Anda di halaman 1dari 5

R/

Streptomicin sulfur

3g

Sulfaguanidin

3g

Diphenoxylate

0,05g

Sir. Simplex

10%

CMC Na

1%

Aqua

ad

100ml

m.f.l.a susp
S.3.d.d cth I
Dosis 1x minum (Streptomicin sulfur)
15/100 x 3000mg
=
450mg/hr
Dewasa = 500-1000mg/hr
Anak = 20-30 mg/kgBB/hr
*resep diatas untuk pasien dewasa

150mg/x

Streptomicin
1. Nama obat
Sinonim

Streptomycin

dihydrostreptomycin sulfate ; Streptomycin sulfate

Struktur kimia :

C21H41N7O12

2. Derivate/golongan :
Aminoglikosida
3. Khasiat
:
Anti tuberculosis dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri
tertentu.
4. Sifat
:
Bakteriostatik dan bakterisid terhadap kuman TB
5. Famakokinetik
Absorbs
:
eritrosit dan plama
Distribusi
:
seluruh cairan ekstrasel
Metabolisme
:
di hepar
Ekskresi
:
filtrasi glomerulus
Half time
:
2-3 jam
6. Farmakodinamik
Streptomycin adalah sintesis protein inhibitor. Ia mengikat ke protein S12 dari
subunit 30S. Hal ini untuk mencegah inisiasisintesis protein, mengganggu permeabilitas
membrane dan menyebankan kematian sel-sel mikroba. Manusia structural ribosom
berbeda dari bakteri, sehingga memungkinkan selektivitas antibiotic ini untuk bakteri.
Namun pada konsentrasi rendah, streptomycin hanya menghambat pertumbuhan bakteri,
hal ini dilakukan oleh ribosom untuk membujuk prokariotik mRNA salah membaca.

7. Indikasi
Anti tuberculosis
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu (tularemia, brucellosis, plaque,
enterococcal endocarditis)
Radang sal. Cerna
8. Efek samping
sakit kepala sebentar atau malaise
parestesi di muka terutama disekitar mulut
hipersensitivitas biasanya terjadi diminggu-minggu pertama pengobatan
jika diberikan dalam dosis besar dan dalam jangka waktu yang lama, bersifat
neurotoksik pada saraf cranial ke VIII
nefrotoksik
ototoksisitas (lebih sering terjadi pada pasien yang fungsi ginjalnya terganggu)
nefrotoksik dan ototoksisitas biasa terjadi pada kelompok usia 65 tahun. Oleh karena
itu obat ini tidak boleh diberikan pada kelompok usia tersebut
reaksi anafilaktik, agranulositosis, anemia aplastik, demam obat
PENGARUH KEHAMILAN
Pada trimester ke 2 dan ke 3 , meningkatnya resiko kerusakan syaraf vestibular dan auditori.

Meningkatkan efek/toksisitas; peningkatan/ perpanjangan efek dengan senyawa


depolarisasi dan nondepolarisasi neuromuscular blocking. Penggunaan bersama
dengan amfoterisin dan diuretic loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas
pada ibu hamil dosis total tidak boleh melebihi 20 gram dalam 5 bulan kehamilan
untuk mencegah ketulian pada bayi
PENGARUH MENYUSUI
Streptomisin terdistribusi ke dalam air susu ibu

9. Interaksi obat
kombinasi dengan doksisiklin pada pengobatan brucellosis, enterococcal endokarditis
Meningkatkan efek/toksisitas ; peningkatan/perpanjangan efek dengan senyawa
depolarisasi dan nondepolarisasi neuromuscular blocking
Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan diuretic loop (misalnya asal etakrinat
dan furosemid) dapat meningkatkan nefrotoksisitas
10. Kontra indikasi
Hipersensitivitas terhadap aminoglikosida lain
(Golongan aminoglikosida diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin,
neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin)
11. Dosis dan sediaan
Dewasa = 500-1000mg/hr
Anak = 20-30 mg/kgBB/hr
12. Analisis resep
Sterptomicin dalam resep ini digunakan sebagai antibiotic untuk radang saluran cerna.

Sulfaguanidin

1. Nama obat
2. Derivate/golongan
3. Khasiat

4.
5.

6.

7.

8.

9.

:
:
:

Sulfaguanidin
Sulfonamid
Kemoterapeutik
Sulfonamida bersifat mikrobiostatik untuk sejumlah besar
bakteri gram + dan gram - , dan berbagai protozoa (seperti
coccidia, Plasmodium spp)
Sulfonamida digunakan biasanya dengan kombinasi agen
kemoterapi lainnya untuk merawat infeksi saluran kencing,
malaria, coccidiosis.
Sifat
:
umumnya bersifat bakteriostatik, namun pada kadar tinggi
dalam urin, sulfonamide dapat bersifat bakterisid.
Farmakokinetik
Absorbsi
: sal.cerna (terutama usus halus). Beberapa jenis sulfa diabsorbsi di
lambung
Distribusi
: ke seluruh jar.tubuh (terikat oleh protein plasma terutama albumin)
Metabolisme : dalam tubuh, sulfa mengalami reaksi asetilasi dan oksidasi. Hasil
oksidasi inilah yang menyebabkan reaksi toksis sistemik dan gejala
hipersensitivitas. Beberapa sulfonamide yang terasetilasi lebih sukar larut
dalam airsehingga sering menyebabkan kristaluria atau komplikasi ginjal
lain.
Ekskresi
: diginjal, sebagian kecil diekskresi melalui tinja, empedu, dan air susu ibu
Famakodinamik
Kuman memerlukan PABA (p-aminobenzoic acid) untuk membentuk asam folat yang
digunakan untuk sintesis purin dan asam-asam nukleat. Sulfonamide merupakan
penghambat kompetitif PABA
Indikasi
ISK
Disentri basiler
Meningitis oleh meningokokus
Nokardiosis
Trakoma dan inclusion conjungtivitis
Toksoplamosis
Kemoprofilaksis dengan sulfonamid
Efek samping
Gg sistem hematopoetik : anemia hemolitik, anemia aplastik, trombositopenia berat,
eisinofilia
Gg sal.kemih : iritasi dan obstruksi (karena pembentukan dan penumpukan Kristal
dalam ginjal, kaliks, pelvis, ureter atau kandung kemih), anuria, hematuria
Alergi : hipersensitivitas pada kulit dan mukosa
Interaksi obat
Sulfonamide dapat berinteraksi dengan anti-koagulan oral, antidiabetik sulfonylurea dan
fenitoin. Dalam hal tersebut sulfa dapat memperkuat efek obat lain dengan cara hambatan

metabolisme atau pergeseran ikatan dengan albumin. Pada pemberian bersama


sulfonamide dosis obat-obat tersebut perlu disesuaikan.
10. Kontra indikasi
Tidak digunakan pada pasien penyakit ginjal, insufiensi jantung, porfiria akut, defisiensi
bawaan dari glukosa-6-fosfat-dehidrigenase, kerusakan parenkim hati, hipersensitifitas
terhadap sulfonamide, wanita hamil, dan bayi baru lahir.
11. Dosis dan sediaan
12. Analisis resep
Dalam resp diatas, sulfaguanidin digunakan sebagai antibakteri karena sifatnya yang
bakteriostatik luas.

Diphenoxylate
1.
2.
3.
4.
5.

Nama obat
:
difenoksilat
Derivate/golongan :
derivate meperidin
Khasiat
:
anti diare
Sifat
:
spasmogenik, berefek konstipasi pada manusia
Farmakokinetik
Absorbsi meperidin dengan cara pemberian apapun berlangsung baik (kecuali IM).
Kadar puncak dalam plasma biasanya dicapai dalam 45 menit
Metabolisme : setelah pemberian obat peroral, sekitar 50% obat mengalami
metabolisme lintas pertama dan kadar maksimal dalam plasma tercapai dalam 1-2
jam. Metabolisme terutama terjadi di hati. Pada manusia, meperidin mengalami
hidrolisis menjadi asam meperidinat yang kemudian sebagia mengalami konyugasi.
N-dimetilasi menghasilkan nor-meperidin, yang kemudian dihidrolisis menjadi asam
normeperidin dan seterusnya asam ini dikonyugasi pula.
t meperidin 3 jam
6. Farmakodinamik
Efek spasmogenik meperidin terhadap lambung dan usus kecil lebih lemah daripada
morfin. Kontraksi propulsive dan nonpropulsif sal.cerna berkurang, tetapi dapat timbul
spasme tiba-tibaserta peninggian tonus usus. Seperti morfin, kodein dan metadon,
meperidin menimbulkan spasme sal.empedu. meperidin lebih lemah daripada morfin,
tetapi lebih kuat daripada kodein dalam menimbulkan spasme sal.empedu.
7. Indikasi
:
analgesic obstetric, sebagai obat praanastetik
8. Efek samping
:
pusing, berkeringat, euphoria, mulut kering, mual, muntah,
perasaan lemah, gg.penglihatan, palpitasi, disforia, sinkop dan sedasi.
9. Interaksi obat
Dengan antipsikosis, hipnotik sedative, dan obat-obat lain penekan SSP dosis harus
dikurangi
10. Kontra indikasi
Kontraindikasi meperidin menyerupai kontraindikasi morfin, yaitu Oral jangan
diberikan pasien dengan paralytic ileus. Pasien dengan hipersensitivitas, depresi
pernapasan yg parah. ;Injeksi intratekal & epidural tidak boleh digunakan pada kasus

pemberian yg kontraindikasi dengan rute ini, seperti infeksi pada tempat penyuntikan,
;perdarahan diatesis yg tidak terkontrol, penggunaan antikoagulan atau penggunaan
kortikosteroid injeksi dalam 2 minggu.
Pada pasein penyakit hati dan orang tua dosis obat harus dikurangi karena terjadinya
perubahan pada disposisi obat.
Dengan pasien yang sedang mendapat MAO inhibitor, pemberian meperidin
menimbulkan kegelisahan, gejala eksitasi dan demam
11. Dosis dan sediaan :
12. Analisis resep
:
obat ini dalam resep diatas berguna untuk anti diare dengan
berefek konstipasi jelas.
Sirupus simplex
larutan nipagin.

Merupakan corigen rasa yang mengandung 65% sakarosa dan

CMC Na (Carboxymethyl Cellulose Natrium)

sebagai suspensator

Anda mungkin juga menyukai