Anda di halaman 1dari 21

SHAMPO

Rizky Mutiara Mahani


1206253893
Definisi
Shampo adalah Sediaan yang mengandung
surfaktan dalam bentuk yang cocok yang
berguna untuk menghilangkan kotoran dan
lemak yang melekat pada rambut dan kulit
kepala serta tidak membahayakan rambut dan
kulit kepala.
Syarat shampo
Dapat membersihkan sebum (hasil sekresi kelenjar
keringat) dan kotoran dari rambut dan kulit kepala.
Dapat membersihkan rambut dari bahan kimia sisa
perawatan rambut sebelumnya. Contohnya : hair
spray, styling lotion.
Memiliki sifat membasahi (wetting), dapat
mengemulsi (emulsifying), dapat membusa
(foaming).
Mudah dibilas
Menjadikan rambut mudah disisir baik dalam
keadaan kering atau basah.
Cont
Dapat menjadi sarana untuk menghantarkan
senyawa yang bermanfaat kedalam rambut
dan kulit kepala
Tidak toksik dan tidak mengiritasi
Tidak menimbulkan kerusakan jaringan jika
terkena mata.
Mekanisme kerja shampo
Ada 3 jenis kotoran rambut yang dapat dibersihkan
dengan shampo
- Sebum (minyak)
- Kotoran yang larut air seperti kulit mati dari
stratum korneum dan kandungan protein dari
keringat.
- Kotoran yang tidak larut seperti polutan dari
lingkungan dan residu dari produk perawatan
rambut
Kotoran yang berupa minyak (sebum) dibersihkan
dengan proses yang disebut roll up atau
pemindahan kotoran oleh larutan surfaktan dengan
menurunkan tegangan permukaan antara minyak
dengan material lain dalam suasana berair.
Partikel yang tidak larut dibersihkan dengan
mekanisme gaya tolak menolak elektrostatik antara
kotoran dan serat rambut yang dibantu tolakan dari
surfaktan yang terabsorbsi ke serat rambut.
Kemudian kotoran akan terbawa oleh air.
Komposisi shampo
1. Surfaktan utama (pembersih)
2. Surfaktan sekunder (pembentuk busa)
3. Pengental
4. pewarna
5. Opacifier (memberikan)
6. parfum
7. Pengawet
8. Conditioner
9. Bahan tambahan (sesuai kebutuhan)
10. agen sequestering
Surfaktan utama
Fungsi dari surfaktan utama adalah sebagai
pembersih, berperan sebagai deterjen. Meskipun
banyak tipe surfaktan yang digunakan pada
formulasi shampo, yang banyak digunakan adalah
surfaktan anionik untuk memberikan efek deterjen
yang maksimal. Surfaktan anionik yang paling
umum digunakan pada formulasi shampo adalah
alkil sulfat, alkil eter sulfat, atau kombinasi
keduanya.
Alkil sulfat
Alkil sulfat yang sangat umum digunakan adalah
turunan garam sodium dari asam lauril yaitu
natrium lauril sulfat (SLS).
Surfaktan
Surfaktan dalam formulasi sampo berfungi sebagai
pembersih dan pembuat busa.
Ada empat jenis surfaktan yang digunakan, yaitu :
A. Surfaktan anionik
Surfaktan anionik paling banyak digunakan sebagai detergen
yang berbusa untuk sampo. Surfaktan ini bersifat netral,
memiliki daya pembersih yang kuat, harganya murah,
menghasilkan busa yang hidrofilik sehingga larut dalam air
bertemperatur rendah, dan tidak mengiritasi. Contohnya
adalah kelompok alkil sulfat (AS) dan polioksietilen alkil ester
sulfat (AES), seperti sodium lauril sulfat, trietanol lauril sulfat,
paraffin sulfona, alkil benzyl sulfonat, -olefin sulfonat.
B. Surfaktan kationik

Surfaktan jenis ini memiliki daya pembersih yang kurang. Penggunaannya jangan
dicampur dengan surfaktan anionik karena akan membuatnya menjadi tidak aktif.
Contohnya dietilaminoetil-oleil-amida asetat, garam ammonium sederhana, senyawa
ammonium kuartener, aminoamida, dan imidazolin.

C. Surfaktan nonionik

Umumnya tidak digunakan tunggal karena busanya sedikit dan harganya mahal.
Contohnya asam lemak alkiloamida seperti monodietanolamid dan dietanolamid,
sorbitan monolaurat, eter poligliseril, ester sorbitol. Asam lemak alkylolamide digunakan
sebagai peningkat kestabilan busa, bahan pengental, dan stabilizer pada temperatur
rendah.

D. Surfaktan amfoterik

Memiliki daya pembersih dan desinfektan yang baik. Umumnya dikombinasi dengan
surfaktan anionik untuk meningkatkan keamanan dan kekentalan produk. Surfaktan
amfoterik merupakan bahan dasar yang sempurna untuk sampo. Golongan ini
menghasilkan busa lebih sedikit dan memiliki kemampuan membersihkan yang relatif
kecil dibandingkan anionic surfaktan, iritasi terhadap mata juga relatif rendah, maka
golongan ini banyak digunakan dalam formulasi sampo bayi. Contohnya trietanolamin-
lauril-bata-amino propionat, sodium lauril beta amino propionat, dan turunan asparagin.
Bahan Pendispersi Garam Kalsium

Tujuan: untuk mencegah pengendapan garam kalsium yang


akan menyebabkan rambut buram dan lengket.
Kalsium yang ada berasal dari penggunaan air sadah.
Contoh: polioksietilen alkil fenol, etilen oksida non ionik
Bahan Pengikat Ion

Bahan yang mencegah terjadinya pengendapan garam-


garam seperti magnesium dengan jalan mengikat ion Ca dan
Mg.
Contoh: EDTA (organik), polifosfat (non organik)
Bahan Pelarut Deterjen

Karena deterjen tidak mudah larut air, maka diperlukan


bahan pelarut deterjen.
Contoh : alkohol, glikol, gliserol
Pengental

Bahan ini ditambahkan untuk memberi kekentalan pada


sampo.
Contoh: gums, polivinil alkohol, metil selulosa
Pembentuk Busa

Busa yang terbentuk akan segera terikat dengan lemak sebum


sehingga rambut menjadi bersih. Busa yang terbentuk lazim
diberi penguat yang menstabilkan busa agar lebih lama
terjadi, misalnya dengan menambahkan alkanolamid atau
aminoksida.
Pemberi Warna dan Bau

Bahan ini ditambahkan untuk memberi kesan nyaman bagi


konsumen yang memakai.
Bahan Tambahan

Vitamin (vitamin E, antenol/B5).


Minyak mink, rempah-rempah, minyak kelapa, llilin.
Protein (RNA, kolagen, plasenta, susu).
Tabir surya kimia. Misalnya : zno
Antiketombe, misalnya : tar, sulfur, seng pirition, dan selenium sulfida
(mencegah sebum yang menyebabkan rambut pecah dan berketombe).
Balsam, wortel, madu, jojoba, aloe (lidah buaya).
Pada bahan berminyak biasanya ditambahkan derivate lanolin, paraffin
cair, asam lemak, alcohol, minyak ester, dan silicon.
Bahan Tambahan

Bahan conditioning ditambahkan polimer kationik seperti


selulosa, humektan seperti gliserin, pengental (zat polimer),
pewarna, penstabil, penyerap sinar UV, pengawet, dan
pengatur pH.
Pada medicated sampo, untuk mencegah atau mengobati
gatal dan ketombe ditambahkan triclocarban, sulfur, asam
salisilat, zinc pyrithione (Z-pt), dan isopropyl metil fenol.
Pengawet

Jenis pengawet yang biasa digunakan antara lain formaldehid,


metilhidroksibenzoat (nipagin), propilhidroksibenzoat (nipasol),
alkil anisol, butil hidroksi benzoat
Pengawet digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang
ada karena sampo mengandung banyak air

Anda mungkin juga menyukai