Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

DISKUSI KESEHATAN REPRODUKSI

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Profesi Keperawatan Stase


Keperawatan Komunitas
Periode 25 Desember 2017 – 24 Februari 2018

DISUSUN OLEH :

Tiara Sas Dhewanti 17/421016/KU/20201

Rudy Sigit Kurniawan 17/421006/KU/20191

Mahmasoni Masdar 17/420987/KU/20172

Ida Ayu Dyah Inten J 17/420976/KU/20161

DOSEN PENDAMPING :

Dwi Harjanto, S.Kp., M.Sc.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
DISKUSI KESEHATAN REPRODUKSI

I. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk
mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja
diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai
kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan
reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada
tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi.
Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan
seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya
perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan
jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya
hidup.
Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai
paling tidak pada usia remaja. Remaja harusdipersiapkan baik
pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah pencapaian
reproduksi yang sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian karena
jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko
gangguan terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja, mereka
mengalami berbagai macam proses perubahan terkait dengan
kesehatan reproduksi. Perubahan tersebut sering dikenal dengan
istilah masa pubertas yang ditandai dengan datangnya menstruasi.
Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar
sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Sepanjang siklus
kehidupan manusia, kebersihan diri harus dijaga termasuk saat
manusia memasuki masa remaja.
Salah satu perubahan fisik yang dialami remaja adalah
menstruasi dan mimpi basah yang menuntut remaja mampu merawat
organ reproduksi dengan baik terutama dalam hal kebersihan
pribadi (personal hygiene). Hal ini disebabkan oleh peristiwa
menstruasi dan mimpi basah yang yang jika kurang
dijagakebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada
organ reproduksi (Yusuf, 2002).
Di kalangan masyarakat terdapat mitos dan fakta mengenai
kesehatn reproduksi dan menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran
mitos-mitos tersebut. Sehingga perlu diadakan diskusi untk
membahas mitos-mitos terkait reproduksi agar remaja dapat
melakukan penanganan dan perawatan yang tepat pada organ
reproduksinya.

II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan diskusi mengenai kesehatan reproduksi
diharapkan pemuda-pemudi dapat merawat organ reproduksinya
dengan benar
B. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan 1x90 menit,dapat :
a. Meningkatkan pengetahuan pemuda dan pemudi mengenai
kebenaran mitos-mitos kesehatan reproduksi yang tersebar di
masyarakat
b. Meningkatkan pengetahuan pemuda-pemudi mengenai cara merawat
organ reproduksi yang baik

III. Sasaran dan Target


A. Sasaran : Pemuda-pemudi Dwitunggal dan RT 04 Dusun Ketonggo
B. Target : Pemuda-pemudi Dwitunggal dan RT 04 Dusun Ketonggo

IV. Pengorganisasian:
a. Moderator : Mahmasoni Masdar
b. Pemateri : Rudy Sigit Kurniawan
c. Dokumentasi: Ida Ayu Dyah Inten J
d. Fasilitator: Rudy Sigit Kurniawan
e. Evaluator : Mahmasoni Masdar
V. Strategi Pelaksanaan
A. Metode
Sharing dan diskusi
B. Isi/materi penyuluhan
Terlampir
C. Waktu dan tempat
a. Tanggal : Minggu 3 Februari 2018 dan Jumat 9 Februari
2018
b. Waktu : 19.00 – 21.00 WIB dan 19.30 – 20.00 WIB
c. Tempat : Rumah Bapak Danuri RT 02 dan Rumah Bapak
Muslih Rt 04
D. Setting Tempat

: Screen

: Pemateri
: Moderator
: Audience

E. Media
PPT dan Leaflet
F. Susunan acara
MATERI KEGIATAN WAKTU
Pembukaan  Mengucapkan salam 5 menit

 Memperkenalkan diri
 Menyampaikan maksud dan tujuan
 Menyampaikan waktu/ kontrak waktu
yang akan digunakan

 Menjelaskan pengertian reproduksi


Isi  Berdiskusi mengenai mitos dan fakta
kesehatan reproduksi yang ada di
70 menit
masyarakat
 Menjelaskan cara merawat organ
reproduksi yang benar
 Diskusi dan tanya jawab mengenai
masalah kesehatan reproduksi
Evaluasi
5 menit
 Menanyakan pada pemuda-pemudi cara
merawat organ reproduksi yang benar

 Mahasiswa mengucapkan terimakasih


Penutup
atas perhatian
5 menit
 Mengucapkan salam penutup.

G. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1) Satuan Acara Pembelajaran sudah dibuat sebelum
kegiatan dimulai
2) Materi telah disiapkan
3) Media telah disiapkan
4) Tempat telah disiapkan
5) Kontrak waktu telah disepakati
6) Mahasiswa hadir tepat waktu
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa mengkoordinir kegiatan penyuluhan kemudian
dilakukan evaluasi
2) Pemuda-pemudi mengikuti diskusi dari awal sampai
selesai
c. Evaluasi hasil
Evaluasi kognitif
Pemuda-pemudi dapat mengulangi kembali materi yang telah
disampaikan.
Evaluasi afektif
Pemuda-pemudi menyatakan kesediaaan melakukanperawatan
organ reproduksi yang benar.
H. Referensi
 Hardjito, Koekoeh, Suwoyo, dan Aisyah, Siti.
2010. Perbedaan Perilaku Menjaga Personal Hygiene saat
Menstruasi pada Remaja Putri antara Sebelum dan Sesudah
Pemberian Penyuluhan tentang Pendidikan Kesehatan
Reproduksi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes
Vol.I No.2 April 2010. 125-
129.
 Munir, B. 1997. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan
Pendekatan Antropologi. Jakarta: Depkes RI.
 Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Lampiran
KESEHATAN REPRODUKSI
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan
bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi,fungsi dan
prosesnya. Sehingga reproduksi tidak selalu mengenai seksual, tapi
juga bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi yang baik.
2. Mitos dan Fakta Kesehatan Reproduksi Wanita
a. Minum es saat mesntruasi itu bahaya
Hal itu tidaklah benar. Siklus menstruasi wanita diatur
dan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan
progesteron. Keseimbangan hormon ini sangat dipengaruhi oleh
kesehatan fisik dan psikologis. Minuman dingin tidak
mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita dan tidak
mempengaruhi siklus menstruasi, baik memperlancar maupun
menghambat menstruasi.
b. Memakai sabun pembersih organ kewanitaan meningkatkan
kesehatan organ reproduksi
Pernyataan tersebut adalah mitos. Di area vagina normal
terkandung bakteri yang tidak membahayakan bila dalam jumlah
terbatas, disebut laktobasilus. Bakteri tersebut justru
berguna menjaga keasaman pH vagina yang berkisar anatar 3.8-
4.5, dan mencegah infeksi bakteri yang patogen. Penggunaan
cairan pembersih vagina sebenarnya tidak diperlukan karena
aturan penggunaan yang keliru justru meningkatkan risiko
ketidak seimbangan pH atau bakteri dalam vagina dan menyebabkan
infeksi.
Menggunaan cairan pembersih vagina, sebaiknya hanya
menggunakannya sesekali, tidak perlu rutin setiap hari, dan
gunakan cairna tersebut hanya untuk di area luar
vagina/sekitarnya. Hindari penggunaan hingga memasukkan ke
dalam vagina. Membersihkan vagina cukup dengan menjaga agak
tidak lembab karena kondisi lembab berisiko infeksi jamur.
c. Tidak boleh keramas saat mestruasi
Hal itu tidaklah benar. Siklus menstruasi wanita diatur
dan dipengaruhi oleh keseimbangan hormon estrogen dan
progesteron. Keseimbangan hormon ini sangat dipengaruhi oleh
kesehatan fisik dan psikologis. Minuman dingin tidak
mempengaruhi keseimbangan hormon pada wanita dan tidak
mempengaruhi siklus menstruasi, baik memperlancar maupun
menghambat menstruasi.
d. Saat tidur tidak boleh memakai bra
Memakai bra saat tidur tidak menyebabkan kanker payudara.
Memakai bra saat tidur terutama yang sesak dan berkawat dapat
mengganggu sirkulasi darah dan menekan dada sehingga
menyebabkan sesak nafas.
e. Tidak boleh makan telur dan ikan saat menstruasi karena membuat
bau amis
Tidak ada hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan bau
darah mesntruasi karena makanan bekerja di sistem pencernaan,
sedangkan menstruasi dipengaruhi organ reproduksi. Tidak makan
telur dan ikan sekalipun bau darah sudah wajarnya amis.
3. Mitos dan Fakta Kesehatan Reproduksi Laki-laki
a. Berat bdan tidak ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi
pria.
Berat badan ada hubungannya dengan kesehatan reproduksi
pria. Pria obesitas akan mempengaruhi hormon estrogen dan
testosteron sehingga dapat mempengaruhi kualitas sperma dan
organ reproduksi, seperti kesulitan dalam mimpi basah.
b. Tidak mimpi basah adalah sesuatu yang salah
Mimpi basah dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesteron dan wajar terjadi pada laki-laki, namun ada laki-
laki yang memang hormon tersebut sedikt sehingga tidak bisa
mimpi basah, dan sperma yang harus dikeluarkan harus
dikeluarkan secara manual dengan onani.
c. Mimpi basah biasanya sering terjadi saat hari libur
Seperti mimpi pada umumnya, mimpi basah (wet dream)
terjadi pada fase tidur yang dinamakan rapid
eyemovement (REM). Fase ini ditandai dengan gerakan bola mata
yang cepat di balik kelopak mata yang menutup serta ritme
jantung dan pernapasan yang tidak teratur.
Pada hari-hari biasa, fase REM dapat terjadi rata-rata 3-4
kali selama tidur malam. Semakin lama dan nyenyak tidurnya,
semakin sering mengalami fase REM sehingga peluang terjadinya
mimpi yang seolah nyata (vivid dream) menjadi lebih besar.
Akhir pekan dan hari libur merupakan waktu istirahat bagi
kebanyakan laki-laki, sehingga bisa tidur lebih lama
dibandingkan pada hari-hari biasa. Karena durasi tidurnya
lebih lama, ada lebih banyak peluang untuk bermimpi dan ada
kemungkinan satu di antaranya adalah mimpi basah.
d. Memakai celana dalam yang ketat dapat mengganggu organ
reproduksi
Memakai celana dalam yang terlalu ketat, maka kita pun
akan menambah resiko infeksi jamur, khususnya pada area organ
vital. Keketatan celana dalam akan membuat area organ vital
menjadi “kurang bernafas”, cenderung lebih panas, dan juga
lebih lembab. Padahal kondisi inilah yang menjadi favorit jamur
untuk berkembang dan pada akhirnya memicu infeksi. Selain itu,
keketatan celana dalam juga membuat kain materialnya lebih
sering bergesekan dengan kulit area organ vital, khususnya di
saat berjalan. Jika gesekan ini terjadi cukup lama, maka area
organ vital pun beresiko terkena masalah iritasi kulit dan
lecet-lecet.
Sebuah penelitian dari Inggris menyebutkan jika pria yang
sering memakai celana dalam ketat bisa mengganggu produksi dan
pergerakan sperma. Dengan ketatnya celana dalam, maka suhu
pada area skrotum menjadi lebih panas sehingga membuat produksi
sperma terganggu. Selain itu, sistem limfatik atau getah bening
juga akan terganggu sehingga racun di dalam tubuh pun tidak
bisa dikeluarkan dengan baik.
4. Tips-Tips Merawat Organ Reproduksi
 Gunakan Celana Dalam Yang Bersih Higienis
 Cuci Bersih Secara Rutin Alat Kelamin dengan benar
 Cukur Rambut Kemaluan Secara Rutin/Berkala
 Jauhi / Hindari Ancaman Berbahaya
 Jaga Suhu Pada Bagian Alat Kelamin
 Hindari Hubungan Seks Pranikah dan Tetap Setia Pada Pasangan
 Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari
5. Tips-Tips Merawat Organ Wanita
 Tidak memasukan benda asing ke dalam vagina
 Menggemukan celana dalam yang menyerap keringat
 Tidak menggunakan celana dalam terlalu ketat
 Pemakaian penggunaan sabun kewanitaan secukupnya saja
6. Tips-Tips Merawat Organ Reproduksi saat Menstruasi
 Mengonsumsi makanan sehat
 Menghindari perut kembung
 Menjaga kebersihan diri
 Menjaga kelembaban dan tetap kering
 Gunakan pakaian yang nyaman
 Mengganti pembalut min 6 kali
 Catat siklus menstruasi
Lampiran Daftar Hadir

Daftar hadir RT 04
Daftar hadir Dwitunggal
Lampiran Leaflet

Anda mungkin juga menyukai