Anda di halaman 1dari 43

FARMAKOLOGI

Anti Fungi
(Anti Jamur)
 Lutfi Kumala Baiti
(J210180064)
 Renny Kartikasari
(J210180066)
 Ade Al Munawir
(J210180068)
 Luthfi Khairunnisa
(J210180077)
 Fitroh Laeli
(J210180094)
 Nasywa Yumna Hamidah
(J210180099)

Nama
Kelompok:
Definisi

Obat Jamur (Anti fungi ) Anti Mikotik yaitu


obat yang digunakan untuk membunuh atau
menghilangkan jamur.
Penggolongan Obat:
 Penggolongan obat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Secara klinis, infeksi jamur dapat digolongkan menurut lokasi
infeksinya
a. Mikosis Sistemik (infeksi jamur sistemik) terdiri dari deep mycosis
(misalnya aspergilosis, blastomikosis, koksidiomikosis,
kriptokokosis, mukormikosis, parakoksidioidomikosis, dan
kandidas) dan sub- cutan mycosis ( misalnya, kromomikosis,
misetoma dan sporottrikosis)
b. Dermatofit yaitu infeksi jamur yang menyerang kulit, rambut, dan
kuku, biasanya disebabkan oleh epidermofiton dan mikrosporum.
c. Mikosis Mukotan yaitu infeksi jamur pada mukosa dan lipatan
kulit yang lembab biasanya disebabkan oleh candida.
Penggolongan Obat:
 Menurut indikasi klinis obat-obatan antijamur
1. Antijamur untuk infeksi sistemik, termasuk : amfoterisin
B, flusitosin, imidazol (ketokonazol, flukonazol,
mikonazol), dan hidroksistilbamidin.
2. Antijamur untuk infeksi dermatofit dan mukokutan,
termasuk griseofulfin, golongan imidazol (mikonazol,
klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol, dan
bifonazol), nistatin, tolnaftat, dan antijamur topikal
lainnya (kandisidin, asam undesilenat, dan natamisin)
Pengelompokan Obat Anti Fungi Berdasarkan
Jenis dan Cara Kerjanya
OBAT ANTI JAMUR SISTEMIK
 Antijamur Golongan Azole
Merupakan antijamur yang berspektrum luas, artinya dapat
membunuh berbagai jenis jamur. Antijamur golongan azole
bekerja dengan cara merusak membran sel jamur. Jika
membran sel jamur rusak, maka sel tersebut akan mengalami
kematian.

Clotrimazole Itraconazole

Fluconazole Miconazole

Ketoconazol Voriconazole
1. Clotrimazole
Clotrimazole adalah obat antijamur yang berfungsi untuk
mengobati infeksi jamur pada kulit (tinea pedis, kurap, panu),
liang telinga (otitis eksterna), dan vagina (candidiasis
vaginalis). Obat ini bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan jamur penyebab infeksi.
Golongan Anti Fungial
Kategori Obat bebas dan Resep
Manfaat Mengobati infeksi jamur pada
kulit, liang telinga atau vagina

Digunakan oleh Dewasa


Bentuk obat Krim, larutan, bedak, tablet
untuk vagina
Dosis
Kondisi Bentuk Obat Dosis
Krim Oleskan krim atau salep dengan
kandungan clotrimazole 1%, 2-3
Infeksi jamur pada kulit
kali sehari, selama 2-4 minggu.
Kombinasi dengan bedak
clotrimazole dapat mencegah
infeksi berulang.

Otitis eksterna yang Larutan Gunakan larutan


disebabkan oleh clotrimazole 1% dengan
jamur dosis sesuai anjuran dokter.

Candidiasis vaginalis Tablet vagina Masukkan tablet ke dalam


vagina sesuai dengan
pilihan dosis berikut: 100 mg
per hari, selama 6 hari.- 200
mg per hari, selama 3 hari.-
500 mg untuk sekali
penggunaan.
Efek Samping dan Bahaya
Clotrimazole
 Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan
krim clotrimazole adalah: Kulit berubah menjadi
kemerahan, dan terasa sakit saat disentuh, Kulit
mengelupas, Pembengkakan, Iritasi dan gatal, Sensasi
terbakar atau perih pada kulit. Sedangkan efek samping
yang mungkin muncul akibat penggunaan clotrimazole
tablet vagina adalah: Rasa terbakar, gatal, atau nyeri pada
vagina dan uretra, Kram pada perut bagian bawah.
2. Fluconazole
 Fluconazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati candidiasis.
Bagian tubuh yang bisa terinfeksi oleh jamur ini meliputi vagina,
mulut, tenggorokan, kerongkongan, rongga perut, paru, saluran kemih,
dan aliran darah. Fluconazole juga bermanfaat untuk mengobati
meningitis yang disebabkan jamur Cryptococcus (cryptococcal
meningitis). Selain itu, obat ini juga mampu mencegah infeksi jamur
pada pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti
pasien yang menjalani kemoterapi atau radioterapi, setelah
transplantasi sumsum tulang, serta penderita AIDS. Fluconazole
bekerja menghentikan atau menghambat pertumbuhan jamur dengan
menghambat enzim pertumbuhan pada jamur.
 Merek obat : Diflucan, Cryptal, FCZ Infusion, Fluxar, Kifluzol,
Zemyc, Candipar, Quazol, Fluconazole, Fludis, Govazol, Flucoral,
Fungoz, Fuzolan, Fioflucan
Golongan Antijamur

Kategori Obat resep

Manfaat Menghentikan atau menghambat pertumbuhan


jamur Candida dan Crytococcus

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
menyusui manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh
mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Fluconazole
berisiko menimbulkan keguguran.
Fluconazole dapat diserap ke dalam ASI. Oleh karena itu,
ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi obat ini, agar dokter dapat
mempertimbangkan antara manfaat dengan risikonya.

Bentuk obat Tablet, kapsul, dan suntik


Efek Samping Fluconazole
Efek samping yang umumnya muncul setelah
menggunakan fluconazole, antara lain
adalah: Sakit kepala, Nyeri perut, Perubahan
pada indra pengecap, Diare.
3. Ketoconazole
 Ketoconazole adalah obat yang digunakan untuk
mengatasi infeksi jamur pada kulit. Misalnya kurap
pada kaki, badan, atau lipat paha, panu, dermatitis
seboroik, serta ketombe. Obat antijamur ini mampu
membunuh jamur penyebab infeksi, sekaligus
mencegahnya tumbuh kembali.

 Merek dagang: Formyco, Formico Cream, Nizol,


Nizoral Cream, Nizoral-SS, Solinfec, Solinfec
Cream, okasid, Tokasid Cream, Zoloral Cream,
Zoloral-SS.
Tentang Ketoconazole
Golonga Obat antijamur
n

Kategori Obat bebas dan resep

Manfaat  Menangani infeksi jamur


 Mengatasi ketombe

Digunaka Dewasa dan anak-anak di atas 2 tahun


n oleh

Bentuk Tablet, obat oles, sampo


Efek Samping dan Bahaya
Ketoconazole
 Tiap obat berpotensi menyebabkan efek samping,
begitu juga dengan ketoconazole. Sejumlah efek
samping yang mungkin terjadi saat menggunakan
antijamur ini meliputi: Mual, Diare, Sakit kepala,
Sakit perut, Biduran, Trombositopenia, Demam,
Mengigil, Ruam atau iritasi kulit, Sensitif terhadap
cahaya, Sensasi terbakar atau perih pada kulit.
4. Itraconazole
 Itraconazole adalah adalah obat untuk mengatasi infeksi jamur
dengan cara menghambat pertumbuhan sel jamur. Jamur atau
fungi bisa mengakibatkan infeksi di mulut, kulit, atau vagina.
Penderita HIV/AIDS, orang yang minum obat imunosupresan
(seperti kortikosteroid), dan pasien yang menjalani kemoterapi
lebih rentan terkena infeksi jamur karena sistem kekebalan
tubuh yang lemah atau tidak berfungsi dengan baik.

 Merek dagang: Sporanox, Sporax, Mycotrazol, Fungitrazol,


Sporacid, Tracor, Nufatrac, Itzol, Petrazole, Itraconazole,
Spyrocon, Sporadal, Forcanox, Trachon, Igrazol
Tentang Itraconazole
Golongan Antijamur
Kategori Obat resep
Manfaat Mengobati infeksi jamur
Dikonsu Dewasa dan anak-anak ≥ 3 tahun
msi oleh

Kategori Kategori C: Studi pada binatang percobaan


kehamila memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
n dan namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
menyusui Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.Itraconazole dapat diserap ke dalam ASI, tidak
boleh digunakan selama menyusui.

Bentuk Kapsul
obat
DOSIS
Kondisi Dosis
Kurap pada tubuh (tinea corporis) atau lipat 100 mg per hari, selama 15 hari, atau 200 mg
paha (tinea cruris) per hari, selama 7 hari.

Pencegahan infeksi jamur pada pasien AIDS 200 mg per hari. Bila diperlukan, dosis bisa
dan pasien dengan sel darah putih rendah ditingkatkan menjadi 200 mg, 2 kali sehari.
(neutropenia)

Panu 200 mg per hari, selama 7 hari.


Infeksi jamur dalam aliran darah 100-200 mg, sekali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 200 mg, 3 kali sehari, untuk
infeksi jamur yang berat hingga mengancam
nyawa.

Candidiasis mulut dan tenggorokan 100 mg per hari, selama 15 hari. Pada pasien
AIDS dan neutropenia, dosis yang diberikan
adalah 200 mg per hari, selama 15 hari.

Candidiasis vagina 200 mg, 2 kali sehari. Hanya dikonsumsi untuk


satu hari.

Infeksi jamur kuku 200 mg per hari, selama 3 bulan.


Infeksi jamur pada tangan atau kaki 100 mg per hari, selama 30 hari, atau 200 mg, 2
kali sehari, selama 7 hari.
Efek Samping
Itraconazole Albuminuria -
Hipokalemia -
Demam -
• Mual Sakit kepala -
• Muntah, Pusing -
• Diare, Gejala tidak enak badan (malaise) -
• Nafsu makan menurun, Bengkak pada salah satu bagian –
• Sakit perut, tubuh
• Badan mudah Lelah, Peningkatan lemak trigliserida -
• Hepatitis, dalam darah
• Gatal, Gairah seks menurun -
• Ruam,
• Hipertensi.
5. Miconazole.
 Miconazole adalah obat luar untuk mengatasi infeksi jamur
pada kulit seperti kurap (tinea), panu, dan candidiasis pada
kulit. Selain kulit, miconazole juga dapat digunakan untuk
infeksi jamur pada mulut (candidiasis oral), namun hanya
sediaan oral gel yang boleh digunakan pada mulut. Sebagai
antijamur, miconazole bekerja dengan merusak struktur sel
jamur, sehingga menghentikan pertumbuhan jamur.

 Merek dagang: Daktarin, Daktazol, Fungares, Funtas,


Locoriz, Micoskon, Micrem, Moladerm, Mycorine,
Mycozol, Sporend, Zolagel.
Golongan Antijamur

Tentang Miconazole
Kategori Obat resep
Manfaat Mengobati infeksi jamur pada kulit dan mulut
Digunakan Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas
oleh
Kategori Kategori C: Studi pada binatang percobaan
kehamilan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
dan namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat
menyusui hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Pada
ibu menyusui, belum diketahui apakah miconazole dapat
diserap ke dalam ASI. Konsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Bentuk Salep, bedak, krim, dan oral gel.


obat
DOSIS
Kondisi Bentuk Obat Dosis
Candidiasis mulut Oral gel yang Dewasa dan anak-
mengandung 20 anak 2 tahun ke atas:
mg/g miconazole 2,5 ml empat kali
sehari.
Infeksi jamur pada Krim, salep, atau Dewasa dan anak-
kulit (Tinea pedis, bedak yang anak 2 tahun ke atas:
tinea cruris, tinea mengandung 2% Oleskan 2 kali sehari
corporis, panu, miconazole. selama 2-6 minggu.
candidiasis)
Efek Samping
 Beberapa efek samping yang mungkin saja bisa terjadi
setelah menggunakan miconazole krim, salep, atau bedak
adalah: Iritasi kulit, Rasa terbakar pada kulit, Dermatitis
kontak. Untuk penggunaan miconazole oral gel, beberapa
kemungkinan efek samping yang bisa terjadi adalah: Sakit
kepala, Perubahan rasa di lidah, Mulut kering, Mual, Diare,
Nyeri ulu hati.
6. Voriconazole.
Merek dagang Voriconazole: VFend, Vazol
 Kondisi: Pengobatan candidemia, infeksi candida pada jaringan bagian
dalam, aspergillosis invasif, scedosporiosis dan fusariosis
 Intravena
Dosis: 6 mg/kg 2 kali selama 24 jam pertama diikuti dengan 4 mg/kg dua
kali sehari.
 Oral
Dosis: 400 mg dua kali selama 24 jam pertama diikuti dengan 200 mg
dua kali sehari.
 Echinocadin.
Merupakan antijamur yang bekerja dengan
cara merusak dinding sel jamur. Jika dinding sel
jamur tidak dapat dibentuk maka sel tersebut akan
mengalami kematian. Contoh obat ini adalah:

Anidulafungin
Golongan
Echinocadin :

Micafungin
1. Anidulafungin
 Merek dagang: Ecalta
 Kondisi: Kandidiasis esofagus
 Intravena
Dosis: 100 mg sebagai dosis hari pertama diikuti 50 mg perhari hingga
7 hari setelah gejala klinis menghilang.
 Kondisi: Kandidiasis lainnya
 Intravena
Dosis: 200 mg dosis hari pertama, diikuti 100 mg per hari hingga 14
hari setelah gejala klinis menghilang.

2. Micafugin
Merek dagang Micafungin: Mycamin
 Kondisi: Kandidiasis berat
 Intravena
Dosis: 100-200 mg per hari selama 14 hari.
 Kondisi: Kandidiasis esofagus
 Intravena
Dosis: 150 mg sehari sekali selama seminggu
Polyene
Antijamur golongan polyene dikenal juga sebagai obat antimikotik. Obat ini
juga bekerja dengan cara merusak membran sel jamur sehingga menyebabkan
kematian sel tersebut.
1. Nystatin
Nystatin adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur
Candida pada rongga mulut, tenggorokan, usus, dan vagina.
Dalam meredakan infeksi, nystatin bekerja dengan cara merusak sel jamur dan
menghentikan pertumbuhan Candida.
Nystatin tersedia dalam 3 bentuk obat, yaitu cairan suspensi, tablet vagina
(ovula), dan salep.

Merek dagang: Candistin, Cazetin, Constantia, Decastatin Oral, Myco-Z,


Decastatin Vaginal Tab, Ensytin, Fungatin, Fustin, Kandistatin, Mycostatin,
Mycostatin Vaginal Tablet, Nocandis, Nymiko, dan Nystin.
Tentang Nystatin
Golongan Antijamur
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi candidiasis di rongga mulut, tenggorokan, usus,
kulit, dan vagina.
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
menyusui adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada
studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh
digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.Bagi ibu yang sedang
menyusui, belum diketahui apakah nystatin dapat diserap ke
dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum
menggunakan obat ini.

Bentuk obat  Cairan suspensi.


 Salep.
 Tablet vagina (ovula).
Efek Samping dan Bahaya Nystatin
 Reaksitubuh seseorang terhadap sebuah obat berbeda-
beda. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi
adalah: Iritasi pada mulut, kulit, atau vagina, Mual dan
muntah, Sakit maag, Diare.
2. Amphotericin B
Amphotericin B adalah obat yang umumnya digunakan untuk
menangani infeksi jamur yang tergolong serius dan fatal. Selain
itu, obat ini juga dapat diresepkan untuk mengatasi beberapa
infeksi protozoa.
Dalam mengobati infeksi jamur, amphotericin B bekerja dengan
cara menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur.
Tentang Amphotericin B
Golongan Antijamur
Kategori Obat resep
Manfaat Mengobati infeksi jamur yang tergolong serius
dan sejumlah infeksi protozoa
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori kehamilan dan Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak
menyusui memperlihatkan adanya risiko terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil.
Bentuk obat Oral, suntik, dan irigasi
Dosis Amphotericin B
Dosis amphotericin B berbeda-beda untuk tiap pasien.
Terutama untuk amphotericin B bentuk injeksi, dosis akan
ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi kesehatan, berat
badan, dan respons tubuh pasien terhadap obat yang disertai
pemantauan secara seksama.
Efek Samping dan Bahaya Amphotericin B
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa
efek samping Amphotericin B yang umumnya terjadi adalah:
Tubuh gemetar, Kram atau nyeri otot, Sakit kepala, Napas
pendek atau menjadi cepat, Detak jantung tidak teratur, Mual
dan muntah, Lemas dan kelelahan yang tidak wajar,
Kehilangan nafsu makan, Nyeri pada lokasi injeksi, Demam.
Efek Samping dan Bahaya Amphotericin B
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa
efek samping Amphotericin B yang umumnya terjadi adalah:
Tubuh gemetar, Kram atau nyeri otot, Sakit kepala, Napas
pendek atau menjadi cepat, Detak jantung tidak teratur, Mual
dan muntah, Lemas dan kelelahan yang tidak wajar,
Kehilangan nafsu makan, Nyeri pada lokasi injeksi, Demam.
• Golongan anti fungi lainya
1. Flusitosin
Flusitosin digunakan untuk mengobati infeksi jamur serius di dalam
tubuh. Obat ini termasuk kelas obat yang dikenal sebagai obat antijamur.
Obat ini sering digunakan dengan obat lain. Ia bekerja dengan
memperlambat pertumbuhan beberapa jenis jamur.
Efek samping
Efek samping yang ditimbulkan adalah reaksi alergi (kesulitan bernapas,
penutupan tenggorokan, pembengkakan bibir, lidah, atau wajah, atau
gatal-gatal), nyeri dada, kulit atau mata menguning, sedikit atau tidak ada
urin, kebingungan atau halusinasi, mati rasa atau kesemutan, gangguan
pendengaran.
2. Griseofulvin
Griseofulvin adalah obat untuk melawan infeksi yang
disebabkan oleh jamur di kulit kepala, selangkangan atau lipat
paha (tinea cruris), dan kuku. Griseofulvin mencegah sel
jamur berkembang dengan cara mengendap di sel keratin
yang ada di permukaan kulit, sehingga menghalangi jamur
untuk menyerang kulit.
Efek Samping Griseofulvin
Sejumlah efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi
griseofulvin, antara lain adalah: Gangguan fungsi hati, Ruam kulit,
Urtikaria, Eritema multformis, Pusing, Diare, Sakit kepal, Mual
dan muntah, Insomnia, Bocornya protein ke dalam urine,
Penurunan jumlah sel darah putih, Nyeri ulu hati, Perdarahan
saluran pencernaan dan Sindrom Steven-Johnson.
 Efek Samping Griseofulvin
Sejumlah efek samping yang mungkin timbul setelah
mengonsumsi griseofulvin, antara lain adalah: Gangguan
fungsi hati, Ruam kulit, Urtikaria, Eritema multformis,
Pusing, Diare, Sakit kepal, Mual dan muntah, Insomnia,
Bocornya protein ke dalam urine, Penurunan jumlah sel
darah putih, Nyeri ulu hati, Perdarahan saluran pencernaan
dan Sindrom Steven-Johnson.
OBAT ANTI JAMUR TOPIKAL
 Golongan Azole terdiri dari 7 macam yaitu
1. Klotrimazol
 Klotrimazol dapat digunakan untuk pengobatan dermatifitosis, kandidiasis
oral, kutaneus dan genital. Untuk pengobatan oral kandidiasis, diberikan oral
troches (10 mg) 5 kali sehari selama 2 minggu atau lebih. Untuk pengobatan
kandidiasis vaginalis diberikan dosis 500 mg pada hari ke-1, 200 mg hari ke-2,
atau 100 mg hari ke-6 yang dimasukkan ke dalam vagina. Untuk pengobatan
infeksi jamur pada kulit digunakan krim klotrimazol 1% dosis dan lamanya
pengobatan tergantung kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-4 minggu
dan dioleskan 2 kali sehari.
2. Ekonazol
 Ekonazol dapat digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
kandidiasis oral, kutaneus dan genital. Untuk pengobatan
kandidiasis vaginalis diberikan dosis 150 mg yang dimasukkan
ke dalam vagina selama 3 hari berurut-turut. Untuk pengobatan
infeksi jamur pada kulit digunakan ekonazol krim 1 %, dosis
dan lamanya tergantung dari kondisi pasien, biasanya diberikan
selama 2-4 minggu dan dioleskan 2 kali sehari. Ekonazol
penetrasi dengan cepat di stratum korneum. Kurang dari 1%
diabsorpsi ke dalam darah.
3. Mikonazol
 Mikonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis,
pitiriasis versikolor, serta kandidiasis oral, kutaneus dan
genital. Mikonazol cepat berpenetrasi pada stratum
korneum dan bertahan lebih dari 4 hari setelah
pengolesan. Kurang dari 1% diabsorpsi dalam darah.
Absorpsi kurang dari 1,3% di vagina. Pengobatan
kandidiasis vaginalis diberikan dosis 200 selama 7 hari
atau 100 mg selama 14 hari yang dimasukkan ke dalam
vagina.
4. Ketokonazol
 Ketokonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis, pitiriasis
versikolor, kutaneus kandidiasis dan dapat juga untuk pengobatan
dermatitis seboroik. Pengobatan infeksi jamur pada kulit digunakan
krim ketokonazol 1%, dosis dan lamanya pengobatan tergantung dari
kondisi pasien, biasanya diberikan selama 2-4 minggu dan dioleskan
sekali sehari sedangkan pengobatan dermatitis seboroik dioleskan 2
kali sehari. Pengobatan pitiriasis versikolor menggunakan
ketokonazol 2% dalam bentuk shampoo sebanyak 2 kali seminggu
selama 8 minggu.
5. Sulkonazol
Sulkonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
kandidiasis kutaneus. Pengobatan infeksi jamur pada kulit
digunakan sulkonazol krim 1%. Dosis dan lamanya
pengobatan.
6. Terkonazol
Terkonazol digunakan untuk pengobatan dermatofitosis dan
kandidiasis kutaneus dan genital. Pengobatan kandidiasis
vaginalis yang disebabkan Candida albicans, digunakan
terkonazol krim vagina 0,4% (20 gr terkonazol) yang
dimasukkan ke dalam vagina menggunakan aplikator
sebelum waktu tidur, 1 kali sehari selama 3 hari berturut-
turut dan vaginal supositoria dengan dosis 80 mg terkonazol,
dimasukkan ke dalam vagina, 1 kali sehari sebelum waktu
tidur selama 3 hari berturut-turut).
7. Tiokonazol
Tiokonazole adalah obat untuk mengobati infeksi jamur
vagina. Tioconazole salep mengurangi rasa terbakar, gatal,
dan adanya cairan pada vagina yang mungkin terjadi dengan
kondisi ini.
- Dosis dewasa dan anak-anak untuk vagina candidas 1
aplikator sekali pada waktu tidur.
- Efek samping nya adalah sakit kepala dan nyeri pada
daerah vagina/ uretra dapat terjadi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai