IDENTITAS
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
TTL : 01/11/1970
Alamat : Pondok 1 Bukit Tiga, Rungau Raya
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal MRS : 19/11/2020 (11.25 WIB)
Anamnesis
Mata Leher
Konjungtiva anemis -/- Perbesaran KGB (-)
Sklera ikterik -/- Peningkatan JVP (-)
Paru-paru Jantung
Vesikular +/+ S1S2 regular
Ronki -/- Murmur (-)
Wheezing -/- Gallop (-)
Abdomen Ekstremitas
Datar Akral hangat
Bising usus normal CRT < 2 detik
Nyeri (-) Edema tungkai -/-
Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Massa Tumor
Jumlah : Satu
Lokasi : Regio Brachialis Sinistra
Ukuran : 3 x 2 x 1 cm
Konsistensi : Padat, imobile
Bentuk : Lonjong
Batas : Tegas
Fiksasi tumor pada kulit : (+)
Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin 14,9 mg/dL 13,0 – 18,0 mg/dL
Hematokrit 45 % 40 – 50%
Eritrosit 5,0 4,4 – 5,6 x 10/uL
Leukosit 9.9 3,2 – 10,0 x 10/uL
Trombosit 286 150 – 400 x 10/uL
1-3 menit
CT/BT 2/5 menit
2-6 menit
HBsAg Non reaktif
Rapid Test Non reaktif
Pemeriksaan USG
• IVFD RL 20 tpm
• Inj. Ceftriaxone 1 gram / 12 jam
• Rencana Operasi tanggal 19 November 2020
• Puasa pre-operasi 8 jam
Tata Laksana
Anestesi Saat
Operasi
Pemeriksaan fisik:
• Kepala : Konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-,
• Leher : dbn
• Thorax : Jantung : S1S2 regular,
murmur (-), gallop (-)
Paru : Vesiculer +/+, rhonki -/-,
wheezing -/-,
• Abdomen : Supel, Bising usus
normal
• Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2
detik, edema tungkai -/-
Dasar Teori
Trias Anestesi :
Pendahuluan Sedasi
Analgesia
Relaksasi otot
“Anestesi” (Yunani) :
An (“tanpa”) + Aesthetos
(“persepsi, kemampuan untuk Anestesi
merasa”) Menggambarkan
efek narkotik tanaman Regiona
mandragora Umum Lokal
l
Blokade
Hilang selektif pada Hilangnya
kesadaran bagian tubuh rasa pada
total Kesadaran lokasi kecil
tidak hilang
Fungsi :
• Menilai risiko operasi
• Menilai risiko anestesi
ASA Physical Status Classification System [Internet]. [cited 2020 Nov 28]. Available from:
https://www.asahq.org/standards-and-guidelines/asa-physical-status-classification-system
Aturan 3-3-2
Preoperatif
Skor Mallampati
Conference Notes 1-24-2018 [Internet]. ACMC EM. [cited 2020 Nov 28]. Available from:
http://christem.com/acmcem-conf-notes/2018/1/24/conference-notes-1-24-2018
Premedikasi
Tujuan :
Mengurangi ansietas
Mengontrol nyeri intra
Premedikas
dan post-op i
Menurunkan risiko Anti
Anti-ansietas Anti emetik Anti nyeri
pneumonitis aspirasi psikotik
Mengurangi kejadian Benzodiazepine Alpha-2 adrenergic agonist
mual muntah pasca
operasi Midazolam Lorazepam Diazepam Clonidine
Onset
Dexmedetomidine
tercepat
Inhibitory
Postsynaptic
Currents
Indikasi Kontraindikasi
• Inhalasi
Induksi anestesi • Intravena Standard / RSI
• Preoksigenasi
Airway Management • Intubasi
• LMA
Maintenance of • Inhalasi
Anesthesia • Intravena MAC
• Membangunkan pasien
Post operative care • Pain management
• Perawatan Ruang rawat biasa, ICU
Obat-obatan Induksi
• Inhalasi • Pertama kali diperkenalkan : gas NO
• Bisa digunakan kombinasi maupun gas
tunggal
• Diukur dengan minimum alveolar
concentration (MAC) dalam jumlah 1.3
MAC, 99% pasien tidak memberikan respon
terhadap insisi
• Pemberian menggunakan facial mask
• Anestesi inhalasi mudah dititrasi naik atau
turun, dan efeknya lebih cepat hilang setelah
pemberian dihentikan mudah untuk
membangunkan pasien
Obat-obatan Induksi
• Intravena
Propofol Etomidate
Thiopental Ketamine
• Kelebihan • Kelebihan
• Menurunkan cerebral blood flow • Simulasi simpatetik menaikkan
bagus untuk operasi neuro tekanan darah dan denyut nadi
• Lipid soluble mudah menyebrang • Sifat bronkodilator dan tidak memicu
BBB apnea cocok untuk pasien asma
• Kekurangan • Blokade neurotransmiter NMDA
• Hipotensi anelgesik poten
• Kekurangan
• Halusinasi disforik butuh
midazolam
• Memicu muntah dan meningkatkan
sekresi
• Anestesi disosiatif pasien tampak
bangun dan bernapas tetapi tidak
Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology, 6 th
ed. 2018.
merespon stimulasi
One-hand technique
Anestesi Umum
Airway Management
• Dilakukan setelah induksi bila induksi sulit, bisa sebelum
induksi (awake intubation)
• Preoksigenasi
Tujuan Mengganti nitrogen dalam FRC dengan oksigen
8 x vital capacity dengan 100% oksigen selama 60
detik atau tidal volume selama 3 menit
Menggunakan facial mask atau ambu-bag
• Menjaga patensi jalur napas
Sesuai dengan tipe operasi, posisi pasien intraoperasi
Two-hand technique
Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology, 6th ed. 2018.
Menentukan ukuran LMA
Anestesi Umum
Endotracheal Tube
• Patensi airway lebih terjamin
• Butuh dokter / paramedis dengan
ketrampilan khusus
• Menyakitkan dan dapat melukai pasien
(bila awake intubation)
• Pada operasi dengan posisi sulit
• Penting ! Evaluasi posisi ETT dengan
auskultasi
Post-operative Care
• Ekstubasi pasien bila pasien dapat bernapas mandiri tanpa
bantuan ventilator sadar penuh
• Perhatikan perawatan dan pengelolaan rasa nyeri
• Persiapan ruang perawatan sesuai kondisi pasien apakah
pasien membutuhkan ICU ? Rawat biasa ?
Indikasi Kontraindikasi
Blok Perifer
• Anestesi spesifik terhadap suatu regio yang
diinginkan
• Perlu didasari pengetahuan anatomi yang kuat
• Risiko : infeksi lokal, hematoma, local anesthetic
systemic toxicity (LAST), cedera saraf
• Dalam pelaksanaannya dibantu dengan USG
mencegah cedera saraf
Anesthesia – Local and Regional [Internet]. [cited 2020 Nov 28]. Available from :
https://aneskey.com/anesthesia-local-and-regional/
Pengenceran Lidokain