Anda di halaman 1dari 38

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL

RIMPANG KUNYIT PUTIH (Kaempferia rotunda L.)


TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Shigella
dysentriae SECARA IN VITRO

Diajukan oleh:
Faridah
FAA 111 0002

Universitas Palangka Raya


Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter
2015
Curriculum vitae
Nama : Faridah
TTL : Palangka Raya, 05 Oktober 1993
Agama : Islam
Alamat : Jl. Semeru No. 13 Palangka Raya
Riwayat Pendidikan:
MIN Langkai P. Raya (1999-2005)
MTsN 1 Model P. Raya (2005-2008)
MAN Model P. Raya (2008-2011)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

PREVALENSI BAKTERI
DISENTRI Shigella
BASILER dysenteriae

RIMPANG
KUNYIT PUTIH STUDI
(Kaempferia PENDAHULUAN
rotunda L.)
Rumusan Masalah

1. Berapa kadar hambat minimum (KHM) ekstrak etanol


rimpang kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) terhadap
bakteri Shigella dysentriae dengan metode dilusi cair?

1. Berapa kadar bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol rimpang


kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) terhadap bakteri
Shigella dysentriae dengan metode dilusi padat?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol rimpang kunyit putih
(Kaempferia rotunda L.) terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae.

2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui kadar hambat minimum (KHM) ekstrak etanol rimpang
kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) terhadap bakteri Shigella
dysentriae dengan metode dilusi cair.
2. Mengetahui kadar bunuh minimum (KBM) ekstrak etanol rimpang
kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) terhadap bakteri Shigella
dysentriae dengan metode dilusi padat.
Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi


bagi masyarakat dan tenaga kesehatan tentang tanaman
rimpang kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) memiliki
manfaat sebagai antibakteri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Taksonomi Shigella dysentriae

• Divisio : Monomychota
• Subdivisio : Schizomycetea
• Clasiss : Schizomycetes
• Ordo : Eubacteriales
• Familia : Enterobacteriaceae
• Tribe : Eschericeae
• Genus : Shigella
• Species : Shigella dysenteriae
• Shigella dysentriae bakteri berbentuk batang, ramping, tidak berkapsul,
tidak bergerak, tidak membentuk spora, dan Gram negatif.
• Bakteri ini bersifat anaerob fakultatif tetapi paling baik tumbuh secara
aerob
• Tumbuh dengan cepat pada temperatur 37ºC.
Disentri Basiler
• Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys
(gangguan) dan enteron (usus), yang berarti radang
usus yang menimbulkan gejala meluas dengan gejala
buang air besar dengan tinja berdarah, diare encer
dengan volume sedikit, buang air besar dengan tinja
bercampur lender (mucus) dan nyeri saat buang air
besar (tenesmus).
• Disentri basilar adalah infeksi usus besar oleh bakteri
patogen genus Shigella.
Patogenesis

Sumber : disentri.org
Klasifikasi Kunyit Putih
(Kaempferia rotunda L.)
Kerajaan : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Sub devisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Kaempferia
Jenis : Kampferia rontunda
Nama binominal : Kaempferia rotunda Linn.
Sinonim : Kaempferia longa Jacq.
Tanaman semak yang tumbuh semusim dan
memiliki tinggi 30-70 cm.
Kandungan Kunyit Putih
(Kaempferia rotunda L.) Terhadap Bakteri

• Mendenaturasi atau merusak protein membran sehingga


Kurkuminoid mengubah permeabilitas membran dan menyebabkan
kebocoran nutrisi pada sel bakteri sehingga sel tersebut mati
• Mengganggu stabilitas membran sel bakteri sehingga
Saponin menyebabkan sel bakteri lisis

• Menginaktifkan enzim dan mengganggu transport protein


Tanin pada lapisan dalam sel

• Merusak membran dan dinding sel


Minyak Atsiri

• Menghambat aktivitas enzim mikroba yang akan


Flavonoid menganggu proses metabolisme
BAB III
LANDASAN TEORI
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
Ekstrak etanol rimpang kunyit putih (Kaempferia
rotunda L.) memiliki aktivitas antibakteri
terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian

Jenis dan • Penelitian Laboratorium eksperimental


Rancangan • Uji antibakteri secara in vitro dengan metode tes
dilusi
Penelitian

Tempat dan • Pembuatan ekstrak etanol kunyit putih dan penentuan


KHM dan KBM dilaksanakan di Laboratorium
Waktu Penelitian Farmakologi Muhammadiyah Palangka Raya

Sampel dan • Bakteri sampel penelitian Shigella dysentriae


didapatkan dari Laboratorium Universitas
Teknik Penelitian Muhammdiyah Kota Palangka Raya
Estimasi Besar Sampel
• Besar sampel dalam
penelitian ini
Pada penelitian ini,
menggunakan Rumus
Federer: dilakukan jumlah
(r-1) x (t-1) ≥ 15 pengulangan sebanyak
(r-1) x (6-1) ≥ 15 4 kali dengan jumlah
(r-1) x 5 ≥ 15 perlakuan sebanyak 6
5r – 5 ≥ 15 tabung. Sehingga
5r ≥ 15 + 5
diperlukan 24 tabung
r ≥ 20/5 = 4
reaksi.
Keterangan:
t = jumlah perlakuan
r = jumlah pengulangan
Kriteria Pemilihan
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah koloni Shigella dysentriae
yang tumbuh pada bahan coba dengan perlakuan dan inkubasi pada
suhu 37o C selama 24 jam.
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah adanya kontaminasi mikroba
lain pada bahan coba.

Variabel penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol rimpang
kunyit putih (Kaempferia rotunda L.)
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan bakteri
Shigella dysentriae.
Definisi Operasional

1. Rimpang Kunyit Putih


2. Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit Putih
3. Bakteri Shigella dysenteriae
4. Kadar Hambat Minimum (KHM)
5. Kadar Bunuh Minimum (KBM)
Instrumen Penelitian
1. Alat penelitian
pisau, blender, kain hitam, wadah pengering, timbangan
analitik, wadah untuk rendaman simplisia/toples, aluminium
foil, mikrotom, kertas penyaring, autoclave, inkubator,
evaporator rotary, tabung reaksi, pipet ukur, ose dan colony
counter.
2. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini
yaitu rimpang kunyit putih (Kaempferia rotunda L.), biakan
murni Shigella dysentriae, etanol 96%, barium chlorida
1,175% dan H2SO4 1%, larutan NaCl 0,9%, medium cair
nutrient broth dan medium padat NAP.
Prosedur Penelitian
1.Determinasi tanaman
2.Pembuatan serbuk simplisia
3.Ekstraksi rimpang kunyit putih
4.Skrining fitokimia ekstrak secara kualitatif
5.Sterilisasi peralatan
6.Pembuatan suspensi bakteri uji
7.Persiapan ekstrak rimpang kunyit putih dalam
berbagai konsentrasi
8.Menentukan KHM
9.Menentukan KBM
2/19/2018
Prosedur Penelitian

Memasukkan 1 ml suspensi bakteri ke dalam masing-masing tabung


Cara Pengolahan dan Analisis data
• Data akan dianalisis dengan menggunakan
program SPSS untuk dianalisis dengan
menggunakan analisis univariat dan bivariat.

• Data hasil penelitian akan diolah dan disajikan


dalam bentuk tabel dan grafik.
BAB V
HASIL PEMBAHASAN
UJI FITOKIMIA
RIMPANG KUNYIT PUTIH (Kaempferia rotunda L.)

• Tanin (+)
• Saponin (+)
• Steroid dan
Terpenoid (+)
• Alkaloid (+)
• Flavonoid (-)

2/19/2018
Kadar Bunuh Minimum (KHM)
Sebelum di inkubasi 24 jam Sesudah di inkubasi 24 jam

2/19/2018
Kadar Bunuh Minimum (KBM)
KONSENTRASI 20% KONSENTRASI 40%

Rata-rata 0 Rata-rata 161.75


2/19/2018
Kadar Bunuh Minimum (KBM)
KONSENTRASI 60% KONSENTRASI 80%

Rata-rata 127.25 Rata-rata 0


2/19/2018
Kadar Bunuh Minimum (KBM)
KONSENTRASI 100% Inoculum Original

Rata-rata 55
2/19/2018 Nilai IO 143 dari o,1% IO
ANALISIS DATA

2/19/2018
2/19/2018
BAB VI
KESIMPULAN
dan
SARAN
KESIMPULAN
• Kadar hambat minimum ekstrak etanol
rimpang kunyit putih (Kaempferia rotunda L.)
terhadap bakteri Shigella dysenteriae tidak
dapat dinilai.
• Kadar bunuh minimum ekstrak etanol
rimpang kunyit putih (Kaempferia rotunda L.)
terhadap bakteri Shigella dysenteriae
ditentukan pada konsentrasi 60%.

2/19/2018
SARAN
1. Dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu pada uji
antibakteri dan media pada kultur bakteri murni dan media
untuk menentukkan KHM atau KBM.
2. Dilakukan penelitian lanjutan untuk menentukkan Kadar
Hambat Minimum dengan metode Difusi.
3. Dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui Kadar
Hambat Minimum dan Kadar Bunuh Minimum ekstrak
rimpang kunyit putih (Kaempferia rotunda L.) terhadap
bakteri Gram positif.

2/19/2018
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai