Dosen Pembimbing :
Suudi S.Kep.,Ns.,M.Kep
Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT, pencipta alam semesta, tidak lupa
sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Karena atas rahmat
dan karunia Allah tugas ini dapat kami selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing. Bapak Suudi S.Kep.,Ns.,M.Kep dan teman–teman semua yang
telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas akademik Program Studi DIII Keperawatan
Tuban dan untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami susun. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, semua kritik dan saran senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini
agar menjadi lebih baik.
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
2.1 Gambaran Umumu Perusahaan……………………………………………….3
2.2 Penyebab Dasar……………………………………………………………….3
2.3 Penyebab Tidak Langsung……………………………………………………3
2.4 Penyebab Langsung…………………………………………………………..4
2.5 Bentuk Kecelakaan Kerja…………………………………………………….4
2.6 Kerugian……………………………………………………………………...4
2.7 Upaya Pencegahan……………………………………………………………5
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia,
merusak harta benda atau kegiatan terhadap proses (Budiono dan Pusparini, 2003).
Terjadinya kecelakaan seringkali disertai luka, kelainan tubuh, cacat bahkan kematian.
Jika hal tersebut terjadi pada pekerja, tentu saja menjadi kerugian besar bagi pekerja,
keluarga, termasuk juga perusahaan tempat ia bekerja. Setiap kecelakaan tidak terjadi
secara kebetulan dan pasti terdapat penyebab dari kecelakaan tersebut. Oleh karenanya,
sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan agar kejadian serupa tidak terulang
dikemudian hari. Kecelakaan industri secara umum disebabkan oleh 2 hal pokok, yaitu
perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe
condistions).
Beberapa hasil penelitian menunjukkkan bahwa faktor manusia memegang peranan
penting timbulnya kecelakaan kerja. Hasil penelitian menyatakan bahwa 80%-85%
kecelakaan kerja disebebkan oleh kelalaian atau kesalahan faktor manusia.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan(K3L) adalah salah satu hak dasar bagi
pekerja yang merupakan komponen dari hak asasi manusia. Hal ini bertujuan melindungi
pekerja atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional, menjamin keselamatan setiap orang
lain yang berada di tempat kerja, dan memelihara serta menggunakan sumber-sumber
produksi secara aman dan efisien. Indonesia mempunyai kerangka hukum yang ekstensif.
Undang-undang K3 yang terutama di Indonesia adalah Undang-Undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-undang ini meliputi semua tempat kerja, dan
menekankan pentingnya upaya atau tindakan pencegahan primer.
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan(K3L) dalam perusahaan merupakan
suatu hal yang penting, dimana upaya K3L bertujuan untuk mencegah kecelakaan yang
ditimbulkan karena adanya suatu bahaya terhadap pekerja di lingkungan kerja.
Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dimana dalam
peristiwa tersebut tidak terdapat unsur kesengajaan, terlebih lagi dalam bentuk
perencanaan.
dengan mengetahui sebab dan akibatnya dapat dilakukan analisa untuk upaya pencegahan
dan penanggulangan kebocoran asam sulfat. Sehingga dapat dilakukan rekomendasi atau
tindak lanjut yang dapat dilakukan dalam menghadapi resiko kebocoran asam sulfat.
3,2 Saran
Rekomendasi/ tindak lanjut upaya perbaikan sistem K3 (engineering control,
administrative control dan APD)
1. Engineering Control
Dilakukannya pengecekan rutin terhadap peralatan industri yang ada di pabrik dapat
mengurangi tingkat kecelakaaan kerja yang mungkin terjadi. Desain peralatan yang
sesuai dengan sifat kimia atau fisika zat agar lebih efektif dan efisien dalam
penyimpanan, pendistribusian dan pemrosesan. Mengetahui penanganan paparan
asam sulfat dan bahan berbahaya dan beracun lainnya. Membuat tempat penyimpanan
yang sesuai dengan sifat kimia dan fisika materi dan zat kimia.
2. Administrative control
Perusahaan menjamin K3L para pekerja dengan cara memberikan pemahaman
kepada para pekerja tentang Standard Operasional Prosedur (SOP) kerja dan peralatan
6
industri. Memberikan pemahaman tentang bahan-bahan kimia yang digunakan di
pabrik, baik itu sifat fisika dan kimianya, penanganan dan penanggulangannya
3. APD (Alat Pelindung Diri)
menyediakan seluruh atribut APD kepada para pekerja demi menjaga
keberlangsungan produksi. APD yang sangat dibutuhkan disini adalah Baju kimia,
sarung tangan PVC, safety shoes, goggle, masker filter, full face mask dan caninister
dan hal lainnya yang dirasa perlu.