Anda di halaman 1dari 21

Visi

Pada tahun 2028 menghasilkan Perawat yang unggul dalam penerapan keterampilan
Keperawatan Lansia berbasis IPTEK Keperawatan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEPRESI PADA LANSIA

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Tugas MK Promosi Kesehatan

NAMA : Ajeng Citra Septiyantri


NIM : P3. 73. 20. 1. 19. 041
PROGRAM STUDI : Program D-III Keperawatan
KELAS : 2 Reguler B
MATA KULIAH : Promosi Kesehatan
DOSEN PEMBIMBING : Indriana Rahmawati, S.Kp.,M.Si.,MTD (HE)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Masalah Kesehatan Pada Lansia


Sub Pokok Pembahasan : Depresi pada lansia
Sasaran : Ny. S
Hari/Tanggal : Selasa, 4 November 2020
Jam /Waktu : Pukul 08.00-08.30 WIB
Tempat : Rumah Sakit St. Carolus
Penyuluh : Ajeng Citra Septiyantri

A. Analisa Situasi
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang dialami oleh setiap orang
dan tidak dapat dihindarkan. Dengan berhasilnya pembangunan nasional,
khususnya pembangunan kesehatan yang dapat dilihat dengan turunnya
angka kematian bayi dan angka kelahiran serta perbaikan gizi masyarakat,
maka sebagai dampak positif adalah meningkatnya umur harapan hidup
waktu lahir di Indonesia yang berkisar pada umur 70 tahun pada tahun 2000.
Organisasi kesehatan sedunia WHO 1974, Mengatakan bahwa 17%
pasien-pasien datang berobat kedokter adalah pasien-pasien dengan depresi.
Sedangkan di Indonesia pada tahun 2000 penelitian tentang depresi belum
ada. Namun berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu kasus- kasus
depresi ini jumlahnya semakin bertambah.
Lansia atau orang yang lanjut usia cenderung untuk menjadi depresi
karena mereka merasa kurang berguna. Oleh karena itu, lansia perlu
pengetahuan tentang lansia dan depresi agar hal-hal yang tidak diinginkan
dapat dihindari. Untuk itu, RS St. Carolus hadir untuk membantu
meringankan masalah-masalah pada lansia dengan menyediakan Pelayanan
Geriatri Terpadu. Tim Geriatri Terpadu terdiri atas berbagai macam profesi
seperti dokter, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis rehabilitasi
medik, dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis gizi klinik, perawat,
fisioterapis, ahli gizi, farmasi, dan petugas sosial medis.
Berdasarkan data yang didapat saat observasi Ny. Ningsih berusia 61
tahun menderita depresi, anak Ny. Ningsih mengatakan bahwa Ibunya baru
saja kehilangan suaminya akibat kecelakaan sehingga membuat Ibunya
mengalami depresi dan merasa sudah tidak berguna lagi. Sudah 1 minggu Ny.
Ningsih menyendiri dikamar, gelisah dan susah tidur. Karena anak-anaknya mulai
khawatir dengan keadaan Ibunya yang mulai lemah sehingga anaknya memabawa
Ibunya untuk dibawa ke Rumah Sakit

B. Diagnosa Keperawatan
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif b.d konsep dan pencegahan
depresi d.d kurang terpaparnya informasi.

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan peserta dapat mengenal
masalah kesehatan pada lansia terutama mengenai depresi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, peserta penyuluhan mampu :
 Mengerti dan memahami mengenai faktor risiko terjadinya kesehatan
jiwa pada lansia
 Mengenal masalah kesehatan jiwa yang sering timbul pada lansia
 Mengerti dan memahami pengertian, gejala, jenis dan faktor pencetus
depresi.
 Memahami cara pengelolaan depresi pada usia lanjut

D. Isi Materi ( Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan )


1. Pengertian lansia dan depresi
2. Penyebab depresi pada lansia
3. Macam-macam depresi
4. Gejala-gejala depresi
5. Upaya untuk mengurangi depresi

E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet

G. Strategi Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluh Sasaran
Penyuluh
1 5 Menit Pembukaan : 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
- Salam 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
- Perkenalan 3. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan
- Tujuan penyuluhan
2 15 Inti: 1. Review pengetahuan 1. Beberapa orang
Menit - Menjelaskan tentang konsep lansia dan pengunjung berusaha
materi secara depresi dan menjawab sesuai
sistematis reinforcement positif kemampuan
pada pengunjung

2. Menjelaskan tentang :
I. Konsep lansia dan I. Mendengarkan
depresi penjelasan
 Pengertian lansia dan
depresi.
II. Menjelaskan II. Mendengar dan
penyebab timbul memperhatikan.
depresi pada lansia
III. Menjelaskan III. Mendengarkan
macam- macam dan
depresi memperhatikan
IV. Menjelaskan gejala- IV. Mendengarkan
gejala depresi dan
memperhatikan
V. Menjelaskan upaya penjelasan
mengurangi depresi V. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3 5 Menit Diskusi 1. Memberikan kesempatan 1. Mengajukan
pada klien untuk pertanyaan
mengajukan pertanyaan
kemudian didiskusikan
bersama dan menjawab
pertanyaan
4 3 Menit Evaluasi 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab
klien tentang materi yang
telah diberikan
2. Memberikan 2. Klien tersenyum
reinforcement positif
kepada klien yang dapat
menjawab pertanyaan
5 2 Menit Penutup 1. Mengucapkan 1. Memperhatikan
terimakasih atas peran
serta klien
2. Mengucapkan salam 2. Menjawab salam
penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
Pengunjung menyepakati kontrak yang telah disepakati dan tersedianya media
penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Pengunjung berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan, lingkungan tidak bising dan
penatalaksanaan sesuai dengan rencana.
3. Evaluasi Hasil
a) Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
b) Cara : Lisan
c) Jenis : Pertanyaan
d) Pertanyaan :

No TIK yang dievaluasi Instrumen Evaluasi Jumlah Soal Soal


1 Pengertian depresi Soal uraian 1 Terlampir
2 Penyebab depresi pada Soal uraian 1 Terlampir
lansia
3 Macam-macam depresi Soal uraian 1 Terlampir
4 Gejala depresi Soal uraian 1 Terlampir
5 Upaya mengurangi Soal uraian 1 Terlampir
depresi

(Lampiran 1 : Materi)
Materi Penyuluhan

1. Pengertian lansia dan depresi.


Usia Lanjut atau disebut lansia di Indonesia adalah orang-orang yang sudah mencapai usia
di atas 60 tahun. Menurut WHO ada 3 kriteria dari lansia ini, yaitu:
A. Elderly dengan usia 64-74 tahun
B. Older dengan usia 75-90 tahun
C.Very old dengan usia >90 tahun.
Inilah saatnya seseorang menikmati masa tua dengan tenang. Namun ada kalanya masa
lansia justru membuat lansia mengalami depresi. Bahkan, kebanyakan depresi menghinggapi
para lansia di masa tuanya.
Depresi merupakan gangguan emosional yang sifatnya berupa perasaan tertekan, tidak
merasa bahagia, sedih, merasa tidak berharga, tidak mempunyai semangat, tidak berarti, dan
pesimis terhadap hidup. Depresi pada Lansia dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya
kehidupan ekonomi mereka yang tidak dijamin oleh keluarganya sehingga mereka tetap harus
bekerja, ketakutan mereka untuk diasingkan dari keluarga, ketakutan tidak dipedulikan oleh
anak-anaknya, dan lain sebagainya.
Depresi merupakan gangguan perasaan dengan ciri-ciri antara lain: semangat berkurang,
rasa harga diri rendah, menyalahkan diri sendiri, gangguan tidur, dan makan. Pada depresi
terdapat gejala psikologik dan gejala somatik. Gejala psikologik antara lain adalah: menjadi
pendiam, rasa sedih, pesimistik, putus asa, nafsu bekerja dan bergaul kurang, tidak dapat
mengambil keputusan, mudah lupa dan timbul pikiran-pikiran bunuh diri. Gejala somatik antara
lain: penderita kelihatan tidak senang, lelah, tidak bersemangat, apatis, bicara dan gerak geriknya
pelan, terdapat anoreksia, isomnia, dan konstipasi (Maramis, 2005).

2. Penyebab depresi pada lansia.


Etiologi dari depresi pada lansia terdiri dari: faktor psikologik, biologik, dan sosio-budaya.
Pada sebagian besar kasus, ketiga faktor ini saling berinteraksi
a. Faktor biologis
Seperti genetik, proses biologis secara biologis, penyakit fisik tertentu.
b. Faktor psikologis
Seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada kepribadian introvert akan
berusaha mewujudkan dirinya dan keyakinannya, kepribadian kepribadian ekstrovert
membentuk keseimbangan dirinya dengan menyesuaikan keinginan - keinginan dari
orang lain atau karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap
suatu situasi sosial.
c. Faktor sosio-lingkungan
Karena kehilangan pekerjaan, paska bencana, situasi kehidupan sehari-hari lainnya.
d. Efek samping obat.

.Macam-macam depresi.
Menurut (Maslin, 1997 dalam Lilik Ma’rifatul, 2011) , tingkatan depresi ada tiga berdasarkan
gejala-gejalanya yaitu:
a).  Depresi Ringan
Gejalanya:
1. Kehilangan minat dan kegembiraan
2. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
3. Konsentrasi dan perhatian yang kurang
4. Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
5. Lamanya gejala tersebut berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu
6. Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
b).  Depresi Sedang
Gejalanya:
1. Kehilangan minat dan kegembiraan
2. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
3. Kosentrasi dan perhatian yang kurang
4. Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
5. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
6. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
7. Lamanya gejala tersebut berlangsung minimum sekitar 2 minggu
8. Mengadaptasi kesulitan untuk meneruskan kegiatan sosial pekerjaan dan urusan rumah
tangga
c).  Depresi Berat
Gejalanya:
1. Mood depresif
2. Kehilangan minat dan kegembiraan
3. Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang
nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
4. Konsentrasi dan perhatian yang kurang
5. Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
6. Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
7. Perbuatan yang membahayakan dirinya atau bunuh diri
8. Tidur terganggu
9. Disertai waham, dan halusinasi
10. Lamanya gejala tersebut berlangsung selama 2 minggu.

. Gejala-gejala depresi.
Untuk menangani depresi pada lansia, kita harus mengetahui terlebih dahulu gejala-gejala
depresi pada lansia yaitu sebagai berikut.
a. Bad mood hampir sepanjang hari.
b. Insomnia atau hipersomnia.
c. Hilangnya minat dan rasa senang dalam aktivitas mereka.
d. Berat badan merosot atau bertambah drastis.
e. Kelelahan dan tidak memiliki tenaga.
f. Agitasi atau retardasi psikomotor.
g. Sulit untuk berkonsentrasi.
h. Menurunnya harga diri.
i. Adanya perasaan bersalah pada diri mereka.
j. Perasaan pesimis dalam memandang masa depan.
k. Adanya perubahan pada pola tidur.
l. Berkurangnya nafsu makan.
m. Perasaan tidak berguna atau rasa bersalah yang berlebihan.
n. Pikiran yang berulang tentang kematian.
o. Adanya tindakan percobaan bunuh diri.

.Upaya untuk mengurangi depresi.


Penanganan Depresi pada Lansia apabila ditangani dengan baik dan cepat, para lansia
yang terkena depresi ini tetap dapat sembuh dan bisa kembali seperti sedia kala. Penanganan
depresi pada lansia ini ada 2 jenis:
a. Penyembuhan dari dalam diri lansia itu sendiri.
Ini adalah penanganan yang terpenting karena penyembuhan ini berasal dari
kemauan dan pengertian dari dirinya sendiri. Biasanya, proses penyembuhannya akan
lebih cepat berhasil. Caranya bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
 Mengadakan pertemuan atau aktivitas berkumpul dengan banyak orang sehingga dapat
melakukan pertukaran informasi dengan orang lain sehingga dapat membangkitkan
semangat hidup.
 Kontak sosial dilakukan dengan cara menulis surat, mengirim email, menulis pesan lewat
media elektronik atau media publikasi tertulis.
 Mengisi waktu dengan aktivitas ringan seperti seperti menonton televisi, menyiram
bunga, olahraga, mendengarkan radio, atau hobi lainnya untuk mengisi waktu dan
menghilangkan kebosanan sehingga dapat menimbulkan perasaan senang.
 Menanamkan pikiran untuk berani beradaptasi dengan perubahan yang ada. Menggap
masa tua adalah kesempatan untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya ketika masih
muda tidak dapat dilakukan karena kesibukan pekerjaan dan lain sebagainya.
 Selalu berusaha untuk berpikir positif, karena segala hal yang dilakukan akan menjadi
lebih menyenangkan dan membahagiakan jika segala sesuatunya dilihat dari sisi
positifnya. Dengan begitu, pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi dirinya
sendiri.

b. Penyembuhan dari keluarga dekat hingga keluarga yang jauh, tetangga, teman,dan
lingkungan sekitar.Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat penting untuk
penyembuhan depresi pada lansia. Caranya yaitu:
 Menjenguk lansia sesekali agar ia tidak merasa dilupakan.
 Luangkan waktu untuk menikmati kebersamaan dengan mereka agar mereka bahagia.
 Temani mereka dalam aktivitasnya agar mereka tidak bosan.
 Rawatlah mereka dengan ketulusan dan sepenuh hati untuk menumbuhkan semangatnya
kembali.
 Berikanlah yang terbaik untuk mereka

(Lampiran 2 : Pertanyaan dan Jawaban)

1. Jelaskan pengertian depresi dan lansia ?


Jawaban :
Usia Lanjut atau disebut lansia di Indonesia adalah orang-orang yang sudah
mencapai usia di atas 60 tahun. Depresi merupakan gangguan emosional yang
sifatnya berupa perasaan tertekan, tidak merasa bahagia, sedih, merasa tidak
berharga, tidak mempunyai semangat, tidak berarti, dan pesimis terhadap hidup.

2. Apa saja penyebab terjadinya depresi pada lansia ?


Jawaban :
 Faktor biologis
Seperti genetik, proses biologis secara biologis, penyakit fisik tertentu.
 Faktor psikologis
Seperti kepribadian, proses menua secara psikologis. Pada kepribadian
introvert akan berusaha mewujudkan dosa dari dirinya dan keyakinannya,
kepribadian kepribadian ekstrovert membentuk keseimbangan dirinya dengan
menyesuaikan keinginan - keinginan dari orang lain atau karena tekanan beban
psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial.
 Faktor sosio-lingkungan
Karena kehilangan pekerjaan, paska bencana, situasi kehidupan sehari-hari
lainnya.
 Efek samping obat.

3. Ada berapa macam depresi pada lansia ?


Jawaban :
 Depresi ringan
 Depresi sedang
 Depresi berat

4. Sebutkan gejala depresi pada lansia ?


Jawaban :
 Upaya Bad mood hampir sepanjang hari.
 Insomnia atau hipersomnia.
 Hilangnya minat dan rasa senang dalam aktivitas mereka.
 Berat badan merosot atau bertambah drastis.
 Kelelahan dan tidak memiliki tenaga.
 Agitasi atau retardasi psikomotor.
 Sulit untuk berkonsentrasi.
 Menurunnya harga diri.
 Adanya perasaan bersalah pada diri mereka.
 Perasaan pesimis dalam memandang masa depan.
 Adanya perubahan pada pola tidur.
 Berkurangnya nafsu makan.
 Perasaan tidak berguna atau rasa bersalah yang berlebihan.
 Pikiran yang berulang tentang kematian.
 Adanya tindakan percobaan bunuh diri.

5. Apa yang diakukan agar mengurangi depresi ?


Jawaban :
 Penyembuhan dari dalam diri lansia itu sendiri. Ini adalah penanganan yang
terpenting karena penyembuhan ini berasal dari kemauan dan pengertian dari
dirinya sendiri.

 Penyembuhan dari keluarga dekat hingga keluarga yang jauh, tetangga,


teman,dan lingkungan sekitar.Dukungan dari orang-orang terdekat juga sangat
penting untuk penyembuhan depresi pada lansia.

(Lampiran 3 : Media)

Tampak Depan
Tampak Belakang
2. Booklet
DAFTAR PUSTAKA

Videbeck,Sheila L. 2000. Buku Ajar Keprawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Suliswati,dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC. Jakarta

Mariam, dkk. 2011. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai