pengertian
Febris konvulsi adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
disebabkan oleh kelainan dalam otak sendiri atau oleh zat toksik yang
atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8°C.
Sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40°C disebut demam tinggi
2. Etiologi Febris
etiologi febris,diantaranya:
a. Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c. Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
dalam otak sendiri atau zat toksik yang mem-pengaruhi pusat pengaturan
3. Klasifikasi Febris
Fever Keabnormalan elevasi dari suhu tubuh, biasanya karena proses patologis
Hyperthermia Keabnormalan suhu tubuh yang tinggi secara intensional pada makhluk hidup
sebagian atau secara keseluruhan tubuh, seringnya karena induksi dari radiasi
(gelombang panas, infrared), ultrasound atau obat – obatan
Malignant Peningkatan suhu tubuh yang cepat dan berlebihan yang menyertai kekakuan
Hyperthermia otot karena anestesi total
Klasifikasi febris/demam menurut Jefferson (2010), adalah :
a. Demam Septik
malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari.
hektik.
b. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat
demam septic.
c. Demam intermiten
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali
disebut tersiana dan bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua
d. Demam intermiten
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
hiperpireksia.
e. Demam siklik
infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat
Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru
4. Patofisisologi
pengatur suhu dan bekerja mempertahankan suhu tubuh pada suatu nilai
yang sudah ditentukan, yang disebut hypothalamus thermal set point. Pada
lekosit yang sebelumnya telah terangsang baik oleh zat pirogen eksogen
yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi
imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi Pirogen eksogen ini juga
endogen yang paling banyak keluar IL-1 dan TNF- , selain itu ada IL-6
dan IFN bekerja pada sistem saraf pusat di level organosum vasculosum
pallusolum.
otak.
pada hangat dan ini salah satu cara menurunkan produksi pada arachidonic
syok panas. Pada respons syok panas terjadi reaksi kompleks pada demam,
untuk sitokin atau beberapa stimulus lain. Hasil akhir dari reaski ini adalah
produksi heat shock protein (HSPs), sebuah kelas protein krusial untuk
penyelamatan seluler.
Pada saat terjadi demam, gejala klinis yang timbul bervariasi tergantung
- Peningkatan nadi
- Dehidrasi
- Kelemahan
Fase 3 (pemulihan)
- Berkeringat
- Mengigil ringan
6. Komplikasi Febris
- Takikardi
- Sufisiensi Jantung
- Sufisiensi Pulmonal
- Kejang Demam
7. Pemeriksaan Penunjang
scanning, masih dapat diperiksa bebrapa uji coba darah, pembiakan kuman
dengan lebih pasti melalui biopsy pada tempat- tempat yang dicurigai.
Juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti angiografi, aortografi, atau
limfangiografi.
8. Penatalaksanaan Febris
a. Secara Fisik :
meningkat.
- Memberikan kompres.
atau es.
tifus perlu dirawat dirumah sakit untuk isolasi (agar penyakit ini tidak
mg/hari.
dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali
sendoknya.
Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama dalam
demam.
C. Proses keperawatan
a. Identitas Pasien
agama, alamat.
b. Riwayat kesehatan
panas.
pasien saat masuk rumah sakit): sejak kapan timbul demam, sifat
muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah
menggigil, gelisah.
penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain
d. Pemeriksaan persistem
- Sistem pernafasan
- Sistem kardiovaskuler
- Sistem gastrointestinal
- Sistem integument
- Sistem perkemihan
- Pola eliminasi
Laboratorium
Foto rontgent
USG
3. Rencana Keperawatan
rentang normal
· kulit kemerahan · Monitor warna dan
output
· Berikan pengobatan
untuk mengatasi
penyebab demam
· Selimuti pasien
· Lakukan Tapid
sponge
vena
· Kompres pasien
pada lipat paha,
· Tingkatkan sirkulasi
udara
· Berikan pengobatan
untuk mencegah
terjadinya
menggigil
Temperature
Regulation
· Monitor tanda-
tanda hipertermi
· Tingkatkan intake
· Ajarkan pada
pasien cara
mencegah keletihan
akibat panas
· Diskusikan tetang
pentingnya
pengaturan suhu
dan kemungkinan
kedinginan
· Berikan obat
antipiretik sesuai
dengan kebutuhan
· Gunakan matras
mengatasi gangguan
dengan kebutuhan
· Lepasakan pakaian
tutupi pasien
dengan hanya
selembar pakaian.
Vital Sign
Monitoring
§ Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
duduk dan
berbaring
§ Auskultasi TD pada
bandingkan
dan RR sebelum,
aktivitas
§ Monitor kualitas
dari nadi
§ Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
§ Monitor suara paru
§ Monitor pola
pernapasan
abnormal
§ Monitor suhu,
warna dan
kelembaban kulit
§ Monitor sianosis
perifer
§ Monitor adanya
melebar ,
bradikardi,
peningkatan sistolik
(Chusing Triad)
§ Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
Sign
2. Resiko injury Setelah dilakukan · Sediakan
keamanan pasien
Kriteria Hasil :
sesuai dengan
§ Klien terbebas dari cidera
kondisi fisik dan
perabotan
§ Mampu memodifikasi
perubahan status
· Meletakan saklar
kesehatan
lampu ditempat
yang mudah
dijangkau pasien
· Membatasi
pengunjung
· Memberikan
penerangan yang
cukup
· Menganjurkan
keluarga untuk
menemani pasien
· Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
· Memindahkan
barang-barang yang
dapat
membahayakan
· Berikan penjelasan
keluarga atau
pengunjung adanya
perubahan status
kesehatan dan
penyebab penyakit.
dehidrasi, elastisitas
· Monitor asupan
turgor kulit baik,
makanan/ cairan
membrane mukosa dan hitung intake
· Monitor status
nutrisi
· Berikan cairan
· Berikan cairan IV
· Dorong masukan
oral
· Berikan
penggantian
nasogastrik sesuai
output
· Dorong keluarga
untuk membantu
pasien makan
· Anjurkan minum
gelas belimbing
perhari
· Kolaborasi dokter
berlebih muncul
memburuk
· Atur kemungkinan
transfusi
DAFTAR PUSTAKA
Spasme bronkus
Kebutuhan Glukosa