Preceptor :
dr. Ayu Cahya Andhatani, Sp. PD
Koass :
Faisal Abdul Azis Masykur
Annisa Ridha Salsabilla
Shina Megaputri GY
Alda Putri Rahmadilla
Syiefa Renanda Surya
Martha Sella Rianti
01 Status Pasien
02 Kajian Masalah
03 Tinjauan Pustaka
1
Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : Tn. P
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Alamat : Sungai Langkah, Pesawaran
Anamnesis
Keluhan Utama Keluhan Tambahan
T 36,7 °C RR 28x/mnt
○ Leher :
○ JVP : 5 + 2 cm H2O
○ Kelenjar Thyroid : Bengkak (-), Nyeri (-)
○ Kelenjar Limfe : Bengkak (-), Nyeri (-)
Pemeriksaan Fisik
Paru Jantung
I: Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
I : Simetris, normochest, retraksi (-),
P: Pulsasi ictus cordis teraba
lesi (-)
P : Fremitus Taktil kanan = kiri P: Batas jantung normal
P : Sonor A: BJ I dan BJ II normal, gallop (-),
A : Ronkhi murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen Ekskremitas
I: Datar, lesi (-)
Superior: edema (-/-), atrofi (-/-), CRT <2s
A: BU (+) normal 12x/menit
Inferior: edema pitting (+/+), atrofi (-/-),
P: Timpani (+), Shifting dullness (-)
CRT <2s
P : Nyeri tekan (+)epigastrium
Hasil Laboratorium
Deskripsi :
Jantung : Bentuk normal, CTR>0,5
Pulmo : Corakan bronchovasculer bertambah
Kedua apex bersih
Tampak perselubungan mengawan perihiler dan
paracardial
Sinus costofrenicus kanan kiri lancip
Diafragma kanan kiri licin
Kesan :
- Kardiomegali
- Oedema pulmonum
USG ABDOMEN (30/12/2022)
Deskripsi :
Hepar : Tak membesar, tepi reguler, echo normal, homogen,
sisterna bilier, vena prta dan arteri hepatica tak melebar,
tak tampak nodul.
Ascites(-) Efusi Pleura (-)
Pancreas : Tak membesar, nodul (-), d.pancreaticus tak melebar
Lien : Tak membesar, homogen, tepi licin, nodul (-)
Ren Kanan : ukuran kecil, bentuk dan posisi normal, echo hiperechoic,
cortex medula kabur, sisterna pelvicocalices tak melebar,
tak tampak batu
Ren Kiri : ukuran kecil, bentuk dan posisi normal, echo hiperechoic,
cortex medula kabur, sisterna pelvicocalices tak melebar,
tak tampak batu
Vesica Urinaria : Urin cukup, dinding tak melebar, tak tampak batu.
Prostat : Tak membesar, tepi regularm tak tampak masa
Tak tampak appendicitis akut infiltrat, invaginasi usus maupun massa
abdomen
Kesan :
- CKD sedang-berat, bilateral
- Hepar, vesica felea, pancreas, lien, vesica urinaria dan prostat
normal
- Tak tampak urolithiasis maupun massa abdomen
2
Kajian Masalah
DATA DASAR DAFTAR Idx PDx PTx Pmo
MASALAH Pedu
CKD dapat terjadi akibat proses penyakit pada salah satu dari tiga kategori:
• Prarenal (penurunan tekanan perfusi ginjal),
• Intrarenal (patologi pembuluh darah, glomeruli, atau tubulus-interstitium),
• Postrenal (obstruktif).
ETIOLOGI
PRERENAL
Terjadi pada pasien dengan gagal jantung kronis atau sirosis dengan perfusi
ginjal menurun secara terus menerus, yang meningkatkan kecenderungan untuk
beberapa episode cedera ginjal intrinsik, seperti nekrosis tubular akut (accute
tubular necrosis). Hal ini menyebabkan turunnya fungsi ginjal secara progresif
dari waktu ke waktu.
ETIOLOGI
INTRARENAL
• Penyakit Vaskular Ginjal Intrinsik
Paling umum Nefrosklerosis, menyebabkan kerusakan kronis pembuluh darah,
glomeruli, dan tubulointerstitium. Stenosis arteri ginjal dari aterosklerosis atau displasia
fibro-otot berbulan-bulan atau tahun, menyebabkan nefropati iskemik (ditandai dengan
glomerulosklerosis dan fibrosis tubulointerstitial)
• Sesuai penyakit yang mendasari (DM, HT, ISK, Batu saluran kemih, SLE,
hiperurikemi)
• Sinrom uremia (lemah, letargi, anoreksia, mual, muntah, nocturia, kelebihan
volume cairan, neuropati perifer, pruritus, kejang)
• Gejala komplikasi (anemia, osteodistrofi renal, payah jantung, asidosis
metabolik, ggn keseimbangan elektrolit –Na, K, Cl)
DIAGNOSIS
GAMBARAN LABORATORIUM
Faktor utama perburukan fungsi ginjal adalah hiperfiltrasi glomerulus. Dua cara
penting untuk mengurangi hiperfiltasi glomerulus ini adalah:
a. Terapi Farmakologis
Beberapa obat antihipertensi, terutama golongan ACE inhibitor, melalui berbagai studi
terbukti dapat memperlambat proses pemburukan fungsi ginjal. Hal ini terjadi lewat
mekanisme kerjanya sebagai antihipertensi dan antiproteinuria.
TATALAKSANA
a. a
Hal-hal yang termasuk dalam pencegahan dan terapi penyakit kardiovaskular adalah,
pengendalian diabetes, pengendalian hipertensi, pengendalian dislipidemia, pengendalian
anemia, pengendalian hiperfosfatemia dan terapi terhadap kelebihan cairan dan gangguan
keseimbangan elektrolit. Semua ini terkait dengan pencegahan dan terapi terhadap
komplikasi penyakit ginjal kronik secara keseluruhan.
a. a
TATALAKSANA
b. a
Pada membrane dialiser akan terjadi aktivasi komplemen oleh gugus hidroksil bebas.
Luas permukaan membran penting untuk proses pembersihan. Luas permukaan
membrane 0,8 – 2,1 m2
HEMODIALISIS
Pasien akan terpaparan cairan dialisis sebanyak 120-150 Liter selama proses
dialisis
Cairan dialisis perlu dimurnikan agar tidak terlalu banyak mengandung zat
membahayakan tubuh Teknik reverse osmosis --> air akan melewati
membrane semi permeable dgn pori kecil shg menahan molekul dgn berat
molekul kecil (urea, natrium, klorida