Anda di halaman 1dari 34

Laporan Kasus

HYDROPNEUMOTHORAX
PPDS Pembimbing : dr. Rina Angriany
 
SUPERVISOR PEMBIMBING:
Dr. dr. Harun Iskandar, Sp. P(K), Sp. PD, K-P

KELOMPOK 5
Hanis Naziha Binti Hasan
Siti Aishah Binti Mazli Hishman
Nurul Rahmitha
Novia Tenggono

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Pulmonology dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar | 2018
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 31-08-1992
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Rumah Sakit : IC Lt 2 RSWS
MR : 857377
Tanggal masuk : 28 September 2018
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : sesak napas


 Auto/Alloanamnesis :

Sesak napas dialami sejak 2 hari yang lalu. Sesak timbul secara tiba-tiba dan
terus-menerus. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas fisik dan posisi.
Nyeri dada dirasakan bersamaan dengan sesak. Nyeri dirasakan seperti tertekan
pada seluruh dada dan berlangsung terus-menerus. Nyeri tidak berkurang dengan
istirahat dan perubahan posisi. Batuk ada kadang-kadang sejak 2 minggu terakhir,
dahak berwarna putih tidak disertai darah. Adanya penurunan berat badan
disangkal. Demam tidak ada, keringat malam tidak ada, mual dan muntah tidak
ada, nyeri ulu hati tidak ada. Nafsu makan berkurang. BAB dan BAK lancar.
ANAMNESIS

Riwayat penyakit dahulu


 Riwayat terapi OAT tidak ada
 Riwayat hipertensi disangkal
 Riwayat DM disangkal
 Riwayat penyakit jantung tidak ada
 Riwayat alergi tidak ada
 Riwayat asma tidak ada
 Riwayat sesak sebelumnya disangkal
 Riwayat kontak penderita TB ada (Ibu penderita) telah tuntas berobat 6 bulan sejak 5 bulan yang lalu
 Riwayat merokok ada 1 bungkus / hari
 Riwayat keganasan pada keluarga tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

o STATUS PASIEN
 Sakit sedang/ Gizi baik/ GCS E4M6V5
 BB : 56 kg
 TB : 156 cm
 IMT : 23 kg/m2

o TANDA VITAL
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 82 kali/menit, regular, kuat angkat
 Pernapasan : 22 kali/menit, Sp O2: 98% dengan bantuan oksigen 3 liter/menit tipe
thoracoabdominal
 Suhu : 37.0oC
PEMERIKSAAN FISIK

o Kepala o Telinga
 Simetris muka : Simetris kiri dan kanan  Pendengaran : Dalam batas normal
 Deformitas : Tidak ada  Nyeri tekan di prosesus mastoideus: (-)
 Rambut : Hitam, sukar dicabut
o Hidung
 Perdarahan : (-)
 Sekret : (-)
o Mata
 Eksoptalmus/Enoptalmus: (-) o Mulut
 Gerakan : Dalam batas normal
 Bibir : Pucat (-), Kering (-)
 Kelopak mata : Edema(-)
 Gigi geligi : Caries (-)
 Konjungtiva : Pucat (-/-)
 Gusi : Perdarahan gusi (-)
 Sklera : Ikterus (-/-)
 Lidah : Kotor (-),tremor (-),hiperemis(-),
 Kornea : Jernih
bercak putih(-)
 Pupil : Bulat
PEMERIKSAAN FISIK
o Leher o Thoraks
Kelenjar getah bening : Tidak ada  Inspeksi : Normochest, Pergerakan
pembesaran dada asimetris hemithorax sinistra
 Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran tertinggal saat statis dan dinamis
 DVS : R+2cm H2O  Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, vocal
 Pembuluh darah : Dalam batas normal fremitus melemah pada hemithorax sinistra
 Kaku kuduk : Negatif  Perkusi : Hipersonor pada ICS II – IV
 Tumor : Tidak ada anterior hemithorax sinistra
 Nodul : Tidak ada  Auskultasi : Bunyi nafas bronkovesikuler
menghilang di hemithorax sinistra, ronkhi
dan wheezing tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
o Abdomen
o Jantung  Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak  Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Palpasi : Pelebaran sela iga ada  Palpasi : Nyeri tekan (-), massa tumor (-), Hepar
Perkusi :Batas kanan atas jantung ICS II Dextra linea tidak teraba, Lien tidak teraba
midclavicularis  Perkusi : Timpani, undulasi (-)
Batas kiri atas jantung sulit dinilai  Lain-lain : Ascites (-)
Batas kanan bawah ICS IV linea midclavicularis dextra
Batas kiri bawah jantung sulit dinilai o Extremitas
 Auskultasi : Bunyi jantung I/II regular, bising jantung tidak ada  Pitting edema : tidak ada
 Perdarahan (-), palmar eritam (-), akral hangat
 Clubbing finger tidak ada
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil
Jenis
Nilai rujukan
Pemeriksaan 08/10/2018 11/10/2018
WBC 8,5 x103/uL 8,51 x103/uL 4 - 10 x 103/uL
RBC 3,70 x106/uL 3,55 x106/uL 4 - 6 x 106/uL
HGB 9,9 g/dl 10,0 g/dl 12 - 16 g/dl
HCT 31,9 % 30,5 % 37 - 48 %
MCV 86 fl 85,9 fl 80 – 97 fl
MCH 26,8 pg 28,2 pg 26,5 – 33,5 pg
MCHC 31,1 g/dl 32,8 g/dl 31,5 - 35 g/dl
150 - 400 x
PLT 290 x 103/uL 331 x 103/uL
103/uL
NEUT 67,1 % 70,3 % 52.0 - 75,0
LYMPH 18,7 % 16,5 % 20,0 - 40,0
MONO 10,2 % 10,0 % 2,00 - 8,00
EOS 2,9 % 2,1 % 1,00 - 3,00
BASO 1,1 % 1,1 % 0,00 - 0,10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
8/10/2018
Jenis
Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan

GDS 95 mg/dl 140 mg/dl


SGOT 24 U/L <38 U/L
SGPT 21 U/L <41 U/L
Albumin 3,7 gr/dL 3,5 – 5,0 gr/dL
Ureum 22 mg/dl 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 0,94 mg/dl L(<1.3) ; P(<1.1) mg/dl
Natrium 137 mmol/l 136 - 145 mmol/l
Kalium 4,4 mmol/l 3.5 -5.1 mmol/l
Klorida 101 mmol/l 97 – 111 mmol/l
HbsAg Non Reaktif Non Reaktif
Anti HCV Non Reaktif Non Reaktif
Prokalsitonin 0,19 ng/mL < 0,05 ng/mL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO THORAX 28 SEPTEMBER 2018

• Perselubungan homogen pada


hemithorax kiri yang menutupi
sinus, diafragma dan batas kiri
jantung disertai avasculer
diatasnya yang memberikan
gambaran air fluid level.
• Cor: sulit dievaluasi, aorta normal
• Sinus dan diafragma kanan baik
• Tulang-tulang intak
• Jaringan lunak sekitar baik
• Kesan : Hydropneumothorax
sinistra
ASSESSMEN:
HIDROPNEUMOTHORAX
SINISTRA ET CAUSA SUSPEK
INFEKSI
TATALAKSANA AWAL

Pengobatan

 Oksigen 3 liter/menit via nasal kanul


 IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
 Dextrose 5% (1:1)
 Ketorolac 3mg/24 jam/ IV (Bila nyeri)
 N-acetil cystein 200mg/8 jam/ oral
ASSESSMENT & PLANNING
NO ASSESSMENT PLANNING TERAPI
Hidropneumothorax sinistra et causa suspek infeksi - Pemasangan -Oksigen 3
WSD liter/menit
- Analisa cairan -Nacl 0,9% 20
S: Sesak napas dialami sejak 2 hari yang lalu. Sesak timbul secara tiba- pleura tetes/menit
tiba dan terus-menerus. Sesak tidak dipengaruhi oleh cuaca, aktivitas fisik - Pemeriksaan -Dextrose 5 % (1:1)
dan posisi. Nyeri dada dirasakan bersamaan dengan sesak. Nyeri BTA Cairan - ketorolac 3mg/24
dirasakan seperti tertekan pada seluruh dada dan berlangsung terus- Pleura jam/ IV (Bila nyeri)
- Pemeriksaan -N-acetil cystein
menerus. Batuk ada kadang-kadang sejak 2 minggu terakhir ini, dahak mikrobiologis 200mg/8 jam/ oral
berwarna putih. Penurunan berat badan disangkal. cairan pleura
- Drah rutin
1. O: Inspeksi pergerakan dada tertinggal di hemithorax sinistra pada saat kontrol
- Foto thorax
statis dan dinamis, Palpasi vokal fremitus menghilang di hemithorax kontrol
sinistra. Perkusi hipersonor di ICS II-IV anterior hemithorax sinistra.
Auskultasi bronkovesikuler melemah di hemithorax sinistra ICS II-IV
anterior. Ronkhi tidak ada, wheezing tidak ada.

Foto thorax (28/9/2018): Hidropneumothorax sinistra


TIMELINE
05/10/2018
Mikrobiologi :
Kultur dan sensitivitas pada cairan pleura = tidak ada
pertumbuhan bakteri aerob
Kultur dan sensitivitas OAT = menyusul tanggal 15
01/10/2018 Desember 2018
Foto thorax Pewarnaan BTA 1 kali pada cairan pleura = positif (1+) 16/10/2018
28/09/2018 AP/Lateral :
Rawat Inap di RS Telah dilakukan
Hydropneumothorax Hasil Sitologi cairan pleura: pelepasan WSD pada
Wahidin sinistra Lesi hemoragik dan mesotel reaktif dengan peradangan pukul 15.00
supuratif

28/09/2018
Hasil CXR : 08/10/2018
29/09/2018
Hydropneumothorax Hasil laboratorium Lab : 12/10/2018 17/10/2018
sinistra GDS = 95 mg/dl Foto thorax AP : RAWAT JALAN
HB: 8,0 g/dl
GDS : 100 mg/dl pneumothorax sinistra
Pemasangan WSD pada Kultur dan sensitivitas
hemithorax sinistra antibiotik pada sputum =
Resisten terhadap ampicilin
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi

28/09/20 Sesak, sesak tidak dipengaruhi oleh Tekanan darah : 120/80 mmHg •Hydropneumothor •Foto thorax
18 Nadi: 82 kali/menit ax sinistra et causa kontrol setelah
cuaca dan tidak dipengaruhi oleh Pernapasan : 22 kali/menit suspek Infeksi on
posisi. batuk kadang-kadang pemasangan WSD
Suhu : 36,5 C WSD H-1
disertai lendir warna putih, nyeri Saturasi : 98% dengan modalitas oksigen 3 liter •Infus natrium
dada ada di hemithorax kanan. permenit klorida 0,9% 20
Skala nyeri : 1 NIS tetes/menit
Telah dilakukan tindakan water •Dextrose 5% (1:1)
seal drainase (WSD) di hemithorax Foto thorax AP : Hydropneumothorax sinistra •Oksigen 3
sinistra ICS V, linea axillaris medial liter/menit
Pemasangan WSD, pukul 22.10 WITA •Ketorolac 1
kiri. dialirkan cairan amp/12 jam/ oral
Sebanyak : 1000ml
Saran : perbanyak makan sayur dan Warna : merah pekat
buah Dan udara
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi
29/09/20 Sesak berkurang, sesak tidak Tekanan darah : 120/80 mmHg •Hydropneumothor •Foto thorax post
18 Nadi: 85 kali/menit ax et causa suspek WSD
dipengaruhi aktivitas, nyeri dada Pernapasan : 22 kali/menit infeksi on WSD H-
berkurang Suhu : 36,6 C 2 •Transfusi PRC 2
Saturasi : 98% dengan modalitas oksigen 3 liter bag (500cc)
permenit -Premedikasi
methy prednisolon
WSD : 125mg
• undulasi = ada (3cm)
• bubble = ada (bila batuk) •Infus natrium
• warna = merah pekat klorida 0,9% 20
• volume = 300cc/24 jam tetes/menit
•Dextrose 5% (1:1)
Lab : •Ketorolac 30
• Hb = 8,0 mg/24 jam/
• GDS = 100 mg/dl intravena (bila
nyeri)
•Oksigen 3
liter/menit
•N-acetil cystein
200mg/8 jam/ oral
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi

01/10/20 Sesak berkurang, batuk tidak ada, Tekanan darah : 100/50 mmHg •Hydropneumothorax •Menunggu hasil
18 Nadi: 86 kali/menit et causa suspek infeksi sitologi cairan
nyeri dada tidak ada Pernapasan : 20 kali/menit on WSD H-3 pleura
Suhu : 36,5 C •Periksa GDS
Saturasi : 98% dengan modalitas oksigen 3 ulang.
liter permenit

WSD : •Infus natrium


• Undulasi = ada (4 cm) klorida 0,9% 20
• Bubble = ada (bila batuk) tetes/ menit
• Warna = merah pekat •Dextrose 5% (1:1)
• Volume = 300cc/12 jam •Oksigen 3
liter/menit
Foto thorax AP/Lateral : •Ketorolac 30
Hydropneumothorax sinistra mg/24 jam/
intravena (bila
nyeri)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax AP/Lateral 1 Oktober 2018
• Terpasang chest tube pada
hemithorax sinistra setinggi ICS IV
kiri depan
• Tampak hiperlusen avaskuler pada
hemithorax sinistra
• Cor: kesan, aorta normal
• Retrocardial clear space dan
retrosternal clear space kesan baik
• Sinus dan diafragma kanan baik
• Tulang-tulang intak
• Jaringan lunak sekitar baik
Kesan : - Hydropneumothorax sinistra
- Terpasang chest tube pada
hemithorax sinistra
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi
05/10/20 Sesak berkurang, batuk Tekanan darah : 100/60 mmHg •Hydropneumothorax •Oksigen 3 liter/
18 Nadi: 90 kali/menit sinistra et causa menit (sesuai
tidak ada, nyeri dada tidak Pernapasan : 20kali/menit infeksi on wsd H-8
ada kebutuhan)
Suhu : 36,7 C •Pleuritis TB •Infus natrium klorida
Saturasi : 98% tanpa modalitas oksigen 3 liter permenit 0,9% 500 cc 20 tetes/
menit
WSD : •Dextrose 5%
• Undulasi = ada (4 cm) (maintainance)
• Bubble = ada (bila batuk) •Ketorolac 30 mg/24
• Warna = merah pekat jam/ intravena (bila
• Volume = 300cc/12 jam nyeri) -STOP
•Curcuma 1 tablet/24
Mikrobiologi : jam/oral
• Kultur dan sensitivitas pada cairan pleura = tidak •Difostar 4FDC 3
ada pertumbuhan bakteri aerob tablet/12 jam/oral
• Kultur dan sensitivitas OAT = menyusul tanggal 15 (hari ke-1)
Desember 2018
• Pewarnaan BTA 1 kali pada cairan pleura = positif
(1+)

Hasil Sitologi cairan pleura:


Lesi hemoragik dan mesotel reaktif dengan peradangan
supuratif
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Cairan Pleura (5/10/2018)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Afinitas Gram Gram positif Tidak ditemukan

Bentuk dan konfigurasi Basil Tunggal Tidak ditemukan

Kuantitas Positif (1+) Tidak ditemukan

Leukosit 3+ dan sel


Sel Lain Tidak ditemukan
epitel: 0

Jamur Tidak ditemukan Tidak ditemukan

Pewarnaan BTA Positif (1+) Negatif


FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi

08/10/20 Sesak berkurang, batuk tidak ada, Tekanan darah : 100/70 mmHg •Hydropneumothor •Infus natrium
18 Nadi: 82 kali/menit ax sinistra et causa klorida 0,9% 500
nyeri dada tidak ada Pernapasan : 20 kali/menit infeksi on wsd H-11 cc 20 tetes/ menit
Suhu ; 36,5 C •Pleuritis TB •Dextrose 5% 20
Saturasi : 98% tanpa modalitas oksigen 3 liter tetes/menit
permenit (maintainance, cek
GDS/12 jam)
WSD : •Oksigen 3 liter/
• Undulasi = ada (4cm) menit
• Buble = ada •Curcuma 1
• Warna = merah tablet/24 jam/oral
• Volume = 200cc/12 jam •Difostar 4FDC 3
tablet/12 jam/oral
Lab : (hari ke-3)
GDS = 95 mg/dl

Kultur dan sensitivitas antibiotik pada sputum =


Resisten terhadap ampicilin
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi

15/10/20 Sesak berkurang, batuk tidak ada, Tekanan darah : 100/60 mmHg •Hydropneumothor •Infus natrium
18 Nadi: 84 kali/menit ax sinistra et causa klorida 0,9% 500
nyeri dada tidak ada Pernapasan : 20 kali/menit infeksi on wsd H- cc 20 tetes/ menit
Suhu : 36,5 C 18 •Dextrose 5% 20
Saturasi : 98% tanpa modalitas oksigen 3 liter •Pleuritis TB tetes/menit
permenit (maintainance) –
STOP bila gula
WSD : darah normal
Undulasi = tidak ada •Oksigen 3 liter/
Bubble = tidak ada menit
Warna = merah •Curcuma 1
Volume = 200cc/24 jam tablet/24 jam/oral
•Parasetamol
500mg/8 jam/oral
(bila demam/ nyeri
•Difostar 4FDC 3
tablet/12 jam/oral
(hari ke-11)
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi

16/10/20 Sesak berkurang, batuk tidak ada, Tekanan darah : 100/70 mmHg •Hydropneumothor •Infus natrium
18 Nadi: 84 kali/menit ax sinistra et causa klorida 0,9% 500
nyeri dada tidak ada Pernapasan : 20 kali/menit infeksi cc 20 tetes/ menit
Suhu : 36,5 C •Pleuritis TB •Dextrose 5% 20
Telah dilakukan pelepasan WSD Saturasi : 98% tanpa modalitas oksigen 3 liter tetes/menit
pada pukul 15.00 permenit (maintainance) –
STOP bila gula
Foto thorax AP sebelum WSD dilepaskan : darah normal
- Terpasang chest tube •Curcuma 1
- Efusi pleura sinistra tablet/24 jam/oral
•Parasetamol
500mg/8 jam/oral
(bila demam/ nyeri)
•Difostar 4FDC 3
tablet/12 jam/oral
(hari ke-12)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax AP (16 Oktober 2018)

• Terpasang chest tube pada


hemithorax sinistra setinggi ICS
IV kiri depan
• Tidak tampak lagi hiperlusen
avaskuler pada hemithorax sinistra
• Cor: kesan normal, aorta normal
• Sinus kiri berselubung, sinus
kanan dan kedua diafragma baik
• Tulang-tulang intak
• Jaringan lunak sekitar baik
Kesan : - Terpasang chest tube
- Efusi pleura sinistra
FOLLOW UP
Waktu Subjektif Objektif Assesment Planning & Terapi

17/10/20 Sesak berkurang, batuk tidak ada, Tekanan darah : 110/70 mmHg •Hydropneumothor •Infus natrium
18 Nadi: 84 kali/menit ax sinistra post AFF klorida 0,9% 500
nyeri dada tidak ada Pernapasan : 20 kali/menit WSD cc 20 tetes/ menit
Suhu : 36,5 C •Pleuritis TB •Dextrose 5% 20
Saturasi : 98% tanpa modalitas oksigen 3 liter tetes/menit
permenit (maintainance) –
STOP bila gula
darah normal
•Curcuma 1
tablet/24 jam/oral
•Parasetamol
500mg/8 jam/oral
(bila demam/ nyeri)
•Difostar 4FDC 3
tablet/12 jam/oral
(hari ke-13)
•Cefixime
200mg/12 jam/oral
•RAWAT JALAN
DIAGNOSIS AKHIR
HIDROPNEUMOTHORAX SINISTRA ET
CAUSA INFEKSI
PLEURITIS TB
DISKUSI
Hydropneumothorax
Hydropneumothorax
Hydropneumothoraks dimana terdapat udara dan cairan di dalam rongga pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan paru. 11
Penyebab hydropneumothorax ini umumnya akibat trauma, pembedahan atau riwayat terikini thoracosintesis untuk mengeluarkan
cairan pleura sehingga dapat menyebabkan masuknya udara ke ruang pleura. Selain itu, hal ini terjadi apabila terdapat fistula
bronchopleural yaitu hubungan yang abnormal dan tidak biasa antara cabang-cabang bronchus dan ruang pleura yang sering
disebabkan oleh tumor, pembedahan atau infeksi, yang dapat memproduksi udara dan juga cairan di ruang pleura. 22

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK LABORATORIUM RADIOLOGI


Wbc: 7.300/uL • Perselubungan homogen
pada hemithorax kiri yang
THORAX Mono : 11,5 % menutupi sinus, diafragma
Inspeksi : Normochest, Pergerakan Eos: 10,6% dan batas kiri jantung
dada simetris saat statis dan dinamis disertai avasculer
tertinggal di hemithorax sinistra diatasnya yang
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, memberikan gambaran air
vocal fremitus melemah pada fluid level.
• Sesak Napas hemithorax sinistra • Cor: sulit dievaluasi, aorta
normal
Perkusi : Redup pada ICS II – IV • Sinus dan diafragma
anterior kanan baik
Auskultasi : Bunyi nafas • Tulang-tulang intak
bronkovesikuler melemah di • Jaringan lunak sekitar
hemithorax sinistra setinggi ICS II – baik
IV, ronkhi dan wheezing tidak ada
Klasifikasi Pneumothorax/Hidropneumothorax

Traumatik (iatrogenik dan non-iatrogenik)


Spontan

Spontan Primer Spontan Sekunder


- Terjadi tanpa riwayat penyakit paru - Terjadi berkaitan dengan kelainan
sebelumnya ataupun trauma paru atau riwayat penyakit paru
- Dapat terjadi pada individu yang sebelumnya (PPOK dan TB paru)
sehat
Gejala Klinis
Gejalanya biasanya berupa nyeri dada yang tajam dan
timbul secara tiba-tiba
Ada sesak napas dan dada terasa sempit.
Batuk iritatif yang disebabkan perangsangan ujung-ujung
saraf baik di permukaan pleura maupun di dinding
bronkus yang kolaps.
Denyut jantung yang cepat.
Warna kulit biasa menjadi kebiruan akibat kekurangan
oksigen
Patomekansime
Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyebab
tersering pneumothoraks spontan sekunder. Rupturnya
kavitas ke dlam rongga pleura. Kuman Mycobacterium
tuberculosis menginvasi pleura dan menyebabkan
nekrosis likuifaktif yang kemudian pecah ke rongga
pleura. Fistula bronchopleural menyebabkan
pneumothoraks. Respon inflamasi akan menutup fistula
itu tetapi juga menyebabkan pengumpulan cairan.
Tatalaksana
Pemasangan selang dada yang kemudian dihubungkan ke
water sealed drainage untuk tujuan evakuasi udara dan
cairan dan pengembangan paru.

Edukasi
- Pemasangan selang dada dijaga untuk tidak batuk secara
kuat agar tidak timbul komplikasi emfisema pada pasien.
Paru yang mengembang tiba-tiba dapat menyebabkan
perasaan sesak dan batuk, namun akan hilang dengan
berjalannya waktu.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai