Komorbid Muskuloskeletal

Perkembangan dan fungsi saraf yg normal tidak akan terjadi selama masih ada kerusakan
atau selama masih dibawah tingkak abnormal dalam perkembangan saraf tulang belakang.
Semakin tinggi tingkat saraf tulang belakang yang rusak semakin banyak dan parah kelemahan
ototnya. Tergantung pada bagian mana yang terjadi kerusakan, pasien akan kesulitan berjalan
bahkan paraplegi. Alat bantu pada bidang ortopedi membantu mempertahankan bentuk pinggul,
lutut dan pergelangan kaki. Alat bantu itu berguna sebagai kompensasi selama memulai latihan
berjalan saat sebelumnya kekuatan otot melemah.

Tergantung dari tingkatan paralisis, bisa terjadi adanya ketidakseimbangan otot dengan
sekitar sendi yang dapat mengakibatkan hip displasia, talipes equinovarus (club foot), calcaneus
foot (ketidakseimbangan antara aktif dorsofleksi dan paralisis plantar fleksi. Vertical talus
(rocker bottom foot), cavovarus foot (ketidakseimbangan antara posterior tibialis dan peronei),
ankle valgus, femoral torsion, tibial torsion, dan scoliosis. Ketidakseimbangan otot paling baik
di terapi intervensi dengan bedah ortopedi anak.

Komorbid Pada Dermatologi

Penurunan dalam sensasi sensorik dibawah dari tingkatan saraf tulang belakang yang
terkena lesi meningkatkan resiko luka pada kulit akibat perubahan suhu, terbakar, tekanan dan
penyebab yang lainnya. Lingkungan yang bersuhu extrim dapat mengakibatkan frost bite di
musim dingin dan sunburn di saat musim panas. Tindakan pencegahan harus segera dilakukan
untuk melindungi kulit.luka bakar sering terjadi pada pasien dengan spina bifida.

Mekanisme terjadinya luka bakar termasuk menyentuh piringan kaca microwave setelah
membersihkan mikrowave, duduk terlalu dekat dengan radiator, berendam diair panas dan
berjalan di atas pasir yang panas. Ulkus decubitus juga sering terjadi pada anak yang selalu
duduk menggunakan kursi roda dalam waktu yang lama tanpa mobilisasi.

Tindakan pencegahan yang harus dilakukan perubahan posisi tiap 10-15 menit supaya
tidak menumpu berat badan di satu titik tidak, hanya di kursi roda tapi juga di tempat lain. Tukak
pada kaki bisa saja terjadi yang menggunakan alat bantu untuk latihan berjalan baik sepatu atau
kruk/crutches. Penyebab lain bisa dari luka abrasi termasuk toe biting (infants), merangkak dan
berjalan dengan kaki telanjang.

Kulit yang sudah mati lama dalam penyembuhan. Pada kasus yang extrim hal itu bisa
membuat pasien masuk ke rumah sakit dalam waktu yang lama dan bahkan membutuhkan
pembedahan. Keluarga dan pasien di kie untuk memantau kaki dan pantat(menggunakan cermin)
untuk prefentif agar terhindar dari selulitis, osteomyelitis dan kemungkinan amputasi.

Habilitasi

Tujuan utama pada anak dengan spina bifida meningkatkan kemampuan kesehatan secara
keseluruhan, self- care management, self-care advocacy, independence dan mobilitas.
Pencegahan rutin juga perlu seperti cek kesehatan rutin dan vaksinasi. Harus latihan pemulihan
dengan terapis setidaknya lebih dini agar skill motorik membaik. Diajarkan juga cara pindah ke
kursi roda, mengganti kateter, memjaga kebersihan luka dll.

Potensi dan fungsi kemampuan ambulasi tergamtung dari tingkatan lesi dan fungsi
kognitifnya. Ambulasi berguna untuk fisik dan psikisnya. Ada manfaatnya jika mungkin kalau
tidak akan bisa dipertahankan sampai dewasa. Spina bifida adalah defek saraf sejak lahir yang
akan membutuhkan manajemen yang panjang untuk menangani komorbid multisistem.
Dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak untuk manajemen tatalaksana.