Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI ENDOKRIN DAN HORMON KASUS KONTRASEPSI .

Dosen Pengampu : Nova Hasani Furdiyanti, S.Far., Apt Kelompok 7, Gelombang 2: 1. 2. 3. 4. Depi Yuliana Evi Fatmi Utami Lalu Ahmad Fahrurrozi Mustika Atun (050109a008) (050109a018) (050109a029) (050109a040)

PROGRAM STUDI ILMU FARMASI STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2012

I.

PENDAHULUAN A. DASAR TEORI Kontrasepsi

berasal

dari

kata

kontra

yang

berarti

mencegah/menghalangi dan konsepsi yang berarti pembuahan atau pertemuan antara sel telur dengan sperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dengan sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara, baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99 % jika digunakan secara tepat. Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah : kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestogen saja), implan/susuk, suntik, patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi. Macam- macam kontrasepsi: a. Kontrasepsi sterilisasi Yaitu pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bilaAnda memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya karena faktor usia. b. Kontrasepsi teknik 1. Coitus Interruptus (senggama terputus) : ejakulasi

dilakukan di luar vagina. Efektivitasnya75 -80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena ada

sperma yang sudah keluar sebelumejakulasi, orgasme berulang atau terlambat menarik penis keluar.

2. Sistem

kalender

(pantang pada

berkala): masa

tidak subur,

melakukan

senggama

p e r l u kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena sperma maupun sel telur (ovum)

mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan

karenasalah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur sehingga perhitungantidak akurat. 3. Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan saat bayi hanya minumASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis Anda tidak akan hamil. Tapi begitu Ibu hanyamenyusui < 6 jam / hari, kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar. c. Kontrasepsi mekanik 1. Kondom: Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir / barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang sejak

permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi sehinggakondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina. Kekurangan metode ini: Mudah robek bila tergores kuku atau benda tajam lain Membutuhkan waktu untuk pemasangan Mengurangi sensasi seksual

2. Spermatisida: bahan kimia aktif untuk 'membunuh' sperma, berbentuk cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina 5 menit sebelum senggama. Efektivitasnya reaksi waktu 70%.Sayangnya Kegagalan yang belum bisa sering cukup,

menyebabkan terjadi karena

alergi. larut

jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit

atau vagina sudah dibilasdalam waktu < 6 jam setelah senggama. 3. Vaginal diafragma: lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim biladipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektivitasnya sangat kecil, karena ituharus digunakan bersama

spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini bisa gagal bilaukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau terlalu cepat dilepas (< 8 jam ) setelah senggama. 4. IUD (Intra Uterine Device) atau spiral: terbuat dari bahan polyethylene yang diberi lilitan l o g a m , u m u m n ya tembaga (Cu) dan dipasang di

m u l u t r a h i m . E f e k t i v i t a s n ya 9 2 - 9 4 % . Kelemahan alat ini yaitu bisa menimbulkan rasa nyeri di perut, infeksi panggul, pendarahan diluar masa menstruasi atau darah menstruasi lebih banyak dari biasanya d. Kontrasepsi hormonal. Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi hormon estrogen & progestogen) ataupun hanya berisi progestogen saja. Pil kontrasepsi bekerja dengan cara mencegah terjadinya ovulasi dan mencegah terjadinya penebalan dinding rahim. Apabila pil kontrasepsi ini digunakan secara tepat maka angka kejadian kehamilannya hanya 3 dari 1000 wanita. Disarankan penggunaan kontrasepsi lain (kondom) pada minggu pertama pemakaian pil kontrasepsi.

B. URAIAN KASUS Ny. MM, 37 tahun, datang ke sebuah RSB untuk konsultasi mengenai kontrasepsi. Ny MM berencana menunda kehamilannya karena ia baru saja melahirkan anak ketiga. Dia memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur yaitu 25-36 hari. Terakir dia menstruasi 2 minggu lalu. Dia tidak merokok.

Riwayat Penyakit Migraen yang terkontrol baik selama 12 bulan terakir dengan terapi profilaksis. Riwayat Keluarga Ibu memiliki hipertensi dan osteoporosis. Neneknya meninggal akibat komplikasi kanker payudara. Ayahnya memiliki osteoarthritis, hipotiroid, hipertensi, dan hiperlipidemia. Kakeknya meninggal akibat IM. Pengobatan Propranolol LA 160 mg po 1x1 Naproxen 220 mg 1-2 tab po Q 8h PRN Tanda vital TD 140/90, P 66, RR 14, T 37, BB 59 Kg, TB 170 cm, BMI 20,4 Kg/m2 C. PENYELESAIAN KASUS Menggunakan Metode SOAP a. Subyektif Nama : Ny. MM Umur : 37 tahun Keluhan : datang ke sebuah RSB untuk konsultasi mengenai kontrasepsi. Ny MM berencana menunda kehamilannya karena ia baru saja melahirkan anak ketiga. Dia memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur yaitu 25-36 hari. Terakir dia menstruasi 2 minggu lalu. Dia tidak merokok. b. Obyektif Tanda Vital TD P RR Suhu BB TB BMI

Nilai 140/90 mmHg 66 14 370C 59 kg 170 20,4 kg/m2

Normal 120/80 mmHg 60-80x/menit 12-20x/menit 36.5-37.50C

Penilaian Tidak Normal Normal Normal Normal

Riwayat Penyakit Migraen yang terkontrol baik selama 12 bulan terakir dengan terapi profilaksis.

Riwayat Keluarga Ibu memiliki hipertensi dan osteoporosis. Neneknya meninggal akibat komplikasi kanker payudara. Ayahnya memiliki osteoarthritis, hipotiroid, hipertensi, dan hiperlipidemia. Kakeknya meninggal akibat IM. Pengobatan Propranolol LA 160 mg po 1x1 Naproxen 220 mg 1-2 tab po Q 8h PRN c. Assesment Ny MM datang ke sebuah RSB untuk konsultasi mengenai kontrasepsi. Dia berencana menunda kehamilannya karena ia baru saja melahirkan anak ketiganya dan dia sedang menyusui. Dia memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur yaitu 25-36 hari. Terakir menstruasi 2 minggu yang lalu. Dia tidak merokok. Migrain yang terkontrol baik selama 12 bulan terakir dengan terapi profilaksis dengan propanolol dan naproxen. Propanolol merupakan obat golongan bloker yang dapat masuk/melewati ASI sehingga untuk pasien yang sedang menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini. Sedangkan naproxen merupakan obat golongan NSAID yang juga bisa masuk/melewati ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk pasien yang sedang hamil. Dari tanda vital tekanan darah pasien mengalami hipertensi. d. Plan 1. Terapi Farmakologi a) Untuk kontrasepsi Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) AKDR adalah alat kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim. Di mana AKDR terdiri dari bermacam-macam bentuk, terdiri dari plastik (polietiline), ada yang di lilit tembaga (Cu), ada pula yang tidak. Tetapi ada pula yang di lilit tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu ada pula yang batangnya berisi hormon

progesterone. Mekanisme kerja : menutupi tuba falopi

sehingga sperma dan ovum tidak bisa bertemu.

Keuntungan

mudah,

ekonomis,

pemakaian hanya 1x sehingga tidak ribet, menunda kehamilan dalam waktu lama. Kekurangan : tidak bisa dipakai sendiri

b) Untuk migrain Afebrin Komposisi : paracetamol Indikasi : nyeri ringan sampai sedang (termasuk sakit kepala, mialgia, keluhan sesudah imunisasi, dan keluhan sesudah tonsilektomi), serta menurunkan demam yang menyertai infeksi bakteri dan virus. Dosis : 500 mg 3-4x sehari prn Kontraindikasi : pasien dengan penyakit hati atau ikterus. Efek samping : Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah penggunaan jangka panjang. Interaksi obat : alkohol, antikonvulsan, isoniazid: meningkatkan resiko hepatotoksisitas. Antikoagulan oral : Dapat meningkatkan efek warfarin. Fenotiazin: Kemungkinan terjadi hipotermia parah

c) Untuk hipertensi Dopamet Komposisi : methyldopa Indikasi : hipertensi esensial ringan dan berat. Hipertensi nofrogenik, hipertensi pada awal kehamilan. Dosis : dosis awal - 1 tab/hari, tingkatkan secara bertahap dengan - 1 tab tiap 2-3 hari. Pemberian obat : sebelum atau sesudah makan

Kontraindikasi : hepatitis akut, sirosis hati atau riwayat penyakit hati. Hipersensitive. Peringatan : riwayat penyakit hati dan gangguan mental. Disfungsi ginjal berat Efek samping : lesu, mulut kering, sumbatan hidung, gangguan GI, sakit kepala, ruam kulit, peningkatan berat badan, edema, impotensi. Interaksi obat : efek hipotensi dikurangi dengan simpatomimetik, antidepresan trisiklik, fenotiazin, dan dipertinggi dengan diuretik tiazid, alkohol, l-dopa, vasodilator. Mempotensiasi kerja hipoglikemik dari tolbutamid. 2. Terapi Non Farmakologi a) Untuk migrain: Menempelkan es di kepala dan beristirahat atau tidur sejenak, biasanya di ruangan yang agak gelap tenang, dapat bermanfaat untuk pasien migren. Penatalaksanaan pencegahan sebaiknya dimulai dengan mengidentifikasi dan menghindari faktor yang dapat memicu serangan migren. Olahraga dan tidur malam yang cukup Tenangkan diri, usahakan untuk tidak stress b) Untuk hipertensi Diet rendah garam dan hindari alkohol Penurunan berat badan bagi yang obese/kegemukan Kurangi konsumsi lemak Mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah

MONITORING 1. Kontrol migrain 2. Monitoring tekanan darah, dilakukan tiap 1 bulan sekali sampai tercapai target dilanjutkan setiap 2 bulan, 3 bulan atau 6 bulan. Semakin jauh dari percapaiantarget tekanan darah, semakin sering monitoring dilakukan. 3. Memantau kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat 4. Memantau efek samping obat, baik pada ibu maupun pada bayi 5. Memantau siklus menstruasi

KIE 1. Menginformasikan kepada pasien untuk diet rendah garam, menghindari makanan yang dapat memicu hipertensi seperti daging kambing, sayur bayam, 2. Menginformasikan pada pasien pemakaian AKDR harus dengan bantuan bidan atau dokter. 3. Menginformasikan pada pasien untuk olahraga dan istirahat yang cukup. 4. Menginformasikan pada pasien tentang siklus menstruasi yang teratur.

II.

KESIMPULAN

Ny MM datang ke sebuah RSB untuk konsultasi mengenai kontrasepsi. Dia berencana menunda kehamilannya karena ia baru saja melahirkan anak ketiganya dan dia sedang menyusui. Dia memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur yaitu 25-36 hari. Terakir menstruasi 2 minggu yang lalu. Dia tidak merokok. Migrain yang terkontrol baik selama 12 bulan terakir dengan terapi profilaksis dengan propanolol dan naproxen. Propanolol merupakan obat golongan bloker yang dapat masuk/melewati ASI sehingga untuk pasien yang sedang menyusui sebaiknya tidak menggunakan obat ini sehingga diganti menggunakan dopamet dengan komposisi methyldopa yang berindikasi hipertensi esensial ringan dan berat. Hipertensi nofrogenik, hipertensi pada awal kehamilan. Sedangkan naproxen merupakan obat golongan NSAID yang juga bisa masuk/melewati ASI sehingga tidak direkomendasikan untuk pasien yang sedang hamil. Sehingga obat diganti menggunakan afebrin dengan komposisi parasetamol yang aman untuk ibu menyusui. Dari tanda vital tekanan darah pasien mengalami hipertensi. Dan diberikan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) untuk alat kontrasepsinya.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011/2012, MIMS edisi 11, Jakarta : CMP Medica, Indonesia. Dipiro, J.T., 2005, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 6thedition, The McGraw-Hill Company, USA Tjay, tan hoan. Obat-obat penting edisi ke 6. Jakarta.Elek media komputindo anonim. Drug information handbook 1 edisi 18.american :lexicomp anonim. Drug information handbook 2 edisi 18.american :lexicomp http://arista-poseidon.blogspot.com/2011/11/migrain.html?m=1 tanggal 18-11-2012 diakses

Anda mungkin juga menyukai