Anda di halaman 1dari 63

KEDISIPLINAN KUNCI

KESUKSESAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


GARUT
Mengapa dipelajari

Kedisiplinan merupakan faktor penting


penciptaan lingkungan psikologis yang kondusif
Perlu mencari format pengelolaan kelas yang
aktif, kreatif dan memotivasi namun tetap dalam
suasana disiplin.
Diskusi Kelompok (10 menit)
Hal-hal apakah yang memicu
ketidakdisiplinan mahasiswa?
Bagaimanakah upaya meningkatkan
kedisiplinan mahasiswa di kelas ?
KEDISIPLINAN
Fungsi operatif MSDM yang paling penting karena
semakin disiplin mahasiswa/karyawan, semakin tinggi
prestasi belajar/kerja yang dapat dicapainya.

Kedisiplinan
kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku.
Kesadaran
sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya,
bukan atas paksaan.

Kesediaan
suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang sesuai
dengan peraturan perusahaan, tertulis atau tidak tertulis.
Disiplin Kerja

Suatu alat yang digunakan oleh manajer untuk


berkomunikasi dengan karyawan agar mereka
bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran
dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma sosial yang berlaku.
INDIKATOR KEDISIPLINAN

Tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas


jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan,
dan hubungan kemanusiaan.

Hal-hal yang menyebabkan persaingan dan konflik;


tujuan yg ingin dicapai, ego manusia, kebutuhan,
perbedaan pendapat, salah paham, perasaan
dirugikan, dan perasaan sensitif.
Persaingan
Kegiatan yg berdasarkan atas sikap rasional dan
emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik,
dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan,
penghargaan, dan status sosial yang terbaik.

Konflik
Persaingan yg kurang sehat berdasarkan ambisi dan
sikap emosional dalam memperoleh kemenangan, akan
meimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan
frustrasi jika tidak diselesaikan
Kebaikan Persaingan :

Evaluasi diri/ instrospeksi diri demi kemajuan.


Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat.
Mengembangkan diri demi kemajuan karena
dorongan persaingan.
Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas
karyawan.
Keburukan Konflik :

 Kerja sama kurang serasi dan harmonis diantara


para karyawan/mahasiswa.
 Memotivasi sikap-sikap emosional karyawan/mahasiswa
 Menimbulkan sikap apriori karyawan/mahasiswa.
 Meningkatkan absen dan turnover karyawan/mahasiswa.
 Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin
meningkat.
Hal yang memicu indisipliner
Kontrol terhadap aturan lemah
Aturan harus disertai reward dan punishment
Aturan yang terlalu berat dan tidak manusiawi
Subtansi yang dihadapkan tidak sesuai dengan kebutuhan anak
(keseragaman)
kurang menguasai kondisi kelas
perhatiannya kurang menyeluruh
terlambat datang. Terlambat bangun, terlambat mempersiapkan diri
meninggalkan kelas terlalu lama
Hal yang memicu indisipliner

mahasiswa yang bermasalah keluarga


Kesadaran orang tua mendidik anaknya
Geografis, kampus dipinggiran sering terlambat masuk
kelas
Aturan belum/tidak jelas
Dosen belum menjadi teladan
Kelas yang terlalu besar
Penyebab perilaku tidak disiplin
Di luar kampus Di dalam kampus
– Kekerasan di – Kebosanan mahasiswa
masyarakat di kelas
– Pengaruh media – Perasaan tidak
– Perasaan sebagai berdaya
“generasi baru” – Aturan dan
– Kurangnya keamanan kesepakatan yang
dalam lingkungan tidak jelas
keluarga – Aturan-aturan yang
– Temperamen yang mengekang ekspresi
sulit – Serangan pada harga
– Kurangnya motivasi diri
Upaya Peningkatan

Membudayakan hidup disiplin


Menegakkan aturan
Menciptakan kampus yang komunikatif, terbuka
enjoy dan aman
Dosen menjadi teladan
Budaya Disiplin di Kampus

Disiplin dalam berpakaian (seragam, sepatu, name


tag,kerudung)
Disiplin dalam berperilaku (senyum,salam, sapa, sopan,
santun)
Disiplin dalam belajar ( menyimak, hp disilent atau
dimatikan, tidak mengobrol di luar pembahasan, datang
dan pulang tepat waktu, menyelesaikan tugas tepat
waktu, hadir dalam kelas dan mengisi absen)
Empat hal penting terkait kedisiplinan
mahasiswa

Hubungan positif dosen-siswa


Aturan atau kesepakatan
Monitoring perilaku
Konsekuensi
Kurangnya rasa tanggung jawab
Memahami 5 kebutuhan dasar manusia

Kekuasaan

Kesenangan Cinta
Kebutuhan
Dasar

Kebebasan Kompetensi
Kebutuhan akan kekuasaan

Jika kita merasa tidak


punya daya maka kita
akan menarik diri atau
memberontak.

18
Kebutuhan akan cinta/dimiliki
Jika kita merasa tidak
dicintai maka kita akan
merasa kesepian
kurang percaya diri
dan menghindar.

19
Kebutuhan akan kompetensi
Jika kita merasa tak
berguna, tidak mampu
dan tidak dihargai kita
akan kehilangan motivasi.

20
Kebutuhan akan kebebasan
Jika kita merasa
terlalu dibatasi kita
cenderung menarik
diri dan merasa
pahit.

21
Kebutuhan akan kesenangan
Jika kita berada dalam
lingkungan yang tertekan
dan membosankan, maka
kita akan merasa jenuh,
frustasi dan melamun.

22
Kiat Menciptakan Hubungan Positif

Membangun hubungan persahabatan dengan


mahasiswa
Menerapkan pendekatan kolaboratif
Pendekatan humanis
Aturan dan
Kesepakatan
Aturan dan kesepakatan

Aturan Kedisiplinan kelas


– Aturan harus jelas
– Aturan dijelaskan pada mahasiswa
– Konsekuensi ditegakkan
Kesepakatan kelas
– Kesepakatan kelas disusun bersama dengan
memperhatikan masukan mahasiswa
– Kesepakatan ditegakkan dalam pembelajaran
Monitoring
Perilaku
Monitoring Perilaku di Kelas

Berikan penekanan agar mahasiswa memantau


perilakunya secara mandiri
Libatkan kelompok dalam memantau perilaku
Berikan kode-kode atau tanda jika terjadi
pelanggaran kesepakatan atau aturan
Atasi masalah kecil sebelum masalah
pelanggaran kedisiplinan secara langsung
Konsekuensi
Menerapkan Konsekuensi
Konsekuensi atas pelanggaran aturan dan
kesepakatan didiskusikan bersama dosen dan
mahasiswa
Konsekuensi harus diberikan pada pelanggaran
Objektivitas perlu ditekankan dalam menerapkan
konsekuensi
30
1. Kesepakatan Kelas

Kesepakatan-kesepakatan yang harus


dipatuhi mahasiswa di kelas

31
2. Siapa yang membuat?

• Kesepakatan kelas dibuat sendiri


oleh mahasiswa dengan bimbingan
dosen

32
3. Isi kesepakatan kelas
Aturan-aturan bersama dan
konsekuensi yang harus diterima jika
melanggarnya

33
4. Bagaimana supaya efektif?

• Kesepakatan perlu ditegakkan


• Konsekuensi diberikan jika mahasiswa
melanggar

34
5. Beberapa tips

Yel-yel untuk meminta mahasiswa


memperhatikan penjelasan dosen
Tanda dosen ‘Marah’

35
Kebutuhan akan kekuasaan

Dosen dapat memberikan mahasiswa


kekuasaan dengan:
• Memberikan pilihan,
• Memberikan tanggung jawab,
• Memberikan hak.
• Menghindari perilaku sebagai bos. 

36
Kebutuhan akan cinta/dimiliki
mahasiwa akan merasa disayangi jika:
Kita memperhatikan bakat-bakat mahasiswa
Kita memperhatikan kualitas yang unik mahasiswa.
Kita menciptakan keamanan emosional.
Kita mendukung kebersamaan
Kita membina rasa saling menyayangi dari
mahasiswa.

37
Kebutuhan akan kompetensi
Dosen dapat memberikan rasa mampu/kompeten kepada
mahasiswa dengan:
• menunjukkan kemajuan mahasiswa dan bukan sekedar
output.
memperhatikan peningkatan pencapaian dan gagasan asli
membantu mahasiswa mencapai tujuan yang mereka
inginkan. 

38
Kebutuhan akan kebebasan

Dosen dapat membantu mahasiswa mengalami


kebebasan melalui:
• Dukungan otonomi dan kreativitas ketika mereka
mendapatkan tanggung jawab.
• Menghargai upaya-upaya positif mahasiswa

39
Kebutuhan akan kesenangan
Dosen dapat mendukung perasaan senang
mahasiswa dengan:
• menggunakan humor,
• memberi kesempatan bermain,
• menyampaikan pembelajaran yang menarik
• mempergunakan kompetisi yang sehat.

40
Bentuk Disiplin Kerja
Disiplin Retributif
– Berusaha menghukum orang yang berbuat salah
Disiplin Korektif
– Berusaha membantu karyawan mengoreksi perilaku
karyawan yang tidak tepat
Perspektif hak-hak individu
– Berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama
tindakan-tindakan disipliner
Perspektif Utilitarian
– Berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat
konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya
Sanksi Pelanggaran Kerja
Sanksi Pelangaran Ringan Sanksi Pelanggaran Berat
– Teguran lisan – Penurunan pangkat
– Pembebasan dari jabatan
– Teguran tertulis
– Pemberhentian
– Pernyataan tidak puas secara – Pemecatan
tertulis
Sanksi Pelanggaran Sedang
– Penundaan kenaikan gaji
– Penurunan gaji
– Penundaan kenaikan pangkat
KEPUASAN KERJA, STRES, DAN
FRUSTRASI

Kepuasan kerja (Job satisfaction)


sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral
kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan


kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan
dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan,
perlakuan, peralatan, dan susasan lingkungan kerja
yang baik.
Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja

Balas jasa yang adil dan layak.


Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
Berat ringannyapekerjaan.
Suasana dan lingkungan pekerjaan.
Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Stres
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi
emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang.

Orang yang mengalami stres menjadi nervous dan


merasakan kekuatiran kronis. Sering marah-
marah, agresif, tidak dapat releks.
Faktor-faktor penyebab stres
mahasiswa/karyawan
Beban belajar/kerja yang sulit dan berlebihan.
Tekanan dan sikap yang kurang adil dan wajar.
Waktu dan peralatan yang kurang memadai.
Konflik antara pribadi dengan teman/pimpinan
atau kelompok kerja.
Balas jasa yang terlalu rendah.
Masalah keluarga.
Konseling
pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan
dengan maksud pokok membantu karyawan agar dapat
mengatasi masalah secara lebih baik. Konseling
bertujuan untuk membuat orang-orang menjadi lebih
efektif dalam memecahkan masalah mereka.

Frustrasi
keadaan emosional , ketegangan pikiran dan perilaku
yang tidak terkendalikan dari seseorang, bertindak
aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau
orang lain.
Perlunya Peraturan dan Hukuman
Peraturan
– Diperlukan untuk memberikan bimbingan
dan penyuluhan bagi karyawan dalam
menciptakan tata tertib yang baik di
perusahaan
Hukuman
– Diperlukan untuk meningkatkan
kedisiplinan dan mendidik karyawan
supaya mentaati semua peraturan
perusahaan
Indikator Kedisiplinan

Tujuan dan Kemampuan


– Tujuan harus jelas, cukupe menantang serta sesuai dengan
kemampuan karyawan
Teladan Pimpinan
– Pemimpin menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik,
disiplin, jujur, adil, serta sesuai antara ucapan dan tindakan
Balas Jasa
– Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa
kurang memuaskan
Indikator Kedisiplinan
Keadilan
– Keadilan sangat berpengaruh terhadap
kedisiplinan karyawan
Pengawasan Melekat
– Atasan secara langsung mengawasi
perilaku dan pekerjaan karyawan
Sanksi Hukum
– Sanksi hukuman berperan penting dalam
memelihara kedisiplina karyawan
Indikator Kedisiplinan
Ketegasan
– Pimpinan harus tegas dan berani
bertindak untuk menghukum
karyawan yang tidak disiplin
Hubungan Kemanusiaan
– Hubungan kemanusiaan yang
harmonis dapat memotivasi
kedisiplinan yang baik
Bentuk Disiplin Kerja
Disiplin Retributif
– Berusaha menghukum orang yang berbuat salah
Disiplin Korektif
– Berusaha membantu karyawan mengoreksi perilaku
karyawan yang tidak tepat
Perspektif hak-hak individu
– Berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama
tindakan-tindakan disipliner
Perspektif Utilitarian
– Berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat
konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya
Sanksi Pelanggaran Kerja
Sanksi Pelangaran Ringan Sanksi Pelanggaran Berat
– Teguran lisan – Penurunan pangkat
– Pembebasan dari jabatan
– Teguran tertulis
– Pemberhentian
– Pernyataan tidak puas secara – Pemecatan
tertulis
Sanksi Pelanggaran Sedang
– Penundaan kenaikan gaji
– Penurunan gaji
– Penundaan kenaikan pangkat
Konsep Kedisiplinan
Teladan Pimpinan dan
Kepemimpinannya
Kompensasi:
Kemampuan dan
- Direct
Tujuan
- Indirect

Kedisiplinan

Ketegasan dan Pengawasan


Sanksi Hukuman Melekat

Loyalitas Karyawan
Persaingan dan Konflik
Persaingan
– Kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan
emosional dalam mencapai prestasi kerja yang
terbaik, dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh
pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang
terbaik
– Kompetisi terjadi apabila tujuan kedua belah pihak
yang saling berhadapan tidak sesuai, akan tetapi
pihak-pihak yang bersangkutan tidak dapat
mencampuri urusan orang lain
Persaingan dan Konflik
Konflik
– Persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan
sikap emosional dalam memperoleh kemenangan,
akan meimbulkan ketegangan, konfrontasi,
perkelahian, dan frustrasi jika tidak diselesaikan
– Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik
antara dua pihak atau lebih
Konflik Organisasi
– Perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak
anggota organisasi atau kelompok, karena harus
membagi sumberdaya yang langka, atau aktivitas kerja
dan/atau karena mereka mempunyai status, tujuan,
penilaian atau pendapat yang berbeda
Persaingan dan Konflik

Bentuk-bentuk Konflik Dalam Perusahaan


– Berdasarkan pelakunya
• Bersifat internal dan eksternal bagi individu yang
mengalaminya
– Berdasarkan penyebabnya
• Timbul karena ingin memperoleh keuntungan sendiri atau
adanya perbedaan pendapat atau penilaian
– Berdasarkan akibatnya
• Dapat berakibat baik dan buruk
Persaingan dan Konflik

Jenis-jenis konflik
– Konflik dalam diri individu
– Konflik antara individu
– Konflik antara individu dan
kelompok
– Konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama
– Konflik antara organisasi
Persaingan dan Konflik
Penyebab timbulnya konflik
– Saling ketergantungan tugas
• Ketergantungan yang dikelompokkan
• Ketergantungan berurutan
• Ketergantungan timbal balik
– Perbedaan tujuan dan prioritas
– Faktor birokratik (lini-Staf)
– Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan
– Persaingan terhadap sumberdaya yang langka
– Sikap menang kalah
Persaingan dan Konflik

Cara mengelola konflik


– Metoda Stimulasi Konflik
– Metoda Pengurangan Konflik
– Metoda Penyelesaian Konflik
Persaingan dan Konflik
Metoda Stimulasi Konflik
– Situasi konflik terlalu rendah sehingga para karyawan takut
berinisiatif dan menjadi pasif, sehingga perlu
perangsangan konflik, meliputi:
• Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok
• Meyimpang dari peraturan
• Penyusunan kembali struktur organisasi
• Menggalakkan kompetisi
• Memilih manajer yang tepat
Persaingan dan Konflik

Metoda Pengurangan Konflik


– Mengelola konflik melalui “pendinginan suasana”
tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula
menimbulkan konflik.
– Dua metoda yang dapat digunakan
• Pertama—mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan
dengan tujuan yang lebih bisa diterima pihak yang berselisih
• Kedua—mempersatukan pihak yang bertikai untuk
menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama

Anda mungkin juga menyukai