OLEH
OLEH
Kelompok 11 PPN B :
1. Maria Angelin Watilleo NIM: PO 5303209201200
2. Maria Bengan Kiden NIM: PO 5303209201201
3. Mariani Muthia Rusni Putri NIM: PO 5303209201202
POKOK BAHASAN : Gangguan Mental (Merawat Jiwa yang Sehat Selama Kehamilan)
SUB POKOK BAHASAN : Gangguan Mental (Merawat Jiwa yang Sehat Selama Kehamilan)
HARI / TANGGAL : 25 Oktober 2022
WAKTU : 40 menit
SASARAN : Mahasiswa/Mahasiswi TK. 3 PPN B / Ibu Hamil
TEMPAT : Di ruangan kelas
I. LATAR BELAKANG
Kesehatan tidak hanya merunut pada konsep sehat yang memandang dari sisi fisik
ataupun fisiologis saja. Pengertian kesehatan juga tidak berdasarkan semata-mata tidak
terjadi penyakit. Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah keadaan
fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau
kelemahan1,2. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
Pengertian kesehatan tersebut menerangkan bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian
dari konsep sehat. Menurut WHO, kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang
merupakan cerminan kepribadian individu yang digambarkan oleh keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan. Depkes RI menyebutkan bahwa kesehatan jiwa adalah suatu
kondisi mental sejahtera, dimana setiap individu menyadari potensi dirinya, bermanfaat dan
dapat berkontribusi bagi lingkungannya . Pengertian lain juga menerangkan bahwa
kesehatan jiwa adalah kondisi sehat secara emosional, psikologis, dan sosial yang dapat
dilihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
kondisi diri yang positif, serta menunjukkan kestabilan emosi.
Gangguan kesehatan mental kehamilan yang diawali dari rasa khawatir berlebihan
akan kesehatan dan keselamatan janin, ancaman kematian dan keterbatasan aktivitas harian
dapat menjadi bermacam-macam gangguan seperti, gangguan depresi, kecemasan, stress,
dll.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan ini diharapkan peserta dapat mengetahui bagaimana
merawat jiwa yang sehat selama kehamilan dan penatalaksanaannya.
2. Tujuan Khusus
1) Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan memahami apa itu kesehatan jiwa
2) Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan mental selama kehamilan
3) Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan memahami gangguan mental yang
mungkin terjadi pada hamil
4) Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan memahami apa saja yang memicu masalah
kesehatan mental
5) Peserta penyuluhan dapat mengetahui dan memahami bagaimana tips-tips untuk
menjaga kesehatan mental selama kehamilan.
III. METODE
1. Ceramah/ diskusi
IV. MEDIA
1. Buklet
V. SUSUNAN PANITIA
1. Moderator :
2. Pemateri :
3. Observer :
4. Fasilitator :
VI. SETTING TEMPAT
Buklet
Ket:
: Moderator
: Pemateri
: Fasilitator
: Observer
: Peserta Penyuluhan
VII. KEGIATAN
Kegiatan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan
Peserta
1. Pembukaan 5 menit 1) Mengucapkan salam Menjawab
2) Memperkenalkan diri salam,
3) Menjelaskan maksud dan merespon,
tujuan mendengarkan,
4) Apersepsi dengan menggali menjawab
pengetahuan klien tentang pertanyaan
depresi
2. Inti / Pelaksanaan 20 menit 1) Penyampaian materi Mendengarkan,
(melalui video animasi yang
memperhatikan
ditampilkan)
Menjelaskan apa itu dan merespon
kesehatan jiwa apabila pemateri
Menjelaskan faktor-
faktor kesehatan mental mengajukan
selama kehamilan pertanyaan
Menjelaskan gangguan
mental selama kehamilan kepada peserta
Menjelaskan masalah
yang memicu kesehatan
mental
Menjelaskan cara atau
tips-tips untuk menjga
kesehatan mental
VIII. EVALUASI
Untuk mengevaluasi pada peserta mengenai paham atau tidaknya peserta terkait dengan
materi yang telah disampaikan, pemateri melakukan tanya jawab pada peserta tentang materi
depresi yang telah dibahas.
A. Definisi
Pendapat Semiun (dalam Dawan Mahfud) bahwa kesehatan mental dapat
diterjemahkan dari kata mental hygien, yang diambil dari kata latin mens, mentisyang
memiliki arti nyawa, roh, jiwa, sukma, atau bisa diartikan semangat, sedangkanhygiene
dari kata bahasa yunani hugyeneyang memiliki arti ilmu tentang kesehatan(Mahfud,
2015).
Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan atau emosi yang disertai komponen
psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa, dan tidak bahagia, serta komponen
somatik : anoreksia, kostipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi
menurun ( Dadang, 2017).
Fauzia, A. R. (2014). Perbedaan Self Regulation Learning Antara Mahasiswa yang Tinggal
dengan Orang Tua dan yang Tidak Tinggal dengan Orang Tua (kost).
http://eprints.undip.ac.id/51234/
Hanifah, D. (2019). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Antenatal. Jurnal
Kebidanan Malahayati, 5(1), 16–23. https://doi.org/10.33024/jkm.v5i1.888
Kurniasari, L. (2016). Hubungan Motivas dan Dukungan Keluarga Ibu Hamil dengan
Pencegahan Risiko Tinggi Kehamilan di Puskesmas Rawasari. Scientia Journal, 5 no
02(02), 193–199.
Kusumawati, Y., Zulaekah, S., Kesehatan Masyarakat, P., Ilmu Kesehatan, F., Muhammadiyah
Surakarta, U., & Ilmu Gizi, P. (2020). Pengetahuan Kesehatan Mental Ibu Hamil di
Puskesmas Wilayah Kota Surakarta. Proceeding of The URECOL, 45(3), 111–115.
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1032
Nuryati, T., & Amir, Y. (2020). Analisis Kesehatan Mental Ibu Hamil, Faktor Penyebab, Dan
Kebutuhan Dukungan Sosial Di Wilayah Kerja Puskesmas Bojong Menteng, Kecamatan
Rawalumbu, Kota Bekasi Tahun 2020. 11–45.
http://repository.uhamka.ac.id/3936/1/Laporan Penelitian Kesehatan Mental Ibu Hamil.pdf
Salah satu kelompok rentan mengalami masalah(Kusumawati et al., 2020)