(MASTIN)
Prof.dr.HM.Sulchan,MSc.,DA.Nutr.,SpGK
Disusun Oleh :
NIM : 22030115120052
(MASTIN)
Mastin merupakan suatu produk suplemen kesehatan yang diklaim tinggi akan
anti oksidan dari ekstrak buah manggis.1
Telp. : +62-24-7606888
Fax. : +62-24-7605553
Email : office@borobudurherbal.com
Line : Borobudurherbal
www.jamuborobudur.com
PT. Industri Jamur Borobudur mulai mengembangkan herbal jenis kapsul pada
tahun 1989. Klaim perusahaan dalam proses produksi dijalankan sesuai dengan Standar
Quality Management System ISO 9001 dan sesuai dengan persyaratan Good
Manufacturing Practices (GMP) atau Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB).1
Proses produksi dimulai dengan ekstraksi. Tahapan dalam proses-proses
ekstraksi yaitu Perkolasi, Evaporasi dan Pengeringan. Perkolasi adalah tahap
mengambil sari bahan aktif dari rempah – rempah dengan menggunakan pelarut yang
sesuai sehingga didapat ekstrak cair. Proses ini dilakukan secara berkesinambungan
sehingga menjamin kandungan bahan aktifnya optimal. Setelah itu proses perkolasi
maka dilanjutkan dengan proses evaporasi yang bertujuan untuk menguapkan pelarut
dan mengentalkan ekstrak cair menjadi ekstrak kental. Proses evaporasi ini
menggunakan sistem evaporasi 2 tahap sehingga lebih efisien dan prosesnya lebih
cepat. Ekstrak kental dari proses evaporasi kemudian dikeringkan di mesin Vacuum Belt
Dryer (VDB) sehingga menjadi ekstrak kering. Ekstrak kering ini nantinya akan
diproses menjadi berbagai bentuk sediaan obat tradisional seperti kapsul dan tablet.
Pada tahun 2010, ekstrak kering dan ekstrak kental Borobudur Extraction Center(BEC)
telah memperoleh sertifikat CPOTB dari BPOM sehingga menjamin kualitas dan
higienitas. BEC telah memproduksi lebih dari 50 jenis ekstrak yang banyak digunakan
oleh perusahaan farmasi atau obat tradisional. Ekstrak hasil produksi BEC selain
digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari PT Industri Jamu Borobudur, juga
telah dipergunakan oleh perusahaan lain antara lain PT. Tempo Tbk. (Indonesia), Asia
Botanicals (Malaysia), Beauty Nation (Malaysia) dan Biotranziit, Ltd (Jerman).1
Namun sayangnya dalam detail produk tidak tercantum komposisi dari produk
tersebut. Menanggapi hal ini, Saya perpendapat bahwa seharusnya pemerintah lebih
memperketat regulasi dalam menyeleksi produk yang ingin mendapatkan izin edar
dari BPOM, karena hal ini mempengaruhi tingkat kenyamanan konsumen dalam
mengkonsumsi produk tersebut. Kelajutan mengenai hal ini dapat memunculkan
asumsi tidak percaya oleh konsumen terhadap produk tersebut disebabkan belum
adanya publikasi resmi dari pihak BPOM mengenai komposisi produk Mastin.
Analisis selanjutnya adalah mengenai kebenaran dari klaim produk. Menurut
studi literatur di website resmi perusahaan yang memproduksi Mastin
(www.borobudurherbal.com), pihak perusahaan mengklaim bahwa produk tersebut
dapat :
“Membantu memelihara kesehatan badan dan kulit”
Klaim ini menurut saya beralasan karena bahan utama yang digunakan dalam
pembuatan produk Mastin adalah kulit manggis yang kaya akan antioksidan.1 Hal
ini memang sesuai dengan studi literatur dari jurnal penelitian yang pernah
dilakukan mengenai kulit buah manggis, yang mengatakan bahwa kulit manggis
mengandung zat bioaktif bernama Xanthone yang bermanfaat sebagai antioksidan,
antitumor, anti imflamasi, anti alergi, anti bakterial, anti jamur, dan anti virus.
Xanthone diisolasi dengan kulit buah manggis memiliki bermacam-macam jenis
diantaranya α-mangostin, β-mangostin, γ-mangosten, gartanin, 8-deoxygartanin, dan
garcinone E.3
Salah satu produk mastin yaitu Mastin Plus Pom Tr 142 380 691 mengklaim
bahwa produk mastin dapat menyembuhkan kanker. Pada website resmi dari
perusahaan menjelaskan komposisi pada prosuk tersebut terdiri dari Garciniae
Fructus Cortex Extract 330 mg dan Annonae Muricata Folium Extract 220 mg.1
Gambar. Komposisi dan Klaim Manfaat Produk Mastin Plus Tr 142 380 6911
Seperti yang sudah diketahui bahwa penyakit kanker tidak bisa disembuhkan.
Dari laman tersebut juga tidak disebutkan secara spesifik nama penyakitnya.
Sehingga muncul asumsi kembali bahwa produk tersebut dapat mengobati semua
jenis penyakit kanker.
Mekanisme antioksidan yaitu peroksidasi lipid diinduksi oleh stres oksidatif dan
ini merupakan proses kunci dalam keadaan patologis. Penghancuran membran lipid
disebabkan oleh oksidasi lemak tak jenuh yang memproduksi malondialdehida
sebagai produk pemecahan mutagenik dan karsinogenik. Kulit buah manggis
mengandung banyak antioksidan yang larut dalam air. Berbagai jenis xanthone di
kulit mangostana(buah manggis) telah terbukti ada memiliki aktivitas antioksidan
kuat. Menurut Zarena dan Udaya Sankar(2009), aktivitas antioksidan di antara
ekstrak kulit ini berbeda satu sama lain tergantung pada pelarutnya.4 Hal ini
menjelaskan bahwa zat Xanthone yang terkandung dalam buah manggis dapat
membantu memperlambat progresifitas kanker karena memiliki antioksidan yang
tinggi namun bukan menyembuhkan kanker.
Bahan selanjutnya adalah Annonae Muricata Folium Extract. Annonae Muricata
adalah nama latin dari buah sirsak. Evaluasi fitokimia pada bagian tanaman A.
muricata telah ditunjukkan adanya berbagai senyawa fitokimia, termasuk alkaloid,
megastigman, flavonol triglisosida, fenolat, siklopeptida dan minyak esensial. A.
muricata juga merupakab sumber senyawa acetogenin annonaceous ditambah
dengan kandungan mineral utama seperti K, Ca, Na, Cu, Fe dan Mg di dalamnya
sehingga menunjukkan bahwa konsumsi rutin dari buah A. muricata dapat
membantu memberikan nutrisi dan unsur penting bagi tubuh manusia.5
Penelitian in vitro terbaru untuk mengetahui mekanisme tindakan ekstrak etil
asetat daun A. Muricata melawan sel kanker usus besar dan sel kanker paru-paru.
Ekstrak daunnya mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker usus dan paru-paru
melalui jalur yang dimediasi mitokondria. Efek antiproliferatif ini dikaitkan dengan
penangkapan siklus sel. Hasilnya migrasi dan invasi sel kanker usus besar secara
signifikan dihambat oleh ekstrak daun A.Muricata.5
E) KESIMPULAN
Jika dilihat dari bukti-bukti yang ada memang sebaiknya konsumen berhati-hati
dalam penggunaan produk ini, karena komposisi dari produk belum medapatkan
legalitas dari BPOM walapun nama produk sudah terdaftar menjadi produk yang
diberikan izin edar oleh BPOM. Sebaiknnya pemerintah lebih menguatkan regulasi
dan sistem dalam menyeleksi produk obat atau makanan.
Bagi konsumen yang ingin mengkonsumsi produk ini sebaiknya tidak
dikonsumsi secara jangka panjang karena efek antioksidan yang berlebihan akan
berdampak menjadi pro-oksidan yang dapat menimbulkan efek kanker. Selanjutnya
diharapkan konsumen bisa menerapkan prinsip berfikir kritis menyikapi iklan suatu
produk suplemen.
DAFTAR PUSTAKA
1) www.borobudurherbal.com
2) http://cekbpom.pom.go.id/
3) J.Pedraza-Chaverri et al. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia
mangostana). Food and Chemical Toxicology 46 (2008) 3227–3239 Elsevier Ltd
4) Susy Tjahjani et al. Antioxidant Properties of Garcinia mangostana L (Mangosteen)
Rind. Procedia Chemistry 13 ( 2014 ) 198 – 203
5) Moghadamtousi Soheil et al. Annona muricata (Annonaceae): A Review of Its
Traditional Uses, Isolated Acetogenins and Biological Activities. Int. J. Mol. Sci.
2015, 16, 15625-15658; doi:10.3390/ijms160715625