Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TEHNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Pokok Bahasan : Kemampuan merawat keluarga dg hipertensi


Sub pokok bahasan : Tehnik Relaksasi otot progresif untuk menurunkan tekanan darah
Tempat : Jl Kramat 1 RT 006 RW 010 Lubang buaya , kec. Cipayung Jakarta
Timur
Sasaran : Bp M.F
Waktu : Rabu, 24 juni 2020
Jam : 17.00 Wib s/d selesai
Pemberi Penyuluhan : Singgih Tri Novi Yanto Hermawan , S. Kep

A. TUJUAN
1. Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, Bp. M.F. dapat memahami tentang
Tehnik relaksasi otot progresif.
2. Khusus
a. Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit, Bp M.F. dapat menjelaskan
tentang definisi, tujuan dan manfaat.tehnik relaksasi otot progresif.
b. Setelah diberikan penyuluhan, BP M.F. dapat mempraktekkan tehnik relaksasi
otot progresif.
B. SASARAN
1. Sasaran
Jl Kramat 1 RT 006 RW 010 Lubang buaya , kec. Cipayung Jakarta Timur Jakarta
Timur

STRATEGI PELAKSANAAN
2. Metode

Metode yang di gunakan oleh penyuluh adalah diskusi dan tanya jawab
3. Waktu dan tempat

Tanggal : 24 juni 2020


Waktu : 1 x 30 menit
Tempat : Rumah Bp M.F. ( Online Virtual )

4. Media

a. Alat
1. flipchart
2. Leaflet

1. Kegiatan yang dilakukan

Tahap Tindakan Tuk 1 Waktu

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


Kegiatan

Pendahuluan 1) Memberi salam, dan Memperhatikan, 5 menit


membuka penyuluhan; menjawab salam

2) Menjelaskan materi secara


umum;
Memeperhatikan
3) Menjelaskan tentang TIU
dan TIK.
Memperhatikan

Penyajian 1) Menjelaskan tetang Berdiskusi 20 menit


pengertian, tujuan, manfaat , mengenai
dan cara melakukan tehnik penjelasan yang
relaksasi otot progresif sudah
dijelaskan.

Bertanya dan
2) Memberikan kesempatan
berdiskusi
untuk mempraktekkan apa
memperhatikan
yang sudah dijelaskan.
.
3) Evaluasi
Mengevaluasi
Bp M.F.apa
yang sudah di
jelaskan yaitu
pengertian,
tujuan , manfaat
dan cara
melakukan
terapi relaksasi
otot progresif

Penutup 1) Menyimpulkan kegiatan Memperhatikan 5 menit


penyuluhan;
2) Menutup kegiatan dengan
baik; Memperhatikan
3) Memberi salam.

Menjawab salam

1. Evaluasi struktur, proses, dan hasil


a) Struktur
 Laporan pendahuluan sudah disiapkan
 Media sudah dipersiapkan

b) Proses
 Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan
 Bp M.F. aktif dalam kegiatan berlangsung
c) Hasil
 Bp. M.F. dapat memahami tentang pengertian, tujuan , manfaat dan cara
mempraktekkan terapi relaksasi otot progresif.
SAP TEHNIK RELAKSASI
LATIHAN OTOT PROGRESIF

A. PENGERTIAN
Teknik relaksasi otot progresif nerupakan teknik relaksasi yang berfokus
pada perlahan tegang dan santai otot.

B. TUJUAN
Relaksasi Progresif bertujuan untuk mengenali apa yang terjadi pada
tubuh, sehingga dapat mengurangi ketegangan dan dapat melanjutkan kegiatan.

C. MANFAAT
Manfaat dari relaksasi otot progresif ini adalah untuk mengatasi berbagai
macam yaitu:
- Stres
- Kecemasan
- Insomnia
- Hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Membangun emosi positif dari emosi negatif.

D. CARA MELAKUKAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF

1. Menggenggam tangan sambil membuat suatu kepalan dan dilepaskan


2. Meluruskan lengan kemudian tumpukan pergelangan tangan kemudian tarik
telapak tangan hingga menghadap ke depan.
3. Diawali dengan menggenggam kedua tangan kemudian membawa kedua
kepalan ke pundak sehingga otot-otot beiceps akan menjadi tegang
4. Mengangkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan bahu akan
dibawa hingga menyentuh kedua telinga. Fokus perhatian gerakan ini
adalah kontras ketegangan yang terjadi di bahu, punggung atas, dan leher.

5..Otot-otot wajah dahi, mata, rahang dan mulut. Gerakan untuk dahi
dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot-ototnya terasa dan
kulitnya keriput.
6. Gerakan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot-otot rahang
dengan cara mengatup rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga ketegangan
di sekitar otot-otot rahang
7. Gerakan untuk mengendurkan otot-otot sekitar mulut. Bibir dimonyongkan sekuat-
kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut.
8. Gerakan untuk merilekskan otot-otot leher bagian depan maupun belakang.
Letakkan kedua tangan di belakang kepala, kemudian dorong kepala ke belakang
sambil tangan menahan dorongan kepala.
9. Gerakan untuk melatih otot leher. Dengan cara membawa kepala ke muka,
kemudian klien diminta untuk membenamkan dagu ke dadanya, sehingga dapat
merasakan ketegangan di daerah leher bagian mu
10. Gerakan untuk melatih otot-otot punggung. Gerakan ini dapat dilakukan
dengan cara kedua tangan diletakkan di belakang sambil menyentuh lantai dan
menahan badan. Kemudian busungkan dada.
11. Gerakan untuk melemaskan otot-otot dada. Klien diminta untuk menarik
nafas panjang. Posisi ini ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan
ketegangan di bagian dada kemudian diturunkan ke perut. Pada saat ketegangan
dilepas, klien dapan bernafas normal.
12. Gerakan melatih otot-otot perut. Gerakan ini dilakukan dengan cara menarik
kuat-kuat perut ke dalam, kemudia menahannya sampai perut menjadi kencang dan
keras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti
gerakan awal untuk peru ini.
13. Gerakan untuk otot-otot kaki dan bertujuan untuk melatih otot-otot paha,
dilakukan dengan cara meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot paha
terasa tegang. Gerakan ini dilanjkan dengan mngunci lutut sedemikian sehingga
ketegangan pindah ke otot-otot betis

 Sebagaimana prosedur relaksasi otot, klien harus menahan posisi tegang selama 10
detik baru sete;ah itu melepaskannya. Setiap gerakan dilakukan masing-masing dua
kali.
E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKUKAN
TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF
a. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat melukai diri
sendiri
b. Untuk merilekskan otot-otot membutuhkan waktu sekitar 20-50 detik
c. Posisi tubuh, lebih nyaman dengan mata tertutup, jangan dengan berdiri
d. Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan
e. Melakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudia bagian kiri dua kali
f. Memeriksa apakah klien benar-benar rileks
g. Terus-menerus memberikan instruksi dan tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu
lambat
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Mengenal Hipertensi, (Online),


(http:// depkes.co.id/stroke.html)

DIKLIT RS Jantung Harapan Kita. (1993). Dasar-dasar Keperawatan


Kardiovaskuler. RS Jantung Harapan Kita. Jakarta

Effendy. N (1998). Dasar- dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Edisi 2.


Jakarta; EGC

FKUI. (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. alih


Bahasa: Debora R. L & Asy. Y, Jakarta: EGC

Long. Barbara. C. Essential of Medical Surgical Nursing, Penerjemah. Karnaen R, Et.


All, Edisi ke 3. 1996. Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Padjajaran.

Tim POKJA RS Jantung Harapan Kita. (2003). Standar Asuhan Keperawatan


Kardiovaskuler. Direktorat Medik dan Pelayanan RS Jantung dan pembuluh
darah Harapan kita. Jakarta

Smeltzer, S. C & Bare, B. G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah


Brunner and Sudarth, vol. I (edisi 8 ). Alih Bahasa : Monica Ester, Ellen
Panggabean. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai