Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TREND AND ISSUE ANAK DENGAN STUNTING

Disusun Oleh : Kelompok 2

Revira Avrilliani 211FK06050


Rista Nurnawawi 211FK06053
Rizki Aththoriq Choir 211FK06054
Bayu Ramandita 211FK06074
Wini liani Putri 211FK06077
Yuli Nurhasanah 211FK06063

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA GARUT

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga
yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta dianggap sebagai
seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua
sudah berada pada tahap lanjut usia ( jaminan hari tua ) . Anak masih dianggap
sebagai sumber tenaga murah yang dapat membantu ekonomi keluarga. Anak
bukanlah miniatur dari orang dewasa, anak berbeda sifat, tingkah laku, keinginan
yang berbeda dengan orang dewasa. Umumnya orang dewasa menganggap merawat
anak sama dengan merawat dirinya sendiri dan perlakuannya pun tidak dibedakan.
Dewasa ini banyak hal yang terjadi terkait masalah-masalah anak yang
mengakibatkan/berefek pada fisik maupun psikologis anak yang disebabkan oleh
orang tua, lingkungan ataupun keterbatasan/kelainan yang ditimbulkan faktor
genetik/biologis anak tersebut.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga
tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat
kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai
perubahan yang terjadi akan menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut
peningkatan pelayanan asuhan keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis
tertarik untuk membahas Trend dan Isu Keperawatan Anak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keperawatan anak?
2. Bagaimana Trend dan issue keperawatan anak yang sedang berkembang di
masyarakat?
1.3 Tujuan Penulisan
Mengidentifikasi isu dalam keperawatan anak di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keperawatan Anak
Menurut UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak
adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang
sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak
adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang
belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
2.2 Filosofi Keperawatan Anak
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami
bahwa semua asuhan Keperawatan anak harus berpusat pada keluarga ( family center
care ) dan mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care )
Family center care ( perawatan berfokus pada keluarga ) merupakan unsur
penting dalam perawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota keluarga,
sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga., Untuk itu
keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai
konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan
anak
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan
yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga
dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari
atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga,
meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak,
mencegah dan mengurangi cedera ( injury ) dan nyeri ( dampak psikologis ), tidak
melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik
2.3 Prinsip Keperawatan Anak
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan
anak adalah :
1. Anak bukan miniatur orang dewasa
2. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangan

3
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan
derajat kesh, bukan mengobati anak sakit
4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif
dalam memberikan askep anak
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk
mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek
hukum ( legal )
6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi /
kematangan
7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

2.4 Paradigma Keperawatan Anak


1. Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu
sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di
kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu:
1. Bayi : 0 – 1 th
2. Toddler : 1 – 2,5 th
3. Pra Sekolah : 2,5 – 5 th
4. Sekolah : 5 – 11 th
5. Remaja : 11 – 18 th
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang
dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik,
dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagai
contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan,
sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk
zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya
masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif, kemampuan
berfikir anak serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat berbeda dari
orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam

4
sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak
traumatis anak.
2. Konsep Sehat Sakit
Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,
mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacad. Konsep
sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatan
seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi dengan
kekuatan yang mengganggunya
a. Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit
serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang
mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual,
persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan
lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga,
sosial ekonomi, budaya
b. Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi
biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun
sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran
dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan
tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
2.5 Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak
1. Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadi
mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran
perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhi
kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.
2. Sebagai Advocat keluarga

5
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan
daninfo rmasi yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai advocate
keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi
yang akan di lakukan sebelum pasien melakukan operasi.
3. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek
pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari
pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang
penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik
( health educator )
4. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien
terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan
dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada
individu, keluarga dala m mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan,
mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
5. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat
terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan
ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh,
perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak
dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan
dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi
6. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap
rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui

6
penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur
kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang
telah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari
berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka
mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.
2.6 Lingkup Praktek Keperawatan Anak
Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), Lingkup praktek keperawatan anak merupakan
batasan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien anak usia 28 hari sampai usia
18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir ) sampai usia 12 th. Sedangkan Sularso ( 1993 )
memberikan penjelaskan bahwa asuhan keperawatan anak meliputi tumbang anak
yang mencakup ASAH ( stimulasi mental ), ASIH ( Kasih sayang ), ASUH
( pemenuhan kebutuhan fisik )
2.7 Tren dan Isu Keperawatan Anak
1. Perawatan Berfokus Pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian
dari keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak
selalu membutuhkan orang tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program
perawatan lainnya. Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses
kesembuhan anak. Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak
terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan dukungan
terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan
ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu
proses penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan
kenyamanan bagi orang tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang
penting dalam mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan
dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.
2. Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan
kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan
keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis dari tindakan

7
keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang
kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa
prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
1) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak
sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat
meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam
segala hal.
3) Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan
tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan
imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan
nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4) Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang sangat
berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses kematangan
dan tumbuh kembang anak.
5) Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan
keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu berkembang
dan merasa nyaman dilingkungan.
3. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin
kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari
infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme
tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh
kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit
yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada
penderitanya. Macam-Macam Imunisasi :

8
a. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif
juga dapat di bagi dua macam:Imunisasi aktif alamiah dan Imunisasi aktif buatan
b. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di
dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu: Imunisasi pasif alamiah
dan Imunisasi pasif buatan
4. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
a. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Bayi cenderung banyak menangis karena satu-
satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah
pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan setiap
penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu orang tua baru
menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan situasi win-win untuk
semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas
harian setiap orangtua.
b. Pijat pada anak-anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak manfaat.
Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD, adalah gangguan
kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak. Perkiraan umum
menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah dan remaja sebagai penderita
ADHD. Studi telah membuktikan terapi pijat sebagai alat yang efektif untuk melawan
gangguan ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang
menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan
fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan
menunjukkan tanda-tanda luar biasa dari mood positif.
Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu
merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa
dewasanya.
5. Pelayanan kesehatan bagi balita

9
1) Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS (Kartu Menuju Sehat)
KMS untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan
untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak.
Manfaat KMS adalah :
a. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita
secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
b. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
c. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2) Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan
untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk
melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
a. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11
bulan satu kali dalam satu tahun
b. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita

3) Pelayanan Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :
1. Penimbangan berat badan
2. Penentuan status pertumbuhan
3. Penyuluhan

10
4. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,
imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan,
segera ditunjuk ke Puskesmas.
4) Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) atau Integrated Management of
Childhood Illness (IMCI) adalah suatu pendekatan yang terintegrasi/terpadu dalam
tatalaksana balita sakit dengan fokus kepada kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita)
secara menyeluruh. Kegiatan MTBS memliliki 3 komponen khas yang
menguntungkan, yaitu:
1. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita
sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan
menangani pasien asalkan sudah dilatih).
2. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program
kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan
upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam pelayanan kesehatan).

11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang
sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Trend dan isu keperawatan anak anatara lain :
1. Perawatan berfokus kepada keluarga
2. Atrumatik care
3. Imunisasi
4. Pelayanan Kesehatan Bagi Balita

3.2 SARAN
Apabila terdapat kesalahan dalam paper makalah ini, penulis mengharapkan
adanya masukan kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangan dan
menambah wawasan pengetahuan baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34693382/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATAN_ANAK_TAHUN_2014

13

Anda mungkin juga menyukai