Pada tahun 2028 menghasilkan Perawat yang unggul dalam penerapan keterampilan
Keperawatan Lansia berbasis IPTEK Keperawatan.
A. Analisa Situasi
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang dialami oleh setiap orang
dan tidak dapat dihindarkan. Dengan berhasilnya pembangunan nasional,
khususnya pembangunan kesehatan yang dapat dilihat dengan turunnya
angka kematian bayi dan angka kelahiran serta perbaikan gizi masyarakat,
maka sebagai dampak positif adalah meningkatnya umur harapan hidup
waktu lahir di Indonesia yang berkisar pada umur 70 tahun pada tahun 2000.
Organisasi kesehatan sedunia WHO 1974, Mengatakan bahwa 17%
pasien-pasien datang berobat kedokter adalah pasien-pasien dengan depresi.
Sedangkan di Indonesia pada tahun 2000 penelitian tentang depresi belum
ada. Namun berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu kasus- kasus
depresi ini jumlahnya semakin bertambah.
Lansia atau orang yang lanjut usia cenderung untuk menjadi depresi
karena mereka merasa kurang berguna. Oleh karena itu, lansia perlu
pengetahuan tentang lansia dan depresi agar hal-hal yang tidak diinginkan
dapat dihindari. Untuk itu, RS St. Carolus hadir untuk membantu
meringankan masalah-masalah pada lansia dengan menyediakan Pelayanan
Geriatri Terpadu. Tim Geriatri Terpadu terdiri atas berbagai macam profesi
seperti dokter, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis rehabilitasi
medik, dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis gizi klinik, perawat,
fisioterapis, ahli gizi, farmasi, dan petugas sosial medis.
Berdasarkan data yang didapat saat observasi Ny. Ningsih berusia 61
tahun menderita depresi, anak Ny. Ningsih mengatakan bahwa Ibunya baru
saja kehilangan suaminya akibat kecelakaan sehingga membuat Ibunya
mengalami depresi dan merasa sudah tidak berguna lagi. Sudah 1 minggu Ny.
Ningsih menyendiri dikamar, gelisah dan susah tidur. Karena anak-anaknya mulai
khawatir dengan keadaan Ibunya yang mulai lemah sehingga anaknya memabawa
Ibunya untuk dibawa ke Rumah Sakit
B. Diagnosa Keperawatan
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif b.d konsep dan pencegahan
depresi d.d kurang terpaparnya informasi.
C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengenal
masalah kesehatan pada lansia terutama mengenai depresi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta penyuluhan mampu :
Mengerti dan memahami mengenai faktor risiko terjadinya kesehatan
jiwa pada lansia
Mengenal masalah kesehatan jiwa yang sering timbul pada lansia
Mengerti dan memahami pengertian, gejala, jenis dan faktor pencetus
depresi.
Memahami cara pengelolaan depresi pada usia lanjut
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
2. Menjelaskan tentang :
I. Konsep lansia dan I. Mendengarkan
depresi penjelasan
Pengertian lansia dan
depresi.
II. Menjelaskan II. Mendengar dan
penyebab timbul memperhatikan.
depresi pada lansia
III. Menjelaskan III. Mendengarkan
macam- macam dan
depresi memperhatikan
IV. Menjelaskan gejala- IV. Mendengarkan
gejala depresi dan
memperhatikan
V. Menjelaskan upaya penjelasan
mengurangi depresi V. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3 5 Menit Diskusi 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan
pada klien untuk pertanyaan
mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan
bersama dan menjawab
pertanyaan
4 3 Menit Evaluasi 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab
klien tentang materi yang
telah diberikan
2. Memberikan 2. Klien tersenyum
reinforcement positif
kepada klien yang dapat
menjawab pertanyaan
5 2 Menit Penutup 1. Mengucapkan 1. Memperhatikan
terimakasih atas peran
serta klien
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
penutup
H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
Pengunjung menyepakati kontrak yang telah disepakati dan tersedianya media
penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Pengunjung berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan, lingkungan tidak bising dan
penatalaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
a) Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
b) Cara : Lisan
c) Jenis : Pertanyaan
d) Pertanyaan :
(Lampiran 1 : Materi)
Materi Penyuluhan
.Macam-macam depresi.
Menurut (Maslin, 1997 dalam Lilik Ma’rifatul, 2011) , tingkatan depresi ada tiga berdasarkan
gejala-gejalanya yaitu:
a). Depresi Ringan
Gejalanya:
1. Kehilangan minat dan kegembiraan
2. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
3. Konsentrasi dan perhatian yang kurang
4. Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
5. Lamanya gejala tersebut berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
6. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
b). Depresi Sedang
Gejalanya:
1. Kehilangan minat dan kegembiraan
2. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
3. Kosentrasi dan perhatian yang kurang
4. Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
5. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
6. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
7. Lamanya gejala tersebut berlangsung minimum sekitar 2 minggu
8. Mengadaptasi kesulitan untuk meneruskan kegiatan sosial pekerjaan dan urusan rumah
tangga
c). Depresi Berat
Gejalanya:
1. Mood depresif
2. Kehilangan minat dan kegembiraan
3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
4. Konsentrasi dan perhatian yang kurang
5. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
6. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
7. Perbuatan yang membahayakan dirinya atau bunuh diri
8. Tidur terganggu
9. Disertai waham, dan halusinasi
10. Lamanya gejala tersebut berlangsung selama 2 minggu.
. Gejala-gejala depresi.
Untuk menangani depresi pada lansia, kita harus mengetahui terlebih dahulu gejala-gejala
depresi pada lansia yaitu sebagai berikut.
a. Bad mood hampir sepanjang hari.
b. Insomnia atau hipersomnia.
c. Hilangnya minat dan rasa senang dalam aktivitas mereka.
d. Berat badan merosot atau bertambah drastis.
e. Kelelahan dan tidak memiliki tenaga.
f. Agitasi atau retardasi psikomotor.
g. Sulit untuk berkonsentrasi.
h. Menurunnya harga diri.
i. Adanya perasaan bersalah pada diri mereka.
j. Perasaan pesimis dalam memandang masa depan.
k. Adanya perubahan pada pola tidur.
l. Berkurangnya nafsu makan.
m. Perasaan tidak berguna atau rasa bersalah yang berlebihan.
n. Pikiran yang berulang tentang kematian.
o. Adanya tindakan percobaan bunuh diri.
b. Penyembuhan dari keluarga dekat hingga keluarga yang jauh, tetangga, teman,dan
lingkungan sekitar.Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat penting untuk
penyembuhan depresi pada lansia. Caranya yaitu:
Menjenguk lansia sesekali agar ia tidak merasa dilupakan.
Luangkan waktu untuk menikmati kebersamaan dengan mereka agar mereka bahagia.
Temani mereka dalam aktivitasnya agar mereka tidak bosan.
Rawatlah mereka dengan ketulusan dan sepenuh hati untuk menumbuhkan semangatnya
kembali.
Berikanlah yang terbaik untuk mereka
(Lampiran 3 : Media)
Tampak Depan
Tampak Belakang
2. Booklet
DAFTAR PUSTAKA
Mariam, dkk. 2011. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Salemba
Medika.