Anda di halaman 1dari 41

LAPSUS LEUKEMIA

Pembimbing:
dr. Eko Budi Santoso, Sp.PD

Oleh:
Yeni Octavia

SMF ILMU PENYAKIT DALAM


RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PENDAHULUAN
• Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) adalah kelainan ganas yang berasal dari
progenitor Limfosit B atau Limfosit T. Proliferasi dan akumulasi sel blast di
sumsum tulang menghasilkan penekanan hematopoiesis dan setelah itu
mengakibatkan anemia, trombositipenia, dan neutropenia.

• Berdasarkan penelitian The American Cancer Society di United States


terdapat 6020 kasus baru ALL tahun 2014 (3140 laki-laki, 2180 perempuan).
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Acute lymphoblastic leukemia (ALL) is a neoplastic
disease that results from multistep somatic mutations
in a single lymphoid progenitor cell at one of several
discrete stages of development.
Insiden
• The American Cancer Society has estimated that in the United
States there will be approximately 6020 new cases of ALL in 2014
(3140 in males and 2880 in females) and approximately 1440
deaths from ALL (810 in males and 630 in females).
• Most cases of ALL occur in children, but most deaths from ALL
(approximately four of five) occur in adults.
Etiologi

DNA disorder

Environmental agent ( e.g: radiasi, mutagen


kimiawi)
Klasifikasi
menurut FAB (French, Birtish, and America)

L1 : LLA dengan sel limfoblast kecil-kecil (84% dari LLA)

L2 : Sel lebih besar, inti regular, kromatin bergumpal,


nucleoli prominen dan sitoplasma agak banyak

L3 : LLA mirip dengan limfoma burkitt, sitoplasma


basophil dengan banyak vakuola
Risk Factor

Genetic Syndrome

Environmental factor

Host Pharmacogenetic
Sign and Symptoms
Gejala klinis terjadi karena hal-hal berikut
• Kegagalan sumsum tulang :
• Anemia
• Neutropenia (demam, malaise, gambaran infeksi mulut,
tenggorokan, kulit, saluran napas, perianus, atau bagian lain)
• Trombositopenia (memar spontan, purpura, gusi berdarah, dan
menoragia)
• Infiltrasi Organ
• nyeri tulang
• Limfadenopati
• splenomegali moderat
• Hepatomegali
• sindrom meningen (nyeri kepala, mual dan muntah,
pengelihatan kabur, dan diplopia)
Diagnosis ALL

Anamnesis

Pemeriksaan FIsik

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
• Hitung darah lengkap dan hapusan darah tepi
• Aspirasi dan biopsy sumsung tulang
• Sitokimia
• Imunofenotip
Tatalaksana ALL

Terapi Suportif Mengatasi


Anemia
Mengatasi
Infeksi
Mengatasi
Perdarahan
Terapi Spesifik (kemoterapi) Fase Induksi
Fase
Konsolidasi
Fase
Reinduksi
Fase Rumatan
Identitas Pasien

• Nama : Ny. SA
• Umur : 55 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Lamonfab
• Agama : Islam
• Tanggal MRS: 10 Desember 2018 pukul 11.13
Anamnesis

• KU: Lemas
• RPS: pasien rujukan dari dr. Eko, Sp.PD dengan keluhan badan terasa
lemas sejak 1 minggu SMRS. Badan terasa lemas saat melakukan
aktifitas maupun tidak melakukan aktifitas. Pasien juga mengeluhkan
perut terasa nyeri. Nyeri dirasakan hingga ke pinggang. Nafsu makan
menurun, jika dibuat makan terasa mual, muntah -, BAB dan BAK
dalam batas normal, sesak -, nyeri dada-.
• RPD: Riw. HT +, DM –, sebelumnya pasien tidak pernah sakit seperti
ini dan tidak pernah MRS.
• RPK: di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan seperti pasien.
Keadaan Umum

• KeadaanUmum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
• GCS : 456
VITAL SIGN
Tekanan Darah : 183/93 mmHg
Nadi : 96x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36C
SaO2 : 100% tanpa O2 support
Status Generalis

• Kepala : nyeri tekan (-), cyanosis (-), dyspneu (-)

• Mata : Anemis +/+, sklera ikterik -/-

• Hidung : rhinorrhea (-), epistaksis (-).

• Leher : JVP dbn, pembesaran KGB (-)


Thorax

• Paru-paru :
• Inspeksi : Gerak dada simetris kanan-kiri., retraksi -/-, Sikatrik (-)
• Palpasi : Stem fremitus normal simetris kanan-kiri
• Perkusi: Sonor kedua lapang paru.
• Auskultasi: Vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
• Jantung :
• Inpeksi : Iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Iktus kordis tidak teraba.
• Perkusi: Batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi: S1 S2 tunggal, murmur (-) gallop (-)
Abdomen

• ABDOMEN
• Inspeksi : distended (-), ascites (-), collateral vein (-), caput
medusa (-)
• Palpasi : Soepel, Nyeri tekan -, Hepar teraba 3cm dibawah
arcus costae, Lien tidak teraba
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : meteorismus (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas

• Akral HKM ekstr. Atas dan bawah (+/+)


• Eritema Palmaris -/-
• Edema tungkai d/s (-/-)
• Jaundice (-/-)
• CRT < 2detik
Pemeriksaan Penunjang Laoratorium

• Leukosit 5,5(4-11) • Hb 8,1 (P 13-18 L 14-18)


• Neutropil 40,4 (49-67) • Hct 23,9 (L 40-54 P 35-47)
• Limfosit 38,3(25-33) • MCV 105 (87.00-100)
• Monosit 11,3 (3-7) • MCH 35,50 (28.00-36.00)
• Eosinophil 0,2 (1-2) • MCHC 33,90 (31.00-37.00)
• Basofil 9,8 (0-1) • RDW 16 (10-16,5)
• Eritrosit 2,28 (3,8-5,3) • Trombosit 157 (150-450)
• MPV 5 (5-10)
• LED 1 : 54 (0-1)
• LED 2 : 80 (1-7)
• Uric acid : 4,6 (1,9-5,1)
• Kolesterol 174 (<200)
• Trigliserid 120 (<200)
Evaluasi Hapusan Darah Tepi

• Kesan:
• didapatkan anemia normokromik, kemungkinan akibat supresi eritropoiesis
di sumsung tulang
• Didapatkan limfositosis dengan blast 40,7%, kemungkinan suatu acute
lymphoblastic lekukemia
• Trombositopenia pada kasus ini kemungkinan karena supresi trombopoiesis di
sumsung tulang akibat perkembangan sel-sel lekemik
• Kesimpulan: kemungkinan suatu acute lymphoblastic leukemia (ALL)
Foto Thorax
Foto Thorak
• Cor : Kesan membesar
• Pulmo : tak Nampak fibroinfiltrat
Sinus phenicococstalis kanan tajam,
kiri tumpul. Tulang dan soft tissue
tak Nampak kelainan
EKG
Penatalaksanaan

• O2 nasal 3lpm
• Inf RL 1500/24jam
• Inj Methylprednisolon 2x125mg
• Terfacef 2x1g
• Panloc 2x40mg
• Santagesik 3x1g
• Transfusi PRC
SOAP Tanggal S O A P
10.12.18  Pasien mengatkan KU: lemah Leukemia 02 nasal 3lpm
nyeri pinggang kanan TD: 185/106 mmHg Inf. RL 1500cc/24jam
 Pusing Suhu 36,9 C Inj. Methylprednisolone
 Badan terasa lemas N : 100x/menit 2x125mg
RR : 20x/menit Inj.terfacef 2x1g
Inj. Panloc 2x40mg
Santgesik 3x1g
11.12.18  Pasien mengatkan KU : lemah  ALL Methylprednisolon
nyeri pinggang TD : 143/70 mmHg  Susp. Batu 3x125mg
 Pusing Suhu : 36,3C Ginjal Sinistra Terapi lain lanjut
 Badan terasa lemas N :91x/menit  CVA 2 hari lagi cek DL, TG
 Mual RR : 20x/menit hemiparese
kanan

12.12.18  Pasien mengatakan KU: lemah  ALL Inj.Methylprednisolon


masih terasa mual TD: 149/190 mmHg  Susp. Batu 3x125mg
 pusing Suhu : 36,4C Ginjal Sinistra Terapi lain lanjut
N : 95x/menit  CVA Kamis pagi cek DL, TG, AU
RR: 20 hemiparese Pro PRC 1 bag
kanan
SOAP Tanggal S O A P
13.12.18  Pasien masih KU: lemah  ALL Hb : 8,1
mengatakan mual TD : 146/87  Susp. Batu Pro PRC 1 bag
 pusing Suhu : 36,2 Ginjal Sinistra Konsul dr. urologi
N 89x/menit  CVA Terapi lain lanjut
RR: 20x/menit hemiparese
kanan

14.12.18  Pasien mengatakan KU : lemah  ALL Inj.Methylprednisolon


masih mual TD 138/83  Batu Ginjal 1x125mg
 Pusing (-) Suhu: 37C Sinistra Terapi lain lanjut
N: 89x/menit  CVA
RR : 20x/menit hemiparese
Hasil BOF terdapat batu kanan
ginjal kiri
15.12.18  Pasien mengatakan KU : Lemah  ALL KRS
sudah tidak mual TD: 163/85  Batu Ginjal Rencana Nerfolitiasis
 Badan masih terasa Suhu :36,6 Sinistra KIE tatalaksana leukemia
lemah Nadi : 80  CVA Kontrol ke RSDS
RR : 20x/menit hemiparese
kanan
PEMBAHASAN
• Pada pasien Ny. SA yang didiagnosis • penelitian The American Cancer Society
dengan ALL saat ini berusia 55 tahun tahun 2014, menunjukkan bahwa di nega
dan sebelumnya juga tidak ada US terdapat kasus baru all sebanyak 6020
kasus ( 3140 laki-laki dan 2880 pada
riwayat sakit seperti yang dirasakan
wanita) kabanyak kasus ALL terjadi pada
saat ini
anak-anak, tetapi sebagian besar kematian
akibat ALL terjadi pada orang dewasa

• faktor resiko ternjadinya ALL yaitu pada


usia anak-anak dan pada usia diatas 50
tahun.
• Pada pasien Ny. SA datang dengan keluhan • Kaushanski, et.al tahun 2016 bahwa gejala
utama yaitu bada lemas sejak 1 minggu umum pada pasien ALL yaitu lemah dan cepat
SMRS. lelah. Gejala tersebut merupakan manifestasi
dari anemia pada pasien ALL

• Gejala klinis pada pasien dengan ALL


disebabkan karena kekurangan sel darah
normal
• Dari hasil pemeriksaan laboratorium • pada pemeriksaan laboratorium didapatkan
didapatkan neutrophil menurun anemia, neutropenia, dan trombositopenia.
(neutropenia), dan kadar hemoglobin Penurunan kadar trombosit pada pasien ini
menurun. dikarenakan akumulasi sel blast di sumsung
tulang mensupresi proses hematopoiesis
(Khaunsky, 2016).
• hasil pemeriksaan darah tepi pada pasien Ny. • Kebanyakan pasien dengan ALL memimliki
SA, dimana terdapat sel blast di aliran darah banyak sekali sel darah putih yang imatur
sebanyak 40,7%. pada darahnya, dan jumlah sel darah merah
dan platelet yang berkurang. Kebanyakan dari
• Jumlah limfosit pada Ny. SA yaitu sebesar 38,3
sel darah putih menjadi lymphoblast (blast),
yang merupakan limfosit imatur yang tidak
normal di temukan di aliran darah
• Pada pasien ini di dapatkan terapi transfus • Tatalaksana pasien ALL yaitu terapi suportif
PRC karena Hb pada pasien 8,1 dan terapi spesifik (kemoterapi). Salah satu
terapi suportif yaitu terapi untuk mengatasi
anemia yaitu transfusi PRC (Packed Red Cells)
untuk mempertahankan hemoglobin sekitar
9-10g/dl.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai