PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Mengidentifikasi isu dalam keperawatan anak di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak
adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang
belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.
3
2.3 Prinsip Keperawatan Anak
1. Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu
sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di
kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu:
1. Bayi : 0 – 1 th
2. Toddler : 1 – 2,5 th
3. Pra Sekolah : 2,5 – 5 th
4. Sekolah : 5 – 11 th
5. Remaja : 11 – 18 th
4
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang
dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik,
dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagai
contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan,
sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
5
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran
dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan
tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
1. Pemberi perawatan
3. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek
pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari
pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang
penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik
( health educator )
4. Konseling
6
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien
terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan
dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada
individu, keluarga dala m mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan
pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan,
mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
5. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat
terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan
ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh,
perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak
dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan
dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi
6. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap
rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui
penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur
kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang
telah diberikan. Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu
mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari
berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka
mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.
7
memberikan penjelaskan bahwa asuhan keperawatan anak meliputi tumbang anak
yang mencakup ASAH ( stimulasi mental ), ASIH ( Kasih sayang ), ASUH
( pemenuhan kebutuhan fisik )
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang d.bicarakan banyak orang
tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak
1. Perawatan Berfokus Pada Keluarga
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak mengingat anak bagian
dari keluarga. Dalam Pemberian Askep diperlukan keterlibatan keluarga karena anak
selalu membutuhkan orang tua di Rumah Sakit seperti aktivitas bermain atau program
perawatan lainnya. Pentingnya keterlibatan keluarga ini dapat mempengaruhi proses
kesembuhan anak. Program terapi yang telah direncanakan untuk anak bisa saja tidak
terlaksana jika perawat selalu membatasi keluarga dalam memberikan dukungan
terhadap anak yang dirawat, hal ini hanya akan meningkatkan stress dan
ketidaknyamanan pada anak. Perawat dengan menfasilitasi keluarga dapat membantu
proses penyembuhan anak yang sakit selama dirawat. Kebutuhan keamanan dan
kenyamanan bagi orang tua pada anaknya selama perawatan merupakan bagian yang
penting dalam mengurangi dampak psikologis anak sehingga rencana keperawatan
dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan tercapai.
2. Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan
kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan
keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan dampak psikologis dari tindakan
keperawatan yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang
kemungkinan berdampak adanya trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa
prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
8
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada anak
sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan
tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi, relaksasi dan
imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka cedera dan
nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Modifikasi lingkungan
3. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan vaksin
kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung dari
infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme
tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh
kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita
9
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit
yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada
penderitanya. Macam-Macam Imunisasi :
a. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif
juga dapat di bagi dua macam:Imunisasi aktif alamiah dan Imunisasi aktif buatan
b. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di
dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu: Imunisasi pasif alamiah
dan Imunisasi pasif buatan
10
melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa remaja laki-
laki yang menerima 10-15 menit terapi alternatif pijat setiap hari menunjukkan
peningkatan fokus dan terlalu kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan
menunjukkan tanda-tanda luar biasa dari mood positif.
Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu
merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa
dewasanya.
b. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan
untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk
melawan penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
a. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11
bulan satu kali dalam satu tahun
11
b. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
3) Pelayanan Posyandu
3. Penyuluhan
12
1. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus balita
sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula memeriksa dan
menangani pasien asalkan sudah dilatih).
2. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak program
kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
3. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah dan
upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dalam pelayanan kesehatan).
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah
Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang
sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
3.2 SARAN
Apabila terdapat kesalahan dalam paper makalah ini, penulis mengharapkan
adanya masukan kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangan dan
menambah wawasan pengetahuan baik bagi pembaca maupun bagi penulis sendiri.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Keperawatan-
Anak-Komprehensif.pdf
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/34693382/TREN_DAN_ISU_KEPERAWATAN_ANAK_TAHUN_2014
15