TK 1 B
Reaksi pada febris bisa dikategorikan 2 kategori yaitu reaksi cukup berat dan reaksi yang mengancam
jiwa pasien.
Penatalaksanaan segera:
Hentikan transfusi, ganti set transfusi dan pertahankan jalur infus agar tetap terbuka dengan
pemberian salin normal.Beritahukan segera pada dokter yang merawat pasien dan bank
darah.Kirimkan unit darah dengan set transfusinya, urin harus diambil dan sampel darah baru (satu
sampel yang dibekukan dan satu lagi diberi antikoagulan) diambil dari pembuluh darah vena yang
berlawanan dengan tempat infus. Pengiriman ini bersama formulir permintaan yang sesuai dari bank
darah untuk pemeriksaan laboratorium.Suntikkan antihistamin intarmuskular (misalnya
klorfeniramin 0,1 mg/kg atau preparat yang ekuivalen) dan berikan preparat antipiretik oral atau
rektal (misalnya parasetamol 10 mg/kg : 500 mg – 1 g pada pasien dewasa). Hindari pemakaian
aspirin pada pasien yang mengalami trombositopenia.Suntikan preparat kortikosteroid dan
bronkodilator secara IV jika timbul gejala anafilaktis (misalnya bronkospasme, stridor).Kumpulkan
urin selama 24 jam berikutnya untuk bukti hemolisis dan kirimkan sampel urin tersebut ke
laboratorium.Jika terjadi perbaikan klinis, mulailah kembali transfusi secara perlahan-lahan dengan
unit darah yang baru dan lakukan observasi yang cermat.Jika tidak terjadi perbaikan dalam waktu 15
menit atau jika tanda dan gejalanya bertambah, lakukan penanganan seperti kategori3