Anda di halaman 1dari 31

IDENTITAS

IDENTITAS PASIEN
PASIEN

Nama Penderita : Tn. M.N


Jenis kelamin : Laki - laki
Tanggal lahir : 05/05/1964
Umur : 55 tahun
No. RM : 093729
Riwayat Pekerjaan : Wiraswasta
Ruang Perawatan : IC Lantai 1
Tanggal Masuk/Jam : 06/03/2019
ANAMNESIS
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Sesak napas

Anamnesis Terpimpin :
Sesak napas dialami sejak 1 minggu dan memberat 3 hari terakhir, tidak dipengaruhi
aktivitas dan cuaca. batuk ada sesekali, disertai dahak berwarna putih kehijauan. Batuk
darah tidak ada, Riwayat batuk darah tidak ada. Nyeri dada tidak ada. Demam tidak ada,
Riwayat demam tidak ada. Mual dan muntah tidak ada. Nyeri ulu hati tidak ada,
penurunan berat badan tidak ada, nafsu makan baik, BAK dan BAB normal
ANAMNESIS
ANAMNESIS

Riwayat penyakit sebelumnya :


• Riwayat minum OAT dan kontak dengan penderita TB tidak ada
• Riwayat hipertensi tidak ada
• Riwayat DM tidak ada.
• Riwayat kolesterol dan asam urat ada
• Riwayat penyakit yang sama tidak ada
Riwayat kebiasaan:
• Riwayat merokok ada, 36 batang/hari selama ± 30 tahun (indeks brinkman: 36 x 30 = 1080 batang =
Perokok berat).

Riwayat pribadi dan keluarga :


• Riwayat keluarga menderita asma ada
• Riwayat keluarga menderita DM, kolestrol, hipertensi tidak ada
• Riwayat merokok ada, sejak 40 tahun yang lalu (IB: perokok berat)
• Ada riwayat kontak dengan pasien TB sebelumnya (rekan kerja)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK

STATUS PASIEN
• Keadaan Umum: Sakit sedang/gizi kurang/composmentis
• BB : 61 Kg
• TB : 155 cm
• IMT : 25.3 kg/m2

TANDA VITAL
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 79 x /menit, reguler, kuat angkat
• Pernapasan : 26 x/menit, tipe thoracoabdominal
• Suhu : 36,8 oC
• Saturasi : 97% tanpa modalitas
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK

Kepala
Simetris muka : Simetris kiri dan kanan
Deformitas : Tidak ada
Rambut : Hitam, Lurus

Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
Gerakan : Dalam batas normal
Tekanan bola mata : Tidak diperiksa
Kelopak mata : Edema palpebral (-)
Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterus (-/-)
Kornea : Jernih
Pupil : Bulat, isokor 2,5mm/2,5mm
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK

Telinga
• Pendengaran: Dalam batas normal
• Nyeri tekan di prosesus mastoideus: (-)

Hidung
Leher
• Perdarahan : (-)
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
• Sekret : (-)
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
DVS : R + 2 cm H2O
Mulut
• Bibir : Sianosis (-) Kaku kuduk : Tidak ada (-)
• Gusi : Perdarahan gusi (-)
• Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Lidah : Kotor (-), tremor (-),
hiperemis (-)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK

Thoraks
Inspeksi : Pengembangan dada statis dan dinamis simetris kiri dan kanan,
Palpasi : Vokal fremitus sama kiri dan kanan, nyeri tekan (-)
Perkusi : Paru kiri kanan : Sonor bilateral
Batas paru-hepar : ICS VI dextra
Batas paru belakang kanan : Tidak diperiksa
Batas paru belakang kiri : Tidak diperiksa

Auskultasi
• Bunyi pernapasaan : vesikuler
• Bunyi tambahan : tidak ada ronchi di kedua lapangan paru ;
Terdapat wheezing di kedua lapangan paru
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK
FISIK

Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS VI
midclavicularis sinistra. Abdomen
• Perkusi : Pekak • Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Batas kanan atas jantung ICS II • Auskultasi : Peristaltik (+), kesan meningkat
• Palpasi : Nyeri tekan (-) massa tumor (-), Hepar tidak
parasternalis dextra
teraba, Lien tidak teraba (tidak ditemukan pembesaran organ)
Batas kiri atas jantung ICS III parasternalis • Perkusi : Timpani, undulasi (-)
sinistra Lain-lain : Ascites (-)
Batas kanan bawah jantung ICS VI
parasternalis dextra Extremitas
Batas kiri bawah jantung ICS VI Edema pretibial (-), akral hangat.
midclavicularis sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni
regular, Murmur tidak ada(-)
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
LABORATORIUM
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
WBC 8,65x103/uL 4.00-10.00
DARAH
RBC 4,89 x106/Ul 4.50-6.50
RUTIN
HGB 15 g/dl 13-17 g/dl
(21/03/2019)
HCT 44,9 % 37-48
MCV 91,8 Fl 80 – 97 fL
MCH 30,7 pg 26.5 – 33.5 pg
MCHC 33,4 g/dl 31 - 35 g/dl
PLT 485 x 103/Ul 150 - 400 x 103/uL
NEUT 55.2 % 52-75%
LYMPH 29.7 % 20-40%
MONO 15.4 % 2-8%
EOS 0.1 % 1-3%
BASO 0,1% 0-0,2%
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENUNJANG

FOTO THORAKS PA (18/03/2019)


RSWS
• Tampak hiperinflasi pada kedua lapangan paru
• Cor: kesan normal, aorta normal
• Kedua sinus dalam batas normal, kedua diafragma datar
• Tulang – tulang intak
• Jaringan lunak sekitar kesan baik
KESAN :
ASSESSMENT
ASSESSMENT AWAL
AWAL

• Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut


Treatment
Treatment

• NaCl 0,9 % 20 tpm


• Oksigen 4 L/menit Nasal Canul
• Combivent 1respul/8jam/inhalasi
• Pulmicort 1 respul/8jam/inhalasi
• Erdostein capsul/8 jam/oral
• Levofloxacin 500 mg/24 jam/oral
• Metilprednisolon 62,5 mg/12 jam/Intravena
Planning
Planning

• Pemeriksaan APE
• Pemeriksaan spirometri
• Pemreiksaan analisa gas darah
Penyakit
Penyakit Paru
Paru Obstruktif
Obstruktif Kronik
Kronik Eksaserbasi
Eksaserbasi akut
akut
No Subjective Objective Planning Terapi
S: O: • Nacl 0,9% 20
Paru (Aspek Anterior) • APE tpm
• Riwayat merokok 30 tahun Inspeksi : • - Pemeriksaan Spirometri • Oksigen 4
yang lalu, 3 bngkus/hari L/menit Nasal
Statis : Simetris kiri dan kanan • - Analisis Gas Darah Canule
• Batuk berlendir berwarna Dinamis : Pergerakan dada simetris Nebulizer

kuning kanan kiri Combivent/ 8
• Riwayat sesak sejak 2013 jam
O: Palpasi: Vocal fremitus simetris kiri • Nebulizer
• Sakit sedang/ Gizi lebih/ dan kanan. Pulmicort/ 8
Composmentis jam
• P : 26x/menit • Erdostein
Perkusi: sonor pada kedua paru capsul/8 jam /
• SpO2 : 98 % dengan oral
modalitas 4 L/ menit Auskultasi: vesikuler. • Levofloxacin
1.
500 mg/24 jam/
Thorax : wheezing di kedua lapangan oral
• Metilprednisolo
paru n 62,5 mg/12
jam/Intravena
FOLLOW
FOLLOW UP
UP (HARI
(HARI 11 –– 18/03/2019)
18/03/2019)
Wakt Subjektif Objektif Assesment Planning dan Terapi
u
Sakit sedang/ Gizi lebih/ Composmentis • Penyakit Paru
06.00 • Sesak berkurang TD : 130/80 Obstruktif Kronik
• Cek AGD
• Nacl 0,9% 20 tpm
• batuk berlendir N : 104 x/ menit Eksaserbasi akut • O2 nasal kanul 3 L
adawarna kuning, P : 22x/menit • Nebulizer Combivent/
• demam tidak ada S : 36,5 C 8 jam
SpO2 : 91 % dengan modalitas • -Nebulizer Pulmicort/
• BAK dan BAB lancar Thorax : Wheezing di kedua lapangan paru 8 jam
Darah rutin : • -Erdostein capsul/8
WBC : 8,650 jam / oral
Hb : 15 • Levofloxacin 500
PLT : 485.000 mg/24 jam/ oral
HCT : 44,9 % • Metilpredinsolon 125
Neut : 55,2 % mg/24 jam/ Intravena
Lymph : 29,2 %
Foto Thorax : Efusi Pleura minimal
FOLLOW
FOLLOW UP
UP (HARI
(HARI 22 –– 19/03/2019)
19/03/2019)
Wakt Subjektif Objektif Assesment Planning dan Terapi
u
Sakit sedang/ Gizi lebih/ Composmentis • PENYAKIT PARU
06.00 • Sesak berkurang TD : 140/80 OBSTRUKTIF
• Cek AGD
• -Nacl 0,9% 20 tpm
• batuk berlendir ada N : 88x/ menit KRONIK eksaserbasi • -O2 nasal kanul 2 L
• demam tidak ada P : 24x/menit akut • - Nebulizer Combivent/
• BAB dan BAK lancar S : 36,4 C 8 jam
SpO2 : 92 % tanpa modalitas • - Nebulizer Pulmicort/
Thorax : Wheezing di kedua lapangan paru 12 jam
Darah rutin : • -Erdostein capsul/8 jam /
WBC : 8,650 oral/
Hb : 15 • -Levofloxacin 500
PLT : 485.000 mg/24 jam/ oral
HCT : 44,9 % • -Metilprednisolon 125
Neut : 55,2 % mg/24 jam/Intravena
Lymph : 29,2 % • -Spirometri (Jika sesak
Foto Thorax : Efusi Pleura minimal berulang)
FOLLOW
FOLLOW UP
UP (HARI
(HARI 33 –– 20/03/2019)
20/03/2019)
Wakt Subjektif Objektif Assesment • Planning dan
u Terapi
Sakit sedang/ Gizi lebih/ Composmentis • PENYAKIT PARU
06.00 • Sesak berkurang TD : 120/80 OBSTRUKTIF • - Cek AGD
• batuk berlendir ada N : 84x/ menit KRONIK eksaserbasi • -Nacl 0,9% 20 tpm
• demam tidak ada P : 26x/menit akut • -O2 nasal kanul 2 L
• Sesak berkurang S : 36,3 C • - Nebulizer Combivent/
SpO2 : 91 % tanpa modalitas 8 jam
• batuk berlendir ada Thorax : Wheezing di kedua lapangan paru • - Nebulizer Pulmicort/
• demam tidak ada Darah rutin : 12 jam
• BAK dan BAB lancar WBC : 8,650 • -Erdostein capsul/8 jam /
Hb : 15 oral/
PLT : 485.000 • -Levofloxacin 500
HCT : 44,9 % mg/24 jam/ oral
Neut : 55,2 % • -Metilprednisolon 125
Lymph : 29,2 % mg/24 jam/Intravena
Foto Thorax : Efusi Pleura minimal • -Spirometri (Jika sesak
berulang)
FOLLOW
FOLLOW UP
UP (HARI
(HARI 44 –– 21/03/2019)
21/03/2019)
Wakt Subjektif Objektif Assesment Planning dan Terapi
u
• PENYAKIT PARU
06.00 • Sesak berkurang Sakit sedang/ Gizi lebih/ Composmentis OBSTRUKTIF
• - Cek AGD
• -Nacl 0,9% 20 tpm
• batuk berlendir ada TD : 142080 KRONIK eksaserbasi • -O2 nasal kanul 2 L
• demam tidak ada N : 86x/ menit akut • - Nebulizer Combivent/
• BAB dan BAK lancar P : 22x/menit 8 jam
S : 36,4 C • - Nebulizer Pulmicort/
SpO2 : 92 % tanpa modalitas 12 jam
Thorax : Wheezing di kedua lapangan paru • -Erdostein capsul/8 jam /
Darah rutin : oral/
WBC : 8,650 • -Levofloxacin 500
Hb : 15 mg/24 jam/ oral
PLT : 485.000 • -Metilprednisolon 125
HCT : 44,9 % mg/24 jam/Intravena
Neut : 55,2 % • -Spirometri (Jika sesak
Lymph : 29,2 % berulang)
Foto Thorax : Efusi Pleura minimal
FOLLOW
FOLLOW UP
UP (HARI
(HARI 55 –– 22/03/2019)
22/03/2019)
Wakt Subjektif Objektif Assesment Planning dan Terapi
u
Sakit sedang/ Gizi lebih/ Composmentis • PENYAKIT PARU
06.00 • Keluhan hari ini tidak TD : 120/80 OBSTRUKTIF
• - Cek AGD
• -Nacl 0,9% 20 tpm
ada N : 78x/ menit KRONIK eksaserbasi • -O2 nasal kanul 2 L (bila
P : 22x/menit akut sesak)
S : 36,5 C • - Nebulizer Combivent/
SpO2 : 91 % tanpa modalitas 8 jam
Thorax : Wheezing di kedua lapangan paru • - Nebulizer Pulmicort/
Darah rutin : 12 jam
WBC : 8,650 • -Erdostein 300 mg/8 jam
Hb : 15 / oral/
PLT : 485.000 • -Levofloxacin 500
HCT : 44,9 % mg/24 jam/ oral
Neut : 55,2 % • -Metilprednisolon 62,5
Lymph : 29,2 % mg/12 jam/Intravena
Foto Thorax : Efusi Pleura minimal • -Spirometri (Jika sesak
berulang)
• Rencana Rawat Jalan
DISKUSI
Penyakit Paru Obstruktif Kronik

 Definisi PPOK
Penyakit yang dapat dicegah dan diobati ditandai dengan gejala respiratorik persisten dan hambatan jalan
napas dan atau alveolar biasanya disebabkan pajanan signifikan gas dan partikel yang berbahaya.
 Etiologi PPOK
Penyebab tersering adalah rokok, tetapi ada pula beberapa faktor resiko lain misalnya polusi
indoor/outdoor, faktor genetik, umur dan jenis kelamin, perkembangan dan pertumbuhan paru, status
sosioekonomik, asma dan hiperreaktivitas jalan napas, bronkitis kronik, infeksi.

Global Inititative for Chronic Obstructive Lung Disease, 2019


Patofisiologi PPOK

Harrison Pulmonary and Critical Care Medicine


Diagnosa PPOK

Global Inititative for Chronic Obstructive Lung Disease, 2019


mMRC Dyspneu Scale
CAT Assessment
ABCD Assessment Tool
Penatalaksanaan PPOK Stabil
Tatalaksana PPOK Eksaserbasi
 Pilihan terapi farmakologi untuk PPOK eksaserbasi adalah obat bronkodilator,
kortikosteroid dan antibiotik.
Mild : Terapi SABD (Short Acing Bronchodilators)
Moderate : SABD + antibiotik/kortikosteroid oral
Berat : Pasien memerlukan rawat inap atau mendatangi UGD
 Repiratory Support :
- Terapi Oksigen
- Ventilasi : Invasif dan Non invasif
Global Inititative for Chronic Obstructive Lung Disease, 2019
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai