Anda di halaman 1dari 15

REVIEW DEFINISI

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

6/20/2019 1
 Farmako – epidemiologi
 Farmakologi : studi efek obat
 Farmakologi Klinik : studi efek obat pada manusia
 Epidemiologi : studi mengenai distribusi / penyebaran
penyakit dan determinan / faktor – faktor yg menyebabkan
penyakit pada populasi
 Farmakoepidemiologi : studi ttg farmakologi klinik dgn
menggunakan konsep studi epidemiologi

Studi PENGGUNAAN ATAU EFEK OBAT PADA
SEJUMLAH BESAR ORANG / POPULASI
KONSEP STUDI EPIDEMIOLOGI UNTUK
MEMPELAJARI EFEK OBAT PADA POPULASI
6/20/2019 2
 Farmakologi klinik -respon obat secara
individual, sedangkan farmakoepidemiologi -
variabilitas dari efek yang dihasilkan setelah
penggunaan obat pd suatu populasi.

6/20/2019 3
Dasar – dasar Farmakoepidemiologi &
Pengukuran Efek ( terapi dan ESO )
 Fenomena nyata dalam populasi bahwa ada fenomena terjadinya
efek, terutama efek samping, akibat pemberian obat
 Penanggulangan efek samping obat bisa dimulai dgn
mengidentifikasikan permasalahan yg ada
 Jika dua atau beberapa variable saling berkaitan untuk terjadinya
suatu efek samping obat, maka satu upaya yg dilakukan adalah
memutus rantai masalah yg ada. Contoh : Pemberian terapi
furosemide pd penderita yg telah mendapatkan digoksin dpt
mengakibatkan terjadinya toksisitas dr digoksin, solusi:
penggunaan diuretik yg tdk menyebabkan hipokalemia
( hipokalemia mempengaruhi toksisitas dr digoksin )
 Farmakoepidemiologi: ilmu yg mempelajari penggunaan dan efek

( baik efek terapi maupun efek samping ) obat pd suatu populasi, dgn
menggunakan konsep studi epidemiologi.

6/20/2019 4
Kepentingan Farmakoepidemiologi
 Menentukan faktor penyebab ( causation ) terjadinya efek
samping
Contoh : Apakah terjadinya efek samping obat berkaitan dgn
dosis ( efek samping tipe A ) ; tdk berkaitan dgn dosis ( efek
samping tipe B )
 Mempelajari riwayat alamiah ( natural history ) dari terjadinya
efek obat ( baik efek terapi maupun ESO ) dgn pendekatan
farmakologi klinik dan variabilitas efek yg dihasilkan
 Menggambarkan pola penggunaan obat dari suatu populasi,
berapa besar yg mendapatkan efek terapi tnp ESO yg berarti,
berapa besar yg mendapatkan efek terapi dgn efek samping
berarti dari suatu populasi
6/20/2019 5
 Penelitian farmakoepidemiologi digunakan untuk
berbagai tujuan → ingat KONTRIBUSI
FARMAKOEPIDEMIOLOGI…, sehinga diharapkan
 1. pharmacist dpt mengoptimalkan terapi yg
diberikan, mengurangi efek samping obat yg telah
terjadi, mencegah potensial efek samping yg akan
terjadi berdasarkan data ilmiah yg ada berupaya
memberikan intervensi yg sesuai kepada klinisi
 2. Membantu Health Provider, pasien, pemegang
kebijakan kesehatan dalam mengambil keputusan
dalam hubungannya dgn penggunaan obat untuk
terapi

6/20/2019 6
 Dalam pelaksanaannya, seorang pharmacist yg
melakukan studi farmakoepidemiologi harus
menetapkan rancangan penelitian yang tepat untuk
mengukur dan menjelaskan variabilitas efek yg
dihasilkan setelah penggunaan obat

6/20/2019 7
RANCANGAN STUDI
FARMAKOEPIDEMIOLOGI

 STUDI OBSERVASIONAL

6/20/2019 8
 Pengamatan tanpa intervensi
 Dapat dilakukan dgn pendekatan deskriptif atau analitik
 Pendekatan deskriptif - menggambarkan kejadian efek
penggunaan obat pd suatu populasi
 langkah awal untuk menuju penelitian yg lebih mendalam.

6/20/2019 9
 Penelitian deskriptif dapat berupa :
- case report
- case series
- cross sectional
 Penelitian deskriptif dpt menganalisis hub. Antara
penggunaan obat dan efek yg dihasilkan.
 Data yang dikumpulkan pada penelitian deskriptif umumnya
meliputi angka kejadian efek samping di suatu populasi,
pola penggunaan obat di suatu populasi
 Penelitian deskriptif dapat memberikan bebrapa manfaat,
yaitu:
1. masukan kepada klinisi ttg kejadian efek samping obat
sehingga diharapkan klinisi lebih berhati - hati dalam
peresapan obat tsb
2. Memberikan petunjuk awal untuk merumuskan hipotesa
suatu obat yang perlu diujikan kelayakannya pd studi analitik
6/20/2019 10
I. CASE REPORTS / LAPORAN KASUS
1. Laporan sederhana yang dialami seorang pasien
2. Menggambarkan pasien yg menggunakan suatu obat dan
mendapat ESO. Contoh : kasus perempuan muda yg
menggunakan oral contraceptives dan menderita pulmonary
embolism
3. Pd case reports tdk dpt diketahui bila ada penggunaan obat
lain atau manifestasi patologis yg berbeda
4. Lebih jelasnya, dgn case reports, tdk dpt digunakan untuk
menjelaskan apakah efek samping yg dialami benar-benar
akibat dari penggunaan obat atau terjadi krn sebab lain

6/20/2019 11
5. Metode case reports sgt jarang digunakan untuk
membuat suatu hubungan sebab-akibat kecuali , ;
a. Bila efek yg dihasilkan adalah sangat jarang terjadi
dan obat yg digunakan sgt spesifik / karakteristik dan
efek efek samping yg dihasilkan sgt dimungkinkan
akibat penggunaan obat tersebut. Contoh :
terjadinya clear cell vaginal adrenocarcinoma pd
perempuan muda yg menggunaan diethylbesterol
b. Bila perjalanan penyakit sgt mudah diprediksi dan
pengobatannya menyebabkan perubahan yg jelas
pd perjalanan penyakitnya. Contoh: Antibiotika gol.
Penicillin yg digunakan pd pengobatan Streptococcal
endocarditis, suatu penyakit yg akan menjadi fatal
tanpa pengobatan antibiotika tsb.

6/20/2019 12
Lanjutan
7. Case reports dpt berguna dalam mengungkapkan hubungan
kausal / sebab-akibat bila penggunaan obat yg dilakukan
memberikan perubahan / perbaikan yg bersifat reversible pd
perjalanan penyakitnya.

6/20/2019 13
II. CASE SERIES
1. Laporan kasus dari beberapa pasien yg mendapat satu jenis
obat, kemudian efek kliniknya dievaluasi dan diuraikan
2. Umumya kasus pd satu unit pelayanan kesehatan
masyarakat / RS atau dgn praktisi medis yg sama
3. Jg dpt berupa laporan pada pasien yg mendapatkan jenis
efek samping yg sama dgn memperhatikan riwayat
pengobatannya.Contoh : observasi pd 100 org perempuan,
usia< 50 thn yg menderita pulmonary embolismn dan
ternyata tercatat 30 diantaranya menggunakan kontrasepsi
oral

6/20/2019 14
 case series tdk dpt digunakan
untuk menyatakan hubungan sebab
– akibat, tetapi dpt memberikan
gambaran klinis pasien yg telah
diberi terapi obat

6/20/2019 15

Anda mungkin juga menyukai