Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN

REPRODUKSI PADA SISWA-SISWI SMP KRISTEN


KOHA

DISUSUN OLEH:

Muhammad Vanny Ontalu ( 711490121034 )

Sintia Tahir ( 711490121061 )

Marcelina Maria Lengkong ( 711490121060

Haryati Cahyani Saleh ( 711490121017 )

Nurnaningsih Gagu ( 711490121040 )

Sastia Saromeng ( 711490121047 )

Indriany A. Labungasa ( 711490121019 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO

PROFESI NERS

2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Alat Reproduksi mungkin ketika kita mendengar kata itu, kita
memiliki pikiran yang negative. Padahal belum tentu semua hal yang
berkaitan dengan alat reproduksi memiliki sisi negative. Pasti ada
pertanyaan seperti”Kalau begitu apa sisi positifnya?” Sisi positifnya tentu
dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan sex education. Melalui
sex education, kita tidak diperbolehkan mempraktekkan dari sisi
negatifnya, melainkan kita harus mempraktekkan dari sisi positifnya. Akan
tetapi, sisi negatifnya dapat kita gunakan sebagai acuan boleh atau
tidaknya hal itu dilakukan serta dampak yang dapat ditimbulkan. Kita
sepakat bahwa kesehatan adalah suatu hal yang sangat berharga dalam
kehidupan ini.Termasuk di dalamnya,kesehatan reproduksi
manusia(khususnya remaja). Di Era Globalisasi ini, masih banyak remaja
yang kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan alat reproduksi
mereka, bahkan para remaja sekarang jauh lebih mementingkan
penampilan luar (wajah dan cara berpakaian) daripada kesehatan alat
reproduksi mereka yang dapat menentukan masa depan mereka terutama
setelah menikah.
Para remaja masih belum tahu bagaimana cara membersihkan alat
reproduksi secara tepat dan mungkin masih banyak yang belum tahu
mengenai bahaya/ penyakit-penyakit yang muncul berkaitan dengan alat
reproduksi mereka masing-masing. Disini diharapkan agar para remaja
lebih meningkatkan pengetahuan mereka mengenai alat reproduksi
mereka, guna menciptakan remaja yang memiliki imunitas yang tinggi dan
berkualitas. Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mahasiswa
Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Manado akan melaksanakan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, khususnya di siswa-siswi SMP
Kristen Koha.

B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
a) Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi
SMP Kristen Koha dapat mengetahui secara luas tentang
kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMP
Kristen Koha dapat:
a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Manfaat Penyuluhan
1. Bagi peserta penyuluhan

Setelah diberikan penyuluhan di harapkan siswa-siswa SMP


Kristen Koha mendapatkan wawasan atau pengetahuan lebih banyak
tentang kesehatan reproduksi dan dapat menjaga kesehatan organ
reproduksi.

2. Bagi mahasiswa
Dengan memberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu
belajar bagaimana cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas
dan mampu menyelesaikan tugas praktek yang diberikan oleh dosen yang
bersangkutan.
D. Sasaran Penyuluhan
Siswa-siswi SMP Kristen Koha Kec. Mandolang
E. Kepanitiaan
1. MODERATOR : - Nurnaningsih Gagu
- Marcelina Maria Lengkong
2. PEMATERI : - Muhammad Vanny Ontalu
- Sastia Saromeng
- Sintia Tahir
3. DOKUMENTASI : - Indriany A. Labungasa
- Haryati Cahyani Saleh
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 26 April 2022
Waktu : 09.00 - selesai
2. Tempat pelaksanaan
SMP Kristen Koha Kec. Mandolang
G. Pokok/Jadwal Kegiatan

Tahap Kegiatan Waktu


Pembukaan 5 menit
Pelaksanaan 20 menit
Evaluasi/Tanya jawab 10 menit
Penutup 5 menit

H. Alat dan Sarana

Alat Jumlah
LCD 1
Laptop 1
Leaflet 30
BAB II

MATERI

A. PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI


Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi karena pemahaman
mengenai kesehatan reproduksi sangat penting agar remaja bisa
mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki kehidupan
berkeluarga. Oleh sebab itu diharapkan remaja bisa mengatur fungsi dan
proses reproduksinya serta bisa lebih bijak dalam membangun perilaku
seksual yang bertanggung jawab. Pengertian kesehatan reproduksi adalah
suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan
sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi fungsi serta
prosesnya.
Sedangkan kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu
keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Definisi kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di
Kairo adalah keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan
tidak semata-mata ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal
yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi dan proses. 
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal
sebagai berikut:
1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman
dan memuaskan serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi
2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak
melakukannya
3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta
memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara
ekonomi maupun kultural
4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai
sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses
kehamilan secara aman.

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan
seksual dan proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang
terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang
berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak
anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang
membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan satu
dengan yang lain, dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja,
depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga
wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca
penyakit seksual menular dsb).

B. ORGAN-ORGAN REPRODUKSI

1. Sistem Reproduksi Pada Pria

1) Penis: Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara alat


kelamin jantan dan betina untuk memindahkan sparma ke dalam
organ reproduksi betina
2) Skrotum: selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
3) Testis: kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai
penghasil sel-sel sperma serta hormon testosteron. Dalam testis,
banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
4) Epididimis: Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis.
Fungsinya, untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan
sperma selama kira-kira 3 minggu.
5) Vas deferens (saluran sperma): saluran panjang dan lurus yang
mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Fungsinya
untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
6) Saluran ejakulasi: saluran pendek yang menghubungkan vesikula
seminalis dengan uretra.
7) Uretra: saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat
di penis.

2. Sistem Reproduksi Pada Wanita

1) Vagina: saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh


bagian luar. Fungsinya, sebagai organ kopulasi dan saluran
persalinan keluarnya bayi.
2) Vulva: suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi
2 bagian, yaitu labia mayora dan labia minora
a. Labia mayora merupakan sepasang bibir besar yang terletak di
bagian luar melindungi organ di dalamnya.
b. Labia minora merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di
bagian dalam dan membatasi vulva.
3) Ovarium (indung telur): organ reproduksi utama wanita yang
berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah
pinggang sebelah kiri dan kanan. Fungsinya, untuk menghasilkan
sel ovum dan hormon wanita, yaitu hormon estrogen dan
progesteron.
a. Estrogen, berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder
(merangsang penebalan dinding rahim) serta membantu dalam
proses pematangan sel ovum.
b. Progesteron, berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya
menyiapkan endometrium sebagai tempat implantasi embrio.
4) Fimbriae: serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduk. Fungsinya untuk
menangkap sel ovum matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
5) Infundibulum: bagian ujung oviduk yang berbentuk corong dan
berdekatan dengan fimbriae. Fungsinya menampung sel ovum
yang telah ditangkap oleh fimbrae.
6) Tuba falopi: saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju
uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
7) Oviduk: saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.
8) Uterus (rahim): organ yang berongga dan berotot. Berbentuk
seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Fungsinya
sebagai tempat pertumbuhan embrio selama kehamilan.
9) Cervix: bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga
disebut leher rahim yang menghubungkan uterus dengan saluran
vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju
saluran vagina.
10) Saluran vagina: saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.
11) Klitoris: tonjolan kecil yang terletak di belakang vulva.

C. CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI


Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan,
kebersihan dan kesehatan fisik, terutama alat-alat reproduksi. Selama masa
haid remaja perempuan disarankan untuk memakan makanan yang
mengandung banyak zat besi (bayam, hati,buah-buahan, dll) karena selama
masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan
guna/manfaat memelihara kebersihan.

1. Tips merawat kesehatan organ reproduksi


 PEREMPUAN
a) Air (Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk
menampung darah haid.  Pembalut dapat dibeli di toko
ataupun dibuat dengan kain bersih.
b) Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering
selama masa haid.
c) Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin dengan
air yang bersih atau pengganti tissue).
d) Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari depan ke
belakang, bukan
sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e) Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh
kuman untuk mencuci alat kelamin,khususnya vagina, karena
akan mematikan mikro-organisme yang secara alami dapat
melindungi vagina
f) Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g) Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h) Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.

 LAKI-LAKI
a) Mandi secara teratur dua kali sehari.
b) Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana
dalam yang menyerap keringat.
c) Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali
buang air besar maupun kecil.
d) Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut
smegma) di penis
e) Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik
kebelakang agar bagian dalam
penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f) Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat
dapat mengganggu stabilitas
suhu testis di dalam buah zakar

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Judul : Kesehatan Reproduksi

Pokok Bahasan : 1. Definisi kesehatan reproduksi

2. Anatomi organ reproduksi

3. Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

Hari/Tanggal : Selasa, 26 April 2022

Waktu : 09.00 WIB - selesai

Tempat : SMP Kristen Koha

Sasaran : Siswa dan siswi SMP Kristen Koha

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMP
Kristen Koha dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi SMP Kristen
Koha dapat:
a) Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b) Mengetahui anatomi organ reproduksi
c) Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap/Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Sasaran
1. Pembukaan: 1. Memberi salam pembuka Menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri Memperhatikan
3. Menjelaskan pokok Memperhatikan
bahasan dan tujuan
penyuluhan Memperhatikan
4. Membagi leaflet
2. Pelaksanaan: 1. Menjelaskan definisi Memperhatikan
20 menit kesehatan reproduksi
2. Menjelaskan anatomi Memperhatikan
organ reproduksi
3. Menjelaskan cara Memperhatikan
menjaga kesehatan organ
reproduksi
3. Evaluasi: 1. Menanyakan kepada Menjawab
10 menit peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan
2. Memberi reinforcement Memperhatikan
kepada peserta yang
dapat menjawab
pertanyaan
4. Terminasi: 1. Mengucapakan Mendengarkan
5 menit terimakasih atas peran
serta peserta Membalas salam
2. Mengucapkan salam
penutup
DAFTAR PUSTAKA

Manuabu,Gde Bagus Ida.2004.Memahami Kesehatan Reproduksi


Wanita.Jakarta:Penerbit Arcan
Gebbie,Ailsa&Glaiser,Anna.2006.Keluarga Berencana&Kesehatan
Reproduksi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EKG
Nurachmah,Elly.2010.Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi.Jakarta:Penerbit
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai