Disusun oleh :
NIM P27820518035
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang yang disatukan oleh kebersamaan dan
kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga
(Friedman, 2010).
Menurut Friedman (dalam Suprajitno, 2004), tahap dan tugas perkembangan keluarga sebagai
berikut:
Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan
1. Keluarga dengan Anak Baru a. Mempersiapkan menjadi
Lahir orang tua.
b. Adaptasi dengan perubahan
adanya anggota keluarga.
2. Keluarga dengan Anak Remaja a. Memberikan kebebasan yang
seimbang dan
bertanggungjawab
b. Mempertahankan hubungan
intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan
orang tua. Hindarkan
terjadinya perdebatan,
kecurigaan, dan permusuhan
2.1.4 Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, meliputi
:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Arthritis Gout adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia.
Gout (pirai) merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal
monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat di dalam cairan
ekstraselular. Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah hiperurisemia
yang didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0
mg/dl (Sudoyo, 2009).
2.1.2 Etiologi
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan gout adalah
2) Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau pemakaian obat-
obatan.
3) Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang ditimbulkanya dapat
2.1.3 Klasifikasi
a. Gout primer
Pada gout primer, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya produksi asam
urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan menyerang pada
malam hari). Sendi – sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit
diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan.
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu makan
berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada umumnya berupa
serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki. Namun, gejala-gejala tersebut
dapat juga terjadi pada sendi lain seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok
kronis, dapat timbul tofus (tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang
membentuk tonjolan yang menandai pengendapan kristal asam urat ( Wijayakusuma,
2006 ).
2.1.5 Patofisiologi
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa kurang
dari 7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi asam urat
dalam serum lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan kristal
monosodium urat. Serangan gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau
penurunan secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat
mengendap dalam sendi, akan terjadi respon inflamasi dan diteruskan dengan
terjadinya serangan gout. Dengan adanya serangan yang berulang – ulang,
penumpukan kristal monosodium urat yang dinamakan thopi akan mengendap
dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan
Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis.
Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari
depositnya dalam tofi (crystals shedding). Pada beberapa pasien gout atau dengan
hiperurisemia asimptomatik kristal urat ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan
patella yang sebelumnya tidak pernah mendapat serangan akut. Dengan demikian,
gout dapat timbul pada keadaan asimptomatik. Terdapat peranan temperatur, pH, dan
kelarutan urat untuk timbul serangan gout. Menurunnya kelarutan sodium urat pada
temperatur lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat
menjelaskan mengapa kristal monosodium urat diendapkan pada kedua tempat
tersebut. Predileksi untuk pengendapan kristalmonosodium urat pada
metatarsofalangeal-1 (MTP-1) berhubungan juga dengan trauma ringan yang
berulang-ulang pada daerah tersebut.
2.1.6 Pathway
Gangguan
Metabolisme
purin Respons Suhu Tubuh
inflamasi
GOUT
Perubahan pada bentuk
tubuh pada tulang dan
sendi Pembentukan
Pelepasan medioator Sirkulasi pd Permeabilitas kapiler tukas pd sendi
kimia oleh sel Mast : daerah inflamasi
bradikinin, histamin,
prostagladin deformitas Tofus – Tofus
mengering
Akumulasi cairan ke
Vasodilatasi dr jaringan intertisial
kapiler Membatasi
Hipotalamus Gg. Konsep diri pergerakan sendi
Edema
Kesemutan / faal
Ahmad, N. (2011) Cara Mencegah dan Mengobati Asam Urat dan Hipertensi. Jakarta: Rineka Cipta.
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori, & Praktik, Edisi 5.
Editor Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC
Malya, Arina. (2003). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal.
Surakarta: Buku Ajar
Wijayakusuma, H. (2006) Atasi Asam Urat dan Reumatik. Jakarta : Puspa Swara.
BAB III
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH
SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ARTHRITIS GOUT
A. PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian Keperawatan Pengkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses
keperawatan, untuk itu diperlukan kecematan dan ketelitian tentang masalah-masalah klien
sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan
sangat bergantung pada tahap ini.
a. Data Umum
Meliputi Kepala keluarga (KK), alamat dan telepon, pekerjaan KK, pendidikan KK, dan
komposisi keluarga, selanjutnya dibuat genogram
1. Tipe keluarga:
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan tipe keluarga tersebut
2. Suku bangsa:
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan
3. Agama:
Mengkaji agama yang dianut oleh kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
4. Status sosial ekonomi:
Status sosial ekonomi ditentukan oleh pendapatan baik kepala keluarga maupun anggota
keluarga lainnya.Selain itu status ekonomi keluarga ditentukan oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
5. Aktifitas rekreasi keluarga:
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan mendengar radio
juga merupakan aktivitas rekreasi.
b. Riwayat dan perkembangan anggota keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti.
d) Menonjolnya masalah :
TOTAL SKOR
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
G. EVALUASI
Tahapan evaluasi dapat dilakukan pula secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan sedangkan evaluasi sumatif adalah
evaluasi yang dilakukan pada akhir asuhan keperawatan (Mubarak, 2012).
BAB IV
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. C DENGAN
MASALAH ARTHRITIS GOUT
H. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Nama mahasiswa : Anies Noer Safitri
2. Tempat : Di Gunung sari – Bareno - Bojonegoro
3. Tanggal : 04 Desember 2020
a. Data Umum
1. Nama KK : Ny. C
2. Umur KK : 37 Tahun
3. Alamat : Gunung Sari – Baureno – Bojonegoro
4. Pekerjaan KK : Ibu Rumah Tangga
5. Pendidikan KK : SMA
6. Komposisi Keluarga: Commuter Married
X X X
X
Ny. Tn.
C S
Sdr. Sdr
I Sdr. M
N
KETERANGAN :
: Laki-Laki
: Perempuan
X : MENINGGAL
X
: Klien
8. Tipe keluarga:
1) Jenis tipe keluarga: Commuter married
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : memungkinkan pasangan suami istri merasakan
kesepian, dan sulit ketika istri dihadapkan pada masalah mengasuh anak sendiri terutama saat
anak memasuki usia sekolah.
9. Suku bangsa:
1) Asal suku bangsa: Jawa
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : Ny. C masih menganggap penyakit arthritis
gout seperti penyakit nyeri pada umumnya
10. Agama:
Keluarga beragama islam.
11. Status sosial ekonomi
1. Anggota keluarga yang mencari nafkah : ayah
2. Penghasilan : kurang lebih 3.000.000-3.500.000
3. upaya lain : kuli bangunan
4. Harta Benda yang dimiliki (perabot,transportasi,dll) : rumah, perabot rumah tangga,
sepeda, televise
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : buat biaya listrik, biaya sehari-hari, dan sekolah
anak
12. Aktifitas rekreasi keluarga:
Terkadang melihat tv bersama.
b. Riwayat dan perkembangan anggota keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap V dengan anak remaja, anak pertama berusia 18 tahun, anak kedua berusia 9 tahun dan
yang terakhir berusia 2 tahun. Di keluarga Ny. C anak pertamanya usia 18 tahun.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga memberikan kebebasan pada anak-anaknya
3. Riwayat keluarga inti
I. Riwayat kesehatan
- Tn. D : ketika komunikasi dengan Ny. C lewat hp tidak pernah mengeluh sakit dan
keadaannya di luar kota sehat – sehat saja.
- Ny. C : Sebelumnya tidak pernah mengalami sakit hanya saja mengalami pegal-pegal. 1 tahun
yang lalu mengalami sakit typus karena kelelahan. Setelah sakit typus, dalam beberapa hari ini
Ny. C merasakan sakit didaerah tumit sebelah kiri terutama pada malam hari dan saat bangun
tidur. Ny. C membawa ke tukang pijit untuk melakukan pijitan yang disebabkan bengkaknya
itu. Karena saking nyeri yang dirasakan karena kaki nya, Ny C ketika berjalan sedikit pincang.
Tidak bisa berjalan dengan normal. Ketika melakukan pengkajian pada Ny. C timbul benjolan
pada sendi tampak kemerahan, dan bengkak. Ketika Ny, C ditanya apa yang dirasakan pada
kaki nya. Beliau menjawab rasanya panas dan nyeri.
- Sdr. I : sehat
- Sdr. N: sehat
- Sdr. M: sehat
Abdomen tidak ada jejas, tidak ada nyeri tidak terdapat nyeri tekan, tidak
tekan, terdengar timpani ada jejas, terdengar timpani
Kulit Mulai keriput, tidak terdapat mulai keriput, tidak terdapat lesi,
lesi, turgor kulit baik turgor kulit baik
Ekstremitas jari-jari tidak sianosis, anggota jari-jari tidak sianosis, anggota
atas gerak masih bisa digerakkan gerak masih bisa digerakkan
dengan normal dengan normal
Ekstremitas terdapat bengkak dan anggota gerak dapat digerakkan
bawah kemerahan di punggung kaki, dengan normal
ketika dilakukan palpasi
mengeluh nyeri. Anggota gerak
tidak bisa digerakkan dengan
normal. Ketika kaki bengkak
tidak bisa digerakkan dengan
normal.
a. Harapan Keluarga
Harapan Ny. C ingin sembuh dari sakit yang dideritanya dan keluarganya ingin mampu merawat
Ny. C sampai sembuh dan akan menjalani hidup yang sehat.
K. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS: Ketidakmampuan keluarga Nyeri
Ny. C mengatakan sakit melakukan perawatan pada
didaerah tumit kaki kiri pada
anggota keluarga yang
saat malam hari dan setelah
bangun tidur. sakit (gout arthritis)
Ny. C mengatakan rasa nya
panas dan nyeri
Ny. C mengatakan sebelum
dibawa ke puskesmas, ketika
sakit pada tumitnya beliau
melakukan pijat ke
tetangganya.
Ny. C mengatakan makan
makanan apa saja yang telah
dimasak.
Ny. C mengatakan ketika
periksa dipuskesmas ada
beberapa makanan yang
tidak diperbolehkan, tetapi
Ny. C lupa jenis makanan
apa saja yang tidak
diperbolehkan
Keluarga Ny. C belum tahu
cara mengurangi rasa sakit
saat penyakitnya kambuh.
Keluarga Ny. C mengatakan
periksa terakhir kali 2 bulan
yang lalu.
DO:
Punggung kaki dan tumit Ny.
C sebelah kiri terlihat
bengkak dan kemerahan.
Kaki Ny.C tampak kaku
Ketika di mintai berjalan,
Ny. C tampak berjalan
dengan terhuyung – huyung
Kadar Asam urat Ny. C 6
mg/Dl
TTV:
- Nadi :80x/menit
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,5 ˚C
- Tensi: 120/90 mmHg
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawatan pada anggota keluarga
yang sakit (gout arthritis)
N. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
Tujuan EVALUASI Intervensi
No Diagnosa
Umum Khusus Kriteria Standar keperawatan
1. Nyeri Setelah Setelah Verbal 1. Keluarga 1. Edukasi
dilakukan dilakukan
berhubungan mampu kesehatan tentang
tindakan asuhan
dengan keperawatan keperawatan menyebutkan penyakit Arthritis
2x selama 2x45
ketidakmampua faktor – faktor Gout
kunjungan menit
n keluarga diharapkan keluarga apa saja yang a. Memberikan
nyeri dapat
melakukan perlu dihindari pendidikan
teratasi merawat
perawatan pada rasa nyeri dan cara kesehatan tentang
klien yang
anggota keluarga pencegahan pada perawatan penyakit
mengalami
yang sakit (gout masalah penyakit arthritis arthritis gout, yang
dengan baik
arthritis) gout (asam urat) meliputi pengertian,
faktor penyebab,
tanda gejala,
komplikasi
b. makanan yang
perlu dihindari dan
cara pencegahan
pada penyakit gout
arthritis
Psikomotor 2. Keluarga 2. Latihan rentang
dapat gerak
menyebutkan a. Jelaskan tujuan
langkah – dan prosedur latihan
langkah latihan b. Anjurkan
gerak: latihan melakukan rentang
menggerakkan gerak pasif dan aktif
kaki dengan secara sistematis.
mudah dan
semampu pasien 3. anjurkan keluarga
untuk
Afektif 3. Keluarga mempraktekkan
mampu tentang kompres air
memenuhi hangat yang
kebutuhan bertujuan merileks
keluarga yang kan sendi yang
sakit dengan nyeri.
melakukan
kompres air
hangat pada
sendi pasien
O. IMPLEMENTASI
No Tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi formatif Ttd
1. 05-12-2020 Nyeri 1. Edukasi kesehatan S:
15.00-15.45 berhubungan tentang penyakit Arthritis - Keluarga Ny. C
dengan Gout (asam urat) dapat merawatnya
ketidakmampuan a. Memberikan pendidikan - Ny. C masih
keluarga kesehatan tentang mengalami nyeri
melakukan perawatan penyakit tetapi sudah
perawatan pada arthritis gout, yang cukup berkurang
anggota keluarga meliputi pengertian, faktor - Keluarga dapat
yang sakit (gout penyebab, tanda gejala, melakukan
arthritis) komplikasi kompres hangat
b. makanan yang perlu dan mengerti
dihindari dan cara faktor – faktor
pencegahan pada penyakit serta makanan
gout arthritis yang perlu
dihindari penyakit
Arthritis gout
(asam urat)
2. Latihan rentang gerak O: TTV
a. Jelaskan tujuan dan Ny. C
prosedur latihan TD: 120/90 mmHg
b. Anjurkan melakukan Suhu: 36,5˚C
rentang gerak pasif dan RR: 22x/menit
aktif secara sistematis. Nadi: 80x/menit
A: tujuan tercapai
3. Keluarga mampu P: Intervensi dihentikan
memenuhi kebutuhan
keluarga yang sakit dengan
melakukan kompres air
hangat pada sendi pasien
P. EVALUASI
No Tanggal/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi sumatif Ttd
1. 06-12-2020 Nyeri berhubungan S:
dengan ketidakmampuan - Keluarga Ny. C dapat merawatnya
keluarga melakukan - Ny. C masih merasakan nyeri tetapi
perawatan pada anggota sudah cukup berkurang
keluarga yang sakit (gout - Keluarga dapat melakukan kompres
arthritis) air hangat dan bisa mengeryi faktor
serta makanan apa saja yang tidak
dianjurkan untuk dikonsumsi Ny. C
O: TTV
Ny. C
TD: 120/90 mmHg
Suhu: 36,5˚C
RR: 22x/menit
Nadi: 80x/menit
A: tujuan tercapai
P: intervensi dihentikan