Disusun Oleh :
Yani Mulyani (032014017)
Profesi Ners
Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No.6 Bandung Kode pos 40264 Telp.(022)
7301745, 7305269 Fax (022) 7305269 E-mail: aisyiyah@bdg.centrin.net.id
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Penyuluh Peserta
1 Menyimpulkan seluruh materi Memperhatikan penjelasan
2 Mengevaluasi Menjawab
3 Mengucapkan salam Menjawab salam
V. Media dan Alat
Media : Leaflet dan poster
Alat : Tidak ada
VI. Metode
a. Menyampaikan ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
VII. Sumber
1. Niken Setyaningrum, “Efektivitas Progresif Muscle Relaxation dan Slow
Deep Breathing Terhadap Penurunan Tekanan Darah, Peningkatan dan
Kualitas Tidur dan Penurunan Tingkat Stres Pada Penderita Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta”.
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t61305.pdf Jurnal Keperawatan Indonesia
2015.
2. Ni Putu Emy Darma Yanti, “Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas I
Denpasar Timur”.
www.lib.ui.ac.id/abstrakpdf.jsp?id=20438185&lokasi=lokal Jurnal
Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah Indonesia, 2016.
3. Sheren Kristmas, Daame Elysabeth dan Yenni Ferrawati, “Slow Deep
Breathing dalam Menurunkan Nyeri Kepala pada Penderita Hipertensi”.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20280088-T%20%20TARWANRO.pdf
Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 1 2007.
4. Sepdianto, T.C, Nuracchmah, E dan Gayati, D. “Penurunan Tekanan Darah
dan Kecemasan Melalui Latihan Slow Deep Breathing pada Pasien
Hipertensi Primer”. http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/229 Jurnal
Keperawatan Indonesia 2010, Vol. 1.
VIII.Evaluasi
A. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan latihan Slow Deep Breathing ?
2. Apa saja pengaruh yang di dapatkan dari latihan Slow Deep Breathing ?
3. Apa saja indikasi di lakukannya latihan Slow Deep Breathing ?
4. Bagaimana langkah-langkah latihan Slow Deep Breathing ?
B. Jawaban
1. Slow Deep Breathing merupakan tindakan yang disadari untuk
mengatur pernafasan secara dalam dan lambat yang dapat menimbulkan
efek relaksasi (Tarwoto, 2011)
2. Pengaruh latihan Slow Deep Breathing
a. Memberikan efek relaksasi
b. Meningkatkan sensitifitas baroreseptor dan aktivitas kemoreseptor
untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
c. Menurunkan tingkat kecemasan
d. Menurunkan intensitas nyeri
e. Mengurangi stress
f. Melakukan detoksifikasi pada tubuh
g. Meningkatkan fungsi paru-paru
h. Membantu tidur lebih nyenyak
3. Indikasi latihan Slow Deep Breathing
a. Pasien dengan hipertensi
b. Pasien yang memiliki keluhan nyeri akut
c. Pasien yang memiliki kecemasan ataupun gelisah
d. Pasien yang memiliki keluhan gangguan tidur
4. Langkah-langkah Slow Deep Breathing
a. Berbaringlah terlentang di tempat tidur yang nyaman dan terbebas
dari setiap gangguan
b. Letakan tangan diatas perut dan cobalah untuk merilekskan otot-otot
c. Tariklah nafas dalam-dalam dari hidung, melarkan perut, lalu penuhi
paru-paru dengan udara. Hitung perlahan hingga hitungan ke-5
sembari menarik nafas
d. Tahan nafas sampai hitungan ke-3
e. Buang nafas secara perlahan melalui mulut dan kosongkan udara di
paru-paru dengan sepenuhnya. Sekali lagi, hitung dengan perlahan
hingga hitungan ke-5 sembari membuang nafas dan mencoba
melepaskan setiap tekanan dari otot-otot
f. Lanjutkan untuk menarik dan membuang nafas secara mendalam
selama 5 hingga 10 menit
g. Lakukan latihan ini satu kali setiap pagi dan satu kali sebelum tidur
Yani Mulyani
Lampiran : SAP penyuluhan
A. Definisi
Slow Deep Breathing atau Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Selain
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Teknik
relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan
intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah. Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merilekskan tegangan otot yang menunjang nyeri, ada banyak bukti yang
menunjukkan bahwa relaksasi efektif dalam meredakan nyeri. Sedangkan
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh. (Smeltzer dan Bare, 2002)