Pelaksana : Kelompok U
1. Latar Belakang
Atresia ani atau anus imperporata adalah malformasi congenital dimana rectum tidak
mempunyai lubang ke luar (Wong,2004). Sebagian besar prognosis atresia ani biasanya
baik bila didukung perawatan yang tepat dan juga tergantung kelainaan letak anatomi saat
lahir. Atresia ani bila tidak segera ditangani maka dapat terjadi komplikasi seperti obstruksi
intestinal, konstipasi dan inkontinensia feses.
Atresia ani letak tinggi memerlukan penatalaksanaan operasi bertahap yaitu pembuatan
kolostomi, pembuatan saluran anus/PSARP (posterior sagital anorectoplasty), dan yang
terakhir tutup kolostomi. Perawatan pada klien tutup kolostomi memerlukan perhatian yang
serius terutama pada penatalaksanaan cairan intravena dan perawatan luka. Nyeri, puasa
lama, dan hari perawatan yang lama menimbulkan trauma bagi anak. Perawat memegang
peranan penting dalam mengurangi efek hospitalisasi pada anak, terutama nyeri.
Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia 1- 3 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan tersebut harus dijaga kelangsungannya dengan upaya
stimulasi yang dpat dilakukan, sekalipun anak dalam perawatan dirumah sakit. Bermain
pada anak di rumah sakit sebagai media bagi anak untuk mengekspresikan perasaan,
relaksasi, dan distraksi perasaan yang tidak nyaman (Supartini, 2004). Terapi musik dapat
di jadikan alternatif dalam meminimalkan nyeri dan ketidaknyamanan pada anak yang
mengalami hospitalisasi sebagai bagian dari program bermain pada anak.
Terapi musik atau beby rhythm band adalah keahlian menggunakan musik atau elemen
musik oleh seorang terapis untuk meningkatkan, mempertahankan dan mengembalikan
kesehatan mental, fisik, emosional, dan spiritual. Terapi musik disebut juga sebagai terapi
pelengkap Penggunaan terapi musik bisa diterapkan kepada setiap anak dalam berbagai
kondisi. Terapi musik bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan anak yang
menjalani serangkaian tindakan keperawatan selama di rawat di rumah sakit.
Permainan yang terapeutik didasari oleh pandangan bahwa bagi anak merupakan
aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang anak dan
memungkinkan untuk dapat mengalihkan dan mengekspresikan perasaan dan pikiran anak,
mengalihkan perasaan nyeri dan relaksasi (Supartini, 2004). Terapi bermain memungkinkan
klien mengembangkan mekanisme penyelesaian masalah dan adaptasi dan diharapkan dapat
menyediakan lingkungan yang aman dan penerimaan sehingga klien anak bebas
mengekspresikan ketakutan dan kecemasannya (Landert, 2001).
Agar hal tersebut bisa dihindari anak perlu mendapatkan suatu media yang dapat
mengekspresikan perasaan tersebut, media yang paling efektif adalah melalui terapi bermain
(Supartini, 2004). Berdasarkan hal diatas penulis tertarik terapi bermain pada pasien atresia
ani dengan menggunakan terapi Beby Rhythym Band berguna untuk mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain selama 15 – 20 menit diharapkan nyeri anak
berkurang.
b. Tujuan Instruksional Khusus
- anak tidak menangis
- nyeri berkurang
- anak merasa rileks
3. Sasaran
3 pasien dengan diagnosa Atresia Ani dan keluarga
b. Media
- Musik
- Mainan
5. Susunan Acara
2. 10 menit Penyajian
1. Terapi bermain bersama 1. Memperhatikan dan
dengan pasien dan keluarga bermain sesuai intruksi
3. 5 menit Evaluasi
1. Meminta audience (ibu) 1. Menjawab pertanyaan
untuk menyebutkan kembali
tujuan terapi bermain Baby
Rhythym Band
2. Meminta audience (ibu) 2. Menjawab pertanyaan
untuk menjelaskan sekilas
cara terapi bermain Baby
Rhythym Band
3. Melihat reaksi anak dan ibu 3. Memperhataikan
setelah dilakukan terapi
bermain Baby Rhythym Band
5 menit Penutup
1. Memberikan kesimpulan
1. Memperhatikan
materi
2. Bertanya
2. Memberikan kesempatan
3. Menjawab
bertanya bagi audience
3. Memberi salam penutup
- Observer
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat kegiatan acara
3) Memberikan kritik dan saran
4) Mengevaluasi dan memberikan pujian
- Fasilitator
1) Mendampingi dan membantu saat acara berlangsung
2) Mempersiapkan sarana dan alat
b. Setting Tempat
Keterangan :
Leader
Co Leader
Fasilitator
Peserta
Observer
7. Evaluasi
Evaluasi dalam kegiatan terapi bermain sebagai berikut :
a. Persiapan
- Kesiapan sarana dan alat terapi bermain
- Kesiapan pasien dan keluarga
- Ketepatan waktu
b. Proses
- Kemampuan leader saat memimpin terapi bermain
- Observer dan fasilitator dalam memfasilitasi terapi
- Respon pasien dan keluarga saat terapi (anak menangis, anak rileks, dll)
c. Hasil
- Evaluasi Struktur : Diharapkan penyuluhan berjalan sesuai dengan struktur yang
telah dibuat
- Evaluasi Proses : Diharapkan peserta sasaran mengikuti sampai kegiatan selesai
dilaksanakan
- Evaluasi Hasil : Diharapkan kesan pesan ibu baik setelah dilakukan terapi, dan
reaksi dari anak terlihat relaks dan nyaman
8. SOP Baby Rhythym Band
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Terapi bermain dengan media musik dan instrument mainan untuk mengurangi nyeri
pada anak
Kelompoh Usia 6 - 24 bulan
Rasio pasien / staf 3 : 1
Waktu 10-25 menit
Tujuan rasional Menghilangkan penegangan pada fisik anak untuk mengurangi nyeri dengan
terapiutik instrument bermain dan musik
Tindakan 1. Instrumen harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum aktifitas.
pencegahan dan 2. Instrumen yang tersedia harus cukup sehingga anak dapat memilih.
pembatasan 3. Instrumen tidak boleh terbuat dari kayu dan tajam.
Sumber SOP
9. Lampiran Materi
“TERAPI MUSIK”