T I F FA N Y R A C H M A P U T R I
INTERNSHIP
Status Pasien
Identitas pasien
Nama : Ny. T
Usia : 54 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Wanasari RT 04/02
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal MRS : 21 September 2021
Keluhan Utama : Nyeri ulu hati sejak 1 hari SMRS
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan seperti
tertusuk dan dirasakan terus menerus. Pasien merasa lemas dan tidak nafsu makan. Mual (+),
muntah (+) sebanyak 8x berisikan makanan. Keluhan dialami pasien setelah pulang dari RS
setelah cuci darah. Pasien mengaku memiliki riwayat Kencing Manis sejak 7 tahun yang lalu, dan
jarang kontrol rutin. Awalnya pasien merasa sering BAK 5-6x terutama pada malam hari dan
sering mengganggu tidurnya serta sering merasa sangat haus setiap harinya. Keluarga pasien
mengatakan, pasien menjadi lebih kurus dari sebelumnya.
Riwayat Psikososial
Pasien memiliki kebiasaan sering konsumsi teh manis setiap harinya.
Riwayat Pengobatan :
COR
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midklavikula sinistra
Perkusi :
Batas Atas : ICS II Linea Parasternalis Dextra
Kanan : ICS IV Linea Parasternalis Dextra
Batas Kiri : ICS V Linea Midclavicula Sinistra
Auskultasi : BJ I dan II reguler. gallop (-), murmur (-)
Abdomen Inspeksi : Datar, distensi (-), massa (-)
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepatosplenomegali
(-).
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
Ekstremitas Ekstremitas Atas Bawah
Akral : hangat hangat
Edema : -/- -/-
CRT : <2s <2s
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan tanggal 21 September 2021
Hematokrit 33,8 µl 36 – 47
MCV 82,2 Fl 79 – 99
Limfosit 22,4 % 20 – 40
DIABETES
GINJAL
KESAN :
- COR DAN PULMO DBN
- SISTEMA TULANG INTAK
- UJUNG DISTAL CVP SETINGGI VTH9 DEXTRA
Diagnosis Kerja :
-Vomitus
-DM tipe II
-CKD Stage V on HD
-Suspek Covid-19
Tatalaksana
Non Medikamentosa Medikamentosa
IGD Bangsal
• O2 via nasal canul 3 lpm • IVFD NaCl 0,9% 16 tpm • Terapi Sp.P
• Inj. Ondansentron 3x1 amp • IVFD RL + drip aminophilin 20 tpm
• Inj. Ranitidine 2x1 amp • Inj. Ceftriaxone 1x2gr
• Inj. Vit C 1x1gr
• Inj. Solvinex 2x1gr
• Swab TCM
• Konsul Sp.PD
• HD sesuai jadwal
• GDS pagi dan sore
• Obat poli lanjut kecuali Asam Mefenamat, Dapyrin
Follow Up
21/09/2021 22/09/2021 23/09/2021
S: Nyeri ulu hati, mual, muntah, lemas S: nyeri ulu hati, mual, muntah, sesak kadang-kadang, batuk S: lemas, mual , muntah
(-), demam (-)
O: O:
Kes: CM O: kes: CM
TD: 120/80 mmHg kes: CM TD: 180/100
N: 89 x/menit n: 100x/menit
RR: 24x/menit Kes: CM rr: 20x/menit
S : 37 C TD: 120/80 mmHg Spo2;: 99%
SpO2: 97% 99% 02 nasal canul 2 Lpm N: 90 x/menit GDP : 117
GDS : 210 RR: 24x/menit
S : 36,6 C A: CKD stage V on HD, HT grade II, DM tipe II,
A: SpO2: 97% Probable Coivd
Vomitus, DM Tipe II, CKD on HD, Susp. Covid- GDS : 331
19 Swab TCM negatif
P:
A: • Asering 12 tpm
P:Terapi Sp.P Vomitus, DM Tipe II, CKD on HD, Susp. Covid-19 • Nicardipine 3ml/jam
• IVFD RL + drip aminophilin 20 tpm • Favirapir 600mg /12jam
P: • Ceftriaxone 1gr/12 jam
• Inj. Ceftriaxone 1x2gr • Bila TDS<130 nicardipine stop
Terapi Sp.P lanjut
• Inj. Vit C 1x1gr • Swab PCR
Terapi Sp.PD • Obat poli lanjut kecuali Asam Mefenamat
• Inj. Solvinex 2x1gr dan Dapyrin
• HD sesuai jadwal
• Swab TCM
• GDS pagi dan sore
• Konsul Sp.PD
• Obat poli lanjut kecuali Asam Mefenamat, Dapyrin
ANALISA MASALAH
Diabetes Mellitus
Pada Pasien :
= ((140 – 54) x 50kg) ÷ (72 x 3,66)
= 16,3 x 0,85
= 13,86
Etiologi
Faktor Klinis Faktor Sosiodemografi
• Diabetes • Usia
• Hipertensi • Terpapar zat kimia
• Penyakit autoimun • Jenis kelamin
• Neoplasma • Pendidikan dan social ekonomi
• Infeksi sistemik maupun infeksi saluran kencing atau batu rendah
saluran kecing
• Riwayat keluarga menderita PGK dan riwayat acute renal
failure (AKI)
• Nefrotoksin (analgetik, aminoglikosida, amfoterisin,
radiokontras)
Manifestasi Klinis
Sesuai dengan penyakit yang Sindrom uremia, yang terdiri dari Gejala komplikasinya antara lain,
mendasari seperti diabetes melitus, lemah, letargi, anoreksia, mual hipertensi, anemia, osteodistrofi
infeksi traktus urinarius, batu muntah, nokturia, kelebihan renal, gagal jantung, asidosis
traktus urinarius, hipertensi, volume cairan (volume overloud), metabolik, gangguan
hiperurikemi, Lupus Eritomatosus neuropati perifer, pruritus, uremic keseimbangan elektrolit (sodium,
Sistemik (LES), dan lain frost, perikarditis, kejang-kejang kalium, khlorida).
sebagainya. sampai koma.
Tatalaksana
Terima kasih
Daftar pustaka
Soelistijo, Soebagijo Adi, dkk. 2015 Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus
Tipe 2 di Indoneia. PB PERKENI
Perhimpunan Nefrologi Indonesia. 2003. Konsensus Dialisis. Jakarta: PERNEFRI