Anda di halaman 1dari 15

TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HENDERSON

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Andiani Dwi Siswati
Dara Nurafriani
Desti Ramanti Putri
Fani Fatmala
Lala Marliana
Salsa Nissa Juwita
Shinta Maulida
Tia Listrianti

PROGAM D 3 KEPERAWATAN
Universitas Bhakti Kencana Bandung
Jl. A.H Nasution No.349 Ujungberung – Bandung
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, daninayah-Nya ke pada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA
HENDERSON“ ini dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi


penyusun bahasanya maupun segilainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi
saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di
kemudian hari.

Bandung, 17 September 2019

Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson
adalah model konsep aktivitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas
yaitu mengkaji individu baik yang sakit atau sehat dengan memberikan
dukungan kepada kesehatan, penembuhan, serta agar meninggal dengan damai.
Pemahaman konsep tersebut dengan didasari kepada keyakinan dan nilai
yang dimilikinya diantaranya:
1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari pertumbuhan dan
perkembangan dalam rentan kehidupan
2. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu akan mengalami
ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat
dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan
3. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu dapat dikelompokan
menjadi 3 kelompok, diantaranya terhambat dalam melakukan aktivitas,
belum bisa melakukan aktivitas dan tidak dapat melakukan aktivitas

Aktivitas hidup sehari-hari yang disampaikan oleh Handerson tersebut


adalah berikut aktivitas bernafas secara normal, aktivitas bergerak dan
memelihara postur tubuh, aktivitas tidur dan istirahat, aktivitas membuka dan
memakai pakaian, aktivitas mempertahankan suhu tubuh normal dengan
berpakaian dan memodifikasi lingkungan, aktivitas memelihara kebersihan
tubuh dan berhias diri, aktivitas mencegah kecelakaan dan bahaya, aktivitas
komunikasi, aktivitas beribadah, aktivitas bermain dan berekreasi, aktivitas
bekerja, aktivitas belajar atau memuaskan keingintahuan.

1
Jadi pada dasarnya keperawatan menurut Handerson adalah membantu
individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya, yang mana
individu akan mampu mengerjakan tanpa bantuan bila memiliki kekuatan,
kemauan dan pengetahua yang dibutuhkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Teori Keperawatan menurut Virginia Handerson ?
2. Bagaimana model keperawatan menurut Virginia Handerson ?
3. Apa saja konsep utama teori Virginia Handerson ?
4. Hubungan perawat, pasien dan dokter menurut Virginia Handerson ?
5. Bagaimana mengaplikasi teori Handerson dalam proses keperawatan ?
6. Apa tujuan keperawatan menurut Virginia Handerson ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi Teori Keperawatan menurut Virginia Handerson
2. Mengetahui model keperawatan menurut Virginia Handerson
3. Mengetahui Konsep utama teori Virginia Handerson
4. Mengetahui hubungan perawat, pasien dan dokter menurut Virginia
Handerson
5. Mengetahui mengaplikasikan teori Handerson dalam proses keperawatan
6. Mengetahui tujuan keperawatan menurut Virginia Handerson

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Teori keperawatan Virginia Handerson

Virginia handerson lahir di Kanvas City, Missouri pada 1897. Ia tertarik


dengan keperawatan selama perang dunia I karena keinginannya satu untuk
membantu personal militer yang sakit atau terluka. Pada tahun 1918, ia belajar
keperawatan disekolah perawat militer di Washington, D.C. dan lulus pada
1921. Kemudian, ia meraih gelar B.S. dan N.A. dibidang pendidikan
keperawatan tahun 1926. Sejak 1993, ia menjadi asosiet riset di Yale Univercity
School Of Nursing. Ia enerima gelar Honirary Doktoral dari katolik Univercity
Of America, Pace Univercity, Univercity of Rochester, Univercity of western
Ontario, dan yale Univercity. Bukunya yang di publikasikan antara lain The
nature of Nursing (1960), Basic principles of Nursing care (1960), dan The
Principles and Practice of Nursing (1939).

Definisi Keperawatan menurut Virginia Handerson mengenai


keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikannya. Ia menyatakan
bahwa defini keperawatan harus menyertakan prinsip kesetimbangan fisiologis.
Definisi ini dipengaruhi oleh persahabatan Handerson dengan seorang ahli
fisiologis bernama Stackpole. Handerson sendiri kemudian mengumakan
sebuah definisi keperawatan yang ditinjau dari sisi fungsional. Menurutnya,
tugas unik perawat adalah membantu individu, baik dalam kedaan sakit maupun
sehat, melalui upayanya melaksanakan berbagai aktivitas guna mendukung
kesehatan dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai,
yang dapat dilakukan secara mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan,
kemampuan, kememauan, atau pengetahuan untuk itu.

1.2 Model keperawatan menurut Virginia Handerson

Virginia Henderson adalah ahli teori keperawatan yang penting yang


telah memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang
mendunia. Ia membuat model konseptualnya pada awal 1960-an,

3
ketika profesi keperawatan mulai mencari identitasnya sendiri. Masalah intinya
adalah apakah perawat cukup berbeda dari profesi lain dalam layanan
kesehatan dalam hal kinerja. Pertanyaan ini merupakan hal yang penting
sampai 1950-an, perawat lebih sering melakuakan instruksi dokter. Virginia
Henderson adalah orang pertama yang mencarifungsi unik dalam keperawatan.
Pada saat ia menulis pada 1960-an ia dipengaruhi oleh aspek negatif dan positif
dari praktik keperawatan pada masa itu. Hal tersebut mencakup :

 Autoritarian dan struktur hierarki di rumah sakit


 Fakta bahwa mempertahankan kontak pribadi dengan pasien merupakan hal
yang tidak mungkin dilakukan pada masa itu
 Adanya keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karier
keperawatannya di Amerika Serikat di berbagai bidang layanan kesehatan

Selain keinginan untuk menemukan fungsi unik dari kaperawatan,


perubahan sosial tidak diragukan lagi memainkan peranan besar dalam
perkembangan pandangan dan ide-idenya. Sebagai contoh, bukanlah suatu
kebetulan bahwa ilmi perilaku memiliki pengaruh besar pada pandangan dan
pendapat kita tentang masyarakat pada 1960-an. Oleh karena itu inisiatifnya
diarahkan pada memberikan perhatian lebih pada aspek-aspek psikososial dari
perawatan pasien. Virginia Henderson diminta untuk mempublikasikan model
konseptual oleh International Council of Nurses (ICN). Konstribusi penting
oleh Henderson (1966) adalah definisi keperawatan berikut yang saat ini
menjadi definisi yang sudah diterima secara umum :“Fungsi unik dari perawat
adalah untuk membantu individu, sehat atau sakit, dalam hal memberikan
kesehatan atau pemulihan (kematian yang damai) yang dapat ia lakukan tanpa
bantuan jika ia memiliki kekuatan, kemauan, atau pengetahuan. Dan
melakukannya dengan cara tersebut dapat membantunya mendapatkan
kemandirian secepat mungkin.”

4
Ketika Henderson berbicara mengenai kebutuhan, ia merujuk pada
semua kebutuhan dasar dari setiap manusia. Agar perawat dapat membantu
pasien memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, diperlukan asuhan
keperawatan dasar. Oleh karena itu Henderson menyimpulkan bahwa asuhan
keperawatan dasar ada pada setiap situasi keperawatan. Situasi tersebut sebagai
contoh adalah :

 Rumah sakit umum


 Rumah sakit jiwa
 Institusi untuk penderita cacat mental
 Rumah perawatan
 Keperawatan distrik
 Perawatan di rumah
1.3 Konsep utama teori Virginia Handerson
Konsep utama dalam teori Henderson mencakup manusia,
keperawatan, kesehatan, dan lingkungan.
1. Manusia.
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan
bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai,
serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan
dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen
penanganan perawatan. Keempatbelas kebutuhan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Bernapas secara normal
b. Makan dan minum dengan cukup.
c. Membuang kotoran tubuh.
d. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.
e. Tidur dan istirahat.
f. Memilih pakaian yang sesuai.
g. Menjaga suhu tubuh tetab dalam batas normal dengan menyesuaikan
pakaian dan mengubah lingkungan.

5
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawat serta serta melindungi integumen
i. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.
j. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi,
kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.
1) Beribadah sesuai dengan keyakinan.
2) Bekerja dengan tata cara yang mengandung unsur prestasi.
k. Bermain atau terlibat dalam berbagai kegiatan rekreasi.
l. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada
perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas
kesehatan yang tersedia.
Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak
dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien
dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit). Menurut Henderson,
keempatbelas kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus asuhan
keperawatan dipengaruhi oleh :
 Usia
 Kondisi emosional (mood dan temperamen)
 Latar belakang sosial dan budaya
 Kondisi fisik dan mental, termasuk : berat badan; kemampuan dan
ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lokomotif;
status mental.
2. Keperawatan.
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik
dalamkeadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat
mempunyai fungsi independence di dalam penanganan perawatan
berdasarkan kebutuhan dasar manusia (14 komponen di atas). Untuk
menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis
maupun sosial.

6
3. Kesehatan.
Sehat adalah kualitas hidupyang menjadi dasar seseorang dapat
berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada
mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat, diperlukan
kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau
mempertahankan kesehatan bila mereka memiliki kekuatan, kehendak, serta
pengetahuan yang cukup.
4. Lingkungan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan
a. Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun
kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.
b. Perawat harus mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.
c. Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.
d. Dokter menggunakan hasil observasi dan penilaian perawat sebagai dasar
dalam memberikan resep.
e. Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-
saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaannya.
f. Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktik keagamaan
untuk memperkirakan adanya bahaya.
Dalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara
perawat dan klien. Menurut Henderson, hubungan perawat-klien terbagi
dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga
hubungan sangat mandiri.
1) Perawat sebagai pengganti (subtitute) bagi pasien.
2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien
3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.
Pada situasi pasienyang gawat, perawat berperan sebagai pengganti
(subtitute) di dalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik,
kemampuan, atau kamauan pasien yang berkurang.

7
Di sini perawat berfungsi untuk “melengkapinya”. Setelah kondisi
gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan
sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien
mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini sifatnya relatif,
sebab tidak ada satu pun manusia yang tidak bergantung pada orang lain.
Meskipun demikian, parawat berusaha keras saling bergantung demi
mewujudkan kesehatan pasien. Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien
bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski
diagnosisnya berbeda, setiap pasien memiliki kebituhan dasar yang harus
dipenuhi. Hanya saja, kebutuhan dasar tersebut dimodifikasiberdasarkan
kondisi patologis dan faktor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional,
status sosial atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.
1.4 Hubungan Perawat – Pasien – Dokter menurut Virginia Handerson
1.4.1 Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan perawat pasien dapat di kenali :
1) Perawat sebagai substitute (pengganti) bagi pasien.
2) Perawat sebagai helper (penolong).
3) Perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan
sepertipengganti apa-apa yang pasien kekurangan untuk membuatnya
menjadi lengkap, utuh, atau bebas karena berkurangnya kekuatan fisik,
kemauan atau pengatahuan. Selama kondisi pemulihan (convalescence),
perawat membantu pasien meraihatau mendapatkan kembali
kemandiriannya. Henderson menyatakan kemandirian adalah yang
relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung dengan yang
lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih kesehatan,
bukan bergantung dalam sakit. Perawat harus bisa mencermati tidak
hanya kebutuhan-kebutuhan pasien, tetapi juga kondisi-kondisi tersebut
dan kondisi patologis yang merubahnya.

8
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu.
Henderson percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui
reaksi-reaksi fisiologis dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan
warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah
berupa kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat
harus menjaga hari-hari pasien senormal mungkin. Menjadikan sehat
adalah tujuan penting alinnya oleh si perawat.
1.4.2 Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para
dokter. Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien
bersama-sama, harus di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan
rencana pengobatan yang di tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat
saling bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat
dan anggota tim lainnya saling membantu menjalankan program
perawatan penuh, tetapi mereka sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-
pekerjaan milik orang lain. Henderson mengingatkan kita tidak seorang
pun di dalam tim memberi beban kepada anggota lainnya, dimana
siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas khususnya
tersebut
1.5 Aplikasi Teori Henderson dalam Proses Keperawatan
Definisi ilmu keperawatan Henderson dalam kaitannya dengan praktik
keperawatan menunjukkan bahwa perawat memiliki tugas utama sebagai
pemberi asuhan keperawatan langsung kepada pasien. Manfaat asuhan
keperawatan ini terlihat dari kemajuan kondisi pasien, yang semula bergantung
pada orang lain menjadi mandiri. Perawat dapat membantu pasien beralih dari
kondisi bergantung (dependent) menjadi mandiri (independent) dengan
mengkaji, merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi 14
komponen penanganan perawatan dasar.

9
Pada tahap penilaian (pengkajian), perawat menilai kebutuhan dasar pasien
berdasarkan 14 komponen di atas. Dalam mengumpulkan data, perawat
menggunakan metode observasi, indra penciuman, peraba, dan pendengaran.
Setalah data terkumpul, perawat menganalisis data tersebut dan
membandingkannya dengan pengetahuan dasar tentang sehat-sakit. Hasil
analisis tersebut menentukan diagnosis keperawatan yang akan muncul.
Diagnosis keperawatan, menurut Henderson, dibuat dengan mengenali
kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhannya-dengan atau tanpa
bantuan-serta dengan mempertimbangkan kekuatan atau pengetahuan yang
dimiliki individu.
Tahap perencanaan, menurut Henderson, meliputi aktivitas penyusunan
rencana perawatan sesuai kebutuhan individu-termasuk di dalamnya perbaikan
rencana jika ditemukan adanya perubahan-serta dokumentasi bagaimana
perawat membantu individu dalam keadaan sakit atau sehat. Selanjutnya, pada
tahap implementasi, perawat membantu individu memenuhi kebutuhan dasar
yang telah disusun dalam rencana perawatan guna memelihara kesehatan
individu, memulihkannya dari kondisi sakit, atau membantunya meninggal
dalam damai. Intervensi yang diberikan perawat sifatnya individual, bergantung
pada prinsip fisiologis, usia, latar belakang budaya, keseimbangan emosional,
dan kemampuan intelektual serta fisik individu. Tarakhir, perawat
mengevaluasi pencapaian kriteria yang diharapkan dengan menilai kemandirian
pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
1.6 Tujuan Keperawatan Menurut Henderson
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh
Handerson adalah untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi
pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali
kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna
yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang
mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual
keperawatan, Meidiana D).

10
Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu
mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian
dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya
kekuatan, kemauan dan pengetahuan adalah penyebab kesulitan pasien dalam
memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan fokus intervensi yaitu
mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan,
dan pengetahuan.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep keperawatan yang dirumuskan oleh Virginia Henderson
dalam definisinya tentang teori keperawatan dan empat belas komponen
asuhan keperawatan dasar, tidak rumit dan cukup jelas. Oleh karena itu,
dapat digunakan sebagai panduan untuk praktik keperawatan oleh sebagian
besar perawat tanpa kesulitan. Banyak idenya disajikan dan digunakan di
seluruh dunia baik di negara maju maupun negara berkembang untuk
memandu kurikulum keperawatan dan praktek. Hal ini divalidasi oleh
permintaan untuk publikasi ICN, yang pada 1972 berada di cetakan ketujuh.
Jika saran dapat dibuat untuk meningkatkan konsep keperawatan
Henderson, itu adalah penggabungan teori. Sebagai contoh, akan menarik
untuk melihat bagaimana holisme atau teori sistem umum menjelaskan
hubungan antara komponen asuhan keperawatan dasar. Konfirmasi dari ada
tidaknya daftar komponen yang diprioritaskan diperlukan untuk
memperjelas apa yang perawat harus dilakukan jika masalah yang diajukan
adalah selain fisik.
Mengingat waktu di mana Henderoson dipublikasikan kepada
definisi keperawatan, ia pantas banyak mendapat pujian sebagai pemimpin
dalam pengembangan praktik keperawatan, pendidikan, dan, lisensi.
Karyanya harus dianggap sebagai awal dan dorongan bagi perawat
mengejar gelar akademis tertinggi. Ini sangat penting untuk analisis praktik
keperawatan dan untuk mengidentifikasi dan menguji teori dasar untuk
perawatan pasien.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar lebih banyak lagi mempelajari
tentang teori-teori keperawatan yang lain. Setelah mengetahui pengetahuan
tentang teori keperawatan menurut Virginia Henderson yang telah diuraikan
dalam makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu memahami teori ini,
karena teori ini juga sangat penting bagi perawat
12
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, Ns. S. Kep. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Basford, Lynn dan Slevin, Oliver. 2006. Teori dan Praktik Keperawatan.Jakarta :
Penerbit Buku Kedokterran ECG.
Si Torus, DR. Ratna S. Kp, M. App, Sc. 2005. Model Praktik
KeperawatanProfesional di Rumah Sakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran ECG.
Harmer, B., & Henderson, V. A. 1955. Buku dari prinsip dan
praktikkeperawatan. New York:Macmillan.

Vuvuguvubibig

Anda mungkin juga menyukai