Anda di halaman 1dari 2

PANTOGENESIS DAN PATOLOGI

Kanker lidah
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium yang tidak normal, tetapi
selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan pemeriksaan mulut, lesi sering tumbuh menjadi lesi
yang besar sebelum pasien akhirnya datang ke dokter gigi. Secara histologis tumor terdiri dari lapisan
atau kelompok sel-sel eosinopilik yang sering disertai dengan kumparan keratinasi. Menurut tanda
histology, tumor termasuk dalam derajat I IV (Broder). Lesi yang agak jinak adalah kelompok pertama
yang disebut carcinoma verukcus oleh Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk sedikit kelamina
propria, membentuk massa papileferus pada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah
permukaannya, tetapi jarang meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah mempunyai
susunan pembuluh lymphe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase kelenjar getah benig
regioner dan ini juga dimungkinkan oleh susunan pembuluh lymphe yang saling berhubungan kanan dan
kiri.
Tumor yang agak jinak cenderung membentuk massa papiliferus dengan penyebaran ringan kejaringan
didekatnya. Tumor paling ganas menyebar cukup dalam serta cepat ke jaringan didekatnya dengan
penyebaran permukaan yang kecil, terlihat sebagai ulser nekrotik yang dalam. Sebagian besar lesi yang
terlihat terletak diantara kedua batas tersebut dengan daerah nekrose yang dangkal pada bagian tengah
lesi tepi yang terlipat serta sedikit menonjol dan infiltrate yang dalam. Walaupun terdapat penyebaran
lokal yang besar, tetapi anak sebar biasnya berjalan melalui lymph node sertikal. Metastase
haematogenus terjadi pada tahap selanjutnya.

Patofisiologi stomatitis
Stomatitis ini diawali dengan kondisi di dalam tubuh yang terganggu. Hal ini dapat dikarenakan demam,
kondisi higiene mulut yang tidak baik, maupun stress. Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan
peradangan di dalam rongga mulut. Peradangan biasanya disertai dengan ulkus (tukak), akibatnya
penderita mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan. Stomatitis ini seringkali
diakhiri dengan anoreksia yang dialami penderita (Santoso 2009).

Leukoplakia
Patofisiologi
leukoplakia adalah titik putih di membran mukus mulut ini bukan hasil dari proses lainnya seperti lihen
planus dan candidiasis. lesi dapat terjadi di aere membran mukus tapi banyaknya terjadi di mukosa
bucal; bagaimanapun lesi mempunyai resiko tinggi transformasi malignan. leukoplakia biasanya tidak
menunjukan gejala tapi klien mungkin merasakan rasa terbakar di area lesi. leukoplakia potensial untuk

premalignant. 10% dari kasus, leukoplakia dapat terjadi premalignant itu terjadi displasia dan biopsi
(kelly, 195).
erythroplakia adalah merah dengan adanya tambalan di mukosa mulut umumnya tidak mempunyai
gejala.

Anda mungkin juga menyukai