Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SLOW DEEP BREATHING


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase keperawatan gerontik

Disusun Oleh :
Yani Mulyani (032014017)

Profesi Ners

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

Jl. KH. Ahmad Dahlan (Banteng Dalam) No.6 Bandung Kode pos 40264 Telp.(022)
7301745, 7305269 Fax (022) 7305269 E-mail: aisyiyah@bdg.centrin.net.id
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul/Pokok Bahasan : Latihan Slow Deep Breathing (SLD)


Sub. Judul/Sub. Pokok Bahasan : 1. Pengertian Slow Deep Breathing
2. Pengaruh Slow Deep Breathing bagi tubuh
3. Indikasi di lakukan nya Slow Deep Breathing
4. langkah-langkah melakukan Slow Deep Breathing
Waktu : 15 menit
Sasaran : Pasien dengan gastritis
Tempat : Ny.A

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai latihan Slow Deep
Breathing, diharapkan Ny. A dapat mengerti tentang latihan Slow Deep
Breathing (SDB)
II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang latihan Slow Deep
Breathing (SDB) diharapkan Ny. e mampu :
1. Menjelaskan pengertian latihan Slow Deep Breathing
2. Menjelaskan pengaruh latihan Slow Deep Breathing
3. Menjelaskan indikasi di lakukannya latihan Slow Deep Breathing
4. Menyebutkan langkah-langkah latihan Slow Deep Breathing
III. Materi Penyuluhan
1. Pengertian latihan Slow Deep Breathing
2. Pengaruh latihan Slow Deep Breathing
3. Indikasi di lakukan latihan Slow Deep Breathing
4. Langkah-langkah latihan Slow Deep Breathing
IV. Kegiatan Penyuluhan (15 menit)

No. Kegiatan Pembuka


( 3 Menit )
Penyuluh Peserta
1 Memberikan salam Menjawab salam
2 Perkenalan Mendengar
3 Menyampaikan tujuan pokok materi Menyimak
Kegiatan Inti
(7 Menit )
Penyuluh Peserta
1 Menjelaskan materi Memperhatikan materi yang
disampaikan
2 Memberikan kesempatan untuk Bertanya apabila ada materi yang
bertanya kurang dimengerti
3 Memberikan pertanyaan balik post Menjawab pertanyaan penyuluh
test
4 Mengajarkan teknik Slow Deep Mengikuti arahan penyuluh mengenai
Breathing teknik Slow Deep Breathing
Kegiatan Penutup
(5 Menit )

Penyuluh Peserta
1 Menyimpulkan seluruh materi Memperhatikan penjelasan
2 Mengevaluasi Menjawab
3 Mengucapkan salam Menjawab salam
V. Media dan Alat
Media : Leaflet dan poster
Alat : Tidak ada

VI. Metode
a. Menyampaikan ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

VII. Sumber
1. Niken Setyaningrum, “Efektivitas Progresif Muscle Relaxation dan Slow
Deep Breathing Terhadap Penurunan Tekanan Darah, Peningkatan dan
Kualitas Tidur dan Penurunan Tingkat Stres Pada Penderita Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Gamping 2 Yogyakarta”.
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t61305.pdf Jurnal Keperawatan Indonesia
2015.
2. Ni Putu Emy Darma Yanti, “Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas I
Denpasar Timur”.
www.lib.ui.ac.id/abstrakpdf.jsp?id=20438185&lokasi=lokal Jurnal
Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah Indonesia, 2016.
3. Sheren Kristmas, Daame Elysabeth dan Yenni Ferrawati, “Slow Deep
Breathing dalam Menurunkan Nyeri Kepala pada Penderita Hipertensi”.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20280088-T%20%20TARWANRO.pdf
Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 1 2007.
4. Sepdianto, T.C, Nuracchmah, E dan Gayati, D. “Penurunan Tekanan Darah
dan Kecemasan Melalui Latihan Slow Deep Breathing pada Pasien
Hipertensi Primer”. http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/view/229 Jurnal
Keperawatan Indonesia 2010, Vol. 1.

VIII.Evaluasi
A. Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan latihan Slow Deep Breathing ?
2. Apa saja pengaruh yang di dapatkan dari latihan Slow Deep Breathing ?
3. Apa saja indikasi di lakukannya latihan Slow Deep Breathing ?
4. Bagaimana langkah-langkah latihan Slow Deep Breathing ?
B. Jawaban
1. Slow Deep Breathing merupakan tindakan yang disadari untuk
mengatur pernafasan secara dalam dan lambat yang dapat menimbulkan
efek relaksasi (Tarwoto, 2011)
2. Pengaruh latihan Slow Deep Breathing
a. Memberikan efek relaksasi
b. Meningkatkan sensitifitas baroreseptor dan aktivitas kemoreseptor
untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
c. Menurunkan tingkat kecemasan
d. Menurunkan intensitas nyeri
e. Mengurangi stress
f. Melakukan detoksifikasi pada tubuh
g. Meningkatkan fungsi paru-paru
h. Membantu tidur lebih nyenyak
3. Indikasi latihan Slow Deep Breathing
a. Pasien dengan hipertensi
b. Pasien yang memiliki keluhan nyeri akut
c. Pasien yang memiliki kecemasan ataupun gelisah
d. Pasien yang memiliki keluhan gangguan tidur
4. Langkah-langkah Slow Deep Breathing
a. Berbaringlah terlentang di tempat tidur yang nyaman dan terbebas
dari setiap gangguan
b. Letakan tangan diatas perut dan cobalah untuk merilekskan otot-otot
c. Tariklah nafas dalam-dalam dari hidung, melarkan perut, lalu penuhi
paru-paru dengan udara. Hitung perlahan hingga hitungan ke-5
sembari menarik nafas
d. Tahan nafas sampai hitungan ke-3
e. Buang nafas secara perlahan melalui mulut dan kosongkan udara di
paru-paru dengan sepenuhnya. Sekali lagi, hitung dengan perlahan
hingga hitungan ke-5 sembari membuang nafas dan mencoba
melepaskan setiap tekanan dari otot-otot
f. Lanjutkan untuk menarik dan membuang nafas secara mendalam
selama 5 hingga 10 menit
g. Lakukan latihan ini satu kali setiap pagi dan satu kali sebelum tidur

Bandung, 30 April 2019

Yani Mulyani
Lampiran : SAP penyuluhan

SLOW DEEP BREATHING

A. Definisi
Slow Deep Breathing atau Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada
klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi
secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Selain
dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Teknik
relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk menurunkan
intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi
darah. Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merilekskan tegangan otot yang menunjang nyeri, ada banyak bukti yang
menunjukkan bahwa relaksasi efektif dalam meredakan nyeri. Sedangkan
Latihan nafas dalam adalah bernapas dengan perlahan dan menggunakan
diafragma, sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada
mengembang penuh. (Smeltzer dan Bare, 2002)

B. Tujuan dan manfaat


Smeltzer dan Bare (2002) menyatakan bahwa tujuan dari teknik relaksasi
nafas dalam adalah untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran
gas, mencegah atelektasi paru, Meningkatkan efisiensi batuk mengurangi stress
baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan
menurunkan kecemasan. Sedangkanmanfaat yang dapat dirasakan oleh klien
setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah dapat menghilangkan
nyeri, ketenteraman hati, dan berkurangnya rasa cemas
C. Patofisiologi Slow Deep Breathing untuk menurunkan tingkat nyeri
Teknik relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri dengan
meminimalkan aktifitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Relaksasi
melibatkan otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah
dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu. Prinsip yang mendasari penurunan
oleh teknik relaksasi terletak pada fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan
bagian dari sistem saraf perifer yang mempertahankan homeostatis lingkungan
internal individu. Pada saat terjadi pelepasan mediator kimia seperti bradikinin,
prostaglandin dan substansi P yang akan merangsang saraf simpatis sehingga
menyebabkan saraf simpatis mengalami vasokonstriksi yang akhirnya
meningkatkan tonus otot yang menimbulkan berbagai efek spasme otot yang
akhirnya menekan pembuluh darah. Mengurangi aliran darah dan meningkatkan
kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan pengiriman impuls nyeri dari
medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai nyeri (Brunner,
Suddarth.2002)
D. Penatalaksanaan Slow Deep Breathing
Ada beberapa posisi relaksasi nafas dalam yang dapat dilakukan menurut
(Smeltzer & Bare,2002) :
a. Posisi relaksasi dengan terlentang
Berbaring terlentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua
tangan rileks disamping bawah lutut dan kepala diberi bantal.
b. Posisi relaksasi dengan berbaring miring
Berbaring miring, kedua lutut ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan
dibawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak menggantung.
c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang
Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
disamping telinga.
d. Posisi relaksasi dengan duduk
Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat
tidur, kedua kaki tidak boleh menggantung

E. Prosedur Slow Deep Breathing


Prosedur teknik relaksasi nafas dalam menurut Priharjo (2003),yakni dengan
bentuk pernapasan yang digunakan pada prosedur ini adalah pernapasan
diafragma yang mengacu pada pendataran kubah diagfragma selama inspirasi
yang mengakibatkan pembesaran abdomen bagian atas sejalan dengan desakan
udara masuk selama inspirasi
Adapun langkah-langkah teknik relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
7. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
8. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali

Anda mungkin juga menyukai