Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA NY.S DAN KELUARGA


DI RUANG RAWAT BOUGENVILE RSUD MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

DISUSUN OLEH :

YOGI PRANATA
170104158

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO

2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi penyuluhan : Terapi Relaksasi Otot Progresif


Pokok bahasan : Terapi Non Farmakologi Pada Hipertensi
Sasaran : ny.s dan keluarga
Hari/ Tanggal :Jum’at, 06 April 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang rawat bougenvile

1. LATAR BELAKANG
Relaksasi merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan
pada cara kerja sistem syaraf simpatetis dan parasimpatetis ini. Teknik
relaksasi semakin sering dilakukan karena terbukti efektif mengurangi
ketegangan dan kecemasan,membantu orang yang mengalami insomnia, dan
asma.
Di Indonesia, penelitian tentang relaksasi ini juga sudah cukup banyak
dilakukan. Relaksasi bermanfaat untuk mengurangi keluhan fisik.Efektivitas
latihan relaksasi dan terapi kognitif untuk mengurangi kecemasan berbicara di
muka umum, selanjutnya relaksasi juga efektif dalam menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi ringan, dan menurunkan ketegangan pada
siswa penerbang.
Terapi relaksasi dilakukan untuk mencegah dan mengurangi ketegangan
pikiran dan otot - otot akibat stres karena ketegangan dapat mempengaruhi
keseimbangan tubuh. Bila ketegangan terjadi maka tubuh akan menjadi lemah
dan akibatnya tubuh tidak dapat melakukan fungsinya secara optimal.
Penggunaan kelompok dalam praktik keperawatan jiwa memberikan dampak
positif dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi pemulihan kesehatan
seseorang.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah diajarkan tentang terapi otot progresif diharapkan ny.s
dapat mengetahui dan mampu melakukan gerakan terapi relaksasi
progresif dengan benar.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan ny.s dapat
mengetahui tentang :
1) Pengertian relaksasi otot progresif
2) Tujuan relaksasi otot progresif
3) Indikasi pelaksanaan relaksasi otot progresif
4) Cara melakukan relaksasi otot progresif

3. RENCANA KEGIATAN
a. Metode : Demonstrasi, dan tanya jawab
b. Media dan Alat Bantu : Demonstrasi
c. Tempat dan Waktu
a. Tempat Kegiatan : ruang rawat bougenvile
b. Hari/Tanggal : Jum’at, 06 feb 2018
d. Pemateri : yogi pranata
e. Peserta : krluarga dan pasien ny s
f. Waktu : 30 menit

4. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
Kegiatan perawat Kegiatan klien Media
Kegiatan
Pembukaan 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam 1. Ceramah
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan 2. Tanya jawab
( 5 menit)
3. Menjelaskan maksud dan
keterangan
tujuan penyuluhan
penyaji
4. Menggali pengetahuan
3. Menyampaikan
peserta tentang materi yang
pengetahuan
akan disampaikan
tentang materi
yang
disampaikan
Penyajian dan 1. Menggali pengetahuan - Memperhatikan 1. Ceramah
2. Demonstrasi
diskusi peserta tentang relaksasi - Mendengarkan
3. Tanya jawab
(20 menit) progresif keterangan
2. Menjelaskan pengertian
penyaji
relaksasi progresif
- Mengikuti dan
3. Menjelaskan tujuan dan
menirukan
indikasi relaksasi progresif
4. Menjelaskan dan demonstrasi
mendemonstrasikan cara
melakukan relaksasi
progresif
Penutup (5 1. Mengevaluasi atau Peserta menjawab Tanya jawab
menit) menanyakan kembali materi pertanyaan,
yang telah disampaikan pada memperhatikan dan
peserta menjawab salam
2. Memotivasi untuk
pengaplikasian
3. Memberi salam penutup

5. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Terstruktur
a) Adanya koordinasi antara pemateri, peserta penyuluhan dan panitia
penyelenggara selama acara penyuluhan berlangsung.
b) Persiapan acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik, misalnya
dalam penyiapan kursi, absensi dan leaflet.
c) Sebelum penyuluhan telah dilakukan perjanjian penyuluhan dengan
pihak Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata
2. Evaluasi Proses
a) Peserta aktif mendengarkan dan menyimak acara penyuluhan
b) Peserta aktif bertanya topik yang dibahas pada sesi tanya jawab.
c) Peserta mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri..
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menjelaskan kembali materi yang telah
disampaikan dengan benar melalui pertanyaan lisan (75%).

6. MATERI PENYULUHAN(Lampiran 1)
7. DAFTAR PUSTAKA (Lampiran 2)
8. PRE-TEST DAN POST-TEST (Lampiran 3)
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk
mengurangi ketegangan dan kecemasan. Relaksasi progresif merupakan
suatu terapi relaksasi yang diberikan kepada pasien dengan menegangkan
otot-otot tertentu dan kemudian relaksasi.Teknik ini dapat digunakan oleh
pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk
mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.
Dalam buku Student manual for theory and practice of counseling
and psychotherapy, oleh Gerald Corey pada tahun 2005, istilah relaksasi
sering digunakan untuk menjelaskan aktifitas yang
menyenangkan.Rekreasi, olahraga, pijat, dan menonton bioskop.Semua
bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suasana rileks
merupakan contoh yang banyak diaggap sebagai relaksasi.
Oleh karena itu efek yang dihasilkan adalah perasaan senang,
relaksasi mulai digunakan untuk mengurangi ketegangan psikis yang
berkaitan dengan permasalahan kehidupan.Terdapat banyak macam teknik
relaksasi yang bisa dilakukan. Terdapat empat macam tipe relaksasi, yaitu:
1. Relaksasi otot (progresive muscle relaxation)
2. Pernafasan (diaphragmatic breathing)
3. Meditasi (attention-focussing exercises)
4. Relaksasi perilaku (behavioral relaxation training)
Dalam relaksasi otot (progresive muscle relaxation) sendiri,
individu akan diberikan kesempatan untuk mempelajari bagaimana cara
menegangkan sekelompok otot tertentu kemudian melepaskan ketegangan
itu. Bila sudah dapat merasakan keduanya, klien mulai membedakan
sensasi pada saat otot dalam keadaan tegang dan rileks.
Relaksasi progrsif adalah suatu cara dari teknik relaksasi yang
mengkombinasi latihan nafas dalam dan serangkaian kontraksi dan
relaksasi otot. Relaksasi progresif yaitu teknik merelaksasikan otot dalam
pada bagian tubuh tertentu atau seluruhnya melalui teknik program terapi
ketegangan otot.Teknik relaksasi otot dalam merupakan teknik relaksasi
yang tidak membutuhkan imajinasi atau sugesti.

B. Tujuan
Menurut Herodes (2010), Alim (2009), dan Potter (2005) dalam
Setyoadi dan Kushariyadi (2011) bahwa tujuan dari teknik ini adalah:
1. Menurunkan ketegangan otot, kecemasan, nyeri leher dan
punggung, tekanan darah tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik.
2. Mengurangi distritmia jantung, kebutuhan oksigen.
3. Meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar
dan tidak memfokus perhatian seperti relaks.
4. Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi.
5. Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stres.
6. Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan, iritabilitas, spasme otot,

fobia ringan, gagap ringan.


7. Membangun emosi positif dari emosi negatif.

C. Indikasi untuk Pasien


Teknik relaksasi mambantu pasien berkoping dari cemas, panik
gejala fisik lain (Mc Cann, 2003). Indikasi lain untuk nyeri otot, cemas,
depresi ringandan insomnia. Kontra indikasi terapi ini adalah pada pasien
marah.
D. SOP Relaksasi Progresif
Persiapan Alat-alat:
tempat dan
1. Ruang yang sejuk, tidak gaduh dan alami
alat 2. Tempat tidur atau kursi dengan sandaran rileks ada penopang
untuk kaki dan bahu.
Persiapan 1. Menyiapkan lingkungan yang memungkinkan melakukan
kegitan relaksasi progresif.
2. Menjelaskan teknik dasar prosedur yang akan dilakukan dengan
cermat agar bisa dimengerti oleh pasien (gunakan otak kanan
yang bersifat menerima).
3. Menjelaskan lama waktu relaksasi progresif yang efektif (10-20
menit).
4. Meminta kepada pasien untuk berdiri, melepaskan alas kaki,
mememosisikan badan senyaman mungkin dan tidak saling
bersentuhan dengan anggota tubuh yang lain serta benda yang
ada disekitar.
Proses 5. Meminta pasien untuk memejamkan mata dengan lembut dan
relaksasi perlahan-lahan.
6. Meminta pasien untuk menarik napas dalam dan
progresif
menghembuskan napas dengan panjang.
7. Meminta kepada pasien untuk menarik napas dalam:
8. Gerakan 1
a. Ditunjukan untuk melatih otot tangan.
1) Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan.
2) Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi
ketegangan yang terjadi.
3) Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10
detik.
4) Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga
dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan
keadaan relaks yang dialami.
5) Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.
9. Gerakan 2
a. Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.
1) Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan
tangan sehingga otot di tangan bagian belakang dan
lengan bawah menegang.
2) Jari-jari menghadap ke langit-langit.

Gambar gerakan 1 dan 2


10. Gerakan 3
a. Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar padabagian
atas pangkal lengan).
1) Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.
2) Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak
sehingga otot biseps akan menjadi tegang.

Gambar gerakan 3

11. Gerakan 4
a. Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
1) Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan
hingga menyentuh kedua telinga.
2) Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan
yang terjadi di bahu punggung atas, dan leher.

Gambar 4
12. Gerakan 5 dan 6
a. Ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti
dahi, mata, rahang dan mulut).
1) Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan
alis sampai otot terasa kulitnya keriput.
2) Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan
ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang
mengendalikan gerakan mata.
13. Gerakan 7
a. Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami
oleh otot rahang. Katupkan rahang, diikuti dengan
menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot
rahang.
14. Gerakan 8
a. Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut.
Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga
akandirasakan ketegangan di sekitar mulut.
Gambar 5, 6, 7 dan 8
15. Gerakan 9
a. Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan
maupun belakang.
1) Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang
baru kemudian otot leher bagian depan.
2) Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.
3) Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi
sedemikian rupa sehingga dapat merasakan
ketegangan di bagian belakang leher dan punggung
atas.
16. Gerakan 10
a. Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan.
1) Gerakan membawa kepala ke muka.
2) Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan
ketegangan di daerah leher bagian muka.
17. Gerakan 11
a. Ditujukan untuk melatih otot punggung
1) Angkat tubuh dari sandaran kursi.
2) Punggung dilengkungkan
3) Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10
detik, kemudian relaks.
4) Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil
membiarkan otot menjadi lurus.
18. Gerakan 12
a. Ditujukan untuk melemaskan otot dada.
1) Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan
udara sebanyak-banyaknya.
2) Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan
ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut,
kemudian dilepas.
3) Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan
lega.
4) Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan
perbedaan antara kondisi tegang dan relaks.

Gambar 9, 10, 11, 12


19. Gerakan 13
a. Ditujukan untuk melatih otot perut
1) Tarik dengan kuat perut ke dalam.
2) Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10
detik, lalu dilepaskan bebas.
3) Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.
Gambar 13,14

20. Gerakan 14
a. Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan
betis).
1) Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa
tegang.
2) Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa
sehingga ketegangan pindah ke otot betis.
3) Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.
4) Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

Terminasi 1. Mengeksplorasi perasaaan pasien


2. Berdiskusi tentang umpan balik dengan pasien
3. Melakukan kontak : topik, waktu dan tempat, untuk kegiatan
selanjutnya / terminasi jangka panjang.

Lampiran 2

DAFTAR PUSTAKA
Setyoadi, K. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan Jiwa pada Klien
Psikogeriatrik.Jakarta : Salemba Medika.

Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin.(2005). Fundamental Keperawatan buku
I edisi 7.Jakarta : Salemba Medika.

Ramdhani, N., & Putra, A., A. 2006. Pengembangan Multimedia Relaksaasi.


(http://neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2009/08/
relaksasi-otot.pdf). Diakses pada 13 Juni 2016.

Lampiran 3
EVALUASI PRE-POST TEST PENYULUHAN

1) Apakah pengertian relaksasi progresif?


2) Apakah tujuan relaksasi progresif?
3) Bagaimana langkah – langkah pelaksanaan relaksasi progresif?

Anda mungkin juga menyukai