Anda di halaman 1dari 47

Efusi Pleura

Pembimbing : dr. Sudarto, Sp.PD, K-P

Oleh:
Mailan Alexander
Putri Shela Sabila
Carolina Maria S
Outline
Pendahuluan

Kasus

Tinjauan Pustaka

Analisis Kasus
PENDAHULUAN

• Efusi pleura → penimbunan cairan didalam rongga pleura akibat


transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura
• Terutama disebabkan oleh infeksi tuberkulosis , keganasan, gagal jantung
kongestif, sirosis hati, dan pneumonia bakteri.
• Penatalaksanaan yang dapat dilakukan dengan melakukan pengeluaran
cairan segera serta memberikan pengobatan terhadap etiologi yang
mendasari sehingga kemungkinan terjadi komplikasi dapat berkurang
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AR
Usia : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Palembang
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Status : Menikah
No. RM : 0001184243
Tanggal MRS : 24 Januari 2022
ANAMNESIS

Keluhan utama:

Sesak nafas yang semakin memberat sejak ± 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan:

Nyeri dada sebelah kanan


ANAMNESIS

Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak ± 2 bulan SMRS, pasien merasa sesak napas. Sesak naas muncul perlahan dan
semakin lama semakin memberat. Sesak napas tidak dipengaruhi aktivitas, cuaca,
ataupun emosi. Sesak napas disertai dengan nyeri dada kanan yang hilang timbul.
Nyeri dada dirasakan terutama saat pasien menarik napas. Nyeri dada kanan tidak
menjalar, tidak tembus ke punggung, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk jarum.
Pasien juga mengeluh batuk berdahak warna putih. Batuk tidak dipengaruhi cuaca.
Batuk berdahak tidak ada. Keluhan batuk lama ada, demam tidak ada. Pasien
merasakan adanya penurunan berat badan 4 kg dalam 2 bulan terakhir. Penurunan
nafsu makan ada. Keringat malam ada, mual dan muntah tidak ada. Pasien merasa
badan lemas. BAK dan BAB tidak ada keluhan. Riwayat kontak dengan orang batuk
lama tidak ada. Pasien berobat ke puskesmas dan diberi obat TB sejak 24 Oktober
2021
ANAMNESIS

Riwayat Perjalanan Penyakit

Sejak ± 3 hari SMRS, pasien mengeluh sesak napas semakin memberat.


Sesak napas dirasakan memberat terutama saat pasien tidur terlentang.
Pasien lebih nyaman tidur dengan posisi berbaring ke kanan atau posisi
duduk. Nyeri dada sebelah kanan masih ada, dirasakan hilang timbul. Keluhan
batuk berdahak berwarna putih masih ada, badan lemas masih dirasakan.
Nafsu makan berkurang masih ada. Demam masih dirasakan hilang timbul.
Pasien kemudian dibawa ke IGD RSMH untuk penatalaksanaan lebih lanjut
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

• Riwayat keluhan serupa disangkal • Riwayat keluhan yang sama pada anggota
• Riwayat hipertensi disangkal keluarga disangkal
• Riwayat kencing manis disangkal • Riwayat batuk lama pada anggota keluarga
• Riwayat penyakit jantung disangkal disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
• Riwayat alergi disangkal

Riwayat Pengobatan
ambroxol 3x1 hari
ANAMNESIS

Riwayat Sosial Ekonomi, Pekerjaan dan


Kebiasan
Pasien bekerja sebagai pedagang, bekerja
dari pagi hingga sore hari. Riwayat merokok
disangkal, mengonsumsi alkohol disangkal.
Pasien mengatakan makan teratur 3x sehari
dengan menu yang bervariasi. Pasien sudah
menikah, tinggal berdua dengan istrinya.

Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah


PEMERIKSAAN FISIK
29 Januari 2021

Keadaan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 98 kali/menit
Respiratory Rate : 24 kali/menit
Temperatur : 36,3oC
SpO2 : 98%
BB : 55 kg
TB : 160 cm
Kesan : normal (IMT : 21,48 kg/m2)
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Spesifik
• Kepala : Normocephali, warna rambut hitam, rambut licin, tidak mudah
dicabut, alopesia (-), nyeri tekan supra dan infra orbita (-), deformitas
tulang kepala (-)
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+), reflex
cahaya (+/+), mata cekung (-/-), edema palpebral (-/-)
• Mulut : Bibir pucat (-), bibir kering (-), chelitis (-), lidah kering(-), atrofi papil
lidah (-), stomatitis (-)
• Telinga : MAE lapang, MT intak, sekret (-)
• Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-),pembesaran struma/tiroid(-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Paru
Inspeksi : Statis: asimetris kanan dengan kiri
Dinamis: asimetris, kanan tertinggal
Retraksi (-), spider nevi (-)
Palpasi : Stem fremitus menurun pada basal paru kanan dari ICS VI
ke bawah, paru kiri normal, krepitasi (-)
Perkusi : pekak pada basal paru kanan dari ICS VI ke bawah, sonor
pada paru kiri
Auskultasi : Vesikuler menurun pada lapang paru kanan dari ICS VI ke
bawah, ronkhi (-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas jantung atas tidak dapat dinilai, kanan tidak dapat
dinilai, kiri tidak dapat dinilai
Auskultasi : HR 98x/menit, SI – SII (+)reguler,murmur (-), S3 gallop(-)

Abdomen
Inspeksi : Datar, jaringan parut (-), venektasi(-), caput meduasae (-).
Palpasi : Lemas, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani, nyeri ketok CVA (-), shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal, 4x/m
PEMERIKSAAN FISIK

Genitalia dan anus : Tidak dilakukan pemeriksaan


Ekstremitas
Ekstremitas Superior : Deformitas (-), ikterik (-), edema pretibial (-),
pucat (-), sianosis (-), akral hangat (+), CRT < 2 detik,
pembesaran KGB aksilla (-), palmar eritema (-), clubbing finger (-)
Ekstremitas Inferior : Deformitas (-), ikterik (-), edema pretibial (-), pucat
(-/-), sianosis (-), akral hangat (+), CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
No. Pemeriksaan Hasil Rujukan Interpretasi
Hb 13 13 – 17.4 g/dL Normal
RBC 4.37 4 – 6.3 x 106/uL Normal
WBC 6.9 4.73 – 10.89 x 103/uL Normal
Ht 37 35 – 45 % Normal
Pemeriksaan
PLT 275 189 – 436 x 103/uL Normal
Laboratorium
MCV 85 85-95 fL Normal
(24/01/22)
MCH 30 28-32 pg Normal
MCHC 35 33-35 g/dL Normal
Hitung jenis:
● Basophil 0% 0–1% Normal
● Eosinophil 4% 1–6% Normal
● Neutrofil 69 % 50 – 70 % Normal
● Limfosit 18 % 20 – 40 % Normal
● Monosit 9% 2–8% Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

No. Pemeriksaan Hasil Rujukan Interpretasi


AST/SGOT 20 0-38 Normal
ALT/SGPT 15 0-41 Normal
LDH 171 240-480 Menurun
Gula darah sewaktu 184 mg/dL <200 mg/dL Normal
Pemeriksaan Fungsi ginjal
Laboratorium ● Ureum 19 mg/dL 16.6 – 48.5 mg/dL Normal
(24/01/22) 0.5 – 0.9 mg/dL Normal
● Kreatinin 0.89 mg/dL
Kalsium (CA) 7.7 8.4-9.7 Menurun
● Natrium (Na) 139 mg/dL 135 – 155 mg/dL Normal
3.5 – 5.5 mg/dL
● Kalium (K) 4 mg/dL Normal
CEA 1.2 U/L <5 U/lL Normal
Cystra 21-1 10,73 <2.08 Meningkat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
No. Pemeriksaan Hasil Rujukan Interpretasi
Analisis Cairan
Pleura
● Warna Kemerahan Transudat: kekuningan
Eksudat: kuning s/d
merah

Pemeriksaan ● pH 7.0 Transudat: 7.4-7.6


Eksudat:<7.3
Laboratorium
(24/01/22) ● Jumlah
Transudat: <500
2164 Eksudat:>500 Cairan Eksudat
leukosit
Transudat:lebih sedikit
● PMN sel 2 Eksudat:lebih banyak

Transudat:lebih banyak
98 Eksudat:lebih sedikit
● MN sel

● Glukosa 82 Transudat:=kadar di
serum
Eksudat:<kadar di
serum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Rujukan Interpretasi
Analisis Cairan
Pleura
● Warna Kemerahan Transudat: kekuningan
Eksudat: kuning s/d
merah

● pH 7.0 Transudat: 7.4-7.6


Pemeriksaan Eksudat:<7.3
Laboratorium
Transudat: <500
(29/01/22) ● Jumlah 2164 Eksudat:>500 Cairan Eksudat
leukosit
Transudat:lebih sedikit
● PMN sel 2 Eksudat:lebih banyak

Transudat:lebih banyak
98 Eksudat:lebih sedikit
● MN sel

● Glukosa 82 Transudat:=kadar di
serum
Eksudat:<kadar di
serum

BTA negatif negatif Normal


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Rontgen Thoraks (24/01/22)
Tampak konsolidasi di parahillar
parakardial kanan. Nodul multipel kecil-
kecil tersebar di paru kiri.
Jantung kesan tidak membesar.
Aorta baik. Mediastinum superior tidak melebar.
Trakea di tengah. Hilus kiri tidak menebal.
Diafragma kiri licin. Sinus kostofrenikus kanan tu
mpul, kiri lancip.
Tulang dan jaringan lunak dinding dada baik.
 
Kesan :
Efusi pleura kanan.
Konsolidasi di parahillarparakardial kanan dd/ 
massa, TB.
Nodul multipel tersebar di paru kiri dd/
metastasis,TB milier.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
CT scan thorax (27/01/22)

Tampak massa dengan ukuran 45,93 mm x 63,64 mm, densitas 40 HU pada parahil
us kanan. Corakan bronkovaskuler paru kanan tidak tampak.
Tak tampak infiltrat maupun nodul metastase di kedua lapangan paru.
Trakea, karina dan bronkus utama kanan-kiri baik. Arkus aorta dan aorta baik.
Tak tampak efusi pleura.
Jantung dan perikardium baik.
KGB hilus kanan membesar.
Kelenjar adrenal tidak membesar.
Tulang-tulang intak tak tampak destruksi.
 
Kesan
Massa paru kanan pada hilus.
Pembesaran KGB hilus kanan.
Simpel pneumotoraks kanan sesuai dengan ca paru T3N1M1a.
Simpel pneumotoraks kanan.
DIAGNOSIS KERJA

Efusi pleura dextra ec suspek


malignancy + massa paru kanan

DIAGNOSIS BANDING

Efusi pleura dextra ec pleuritis TB


TATALAKSANA

NON FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI

O2 3 L/menit via nasal canula


IVFD asering gtt xx/m
Edukasi tentang penyakit, faktor resiko,
N-Acetylcystein 3 x 20 mg PO
tatalaksana dan komplikasi penyakit
As. Folat 1 x 1 mg PO
kepada pasien dan keluarga pasien
Vit B6 1 x 1
Diet TKTP
RENCANA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan TCM/Gene expert sputum
Kultur sputum dan cairan pleura

PROGNOSIS

Quo ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
30 Januari 2022

S: Sesak berkurang, Batuk (+)


O:
Status Generalikus
● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Compos mentis
● Tekanan darah : 110/70 mmHg
● Nadi : 90 kali/menit, isi dan tegangan cukup
● Respiratory Rate : 22 kali/menit, reguler
● Temperatur : 36,6oC

Status Lokalis
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), bibir pucat (-), lidah pucat (-)
Leher: JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-)
FOLLOW UP
30 Januari 2022

Thorax (Paru):
Inspeksi: Statis dan dinamis, asimetris kanan tertinggal, sela iga melebar (-)
Palpasi: Stem fremitus kanan menurun ICS VI ke bawah, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: Pekak pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah
Auskultasi: Vesikuler menurun pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
Thorax (Jantung):
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II sinistra, batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis
sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dekstra
Auskultasi: HR 90 x/m, S I - S II (+) reguler, murmur (-) sistolik, gallop (-)
FOLLOW UP
30 Januari 2022

Abdomen:
Inspeksi: Datar
Auskultasi: BU (+) normal, 3x/m
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi: Timpani, shifting dulness (-)
Ekstremitas: akral hangat, pucat (-), edema pretibia (-)

A:
Efusi pleura dextra ec malignancy DD/ pleuritis TB
FOLLOW UP
30 Januari 2022

P:
Non Farmakologis
 O2 3 L/menit via nasal canula
 Edukasi tentang penyakit, faktor resiko, tatalaksana dan komplikasi penyakit
kepada pasien dan keluarga pasien
 Diet TKTP
Farmakologis
 IVFD asering gtt xx/m
 N-Acetylcystein 3 x 20 mg PO
 As. Folat 1 x 1 mg PO
Vit B6 1 x 1
FOLLOW UP
31 Januari 2022

S: Sesak berkurang, Batuk (+)


O:
Status Generalikus
● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Compos mentis
● Tekanan darah : 120/80 mmHg
● Nadi : 89 kali/menit, isi dan tegangan cukup
● Respiratory Rate : 22 kali/menit, reguler
● Temperatur : 36,8oC

Status Lokalis
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), bibir pucat (-), lidah pucat (-)
Leher: JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-)
FOLLOW UP
31 Januari 2022

Thorax (Paru):
Inspeksi: Statis dan dinamis, asimetris kanan tertinggal, sela iga melebar (-)
Palpasi: Stem fremitus kanan menurun ICS VI ke bawah, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: Pekak pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah
Auskultasi: Vesikuler menurun pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
Thorax (Jantung):
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II sinistra, batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis
sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dekstra
Auskultasi: HR 89 x/m, S I - S II (+) reguler, murmur (-) sistolik, gallop (-)
FOLLOW UP
31 Januari 2022

Abdomen:
Inspeksi: Datar
Auskultasi: BU (+) normal, 3x/m
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi: Timpani, shifting dulness (-)
Ekstremitas: akral hangat, pucat (-), edema pretibia (-)
A:
Efusi pleura dextra ec malignancy DD/ pleuritis TB
FOLLOW UP
31 Januari 2022

P:
Non Farmakologis
 O2 3 L/menit via nasal canula
 Edukasi tentang penyakit, faktor resiko, tatalaksana dan komplikasi penyakit
kepada pasien dan keluarga pasien
 Diet TKTP
Farmakologis
 IVFD asering gtt xx/m
 N-Acetylcystein 3 x 20 mg PO
 As. Folat 1 x 1 mg PO
Vit B6 1 x 1
FOLLOW UP
01 Februari 2022

S: Sesak(-), Batuk (+)


O:
Status Generalikus
● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Compos mentis
● Tekanan darah : 100/70 mmHg
● Nadi : 82 kali/menit, isi dan tegangan cukup
● Respiratory Rate : 20 kali/menit, reguler
● Temperatur : 36,6oC

Status Lokalis
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), bibir pucat (-), lidah pucat (-)
Leher: JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-)
FOLLOW UP
01 Februari 2022

Thorax (Paru):
Inspeksi: Statis dan dinamis, asimetris kanan tertinggal, sela iga melebar (-)
Palpasi: Stem fremitus kanan menurun ICS VI ke bawah, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: Pekak pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah
Auskultasi: Vesikuler menurun pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
Thorax (Jantung):
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II sinistra, batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis
sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dekstra
Auskultasi: HR 82 x/m, S I - S II (+) reguler, murmur (-) sistolik, gallop (-)
FOLLOW UP
01 Februari 2022

Abdomen:
Inspeksi: Datar
Auskultasi: BU (+) normal, 3x/m
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi: Timpani, shifting dulness (-)
Ekstremitas: akral hangat, pucat (-), edema pretibia (-)
A:
Efusi pleura dextra ec malignancy DD/ pleuritis TB
FOLLOW UP
01 Februari 2022

P:
Non Farmakologis
 O2 3 L/menit via nasal canula
 Edukasi tentang penyakit, faktor resiko, tatalaksana dan komplikasi penyakit
kepada pasien dan keluarga pasien
 Diet TKTP
Farmakologis
 IVFD asering gtt xx/m
 N-Acetylcystein 3 x 20 mg PO
 As. Folat 1 x 1 mg PO
Vit B6 1 x 1
FOLLOW UP
02 Februari 2022

S: Sesak (-), Batuk (+) hilang timbul


O:
Status Generalikus
● Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
● Kesadaran : Compos mentis
● Tekanan darah : 120/70 mmHg
● Nadi : 82 kali/menit, isi dan tegangan cukup
● Respiratory Rate : 18 kali/menit, reguler
● Temperatur : 36,6oC

Status Lokalis
Kepala: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), bibir pucat (-), lidah pucat (-)
Leher: JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-)
FOLLOW UP
02 Februari 2022

Thorax (Paru):
Inspeksi: Statis dan dinamis, asimetris kanan tertinggal, sela iga melebar (-)
Palpasi: Stem fremitus kanan menurun ICS VI ke bawah, krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi: Radup pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah
Auskultasi: Vesikuler menurun pada lapang paru kanan dari ICS VI ke bawah, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
Thorax (Jantung):
Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi: Iktus cordis tidak teraba
Perkusi: Batas jantung atas ICS II sinistra, batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis
sinistra, batas jantung kanan ICS IV linea sternalis dekstra
Auskultasi: HR 82 x/m, S I - S II (+) reguler, murmur (-) sistolik, gallop (-)
FOLLOW UP
02 Februari 2022

Abdomen:
Inspeksi: Datar
Auskultasi: BU (+) normal, 3x/m
Palpasi: Lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi: Timpani, shifting dulness (-)
Ekstremitas: akral hangat, pucat (-), edema pretibia (-)
A:
Efusi pleura dextra ec malignancy DD/ pleuritis TB
FOLLOW UP
02 Februari 2022

P:
Non Farmakologis
 O2 3 L/menit via nasal canula
 Edukasi tentang penyakit, faktor resiko, tatalaksana dan komplikasi penyakit
kepada pasien dan keluarga pasien
 Diet TKTP
Farmakologis
 IVFD asering gtt xx/m
 N-Acetylcystein 3 x 20 mg PO
 As. Folat 1 x 1 mg PO
Vit B6 1 x 1
Efusi pleura
• penumpukan cairan di dalam rongga pleura.

Terjadinya efusi pleura tergantung dari keseimbangan


antara cairan dan protein dalam rongga pleura.

ANALISIS
KASUS
Efusi pleura Gejala klinis keluhan sesak nafas, rasa
berat pada dada, nyeri pleuritik atau nyeri
tumpul yang terlokalisir, pada beberapa
penderita batuk-batuk kering.
Transudat • Keluhan berat badan menurun dapat dikaitkan
eksudat dengan neoplasma dan tuberkulosis,
• batuk berdarah dikaitkan dengan neoplasma, emboli
paru dan tuberkulosa yang berat.
• Demam subfebris pada tuberkulosis,
• demam menggigil pada empiema,
• ascites pada sirosis hepatis.
Sesak nafas yang memberat Timbunan cairan dalam rongga pleura yang akan memberikan
nyeri dada kanan nyeri ditusuk- kompresi patologis pada paru sehingga ekspansinya terganggu dan
tusuk jarum. sesak tidak disertai bunyi tambahan karena bronkus tetap normal.

rangsangan pada pleura oleh karena cairan pleura yang berlebihan,


Batuk proses inflamasi ataupun massa pada paru-paru

Keluhan batuk lama ada, demam tidak ada.


Pasien merasakan adanya penurunan berat Tanda-tanda tersebut dapat
badan 4 kg dalam 2 bulan terakhir. mengarahkan kemungkinan adanya
Penurunan nafsu makan ada. Keringat infeksi TB/Keganasan
malam ada..
Pemeriksaan fisik paru
statis asimetris kanan dengan kiri dan Timbunan cairan pada rongga pleura kanan
dinamis ditemukan asimetris yaitu Akumulasi cairan melebihi volume normal dan
pergerakan dinding dada kanan yang menimbulkan gangguan jika cairan yang diproduksi oleh
tertinggal. pleura parietalis dan visceralis tidak mampu diserap oleh
pembuluh limfe dan pembuluh darah mikropleura visceral
Stem fremitus menurun pada basal
atau sebaliknya yaitu produksi cairan melebihi
paru kanan dari ICS VI ke bawah kemampuan penyerapan.
sedangkan paru kiri normal.
redup pada basal paru kanan dari kemungkinan disebabkan karena adanya infeksi kuman TB.
Efusi cairan dapat berbentuk transudat dan eksudat.
ICS VI ke bawah, sonor pada paru kiri.
auskutasi ditemukan adanya suara kemungkinan pada kasus ini jenis eksudat,
napas vesikuler menurun pada Penyebab pleuritis eksudativa yang paling
lapang paru kanan dari ICS VI ke sering adalah akibat M. tuberculosis

bawah.
ditemukan batas jantung yang sulit
dinilai ANALISIS KASUS
Pada pemeriksaan thorax didapatkan kesan adanya
efusi pleura kanan. Konsolidasi di parahillar-
parakardial kanan dd/ TB, massa dan nodul multipel  yang
tersebar di paru kiri dd/ TB milier, metastasis.

Kemungkinan Pada pemeriksaan CT Scan thorax ditemukan


pada kasus ini, massa paru kanan pada hilus, pembesaran KGB hilus kanan, simple
pneumothorax pneumothorax kanan dan sesuai dengan ca paru T3N1M1a dan simple
simple yang terjadi pneumothorax kanan.
disebabkan oleh
proses malignancy
yang terjadi pada
pasien. Hal ini menandakan adanya proses keganasan paru yang
terjadi pada pasien.
Pada pemeriksaan analisis pleura didapatkan intepretasi
eksudat. Pada analisis juga ditemukan warna cairan merah
merah. dicurgai kearah keganasan. Hal ini dapat menjelaskan
bahwa etiologi efusi pada kasus ini lebih ke arah malignancy..

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang maka pasien ini didiagnosis dengan efusi pleura dextra
ec suspek malignancy + massa paru kanan, dengan diagnosis
banding efusi pleura dextra ec pleuritis TB.

Dibutuhkan TCM dengan hasil negatif untuk bisa


meyakinkan bahwa pleuritis TB benar bisa
disingkirkan.
Oksigen nasal kanul 3 liter/ menit

keluhan sesaknya dan keadaan


hypoxemia.

IVFD asering sebanyak 30 tpm,

pemberian N.Asetyl sistein bertujuan

mukolitik

Neurodex

Asam folat
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai