NIM : 142210101031
Kelas : B (Genap)
Ulkus peptikum adalah penyakit yang berbeda dengan gastritis dan erosi pada membran
mukosa. Namun ulkus peptikum secara umum dapat digolongkan kedalam penyakit pada
saluran gastrointestinal atas yang berhubungan dengan sekresi asam lambung bersama
gastritis dan erosi lambung. Ada 3 kategori ulkus peptikum yaitu:
1. Patofisiologi
Presentasi klinis (tanda dan gejala) penyakit ulkus peptikum bervariasi tergantung pada
tingkat keparahan nyeri abdominal dan ada tidaknya komplikasi yang menyertainya. Namun
secara umum, ulkus peptikum akan ditandai dengan adanya rasa nyeri epigastrik.
Gejala:
a. Nyeri abdomen yang sering terasa seperti rasa terbakar, kembung, perasaan perut
penuh
b. Nyeri nokturnal atau rasa nyeri pada malam hari umumnya antara pukul 12 malam
hingga 3 pagi
c. Tingkat keparahan nyeri akibat ulkus bervariasi pada beberapa pasien, dan
mungkin bersifat musiman terutama pada penderita yang tinggal dinegara empat
musim. Episode nyeri dapat berlangsung dalam beberapa minggu yang diikuti
dengan periode bebas nyeri dalam kurun waktu mingguan hingga tahunan.
f. Mual, muntah dan anoreksia lebih sering terjadi pada pasien ulkus lambung
dibanding ulkus duodenum
Tanda:
a. Penurunan berat badan sebagai konsekuensi dari gejala mual, muntah dan
anoreksia
b. Ditemukannya komplikasi seperti pendarahan, perforasi, penetrasi dan obstruksi
c. minuman kopi, teh, cola, bir, susu, dan rempah-rempah mungkin menyebabkan
dispepsia tapi tidak meningkatkan risiko ulkus peptikum. konsumsi alcohol dalam
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan mukosa lambung dan
perdarahan GI atas.
c. Faktor resiko lain yang masih diragukan kebenarannya: kebiasaan merokok dan
atau konsumsi alkohol.
f. Radiografi dengan kontras barium tunggal rutin dapat mendeteksi 30% ulkus
peptikum dan dengan kontras ganda dapat mendeteksi 60-80% ulkus peptikum
Terapi Farmakologi
1. Ulkus lambung dan duodenum (aktif ataupun tak aktif), termasuk pada kondisi ulkus
yang parah dan berkomplikasi, dan sebagai tindak lanjut dari tindakan operasi ulkus
peptikum
2. Lymphoma jaringan limfoid yang berhubungan dengan mukosa (MALT)
6. Pengguna NSAID
7. Dispepsia nonulkus
8. Pasien dengan penyakit refluks gastroeshophageal yang menerima terapi PPIs jangka
panjang