Disusun Oleh;
Lisa Isdaryanti
NIM. SN151070
KOTA SURAKARTA
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Klien
Nama Klien : An. A
Tempat/tanggal lahir : Surakarta,
Nama Ayah / Ibu : Tn. W / Ny. T
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ngemplak, Rejosari RT 4/ RW 15,
Gilingan, Banjarsari, Surakarta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan Ayah : STM
Pendidikan Ibu : SMK
No.RM : 00035351
Diagnosa Medik : Pneumonia
b. Keluhan Utama
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Prenatal care
- Pemeriksaan kehamilan: 5kali
- Keluhan selama hamil: tidak ada keluhan
- Riwayat terkena sinar dan terapi obat: tidak ada
- kenaikan berat badan selama hamil: lupa
2
- Imunisasi TT: 2kali
- Golongan darah ayah: tidak tahu
- Golongan darah ibu: B
Natal
- Tempat melahirkan:di rumah
- Lama dan jenis persalinan:spontan
- Penolong persalinan:bidan
- Cara memudahkan persalinan:tidak ada
- Obat perangsang:tidak ada
- Komplikasi waktu lahir:tidak ada
Post natal
- Kondisi bayi – BBL: 3,1 kg
- PBL: 50 cm
- Bayi kemerahan setelah lahir,tidak ada cianosis
- Penyakit yang pernah dialami:demam
- Kecelakaan yamg pernah dialami:tidak ada
- Tidak pernah dioperasi dan dirawat dirumah sakit sebelumnya
- Alergi makanan obat-obatan tidak ada
- Komsumsi obat-obatan bebas jika sakit:tidak pernah
- Perkembangan anak disebandingkan dengan anak yang lainnya sama
c. Riwayat Kesehatan Masa Lampau
Penyakit waktu kecil : Penyakit yang pernah dialami
demam
Pernah dirawat di RS : Tidak pernah dirawat di RS
sebelumnya
Obat-obatan yang digunakan : Tidak pernah komsumsi obat
obatan bebas jika sakit
Tindakan (operasi) : Tidak pernah operasi
Alergi : Tidak ada alergi makanan
atau obat
Kecelakaan : Tidak pernah kecelakaan
3
Imunisasi :
P
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
X / X : Meninggal
P : Pasien
: Garis pernikahan
4
e. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : Pengasuh anak adalah ibunya sendiri
Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan antara
anggota keluarga harmonis
Hubungan dengan teman sebaya : Hubungan antara
teman sebaya baik
Pembawaan secara umum : Pembawaan secara
umum sesuai perkembangan anak seumurannya
Lingkungan rumah : lingkungan berada di
kota, rumah dekat dengan masjid, tidak ada tempat bermain, tidak
punya kamar sendiri, ada tangga yang berbahaya, anak tidak punya
ruang bermain
f. Kebutuhan Dasar
Pola makan
Pola Minum
5
putih, 3-5 kali sehari,
Frekuensi
5-6 kali sehari, ± 800-1000 ml/hari.
Jumlah masukan
± 1000-1500 ml/hari.
Pola tidur
Pola istirahat / tidur
6
Warna jernih. jernih.
BAB
7
Tengkuk : Tidak bengkok dan tidak
kaku,gerakan baik(aktif)
Dada : Bentuk dada simetris kiri dan kanan,
perbandingan ukuran antara posterior dan anterior 1: 2, pergerakan
dada tidak simetris.
Jantung
Inspeksi : simetris, ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4-5
Perkusi : pekak, konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : vesikuler
Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : pengembangan paru kanan / kiri normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi ronchii pada lapang paru.
Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : bising usus normal 8x / menit
Perkusi : kuadran I pekak, II, III, IV, suara tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kanan Kiri
Kekuatan otot Skala 5 Skala 5
8
Rentang gerak Normal Normal
Akral Akral hangat Akral hangat
Edema Tidak ada edema Tidak ada edema
CRT < 2 dt < 2dt
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot Skala 5 Skala 5
Rentang gerak Normal Normal
Akral Akral hangat Akral hangat
Edema Tidak ada edema Tidak ada edema
CRT < 2 dt < 2dt
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Kulit : Kulit pucat,temperatur hangat,teraba
lembab,bulu kulit menyebar, tidak ada tahi lalat
Pemeriksaan neurologi :
a. Sistem Saraf
Kesadaran
a) Eyes : 4, b) Motorik : 6, c) Verbal : 5, d) GCS : 15 (normal 13-15)
b. Fungsi Cranial
1) Nervus I (olfaktorius): Penciuman tidak diidentifikasi
2) Nervus II (optikus): Visus dan lapang pandang tidak diidentifikasi
3) Nervus III,IV,VI (okulomotorius,troklearis,abducens): Gerakan otot
mata tidak diidentifikasi
4) Nervus V (trigeminus):Motorik dan sensorik tidak dapat
diidentifikasi.
5) Nervus VII (facialis) ; Motorik dan sensorik tidak dapat
diidentifikasi
6) Nervus VIII (akustikus): Pendengaran normal. Keseimbangan tidak
dapat diidentifikasi.
9
7) Nervus IX (glosofaringeus): Fungsi pengecapan tidak dapat
diidentifikasi.
8) Nervus X (Vagus): Gerakan ovula tidakdapat diidentifikasi
9) Nervus XI (aksesoris) : Sternocledomastoideus dan trapesius tidak
dapat diidentifikasi
10) Nervus XII (hipoglosus) : Gerakan lidah tidak dapat diidentifikasi
Tanda vital :
Tekanan darah :100/80 mmHg
Nadi :98 x/mnt
Suhu :38 ºC
Pernapasan :32 x/Mnt
Pemeriksaan tingkat Perkembangan
Dengan menggunakan DDST :
1) Motorik kasar : duduk tanpa pegangan, berdiri dengan
pegangan
2) Motorik halus : mencari benang, menggaruk manik- manik,
memindahkan kubus, mengambil 1 kubus
3) Bahasa : meniru bunyi kata- kata, dapat berkata papa
atau mama
4) Personal sosial : tepuk tangan
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
10
HCT 37-43 Vol % 37 Normal
IGM NEGATIF NEGATIF
SALMONELL
A
b. Terapi Medis
11
ANALISA DATA
Nama : An. Z No. RM : 062288
Umur : 7 Tahun Diagnosa Medis: Pneumonia
DO:
– TTV:
T : 100/80
N : 98 X/ menit
S : 38 C
rr : 32 X/ menit
12
2. Selasa, DS :– ibu pasien Hipertermi dehidrasi,
8– 12-2015 mengatakan badan anaknya peningkatan
Jam 15.30 panas metabolik,
proses infeksi
DO : – pasien tampak rewel,
suhu tubuh naik, badan
panas
– TTV:
T : 100/80
N : 98 X/ menit
S : 38 C
rr : 32 X/ menit
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : An. Z No. RM : 062288
Umur : 7 Tahun Diagnosa Medis: Pneumonia
13
Jalan Nafas (0410) : suctioning
- Suara napas bersih -Informasikan pada klien dan
-Tidak ada sianosis keluarga tentang suctioning
- Tidak sesak napas / dispneu -Meminta klien napas dalam
- Irama napas dan frekuensi sebelum suctioning
napas dalam rentang normal -Berikan oksigen dengan
- Klien tidak merasa ter- kanul nasal untuk
cekik memfasilitasi suctioning na-
- Tidak ada sianosis sotrakheal
- Tidak gelisah -Gunakan alat yang steril setiap
- Sputum berkurang melakukan tindakan
-Anjurkan klien napas dalam
Status Respirasi : Ventilasi dan istirahat setelah kateter
(0403) dikeluarkan dari nasotrakheal
- Mendemonstrasikan ba-tuk -Monitor status oksigen pasien
efektif -Hentikan suction apabila klien
- Suara nafas yang bersih me-nunjukkan bradikardi
- Tidak ada sianosis Airway manajemen
- Tidak ada dispneu ( 3140)
1. - Buka jalan napas, gunakan
teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
2. - Posisikan klien untuk
memaksi-malkan ventilasi
3. - Identifikasi pasien perlunya
pema-sangan jalan napas
buatan
4. - Pasang mayo bila perlu
5. - Lakukan fisioterapi dada
bila perlu
6. - Keluarkan secret dengan
batuk atau suction
7. - Auskultasi suara napas ,
catat adanya suara nafas
14
tambahan
8. - Kolaborasi pemberian
bronkodilator bila perlu
9. - Monitor respirasi dan status
oksigen
Cough Enhancement
(3250)
- Monitor fungsi paru-paru,
kapasitas vital, dan
inspirasi maksimal
- Dorong pasien melakukan
nafas dalam, ditahan 2
detik lalu batuk 2-3 kali
- Anjurkan klien nafas
dalam beberapa kali,
dikeluarkan dengan pe-
lan-pelan dan batukkan di
akhir ekspirasi
Terapi Oksigen (3320)
- Bersihkan secret di mulut,
hidung dan trakhea /
tenggorokan
- Pertahankan patensi jalan
nafas
- Jelaskan pada klien /
keluarga ten-tang
pentingnya pemberian
oksigen
- Berikan oksigen sesuai
kebutuhan
- Pilih peralatan sesuai
kebutuhan : kanul nasal 1-
3 l/mnt, head box 5-10
15
l/mnt, dll
- Monitor aliran oksigen
- Monitor selang oksigen
- Cek secara periodik selang
oksigen, air humidifier,
aliran oksigen
- Observasi tanda
kekurangan oksigen :
gelisah, sianosis dll
- Monitor tanda keracunan
oksigen
- Pertahankan oksigen
selama dalam transportasi
- Anjurkan klien / keluarga
untuk me-ngamati
persediaan oksigen, air
humidifier, jika habis
laporkan petugas
Mengatur posisi (0840)
- Atur posisi pasien semi
fowler, ekstensi kepala
- Miringkan kepala bila
muntah
Fisioterapi dada (3230)
- Tentukan adanya
kontraindikasi fisioterapi
dada
- Tentukan segmen paru-
paru yang memerlukan
fisioterapi dada
- Posisikan klien dengan
segmen paru yang
memerlukan drainase dile-
16
takkan lebih tinggi
- Gunakan bantal kepala
untuk membantu mengatur
posisi
- Kombinasikan teknik
perkusi dan posturnal
drainase
- Kombinasikan teknik
fibrasi dan posturnal
drainase
- Kelola terapi inhalasi
- Kelola pemberian
bronchodilator, mukolitik
- Monitor dan tipe sputum
- Dorong batuk sebelum dan
sesudah posturnal drainase
17
nya-man mencegah atau mengontrol
- Tidak menggigil menggigil
18
penyebab demam
- Berikan oksigen bila perlu
- Kompres hangat
diselangkangan dan aksila
jika suhu kurang dari 39
˚C
- Berikan kompres dingin
jika suhu > 39˚C
- Anjurkan klien untuk tidak
memakai selimut
- Anjurkan klien memakai
baju ber-bahan dingin,
tipis dan menyerap
keringat.
Manajemen Lingkungan
(6480)
o Berikan ruangan sendiri /
isolasi bila perlu
o Berikan tempat tidur dan
kain / linen yang bersih
dan nyaman
o Batasi pengunjung
19
SOP
- Berikan perawatan kulit di
area yang odem
- Dorong klien untuk cukup
istirahat
- Lakukan pemasangan
infus dengan teknik
aseptik
- Anjurkan klien minum
antibiotik
20
- Miringkan kepala bila
muntah – TTV:
T : 100/80
N : 98 X/ menit
S : 38 C
rr : 32 X/ menit
Selasa, 2 - Lakukan pemasangan DS :– ibu pasien mengatakan
8 – 12 – infus dengan teknik badan anaknya panas
2015 aseptik
Jam 18.30 - Anjurkan klien DO : – pasien tampak rewel,
minum antibiotik suhu tubuh naik, badan panas
21
EVALUASI
Nama : An. Z No. RM : 062288
Umur : 7 Tahun Diagnosa Medis: Pneumonia
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
22
II. PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
23