2
IGD RSUZA
• Pasien rujukan dari RS Tjut Nyak Dien • Batuk dikeluhkan sejak 1 tahun ini hanya
Meulaboh dengan diagnosa Hepatoma dengan sesekali. Batuk tidak berdahak. Batuk darah
metastase paru disangkal.
• Perut kanan membesar sejak 2 bulan dan • Suara nafas berbunyi dikeluhkan
makin lama semakin membesar hingga • Riwayat demam tidak ada dikeluhkan
menyesak sejak ± 1 minggu SMRS • BAB tidak ada keluhan, Tidak ada mencret. BAB
• Nyeri perut dirasakan di ulu hati hingga ke seperti dempul tidak ada, BAB hitam cair lengket
perut kanan. Nyeri dirasakan terus menerus, dan berbau busuk tidak ada.
• Pasien juga mengeluhkan perut terasa • BAK tidak ada keluhan. BAK kuning pekat
kembung seperti teh tidak ada. Nyeri BAK tidak ada.
• muntah dikeluhkan hilang timbul selama 2 • Penurunan berat badan sebesar 10 kg dikeluhkan
bulan ini. Muntah frekuensi 1-3 kali sehari dan dalam 2 bulan terakhir.
tidak setiap hari. Muntah berisi apa yang • Penurunan nafsu makan dirasakan selama 1
dimakan. Muntah darah maupun muntah hitam bulan ini. Pasien hanya makan 2-3 sendok tiap
tidak ada. Mual kadang dirasakan. Selama ini kali makan.
pasien berobat ke mantri untuk mengobati • Pasien tidak ada permasalahan dengan tidur di
muntahnya. malam hari.
• Mata kuning dan kulit kuning tidak ada • Riwayat Diabetes Melitus disangkal, Riwayat
• Sesak napas juga dikeluhkan pasien selama 2 hipertensi tidak ada.
bulan ini namun dirasakan memberat 5 hari ini. • Riwayat transfusi darah maupun donor darah
Sesak dirasakan terus menerus, tidak tidak ada
berhubungan dengan aktivitas dan cuaca,
pasien tidak bertambah sesak bila tidur 3
terlentang
Riwayat
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat sakit kuning tidak ada
4
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : pasien tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
TD : 100/70 mmHg
FN : 96 x/menit, reguler, isi cukup
RR : 26 x/menit
S : 36,9 °C
NRS 3
BB : 48 kg
TB : 160 cm
IMT: 18,75 kg/m2 (normoweight)
5
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Normocephali
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : uban (+), tidak mudah dicabut
Mata Inspeksi : conjuctiva palpebra inferior pucat (-),
sklera ikterik (-)
Wajah Inspeksi : simetris,bengkak (-)
Kulit wajah Inspeksi : kuning (-)
Telinga Inspeksi : bentuk daun telinga normal
Palpasi : nyeri tekan tragus (-)
Sinus Inspeksi : bentuk hidung normal
paranasalis & Palpasi : nyeri tekan (-)
hidung
Bibir Inspeksi : pucat (-), sianosis (-), benjolan (-), kering
(-)
Mulut & lidah Inspeksi : stomatitis angularis (-), pucat (-), Basah
(-), sub lingual ikterik (-), atropi papil (-)
GiGi Inspeksi : gigi palsu (-), karies (-)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena JVP R-2 cmH2O
Jugularis
Kelenjar Tiroid Inspeksi : Pembesaran (-)
Palpasi : Tidak teraba pembesaran kelenjar
thyroid
Kelenjar getah Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah
bening bening (-)
Palpasi : (kelenjar getah bening
preaurikular, postauricular, oksipital,
tonsilar, submandibular, submental,
servikal superfisial, servikal posterior,
rantau servikal dalam, supraklavikula tidak
teraba ( -)
Pemeriksaan Thoraks Depan
Kanan Kiri
Auskultasi
8
Pemeriksaan Thoraks Belakang
Kanan Kiri
Auskultasi
9
Pemeriksaan Jantung
Perkusi Batas kiri jantung : Pada Linea Mid Clavicula Sinistra ICS 5
Batas Pinggang jantung : Pada ICS 3 linea Parasternalis sinistra
Batas kanan jantung : Pada ICS 5 Linea Para sternalis dextra
13
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Bilirubin Total 1,6 < 1,2 mg/dl
Bilirubin Direct 1,18 <0,25 mg/dL
Bilirubin Indirect 0,42 mg/dl
SGOT <31 U/L
SGPT <34 U/L
HbSag Non Reaktif Non reaktif
Anti HCV Negatif Negatif
14
EKG
16
Kebutuhan Diet
Laki-laki, umur =59 th, BB : 48 kg, TB: 160 cm, IMT : 18,75 kg/m 2
Rumus Harris Benedict
TEE = BEE x AF x SF
BEE = 66,5 + (13.8 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x usia)
= 66,5 + (13,8 x 48) + (5 x 160) – (6,8 x 59)
= 66,5+662,4+800-401,2= 1.127,7kkal
TEE = 1.127,7X 1,2x1,2= 1623 kkal= 1600 kkal
18
• PF:
– Thorax : bronkovesikuler (+/+) Rhonkhi basah kasar pada
seluruh lapang paru kanan dan 2/3 paru kiri, wheezing (+/+)
– Abdomen: Hepar membesar 12 cm BAC dan 11 cm BPX,
konsistensi keras, permukaan berdungkul-dungkul, tepi
tumpul, nyeri tekan di epigastrium dan hipocondrium kanan
• Lab: Anemia ringan normokrom normositer dengan
hipoalbuminemia
• Foto thorax : Massa paru kanan, PPOK
• EKG : sinus ritme, normoaxis, HR 99x/menit
19
Daftar Masalah :
1. Hepatomegali
2. Metastase proses ke paru dd tumor paru
dextra
3. PPOK eksaserbasi akut
20
PENGKAJIAN
21
1. Hepatomegali
Atas dasar :
• Perut kanan membesar sejak 2 bulan yang lalu
• Nyeri perut
• Perut terasa kembung dan cepat kenyang bila makan
• Penurunan berat badan
• Mata kuning, BAB dempul dan BAK teh pekat tidak ada
• riwayat konsumsi alkohol dan menderita hepatitis tidak ada
• PF/
– Abdomen: Hepar membesar 12 cm BAC dan 11 cm BPX , konsistensi keras, permukaan
berdungkul-dungkul, tepi tumpul, nyeri tekan di epigastrium dan hipocondrium kanan,
• NRS: 3
• Hasil Lab : Bilirubin direct 1,18
HBsAg (- ),anti HCV (-) , Hipoalbuminemia
Dipikirkan hepatomegali Planning penjajakan
yang disebabkan oleh diagnostik dan komplikasi:
- Hepatoma USG abdomen
- Kista hepar AFP
- Limfoma maligna
CT-Scan ThoracoAbdomen
- Metastase proses
Biopsi hepar
• Tatalaksana:
– Bed rest Monitoring
– Diet Hati lunak 1600 Evaluasi NRS/8 jam
kkal/hari
– parasetamol 3x500 mg
20
Edukasi
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga rencana
terapi dan pemeriksaan yang akan dilakukan
- Menjelaskan penyebab perut membesar pada
pasien dan keluarga
- Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang
pentingnya nutrisi yang cukup untuk proses
penyembuhan
- Menjelaskan pentingnya kepatuhan dalam
mengonsumsi obat secara teratur
24
Penyakit liver yang berkembang menjadi hepatoma
Perjalanan kerusakan hepar menjadi hepatoma
30
Kriteria diagnostik hepatoma
2. Metastasis proses ke paru
Atas dasar
• Sesak napas sejak 2 bulan ini, memberat 1 minggu
• Batuk sejak 1 tahun lalu dan hanya sesekali, batuk darah tak ada,
dahak tidak ada
• Nyeri dada dirasakan saat batuk
• Penurunan berat badan 10 kg dalam 2 bulan terakhir
• Riwayat merokok sejak lulus SD hingga 10 tahun lalu, sehari 2
bungkus (45 tahun)
PF/
• Thorax: bronkovesikuler (+/+) Rh (+/+) wh (+/+)
Lab: Anemia ringan normokrom normositer dengan hipoalbuminemia
36
• Foto Thorax: tampak coin lesion Planning penjajakan diagnostik dan
paru kanan. Susp massa paru
kanan
komplikasi:
Foto thorax lateral
Dipikirkan suatu metastase proses ke CT-Scan Thorax
paru, kemungkinan lain karena tumor Bronkoskopi
paru dextra, limfoma maligna,
tuberculoma Biopsi massa
Sitologi sputum
Edukasi
• Tatalaksana: Menjelaskan gambaran foto dada yang ada
pada pasien dan kemungkinan penyakit
– Bed rest yang diderita
– O2 2 liter/menit via Menjelaskan kemungkinan penyebab dari
penyakitnya
nasal kanul Menjelaskan prognosa penyakit yang
diderita 37
38
39
40
41
Prognosa
42
43
PPOK eksaserbasi akut
Atas dasar:
• Sesak nafas sejak 2 bulan yang lalu memberat 1 minggu ini
• Batuk sesekali sejak 1 tahun lalu tanpa dahak, batuk berdarah (-)
• Riwayat cepat lelah bila beraktivitas ada
• Riwayat merokok sejak lulus SD dan berhenti sejak ± 10 tahun lalu. Sehari dapat menghabiskan
2 bungkus rokok, Saat ini tidak merokok lagi.
• Pemeriksaan fisik : RR: 26 x/menit, Barrel chest (+) Ekspirasi memanjang, bronkovesikular (+/+),
wheezing (+/+), ronkhi basah kasar (+/+) di kedua lap. paru
Rencana terapi:
• O2 1-2 L/menit via nasal kanul
• Nebule Combivent (Ipratropium + Albuterol) 1 resp/8 jam
• Nebule Pulmicort (Budesonide) 1 resp/8 jam
Rencana monitoring:
• Tanda-tanda vital
• Edukasi
– Menganjurkan pasien untuk berhenti merokok
karena dapat memperberat sesak nafas nya
– Menganjurkan pasien untuk latihan fisik ringan
– Mengajarkan pasien kapan perlu memakai oksigen
dan kapan perlu menggunakan obat-obatan saat
serangan kambuh
46
Indeks Brinkman : 24 x 35 = 840 (Derajat Berat)
Sumber :
Konsensus PPOK
47
Sumber :
48
Konsensus PPOK
Sumber :
Konsensus
49
PPOK
√
Sumber :
Konsensus
50
PPOK
51
Spirometry
Sumber : PPK
PAPDI
54
√
Sumber : PPK
PAPDI
55
Pharmacologic Therapy
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic obstructive pulmonary disease (updated
2019) (http://www .goldcopd .org/uploads/ users/ files/ GOLD_Report_2019_ Apr2 .pdf).
Pharmacologic Therapy
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. Global strategy for the diagnosis, management, and prevention of chronic obstructive pulmonary disease (updated
2019) (http://www .goldcopd .org/uploads/ users/ files/ GOLD_Report_2019_ Apr2 .pdf).
Terimakasih
61
Perbandingan spirometri Asma, PPOK dan ACOS
Global Initiative for Asthma. Global strategy for asthma management and prevention (updated 2018) (http://www.ginasthma .org/ local/ uploads/ files/ GINA_ 62
Report_2018_May19 .pdf).
Non-Pharmacologic Treatment
Atas dasar :
• Nyeri perut kanan atas,
• disertai Penurunan BB (+),
• Nafsu makan menurun (+)
• NRS 5-6
• PF/ abdomen :
• Hepatomegali (+) dengan permukaan berdungkul-dungkul, konsistensi
keras, tepi tumpul (+), nyeri tekan (+),
• Lab : HbsAg (+)
Nyeri Somatik
Nyeri Neurologik
PAPDI
Alat Bantu
Tatalaksana nyeri kanker
72
4. Pneumonia (CAP)
Atas Dasar Terapi
Anamnesa Non farmakologi
- Batuk tidak berdahak 2 bulan O2 2-4 L/menit
- Riwayat keringat malam hari (-)
- Penurunan berat badan 10 kg dalam 2 bulan Farmakologi
- Riwayat rawatan (+) 5 hari di RS daerah, IV Cefriaxone 2 gr/24 jam
- PF/ VS/ RR 20 x/menit, suhu : 36,9 0C
Paru : Bronkovesikuler Rencana Diagnostik :
- Kultur sputum + STAB
VF kiri melemah
- Sputum BTA SPS
Ronki (+) pada 1/3 tengah paru kanan/kiri - LED
Redup 1/3 bawah paru kiri
PSI SCORE 66
Edukasi
Laboratorium Menjelaskan kepada keluarga
pasien :
- Leukosit 3.100/m3, neutrofil segmen 91%
- Tentang penyakit yang diderita pasien
- Foto thorak : kesan Pneumonia dengan Efusi - Rencana pemeriksaan selanjutnya
Pleura Kiri - Prognosis penyakit
• Dipikirkan kemungkinan Pneumonia (CAP) dengan
Efusi Pleura Kiri
• Dipikirkan juga suatu keadaan TB paru dengan
sekunder infeksi
Papdi bab Pneumonia
Pada pasien ini : (51 – 10) + 10 + 20 + 10 = 81
66
75
76
77
78