Anda di halaman 1dari 21

Praktikum Farmakokinetika

Analisa Obat Dalam Cairan Urin Secara In Vivo


Melalui Rute Oral

KELOMPOK 1
Ahmad dian ramdhan
Annisa
Desi wahyuni
Eka ria safitri
Eli ita susanti
Outline
Pendahuluan
Metode praktikum

Prosedur kerja
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan
Jawaban pertanyaan
Pendahuluan
Klirens obat adalah ukuran eliminasi obat dari tubuh tanpa
memandang mekanisme prosesnya

Umumnya jaringan tubuh atau organ dianggap sebagai suatu


kompartemen cairan dengan volume terbatas (volume
distribusi) di mana obat terlarut didalamnya

Klirens dijabarkan sebagai volume cairan yang mengandung obat


yang dieliminasi / dibersihkan obat per satuan waktu

Data eksresi obat melalui urin dapat dipakai untuk memperkirakan


bioavabilitas
Alat dan bahan

Alat Bahan
Aquadest
Botol Plastik
Air Minum

NaOH
Sediaan Uji
Spektrofotometer
(Parasetamol,Sanmol
dan Panadol)
Prosedur kerja
Probandus dipuasakan minimal 8 jam sebelum mengkonsumsi
sediaan uji

Ambil sampel urin probandus dengan mencatat waktu dan


volume pengeluaran urin sebagai blanko

Probandus minum sediaan uji bersama 200 Ml air, kemudian


dilakukan pengambilan sampel urin pada jam 1,2,3,4,5, dan 6

Setelah tiap pengambilan sampel urin, probandus minum air


sebanyak 200 mL
Catat waktu dan volume pengeluaran urin, usahakan
kandung kemih dikosongkan ketika mengambil urin

Analisis sampel urin menggunakan spektrofotometer

Bandingkan hasil data urin masing-masing probandus

Buat grafik hubungan antara waktu dengan konsentrasi


sediaan uji
Hasil
1. Penentuan Panjang gelombang
Parasetamol (p.a)

Panjang gelombang 249 nm

2. Kurva Baku Parasetamol (p.a)

Konsentrasi Absorbansi
1 ppm 0,02
3 ppm 0,03 Persamaan garis lurus y = bx + a
a = 0,0035
5 ppm 0,05 b = 0,0105
7 ppm 0,08 r = 0,9877

9 ppm 0,1
3. Absorbansi sediaan uji

Absorbansi
t (jam)
Parasetamol Sanmol Panadol
1 0,086 0,145 0,166
2 0,082 0,067 0,184
3 0,068 0,083 0,097
4 0,088 0,083 0,060
5 0,118 0,135 0,122
6 0,066 0,124 0,149
1. Parasetamol
4. Perhitungan Konsentrasi sediaan uji y= bx + a
0,086 = 0,0105x + 0,0035
Rumus : y = bx + x= 0,086 – 0,0035
a 0,0105
x= 0,0825
Perhitungan konsentrasi 0,0105
Waktu x= 7,86
(Jam) Parasetamol Sanmol Panadol 2. Sanmol
(µg/mL) (µg/mL) (µg/mL) y= bx + a
0,145 = 0,0105x + 0,0035
1 7,86 13,48 15,48 x= 0,145 – 0,0035
0,0105
2 7,48 6,05 17,19 x= 0,1415
0,0105
3 6,14 7,57 8,90 x= 13,48

4 8,05 7,57 5,38 3. Panadol


y= bx + a
5 10,90 12,52 11,28 0,166 = 0,0105x + 0,0035
x= 0,166 – 0,0035
6 5,95 11,48 13,86 0,0105
x= 0,1625
0,0105
x= 15,48
5. Kadar sediaan uji dalam urin

1. Parasetamol

Waktu tengah
Waktu Du
Du/t ln Du/t
(jam) (mg) Mg/jam jam

1 7,86 7,86/1 7,86 0,5 2,06 a = 2,022


b = - 0,0005
2 7,48 7,48/1 7,48 1,5 2,01 r = - 0,0049
3 6,14 6,14/1 6,14 2,5 1,81
4 8,05 8,05/1 8,05 3,5 2,08
Anti ln a =
5 10,90 10,90/1 10,90 4,5 2,38
7,5534
6 5,95 5,95/1 5,95 5,5 1,78
1.
Parasetamol

Ke = Du∞ = . Db0
Fel =
K = -b
= =
K = - (- 0,0005) =
K = 0,0005/jam
= = 15,100 mg
= 30,2/jam
0,0151/jam
2. Sanmol

Waktu tengah
Waktu Du
Du/t ln Du/t
(jam) (mg) Mg/jam jam

1 13,48 13,48/1 13,48 0,5 2,60 a = 2,0973


b = 0,0388
2 6,05 6,05/1 6,05 1,5 1,80 r = 0,2215
3 7,57 7,57/1 7,57 2,5 2,02
4 7,57 7,57/1 7,57 3,5 2,02
Anti ln a =
5 12,52 12,52/1 12,52 4,5 2,52
8,1441
6 11,48 11,48/1 11,48 5,5 2,44
2. Sanmol

Ke = Du∞ = . Db0
K = -b Fel =
K = - (0,0388)
= =
K = - 0,0388 /jam =
= = - 208,75 mg
=- 0,4175/jam
0,0162/jam
3. Panadol

Waktu tengah
Waktu Du
Du/t ln Du/t
(jam) (mg) Mg/jam jam

1 15,48 15,48/1 15,48 0,5 2,73 a = 2,6426


b = - 0,066
2 17,19 17,19/1 17,19 1,5 2,84 r = - 0,2882
3 8,90 8,90/1 8,90 2,5 2,18
4 5,38 5,38/1 5,38 3,5 1,68
Anti ln a =
5 11,28 11,28/1 11,28 4,5 2,42
14,0496
6 13,86 13,86/1 13,86 5,5 2,62
1.
Parasetamol

Ke = Fel = Du∞ = . Db0


K = -b
K = - (- 0,066) =
= =
K = 0,066/jam
= = = 212,1 mg
0,0280/jam 0,4242/jam
20 Grafik hubungan antara waktu dan konsentrasi obat
18
17.19
16
15.48
14 13.86
13.48
12.52
12
11.28 11.48
10.9
10
8.9
8
7.86 8.05
7.48 7.57 7.57
6 6.05 6.14 5.95
5.38
4

0
1 2 3 4 5 6

parasetamol sanmol panadol


Pembahasan
Parasetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik-
analgesik. Parasetamol dimetabolisme dihati, sekitar 3% diekskresi dalam bentuk
tidak berubah melalui urin dan 80-90% dikonjugasi dengan asam glukoronik atau
asam sulfurik kemudian diekskresi melalui urin dalam satu hari pertama. Sampel urin
umumnya digunakan jika kadar obat dalam darah terlalu kecil untuk dapat dideteksi.
Selain itu sampel urin juga digunakan apabila eliminasi obat dalam bentuk utuh
melalui ginjal cukup besar yaitu lebih dari 40 %. Salah satu keuntungan sampel urin
jika digunakan dalam analisis adalah mudah dilakukan karena pengambilan
sampelnya lebih mudah daripada pengambilan sampel darah. Berdasarkan
percobaan pemberian obat melalui rute oral. Dapat diketahui parameter sekunder
yang menunjukkan profil farmakokinetiknya yaitu Ke pada sediaan parasetamol
sebesar 0,0151/jam, Ke pada sediaan sanmol sebesar 0,0162/jam dan Ke pada
sediaan Panadol sebesar 0,0280/jam. Ke yaitu tetapan kecepatan eliminasi yang
menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah proses-proses kinetik mencapai
keseimbangan. Nilai ini menggambarkan proses eliminasi, walaupun perlu diingat
bahwa pada waktu itu mungkin proses absorbsi dan distribusi masih berlangsung.
Parasetamol diketahui memiliki waktu paruh 1 – 3 jam.
Kesimpulan

Berdasarkan percobaan pemberian obat melalui rute oral. Dapat


diketahui parameter sekunder yang menunjukkan profil
farmakokinetiknya yaitu Ke pada sediaan parasetamol sebesar
0,0151/jam, Ke pada sediaan sanmol sebesar 0,0162/jam dan Ke
pada sediaan Panadol sebesar 0,0280/jam.
Pertanyaan
1.Hitung dan bandingkan t1/2,
1/2, klirens, dan kecepatan

eliminasi, masing-masing sediaan uji (regresi t vs log Du∞∞


- Du kumulatif)
Slope = -K/2,303
K = 0,693/t1/2
1/2
Cl = K/Cpo (antilog a)
Jawab :
2. Jelaskan alasan mengapa kadar obat diukur dengan
menggunakan sampel urin
Jawab :
Sampel urin umumnya digunakan jika kadar obat dalam
darah terlalu kecil untuk dapat dideteksi. Selain itu sampel
urin juga digunakan apabila eliminasi obat dalam bentuk utuh
melalui ginjal cukup besar yaitu lebih dari 40 %

3. Bagaimana perbandingan profil farmakokinetik antar sediaan uji?


Bandingkan dengan teori!
Jawab :
Kelarutan larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol
(95%) p,dalam 13 bagian aseton p, dalam 40 bagian gliserol
p, dan dalam 9 bagian propilenglikol p; larut dalam larutan
alkali hidroksida. Larut dalam air mendidih dan dalam
natrium hidroksida 1 N: mudah larut dalam etanol.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai