Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UTS

MATA KULIAH PANGAN FUNGSIONAL

ANALISIS PRODUK SUPLEMEN

(MASTIN)

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Prof.dr.HM.Sulchan,MSc.,DA.Nutr.,SpGK

Disusun Oleh :

Nama : Ninuk Haryanti

NIM : 22030115120052

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
ANALISIS PRODUK SUPLEMEN

(MASTIN)

A) Profil Produk dan Cara Memproduksi

Mastin merupakan suatu produk suplemen kesehatan yang diklaim tinggi akan
anti oksidan dari ekstrak buah manggis.1

Profile perusahaan sebagai berikut :

Nama Perusahaan : PT Jamu Borobudur

Alamat : Jl. Madukoro Blok A/26 Semarang

Telp. : +62-24-7606888

Fax. : +62-24-7605553

Alamat Extraction Center : Jl. Walisongo KM 10 Semarang - Indonesia

Telp Extraction Center : +62 24 8664261

Fax. Extraction Center : +62 24 8664303.

Email : office@borobudurherbal.com

Line : Borobudurherbal

Website : www.borobudurherbal.com atau

www.jamuborobudur.com

PT. Industri Jamur Borobudur mulai mengembangkan herbal jenis kapsul pada
tahun 1989. Klaim perusahaan dalam proses produksi dijalankan sesuai dengan Standar
Quality Management System ISO 9001 dan sesuai dengan persyaratan Good
Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB).1
Proses produksi dimulai dengan ekstraksi. Tahapan dalam proses-proses
ekstraksi yaitu Perkolasi, Evaporasi dan Pengeringan. Perkolasi adalah tahap
mengambil sari bahan aktif dari rempah – rempah dengan menggunakan pelarut yang
sesuai sehingga didapat ekstrak cair. Proses ini dilakukan secara berkesinambungan
sehingga menjamin kandungan bahan aktifnya optimal. Setelah itu proses perkolasi
maka dilanjutkan dengan proses evaporasi yang bertujuan untuk menguapkan pelarut
dan mengentalkan ekstrak cair menjadi ekstrak kental. Proses evaporasi ini
menggunakan sistem evaporasi 2 tahap sehingga lebih efisien dan prosesnya lebih
cepat. Ekstrak kental dari proses evaporasi kemudian dikeringkan di mesin Vacuum Belt
Dryer (VDB) sehingga menjadi ekstrak kering. Ekstrak kering ini nantinya akan
diproses menjadi berbagai bentuk sediaan obat tradisional seperti kapsul dan tablet.
Pada tahun 2010, ekstrak kering dan ekstrak kental Borobudur Extraction Center(BEC)
telah memperoleh sertifikat CPOTB dari BPOM sehingga menjamin kualitas dan
higienitas. BEC telah memproduksi lebih dari 50 jenis ekstrak yang banyak digunakan
oleh perusahaan farmasi atau obat tradisional. Ekstrak hasil produksi BEC selain
digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari PT Industri Jamu Borobudur, juga
telah dipergunakan oleh perusahaan lain antara lain PT. Tempo Tbk. (Indonesia), Asia
Botanicals (Malaysia), Beauty Nation (Malaysia) dan Biotranziit, Ltd (Jerman).1

B) Klaim Mengenai Keunggulan Produk


1. Kandungan zat aktif (Xanthones) Mastin.
Mastin diproses secara modern dengan teknologi yang unggul memakai
mesin buatan Jerman. Dalam tiap kapsul Mastin, terkandung 550 mg ekstrak
kulit manggis dengan kadar alfa mangosteen 25%.1
2. Mastin Tidak Mengandung Bahan Kimia Obat (BKO)
Masin tidak mengandung BKO sehingga Mastin aman dikonsumsi.1
3. Mastin adalah Obat Herbal Terstandar
Mastin terdaftar di BPOM dan memperoleh sertifikat sebagai Herbal
Terstandar dengan no POM HT. 122 300 191 (diterbitkan pada 30-01-2012).
Dengan perolehan sertifikat itu, BPOM mengakui dan mensahkan bahwa Mastin
lebih tinggi levelnya dibanding jamu biasa yang tidak Herbal Terstandar. Hal ini
disebabkan produk Herbal Terstandar sudah diuji dan terbukti khasiatnya lebih
unggul.1
Mastin juga diproses berdasarkan standarisasi Good Manufactured
Practised (GMP) atau Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOBT),
memperoleh sertifikat Herbal Terstandar dari BPOM karena :1
a. Telah menjalani uji toksisitas sehingga aman dikonsumsi meski untuk
jangka panjang
b. Telah menjalani uji khasiat untuk membuktikan khasiatnya
c. Telah menjalani standarisasi bahan baku dan proses produksinya.
Perusahaan mengaku produk Mastin telah diuji pra klinis di Universitas
Muhammadiyah Surakarta
4. Mastin adalah produk Halal.
Proses produksi ekstrak kulit manggis Mastin dan gelatin cangkang
kapsul Mastin telah memperoleh sertifikat Halal. Dengan demikian Mastin
sudah dipastikan proses produksinya dan produknya adalah HALAL, bebas dan
tidak berasal dari zat yang dikategorikan haram.1
5. Mastin adalah Best Product Best Quality Lowest Price.1
a. Mastin diproses secara hiegienis berdasar standarisasi GMP / CPOTB
sehingga kualitasnya terjamin bermutu tinggi : Best Quality Best Product
b. Perusahaan juga menjalankan Quality Management System ISO
9001:2008 sehingga tiap tahapan proses juga selalu terkontrol baik dari
segi dokumentasi maupun working operational menjadi Best Product.
c. Dengan memanfaatkan ISO 9001: 2008 dan software ERP bertaraf dunia
yaitu SAP,terdapat dokumentasi dari bahan baku hingga ke produk.
d. Kontrol kualitas dan pengawasan mutu Mastin oleh QA dept lebih
terjamin dan lebih ketat karena menerapkan GMP/CPOTB, ISO 9001:
2008, dan ditunjang pemakaian software ERP SAP disamping memakai
berbagai peralatan laboratorium yang modern dan canggih : Best Quality
e. Vendor yang memiliki kualitas dan kuantitas bahan baku bisa termonitor
dengan baik sehingga perusahaan dapat memutuskan secara tepat ketika
membeli bahan baku dalam skala besar. Karena membeli dalam jumlah
besar tentu saja dapat memperoleh bahan baku pada harga yang murah
tapi kualitas tetap unggul, disertai efisiensi tinggi pada proses produksi
dengan skala produksi yang besar dan distribusi yang masif serta
pemakaian energi terbarukan yang ramah lingkungan, itu semua
menghasilkan keuntungan ekonomis yang menjadikan harga jual Mastin
bisa sangat kompetitif (Lowest Price)
C) Produk Mastin1
Gambar. Beberapa Produk Mastin1
D) Analisis
Analisis mengenai legalitas dari produk mastin dimulai dengan mengecek kode
produk mastin pada laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI di
http://cekbpom.pom.go.id/ , hasilnya didapat memang produk Mastin tercantum
dalam daftar produk yang sudah diizinkan peredarannya di masyarakat.2

Gambar. Cek produk Mastin pada laman resmi BPOM2

Namun sayangnya dalam detail produk tidak tercantum komposisi dari produk
tersebut. Menanggapi hal ini, Saya perpendapat bahwa seharusnya pemerintah lebih
memperketat regulasi dalam menyeleksi produk yang ingin mendapatkan izin edar
dari BPOM, karena hal ini mempengaruhi tingkat kenyamanan konsumen dalam
mengkonsumsi produk tersebut. Kelajutan mengenai hal ini dapat memunculkan
asumsi tidak percaya oleh konsumen terhadap produk tersebut disebabkan belum
adanya publikasi resmi dari pihak BPOM mengenai komposisi produk Mastin.
Analisis selanjutnya adalah mengenai kebenaran dari klaim produk. Menurut
studi literatur di website resmi perusahaan yang memproduksi Mastin
(www.borobudurherbal.com), pihak perusahaan mengklaim bahwa produk tersebut
dapat :
“Membantu memelihara kesehatan badan dan kulit”
Klaim ini menurut saya beralasan karena bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan produk Mastin adalah kulit manggis yang kaya akan antioksidan.1 Hal
ini memang sesuai dengan studi literatur dari jurnal penelitian yang pernah
dilakukan mengenai kulit buah manggis, yang mengatakan bahwa kulit manggis
mengandung zat bioaktif bernama Xanthone yang bermanfaat sebagai antioksidan,
antitumor, anti imflamasi, anti alergi, anti bakterial, anti jamur, dan anti virus.
Xanthone diisolasi dengan kulit buah manggis memiliki bermacam-macam jenis
diantaranya α-mangostin, β-mangostin, γ-mangosten, gartanin, 8-deoxygartanin, dan
garcinone E.3
Salah satu produk mastin yaitu Mastin Plus Pom Tr 142 380 691 mengklaim
bahwa produk mastin dapat menyembuhkan kanker. Pada website resmi dari
perusahaan menjelaskan komposisi pada prosuk tersebut terdiri dari Garciniae
Fructus Cortex Extract 330 mg dan Annonae Muricata Folium Extract 220 mg.1

Gambar. Komposisi dan Klaim Manfaat Produk Mastin Plus Tr 142 380 6911

Seperti yang sudah diketahui bahwa penyakit kanker tidak bisa disembuhkan.
Dari laman tersebut juga tidak disebutkan secara spesifik nama penyakitnya.
Sehingga muncul asumsi kembali bahwa produk tersebut dapat mengobati semua
jenis penyakit kanker.
Mekanisme antioksidan yaitu peroksidasi lipid diinduksi oleh stres oksidatif dan
ini merupakan proses kunci dalam keadaan patologis. Penghancuran membran lipid
disebabkan oleh oksidasi lemak tak jenuh yang memproduksi malondialdehida
sebagai produk pemecahan mutagenik dan karsinogenik. Kulit buah manggis
mengandung banyak antioksidan yang larut dalam air. Berbagai jenis xanthone di
kulit mangostana(buah manggis) telah terbukti ada memiliki aktivitas antioksidan
kuat. Menurut Zarena dan Udaya Sankar(2009), aktivitas antioksidan di antara
ekstrak kulit ini berbeda satu sama lain tergantung pada pelarutnya.4 Hal ini
menjelaskan bahwa zat Xanthone yang terkandung dalam buah manggis dapat
membantu memperlambat progresifitas kanker karena memiliki antioksidan yang
tinggi namun bukan menyembuhkan kanker.
Bahan selanjutnya adalah Annonae Muricata Folium Extract. Annonae Muricata
adalah nama latin dari buah sirsak. Evaluasi fitokimia pada bagian tanaman A.
muricata telah ditunjukkan adanya berbagai senyawa fitokimia, termasuk alkaloid,
megastigman, flavonol triglisosida, fenolat, siklopeptida dan minyak esensial. A.
muricata juga merupakab sumber senyawa acetogenin annonaceous ditambah
dengan kandungan mineral utama seperti K, Ca, Na, Cu, Fe dan Mg di dalamnya
sehingga menunjukkan bahwa konsumsi rutin dari buah A. muricata dapat
membantu memberikan nutrisi dan unsur penting bagi tubuh manusia.5
Penelitian in vitro terbaru untuk mengetahui mekanisme tindakan ekstrak etil
asetat daun A. Muricata melawan sel kanker usus besar dan sel kanker paru-paru.
Ekstrak daunnya mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker usus dan paru-paru
melalui jalur yang dimediasi mitokondria. Efek antiproliferatif ini dikaitkan dengan
penangkapan siklus sel. Hasilnya migrasi dan invasi sel kanker usus besar secara
signifikan dihambat oleh ekstrak daun A.Muricata.5

E) KESIMPULAN
Jika dilihat dari bukti-bukti yang ada memang sebaiknya konsumen berhati-hati
dalam penggunaan produk ini, karena komposisi dari produk belum medapatkan
legalitas dari BPOM walapun nama produk sudah terdaftar menjadi produk yang
diberikan izin edar oleh BPOM. Sebaiknnya pemerintah lebih menguatkan regulasi
dan sistem dalam menyeleksi produk obat atau makanan.
Bagi konsumen yang ingin mengkonsumsi produk ini sebaiknya tidak
dikonsumsi secara jangka panjang karena efek antioksidan yang berlebihan akan
berdampak menjadi pro-oksidan yang dapat menimbulkan efek kanker. Selanjutnya
diharapkan konsumen bisa menerapkan prinsip berfikir kritis menyikapi iklan suatu
produk suplemen.
DAFTAR PUSTAKA

1) www.borobudurherbal.com
2) http://cekbpom.pom.go.id/
3) J.Pedraza-Chaverri et al. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia
mangostana). Food and Chemical Toxicology 46 (2008) 3227–3239 Elsevier Ltd
4) Susy Tjahjani et al. Antioxidant Properties of Garcinia mangostana L (Mangosteen)
Rind. Procedia Chemistry 13 ( 2014 ) 198 – 203
5) Moghadamtousi Soheil et al. Annona muricata (Annonaceae): A Review of Its
Traditional Uses, Isolated Acetogenins and Biological Activities. Int. J. Mol. Sci.
2015, 16, 15625-15658; doi:10.3390/ijms160715625

Anda mungkin juga menyukai