Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MEKANISME KOPING
RSJD ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA

DISUSUN OLEH:

ADE ERMA ITCYANA

ANJAS POLMASTA

ERWIN NUGROHO

IIS APRIYANTI

MARISA AHNI

RINI SRI ASTUTI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

SAMARINDA

2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Mekanisme Koping


2. Sub Pokok Pembahasan :
a. Pengertian Mekanisme Koping
b. Jenis Mekanisme Koping
c. Tanda dan Gejala Mekanisme Koping Adaptif dan Maladaptif
d. Pengertian Strategi Koping
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Strategi Koping
3. Sasaran : Pasien & Keluarga Pasien Rawat Jalan dengan Gangguan Jiwa
4. Waktu : 20 Menit
5. Tempat : Poli Rawat Jalan RSJD Atma Husada Mahakam
6. Hari/Tanggal : Selasa, 03 Agustus 2015
7. Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners STIKES Muhammadiyah
8. Tujuan
a. Tujuan Instruksional umum (TIU) :
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan pasien dan
keluarga dapat memahami tentang mekanisme koping
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, pasien dan keluarga diharapkan akan
dapat:
1) Mengetahui tentang pengertian mekanisme koping
2) Mengetahui tentang jenis mekanisme koping
3) Mengetahui tentang tanda dan gejala dari setiap koping
4) Mengetahui tentang pengertian strategi koping
5) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping
9. Kegiatan
N Langkah-
Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
O langkah
1 Pendahuluan 3 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menjawab
c. Menjelaskan maksud pertanyaan
dan tujuan yang akan
dicapai
d. Memberi Pre test

2 Penyajian 10 menit a. Menjelaskan tentang Mendengarkan dan


pengertian mekanisme memperhatikan dengan
koping seksama
b. Menjelaskan tentang
jenis mekanisme koping
c. Menjelaskan tentang
tanda dan gejala dari
setiap koping
d. Menjelaskan tentang
bagaimana strategi
koping
e. Menjelaskan faktor-
faktor yang
mempengaruhi strategi
koping
3 Evaluasi 5 menit a. Tanya jawab Partisipasi aktif
b. Menanyakan kembali
4 Penutup 2 menit a. Meminta/memberi a. Memberikan pasan
pesan dan kesan dan kesan
b. Kesimpulan b. Manjawab salam
c. Memberi salam
10. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
11. Pengorganisasian :
a. Moderator : Iis Apriyanti, S.Kep
b. Narasumber : Erwin Nugroho, S.Kep
c. Fasilitator : Marisa A, S. Kep, Ade Erma I., S.Kep, Rini Sri A., S.Kep
d. Operator : Anjas Polmasta, S.Kep
e. Perlengkapan/media : Leaflet, LCD, Laptop
f. Audien : Pasien & Keluarga Rawat Jalan RSJD Atma Husada
Mahakam
12. Media : Leaflet, LCD, Laptop
13. Materi : Terlampir
14. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Satuan acara penyuluhan ini dibuat 1 hari sebelum penyuluhan dilaksanakan
2) Menggunakan leaflet dan power point sebagai bahan media penyuluhan
3) Melakukan konsultasi kepada dosen, pembimbing ruangan, dan bidang promkes
RSJD Atma Husada Mahakam tentang materi yang akan disampaikan dalam
penyuluhan
4) Meminta izin kepada bidang promosi kesehatan RSJD Atma Husada Mahakam
sebelum melaksanakan acara penyuluhan
b. Evaluasi Proses
1) Proses penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab dengan audien
2) Pasien dan Keluarga aktif terhadap penyampaian materi yang disampaikan
3) Penyuluhan dilakukan selama 20 menit
Keterangan :

: Pemateri

: Pasien dan Keluaga

: Media

: Fasilitator

: Observer

: Moderator

15. Evaluasi Hasil


1) Klien dapat mengerti sekitar 75% dari materi yang telah disampaikan pemateri
2) Klien mampu menjawab dan menanggapi dari pertanyaan yang ada
16. Pertanyaan
1) Jelaskan tentang apa pengertian mekanisme koping?
2) Sebutkan jenis mekanisme koping?
3) Apa saja tanda dan gejala koping masing-masing koping?
4) Apa yang dimaksud dengan strategi koping?
5) Sebutkan apa saja yang mempengaryhi strategi koping?
Jawaban :
1) Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan
masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang
mengancam (Keliat, 1999).
2) Jenis Mekanisme Koping:
a) Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping adaptif merupakan mekanisme yang mendukung fungsi
penyatuan, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan.
b) Mekanisme Koping Maladaptif
Mekanisme koping maladaptif adalah mekanisme yang menghambat fungsi
penyatuan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan
3) Tanda dan Gejala kedua koping
a) Koping Adaptif
Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara
efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif (kecemasan
yang dianggap sebagai sinyal peringatan dan individu menerima peringatan
dan individu menerima kecemasan itu sebagai tantangan untuk di selesaikan)
b) Koping Maladaptif
Kategorinya adalah makan berlebihan/ tidak makan, bekerja berlebihan,
menghindar dan aktivitas destruktif (mencegah suatu konflik dengan
melakukan pengelakan terhadap solusi)
4) Strategi Koping
Strategi koping adalah cara yang dilakukan untuk merubah lingkungan atau situasi
atau menyelesaikan masalah yang sedang dirasakan/dihadapi (Rasmun, 2004).
Terdapat dua strategi koping yaitu koping yang berfokus pada penyelesaian
masalah yaitu dimana individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah
untuk menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress, yang kedua
adalah koping yang berfokus pada emosi, dimana individu melibatkan usaha-usaha
untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang
akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan.
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi koping, yaitu; kesehatan fisik,
keyakinan atau pandangan positif, keterampilan memecahkan masalah,
keterampilan sosial, dukungan sosial dan materi.
LAMPIRAN MATERI
MEKANISME KOPING

A. Definisi
Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan
masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang
mengancam (Keliat, 1999).
Mekanisme koping terbentuk melalui proses belajar dan mengingat, yang dimulai
sejak awal timbulnya stressor dan saat mulai disadari dampak stressor tersebut.
Kemampuan belajar ini tergantung pada kondisi eksternal dan internal, sehingga yang
berperan bukan hanya bagaimana lingkungan membentuk stressor tetapi juga kondisi
temperamen individu, persepsi, serta kognisi terhadap stressor tersebut.
Mekanisme koping bersumber dari ego, sering di sebut sebagai mekanisme
pertahanan mental, yaitu yang terdiri dari; denial (menyangkal) menghindarkan realitas
ketidak setujuan dengan mengabaikan atau menolah untuk mengenalinya, projeksi yaitu
mekanisme perilaku dengan menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada objek di luar diri
atau melemparkan kekurangan diri sendiri pada orang lain, regresi yaitu menghindarkan
stres terhadap karakteristik perilaku dari tahap perkembangan yang lebih awal,
displacement (mengisar) yaitu mengalihkan emosi yang seharusnya diarahkan pada orang
atau benda tertentu ke benda atau orang yang netral atau tidak membahayakan, mencari
dukungan sosial seperti keluarga mencari dukunga atau bantuan dari kelurga, tetangga,
teman atau keluarga jauh, reframing yaitu mengkaji ulang kejadian stres agar lebih dapat
menanganinya dan menerimanya, mencari dukungan spiritual seperti mencari dan
berusaha secara spiritual, berdoa, menemui pemuka agama atau aktif pada pertemuan
ibadah, dan yang terakhir adalah menggerakkan keluarga untuk dapat menerima bantuan,
keluarga berusaha mencari sumber-sumber komunitas dan menerima bantuan orang lain.
Sedangkan mekanisme koping yang berorientasi pada tugas di gunakan untuk
menyelesaikan masalah, menyelesaikan konflik dan memenuhi kebutuhan dasar.
Terdapat 3 macam reaksi yang berorientasipada tugas yaitu; prilaku menyerang
(Fight), prilaku menarik diri (withdrawl), dan kompromi (Rasmun, 2004). Pada prilaku
menyerang, individu menggunakan energinya untuk melakukan perlawanan dalam rangka
mempertahankan integritas pribadinya. Prilaku yang ditampilkan dapat merupakan
tindakan konstruktif maupun destruktif yaitu tindakan agreesif (menyerang) terhadap
obyek, dapat berupa benda, barang, orang lain atau bahkan terhadap diri sendiri.
Sedangkan tindakan konstruktif adalah upaya individu dalam menyelesaikan masalah
secara asertif, yaitu dengan kata-kata terhadap rasa ketidak senangannya. Seperti
kompromi juga merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan oleh individu untuk
menyelesaikan masalah.Lazimnya kompromi dilakukan dengan cara bermusyawarah atau
negosiasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Secara umum kompromi
dapat mengurangi ketegangan dan masalah dapat diselesaikan.
Prilaku menarik diri adalah perilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari
lingkungan dan orang lain, jadi secara physik dan psikologis individu secara sadar pergi
meningga lkan lingku ngan yang menjadi sumber stressor misalnya; individu melarikan
diri dari sumber stres, menjauhi sumber beracun, polusi dan sumber infeksi. Sedangkan
reaksi psikologis individu menampilkan diri seperti apatis, pendiam dan munculnya
perasaan tidak berminat yang menetap pada individu (Ramun, 2004).

B. Jenis Mekanisme Koping


1. Mekanisme Koping Adaptif
Mekanisme koping adaptif merupakan mekanisme yang mendukung fungsi penyatuan,
pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan.
2. Mekanisme Koping Maladaptif
Mekanisme koping maladaptif adalah mekanisme yang menghambat fungsi
penyatuan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai lingkungan

C. Tanda dan Gejala Sehat Jiwa


1. Koping Adaptif
Kategorinya adalah berbicara dengan orang lain, memecahkan masalah secara efektif,
teknik relaksasi, latihan seimbang dan aktivitas konstruktif (kecemasan yang dianggap
sebagai sinyal peringatan dan individu menerima peringatan dan individu menerima
kecemasan itu sebagai tantangan untuk di selesaikan)
2. Koping Maladaptif
Kategorinya adalah makan berlebihan/ tidak makan, bekerja berlebihan, menghindar
dan aktivitas destruktif (mencegah suatu konflik dengan melakukan pengelakan
terhadap solusi)
D. Pengertian Strategi Koping
Strategi koping adalah cara yang dilakukan untuk merubah lingkungan atau situasi
atau menyelesaikan masalah yang sedang dirasakan/dihadapi (Rasmun, 2004). Terdapat
dua strategi koping yaitu koping yang berfokus pada penyelesaian masalah yaitu dimana
individu secara aktif mencari penyelesaian dari masalah untuk menghilangkan kondisi
atau situasi yang menimbulkan stress, yang kedua adalah koping yang berfokus pada
emosi, dimana individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur emosinya dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi
yang penuh tekanan.

E. Jenis-jenis Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejala yang psikologik
dari unsur psikis (Maramis, 1994). Macam-macam gangguan jiwa (Rusdi Maslim, 1998)
antara lain Gangguan jiwa organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan
gangguan waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan somatoform,
sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik,
Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa, retardasi mental, gangguan
perkembangan psikologis, gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak
dan remaja.

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Koping


Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya
individu yang meliputi kesehatan fisik/energi, keterampilan memecahkan masalah,
keterampilan sosial dan dukungan sosial dan materi
1. Kesehatan Fisik
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres
individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang cukup besar.
2. Keyakinan atau pandangan positif
Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting, seperti keyakinan
akan nasib (external locus of control) yang mengerahkan individu pada penilaian
ketidakberdayaan (helplessness) yang akan menurunkan kemampuan strategi coping
tipe : problem-solving focused coping.
3. Keterampilan memecahkan masalah
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi,
mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan,
kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin
dicapai, dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan
yang tepat.
4. Keterampilan social
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku
dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku dimasyarakat.
5. Dukungan sosial
Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan emosional
pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara,
teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
6. Materi
Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan
yang biasanya dapat dibeli.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat. (1999). Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta: EGC

Rasmun. (2004). Stress, Koping dan Adaptasi Teori Dan Pohon Masalah
Keperawatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai