Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Uswatun Hasanah

Tempat, Tanggal Lahir : Toto Harjo, 04 April 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Kompleks Bulog No A20 RT 14/ RW 7 Kayu Putih, Pulo


Gadung, Jakarta Timur

Pendidikan :

1. TK PGRI Tahun 2000 – 2002


2. SD Negeri 2 Toto- Toto Harjo tahun 2002-2008
3. SMP Muhammadiyah 1 Purbolinggo tahun 2008- 2011
4. SMA Muhammadiyah 1 Purbolinngo tahun 2011 – 2014
5. D III Keperawatan FIK UMJ 2016- 2019
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, Reny. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik Aplikasi


NANDA
NIC, dan NOC, Jilid I. Jakarta : EGC

Peryy, Poter. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Ratnawati, Emmelia. 2017. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta :


Pustaka Baru Press.

Retnaningsih Dwi, 2018. Buku Referensi Keperawatan Gerontik : In


Medika

Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) Badan Penelitian dan Pengembangan


kesehatan Kementrian RI tahun 2018 .

Setiyati, Siti & dkk. 2015. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke 6 jilid 2. Jakarta
: Interna publishing.

Setyoadi & Kushariyadi 2011. Terapi Modalitas pada klien Psikogeriatrik


Jakarta :Salemba Medika.

Siti Nur Kholifah. 2016 . Keperawatan Gerontik. Jakarta : Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Pokok pembahasan : Hipertensi

Topik :

1. Pengertian Relaksasi Otot Progresif


2. Tujuan Relaksasi Otot Progresif
3. Indikasi Relaksasi Otot Progresif
4. Kontraindikasi Relaksasi Otot Progresif
5. Teknik Relaksasi Otot Progresif.

Sasaran : Tn.T

Penyuluh : Uswatun Hasanah

Hari/Tanggal : 23 April 2018

Waktu : 30 menit

Tempat : Ruang Pisang PSTW Budi Mulia 02 Cengkareng

A. Tuujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan cara melakukan teknik relaksasi
otot progresif selama 30 menit diharap Tn.T dapat melakukan gerakan
relaksasi otot progresif.

B. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan cara melakukan teknik relaksasi
otot progresif selama 30 menit diharapkan Tn.T dapat menjelaskan dan
mendemonstrasikan secara minimal :
1. Pengertian Relaksasi Otot Progresif
2. Tujuan Relaksasi Otot Progresif
3. Teknik Relaksasi Otot Progresif
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
4. Tanya jawab

D. Media
Leaflet
cholecystitis
E. Materi
Terlampir

F. Kegiatan
1. Persiapan
a. Berpakaian rapih dan sopan
b. Mempersiapkan media untuk penyuluhan : leaflet, tempat
melakukan relaksasi : tempat tidur, bantal.

2. Pelaksanaan

Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Membalas salam -
( 5 menit ) pembukaan penyuluh
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan dan
tujuan memperhatikan
penyuluhan 3. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan memperhatikan
kontrak waktu
Pelaksanaan ( Penjelasan Materi : Mendengarkan dengan Leafleat
20 menit ) 1. Pengertian aktif dan mengikuti
Relaksasi Otot gerakan yang diajarkan
Progresif oleh penyuluh
2. Tujuan
Relaksasi Otot
Progresif
3. Indikasi
Relaksasi Otot
Progresif
4. Kontrainsikasi
Relaksasi Otot
Progresif
5. Teknik
Relaksasi Otot
Progresif
Penutup 1. Memberikan 1. Menjawab -
( 10 menit ) beberapa pertanyaan
pertanyaan 2. Mempraktikan
untuk gerakan yang telah
mengevaluasi dipelajari
sejauh mana 3. Menyimpulkan
pemahaman 4. Mendengarkan dan
pasien memperhatikan
2. Meminta pasien 5. Membalas salam
untuk penutup.
mempraktekan
kembali apa
yang sudah
diajarkan
3. Menyimpulkan
secara bersama-
sama
4. Mengahiri
penyuluhan
5. Memberi salam
penutup

3 . Evaluasi

a. Evaluasi Struktur
1. Persiapan klien : duduk menghadap penyuluh
2. Peserta diharapkan dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Perawat telah membuat kontrak sebelumnya dengan pasien
4. Perawat telah mempersiapkan materi dengan baik

b. Evaluasi Proses
1. Peserta tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
2. Peserta dapat berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh
4. Peserta dapat mengikuti dan mengulang beberapa gerakan yang
diajarkan dengan baik.

c. Evaluasi hasil
1. Klien mampu meneyebutkan pengertian dan yujuan relaksasi otot
progresif
2. Klien mampu mengikuti gerakan yang diajarkan dengan baik dan
mengulang gerakan kembali dengan baik saat diminta oleh penyuluh .
TEKNIK RELAKSASI OTOT PROOGRESIF

A. Pengertian
Menurut Herodes, Terapi Relaksasi Otot Progresif adalah teknik relaksasi
otot yang tidak menggunakan imajinasi, ketekunan atau sugesti.
Berdasarkan keyakinan bawah tubuh manusia berespon pada kecemasan
dan kejadian yang merangsang pikiran dengan ketegangan otot. Teknik
Relaksasi Otot Progresif memusatkan perhatian pada suatu aktivitas otot
dengan mengidentifikasi otot yang tegang kemudian menurunkan
ketegangan dengan melakukan teknik relaksasi untuk perasaan relaks.
Teknik relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi relaksasi yang
diberikan kepada klien dengan menegangkan otot-otot tertentu dan
kemudian relaksasi ( Setyodi, 2011).

B. Tujuan
Tujuan Terapi Relaksasi Otot Progresif ( Horodos, 2010 ) :
1. Menurunkan Ketegangan Otot, Kecemasan, Nyeri Leher, dan
punggung, Tekanan Darah Tinggi, Frekuensi Jantung.
2. Mengurangi Disritmia Jantung, Kebutuhan Oksigenasi
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar dan
tidak memfokuskan perhatian serta relaks.
4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress
6. Mengatasi insomnia, depresi kelelahan, spasme otot, gagap ringan
7. Membangun emosi positif dari emosi negative

C. Indikasi
1. Lansia yang mengalami gangguan tidur
2. Lansia yang sering mengalami stress
3. Lansia yang mengalami kecemasan
4. Lansia yang mengalami depresi
D. Kontraindikasi
1. Lansia yang memiliki keterbatasan gerak, misalnya tidak bisa
menggerakan badan
2. Lansia yang menjalani perawatan tirah baring, bedrest

E. Prosedur Tindakan
Persiapan
Persiapan alat dan lingkungan, kursi, bantal, serta lingkungan yang tenang
dan sunyi.
Persiapan klien :
a) Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan pengisian lembar
persetujuan terapi kepada klien.
b) Posisikan tubuh klien secara nyaman yaitu berbaring dengan mata
tertutup dengan menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut,
atau duduk dikursi dengan kepala di topang, hindari posisi berdiri.
c) Lepaskan asesoris yang digunakan seperti kacamata, jam dan
sepatu.
d) Longgarkan ikatan dasi, ikat pinggang atau hal lain yang sifatnya
mengikat ketat.

Prosedur

Gerakan 1 : Gerakan pertama ditujukan untuk melatih otot tangan

a. Genggam tangan kiri sambil membuat satu kepalan.


b. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi
ketegangannya yang terjadi.
c. Pada saat kepalan di lepaskan, klien dipandu untuk merasakan
relaks selama 10 detik.
d. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga klien
dapat membedakan perbedaan anatara ketegangan otot dan
keadaan relaks yang dialami.
e. Prosedur serupa juga dilatihkan pada tangan kanan.

Gerakan 2 : ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian


belakang, gerakan ini dilakukan dengan cara menekuk kedua
lengan ke belakang pada pergelangan tangan sehingga otot-
otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang,
jari-jari menghadap ke langit-langit.

Gerakan 3 : ditunjukan untuk melatih otot biseps ( otot besar


pada bagian atas lengan ).
a. Genggam kedua tangan sehingga membuat kepalan
b. Kemudian membawa kedua kepalan ke pundak sehingga
biseps akan menjadi tegang.

Gerakan 4 : ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya


mengendur

a. Angkat kedua bahu setinggi tingginya seakan akan


menyentuh kedua telinga.
b. Fokuskan perhatian gerakan pada kontras ketegangan yang
terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.

Gerakan 5 dan 6 : ditunjukan untuk melemaskan otot-otot


wajah ( seperti otot dahi, mata, rahang dan mulut )

a. Gerakan otot dahi dengancara mengelurkan dahi dan alis


sampai otot terasa dan kulitnya keriput.
b. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan
ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata.

Gerakan 7 : ditunjukan untuk mengendurkan ketegangan yang


dialami oleh otot rahang, katupan rahang, diikuti dengan
menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan sekitar otot rahang.
Gerakan 8 : ditunjukan untuk mengendurkan otot- otot sekitar
mulut, bibir di moncongkan sekuat kuatnya sehingga akan di
rasakan ketegangan di sekitar mulut.

Gerakan 9 : ditunjukan untuk merelaksasikan otot leher bagian


depan maupun belakang.

a. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru


kemudian otot leher bagian depan.
b. Letakan kepala sehingga dapat beristirahat
c. Letakan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan
di bagian belakang leher dan punggung atas.

Gerakan 10 : ditunjukan untuk melatih otot leher bagian depan

a. Gerakan membawa kepala ke muka.


b. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka.

Gerakan 11 : Ditunjukan untuk melatih punggung.

a. Angkat tubuh dari sandaran kursi


b. Punggung di lengkukngkan
c. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik,
kemudian relaks.
d. Saat relaks, letakan tubuh kembali ke kursi sambil
membiarkan otot menjadi lemas.

Gerakan 12 : ditunjukan untuk melemaskan otot dada.

a. Tarik nafas panjang untuk mengisi paru-paru dengan


udara sebanyak-banyaknya
b. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan
ketegangan bagian dada sampai turun ke perut,
kemudian di lepas.
c. Saat ketegangan di lepas, lakukan nafas normal dengan
lega
d. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan
anatara kondisi tegang dan relaks

Gerakan 13 : ditunjukan untuk melatih otot perut.

a. Tarik dengan kuat perut kedalam


b. Tahan sampai menjadi kencang dan keras selam 10
detik, lalu lepaskan bebas.
c. Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut ini .

Gerakan 14 – 15 : ditunjukan untuk melatih otot-otot kaki


( seperti paha dan betis ).

a. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa


tegang
b. Lanjutkan dengan mengunci lulut sedemikian rupa
sehingga ketegangan pindah ke otot betis.
c. Tahan posisi tegang selama 10 detik
d. Ulangi setiap gerakan masing-masing 2 kali.

Anda mungkin juga menyukai