OLEH :
2230003
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan :
NIM : 2230003
Judul : Asuhan Keperawatan Diagnosis Medis Frozen Shoulder Di Uptd Griya Werdha Jambangan
Surabaya
A. KONSEP LANSIA
1. Definisi lansia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60. lanjut usia mengalami berbagai
perubahan baik secara fisik, mental maupun sosial. perubahan yang bersifat fisik antara lain adalah
penurunan kekuatan fisik, stamina dan penampilan. hal ini dapat menyebabkan beberapa orang
menjadi depresi atau merasa tidak senang saat memasuki masa usia lanjut. mereka menjadi tidak
efektif dalam pekerjaan dan peran sosial, jika mereka bergantung pada energi fisik yang sekarang
Batasan umur lanjut usia (lansia) menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam (Mulyani
Proses penuaan ditandai dengan perubahan fisiologis yang terlihat dan tidak terlihat. Perubahan
fisik yang terlihat seperti kulit yang mulai keriput dan mengendur, rambut yang beruban, gigi yang
ompong, serta adanya penumpukan lemak di pinggang dan perut. Perubahan fisik yang tidak terlihat
seperti diantaranya perubahan fungsi organ, seperti pengelihatan, pendengaran, kepadatan tulang.
Untuk itu sangat penting melakukan pengecekan kesehatan secara rutin (Amalia & Tulus, 2019)
Menurut (Amalia & Tulus, 2019) ada beberapa hal yang mendukung kesehatan lansia :
4) Aktivitas fisik, aktivitas psikologi, aktivitas sosial dan perawatan ketika sakit
B. KONSEP FROZEN SHOULDER
Frozen shoulder merupakan keadaan dimana terjadi peradangan, nyeri, perlengketan dan
pemendekan kapsul sendi sehingga terjadi keterbatasan gerak pada sendi dan bah (Suharti et al.,
2018).
Menurut (Khumairoh et al., 2022) penyebab frozen shoulder secara primer masih belum tahu
1) Riwayat Cidera
2) Pasca Operasi
3) Immobilisasi
4) Diabetes
5) Penyakit Autoimun
Menurut (Suharti et al., 2018) Perubahan patologi yang merupakan respon terhadap rusaknya
jaringan lokal berupa inflamasi pada membrane sinovial, penyebabkan perlengketan pada kapsul
sendi dan terjadi peningkatan vicositas cairan sinovial sendi glenohumeral dan selanjutnya
kapsul sendi glenohumeral menyempit. Frozen shoulder atau sering juga disebut Capsulitis
adhesive umumnya akan melewati proses yang terdiri dari beberapa fase yaitu: 1.
1) Fase nyeri (Painfull): berlangsung antara 0-3 bulan. Pasien akan mengalami nyeri secara
spontan yang sering kali parah dan menganggu tidur. Pasien juga takut untuk mengerakan
bahu sehingga menambah kekakuan. Pada fase ini , volume kapsul glenohumeral secara
signifikan berkurang.
2) Fase kaku (Freezing): berlangsung antara 2-9 bulan. Fase ini ditandai dengan hyperplasia
synovial pada sendi glenohumeral, rasa sakit sering kali diikuti dengan fase kaku.
3) Fase beku (Frozen): berlangsung sampai 4-12 bulan. Difase ini patofisiologi sinovial mulai
mereda/membaik dan kapsul sendi. Pasien mengalami keterbatasan lingkup gerak sendi
dalam pola kapsuler yaitu rotasi eksternal paling terbatas, diikuti gerakan abduksi dan
rotasi internal.
4) Fase mencair (Trawing phase): berlangsung antara 2-24 bulan. Fase akhir ini digambarkan
5. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
Untuk mengurangi rasa nyeri diberikan analgesik dan obat anti inflamasi nonsteroid.
Pemakaian relaksan otot bertujuan untuk mengurangi kekakuan dan nyeri dnegan
lkal pada rotator cuff dan intra artikuler untuk menghilangkan rasa nyeri secara cepat dan
harus diperhatikan kemungkinan ruptur dari tendon pada penyuntikan tersebut, maka
b. Nonfarmakologi
Pengurangan rasa nyeri dapat diperoleh melalui efek stressor yang menghasilkan panas.
Juga melalui mekanisme rociceptor, pada cedera jaringan dihasilkan produk-produk yang
berkurang
TENS merupakan suatu cara penggunaan energi listrik untuk merangsang sistem saraf
melalui permukaan kulit. Dalam kasus ini menggunakan metode umum dimana
pemasangan elektroda pada atau sekitar nyeri. Cara ini merupakan cara yang paling mudah
dan paling sering digunakan sebab metode ini dapat langsung diterapkan pada daerah nyeri
tanpa memperhatikan karakter nyeri ataupun letak yang paling optimal yang hubungannya
Terapi manipulasi adalah Terapi menggunakan gerakan pasif dengan syarat gerakan pasif
tersebut dapat menghilangkan kekakuan sendi. Gerakan pasif yang digerakkan dengan
tiba- tiba, amplitude kecil dan kecepatan yang tinggi, sehingga pasien tidak mampu
4) Terapi latihan
a. Active exercise
Gerakan yang terjadi akibat kontraksi otot yang bersangkutan dan mendapat bantuan
dari luar. Apabila kerja otot tidak cukup untuk melakukan suatu gerakan maka
diperlukan kekuatan dari luar. Kekuatan tersebut harus diberikan dengan arah yang
sesuai
b. Shoulder Wheel
Shoulder wheel merupakan alat yang digunakan untuk membantu menambah lingkup
gerak sendi secara aktif pada pasien frozen shoulder dan dapat juga sebagai
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku/bangsa, agama,
status perkawinan, tanggal masuk rumah sakit (MRS), nomor register, dan diagnosa medik.
b. Keluhan utama
Keluhan yang dapat muncul antara lain: nyeri, gelisah, leher kaku
Kaji adanya riwayat penyakit hipertensi, DM, riwayat jatuh atau cidera
Kaji didalam keluarga adanya riwayat penyakit hipertensi , penyakit metabolik, penyakit
menular seperi TBC, HIV, infeksi saluran kemih, dan penyakit menurun seperti diabetes
g. Sirkulasi
Tanda : Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disrythmia, denyutan nadi jelas, bunyi jantung
h. Integritas ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah, faktor stress
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian, tangisan yang
meledak, otot muka tegang (khususnya sekitar mata), peningkatan pola bicara
i. Eliminasi
Gejala: Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (infeksi, obstruksi, riwayat penyakit ginjal),
obstruksi.
j. Makan/cairan
Gejala : Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol),mual, muntah,
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
- Berikan terapi non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis: akupuntur,terapi
pencahayaan,kebisingan)
- Nyeri menurun
Amalia, & Tulus. (2019). Perawatan Lansia Oleh Keluarga dan Care Giver. Bumi Medika.
Khumairoh, S., Fatmarizka, T., & Hidayati, A. (2022). Manajemen Fisioterapi Pada Kasus Frozen Shoulder :
Mulyani, & Siwi, S. (2019). Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Tresna Werdha
Putri, D. E. (2021). HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA. 2(4), 6.
Sarasua, S. M., Floyd, S., Bridges, W. C., & Pill, S. G. (2021). The epidemiology and etiology of adhesive
https://doi.org/10.1186/s12891-021-04704-9
Suharti, A., Sunandi, R., & Abdullah, F. (2018). Penatalaksanaan Fisioterapi pada Frozen Shoulder Sinistra
Terkait Hiperintensitas Labrum Posterior Superior di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot